Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah} telah menceritakan kepada kami {Laits} dari {Yahya} dari {Ibnu Al Musayyab} bahwa dia berkata, {Sa’d bin Abu Waqash} ra. berkata, “Sungguh, Rasulullah saw. pernah menyertakan kedua orangtuanya (sebagai tebusanku) pada perang Uhud.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3752
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “Ketika Dua Golongan Daripadamu Ingin (Mundur) Karena Takut, Padahal Allah Adalah Penolong Bagi Kedua Golongan Itu…”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} telah menceritakan kepada kami {Mis’ar} dari {Sa’d} dari {Ibnu Syaddad} dia berkata, aku mendengar {‘Ali} ra. berkata, “Aku belum pernah mendengar Nabi saw. menyertakan kedua orangtuanya sebagai tebusan kepada seseorang selain Sa’d.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3753
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “Ketika Dua Golongan Daripadamu Ingin (Mundur) Karena Takut, Padahal Allah Adalah Penolong Bagi Kedua Golongan Itu…”
Telah menceritakan kepada kami {Yasharah bin Shafwan} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim} dari {Ayahnya} dari {Abdullah bin Syaddad} dari {Ali} ra., dia berkata, “Aku belum pernah mendengar Nabi saw. menyertakan kedua orangtua beliau sebagai tebusan kepada seseorang selain Sa’d bin Malik, sesungguhnya aku pernah mendengar beliau bersabda pada perang Uhud: “Wahai Sa’d, lemparlah demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3754
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “Ketika Dua Golongan Daripadamu Ingin (Mundur) Karena Takut, Padahal Allah Adalah Penolong Bagi Kedua Golongan Itu…”
Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} dari {Mu’tamir} dari {Ayahnya} dua berkata, {Abu Utsman} meyakini bahwa tidak ada yang tetap bersama Nabi saw. pada sebagian hari-hari dimana Rasulullah saw. berperang didalamya (perang Uhud) kecuali {Thalhah} dan {Sa’ad} “. Cerita ini diperoleh dari keduanya.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3755
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “Ketika Dua Golongan Daripadamu Ingin (Mundur) Karena Takut, Padahal Allah Adalah Penolong Bagi Kedua Golongan Itu…”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Abu Al Aswad} telah menceritakan kepada kami {Hatim bin Isma’il} dari {Muhammad bin Yusuf} dia berkata, aku mendengar {As Sa`ib bin Yazid} berkata, “Aku pernah menemani Abdurrahman bin ‘Aif dan {Thalhah bin ‘Ubaidillah}, Miqdad, serta Sa’d ra.m, aku tidak mendapati mereka menceritakan dari Nabi saw. melainkan aku hanya mendengar Thalhah menceritakan ketika terjadi perang Uhud.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3756
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “Ketika Dua Golongan Daripadamu Ingin (Mundur) Karena Takut, Padahal Allah Adalah Penolong Bagi Kedua Golongan Itu…”
Telah menceritakan kepadaku {Abdullah bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Isma’il} dari {Qais} dia berkata, “Aku pernah melihat tangan {Thalhah} lumpuh karena untuk melindungi Nabi saw. pada perang Uhud.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3757
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “Ketika Dua Golongan Daripadamu Ingin (Mundur) Karena Takut, Padahal Allah Adalah Penolong Bagi Kedua Golongan Itu…”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Ma’mar} telah menceritakan kepada kami {Abdul Warits} telah menceritakan kepada kami {Abdul ‘Aziz} dari {Anas} ra., dia berkata, “Orang-orang kabur dari Nabi saw. ketika perang Uhud, sedangkan Abu Thalhah tetap bertahan di dekat Nabi saw. untuk melindungi beliau dengan perisainya. Abu Thalhah adalah seorang pemanah yang handal. Pada perang itu, dia telah mematahkan dua atau tiga anak panah karena sangat kerasnya bidikan. Ketika seorang laki-laki lewat di hadapannya sambil membawa sarung anak panah, beliau bersabda: “Berikan ini kepada Abu Thalhah.” Nabi saw. lalu mendongakkan kepala melihat keberadaan musuh, Abu Thalhah berkata, “Wahai Nabiyullah, demi ayah ibuku sebagai tebusannya, janganlah tuan mendongakkan kepala, sebab panah musuh akan mengenai anda. Cukup aku saja sebagai taruhannya.” Sungguh, aku melihat ‘Aisyah binti Abu Bakr dan Ummu Sulaim, tengah menyingsingkan pakaiannya setinggi mata kakinya, hingga terlihat perhiasan yang ada pada betisnya. Keduanya membawa kendi-kendi air untuk memberi minum orang-orang yang terluka. Sementara itu, badan Abu Thalhah telah terkena sabetan pedang musuh hingga dua atau tiga kali.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3758
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “Ketika Dua Golongan Daripadamu Ingin (Mundur) Karena Takut, Padahal Allah Adalah Penolong Bagi Kedua Golongan Itu…”
Telah menceritakan kepadakju {‘Ubaidullah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {Ayahnya} dari {‘Aisyah} ra., dia berkata, “Ketika perang Uhud berkecamuk, kaum Musyrikin menderita kekalahan telak, lalu Iblis -laknatullah- berteriak memanggil, “Wahai hamba-hamba Allah, musuh berada di belakang kalian!” Maka pasukan depan kembali mendatangi pasukan yang di belakang dan bertempur menghadapi pasukan yang di belakang (hingga terjadi pertempuran sesama Kaum Muslimin). Hudzaifah memperhatikan pertempuran itu, ternyata dia melihat bapaknya (Al Yaman), dia lalu berseru, “Wahai hamba-hamba Allah, itu adalah ayahku, itu adalah ayahku!” ‘Aisyah berkata, “Demi Allah, pasukan tersebut (kaum Muslimin) tidak mempedulikannya, hingga mereka membunuh ayahnya.” Hudzaifah kemudian berkata, “Semoga Allah mengampuni kalian.” ‘Urwah mengatakan, “Demi Allah, sejak peristiwa itu, Hudzaifah senantiasa mendapatkan kebaikan hingga bertemu dengan Allah (meninggal dunia).” Kata “Bashartu” maknanya adalah, aku mengetahui perkara itu dengan bashirah (matahati), sedangkan ‘Abshartu” dari kata “Basharil ‘ain (melihat dengan mata), dikatakan “Bashartu” dan “Abshartu”, maknanya sama.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3759
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “Sesungguhnya Orang-Orang yang Berpaling Di Antaramu Pada Hari Bertemu Dua Pasukan Itu , Hanya Saja Mereka Digelincirkan Oleh Syaitan, Disebabkan Sebagian Kesalahan yang Telah Mereka Perbuat (Di Masa Lampau) dan Sesungguhnya Allah Telah Memberi Ma’Af Kepada Mereka”
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdan} telah mengabarkan kepada kami {Abu Hamzah} dari {‘Utsman bin Mauhab} dia berkata, “Seorang laki-laki pernah pergi haji, kemudian dia melihat orang-orang tengah duduk-duduk, lalu dia berkata, “Siapakah yang tengah duduk-duduk itu?” mereka menjawab, “Mereka adalah orang-orang Quraisy.” Laki-laki itu bertanya lagi, “Siapakah syaikh itu?” mereka menjawab, “Dia adalah {Ibnu Umar}.” Lantas dia mendatangi Ibnu Umar seraya berkata, “Aku ingin bertanya kepadamu tentang sesuatu, oleh karena itu, jelaskanlah kepadaku. Laki-laki itu berkata, “Aku nasehatkan kepadamu demi kesucian rumah ini (Ka’bah), apakah kamu tahu bahwa ‘Utsman lari dari perag Uhud?” Ibnu ‘Umar menjawab, “Ya.” Orang itu bertanya lagi, “Apakah kamu juga tahu bahwa dia tidak ikut perang Badar?” Ibnu ‘Umar menjawab, “Ya.” Orang itu bertanya lagi, “Apakah kamu juga tahu bahwa dia tidak hadir dan tidak ikut Bai’atur Ridhwan?” Ibnu ‘Umar menjawab, “Ya”. Orang itu berkata, “Allahu Akbar.” Kemudian Ibnu ‘Umar berkata, “Kamarilah, aku akan menjelaskan semua yang kamu tanyakan kepadaku! Mengenai larinya ‘Utsman pada perang Uhud, sungguh aku bersaksi bahwa Allah telah memaafkan dan mengampuninya. Sedangkan tidak ikutnya dia pada perang Badar, sebab saat itu dia sedang merawat putri Rasulullah saw. yang tengah sakit, dimana Nabi saw. bersabda kepadanya: “Kamu mendapat pahala dan bagian sebagaimana mereka yang ikut perang Badar.” Sedangkan tidak hadirnya dia saat Bai’atur Ridhwan, sungguh seandainya ada orang lain di kota Makkah yang lebih mulia dari ‘Utsman bin ‘Affan, tentu beliau saw. akan mengutusnya untuk menggantikan posisi Utsman. Namun Rasulullah saw. mengutus ‘Utsman, sementara peristiwa Bai’atur Ridhwan terjadi setelah ‘Utsman berangkat menuju Makkah, Nabi saw. bersabda dengan membuka telapak tanganya yang kanan: “Ini tangannya ‘Utsman” lalu beliau menggenggamkan telapak tagannya yang kanan ke telapak tangan kiri, lalu bersabda: “Ini untuk ‘Utsman.” Kemudian Ibnu ‘Umar berkata kepada orang itu, “Sekarang pergilah kamu dengan membawa keterangan tadi.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 3760
Kitab 44 : Peperangan
Bab : Firman Allah “(Ingatlah) Ketika Kamu Lari dan Tidak Menoleh Kepada Seseorangpun, Sedang Rasul yang Berada Di Antara Kawan-Kawanmu yang Lain Memanggil Kamu, Karena Itu Allah Menimpakan Atas Kamu Kesedihan Atas Kesedihan…”
Telah menceritakan kepadaku {‘Amru bin Khalid} telah menceritakan kepada kami {Zuhair} telah menceritakan kepada kami {Abu Ishaq} dia berkata, aku mendengar {Al Barra` bin ‘Azib} ra.ma berkata, “Nabi saw. pernah menjadikan Abdullah bin Jubair sebagai komandan pasukan pejalan kaki pada perang Uhud. Lalu mereka lari berpencar, itulah (peristiwa) ketika Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain menyeru pasukan belakang kalian.”