Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Bakar, dan dia adalah Ibnu Mudhar} dari {Ja’far bin Rabi’ah} dari {al-A’raj} dari {Abdullah bin Malik bin Buhainah} “Bahwa Rasulullah saw.m apabila shalat (lalu sujud) maka beliau membuka antara kedua tangannya hingga tampak putihnya ketiaknya.” Telah menceritakan kepada kami {Amru bin Sawwad} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Wahb} telah mengabarkan kepada kami {Amru bin al-Harits} dan {al-Laits bin Sa’d} keduanya meriwayatkan dari {Ja’far bin Rabi’ah} dengan isnad ini. Dan dalam riwayat {Amru bin al-Harits}, “Dahulu Rasulullah saw.m apabila bersujud, niscaya beliau menjauhkan sikutnya dari sisinya dalam sujudnya hingga terlihat putihnya ketiaknya.” Dan dalam riwayat al-Laits, “Rasulullah saw.m dahulu apabila bersujud niscaya beliau membuka kedua tangannya dari ketiaknya hingga sungguh saya melihat putihnya ketiaknya.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 765
Kitab 5 : Shalat
Bab : Himpunan Sifat Shalat, Pembukaan, Penutupan, dan Rukuk
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} dan {Ibnu Abi Umar} semuanya meriwayatkan dari {Sufyan} berkata {Yahya}, telah mengabarkan kepada kami {Sufyan bin Uyainah} dari {Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm} dari {Pamannya, Yazid bin al-Ashamm} dari {Maimunah} dia berkata, “Dahulu Nabi saw.m apabila sujud, lalu seekor anak kambing bermaksud lewat (di bawah) antara dua tangannya niscaya ia bisa lewat.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 766
Kitab 5 : Shalat
Bab : Himpunan Sifat Shalat, Pembukaan, Penutupan, dan Rukuk
Telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali} telah mengabarkan kepada kami {Marwan bin Muawiyah al-Fazari} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm} dari {Yazid bin al-Ashamm} bahwasanya dia telah mengabarkan kepadanya dari {Maimunah binti alharits, istri Nabi saw.m} dia berkata, “Dahulu Rasulullah saw.m apabila bersujud, maka beliau menjauhkan kedua tangannya, maksudnya merenggangkan tangan hingga terlihatlah putihnya kedua ketiaknya dari belakang. Dan apabila beliau duduk maka beliau tenang dengan bertumpu pada pahanya yang sebelah kanan.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 767
Kitab 5 : Shalat
Bab : Himpunan Sifat Shalat, Pembukaan, Penutupan, dan Rukuk
Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah}, {Amru an-Naqid}, {Zuhair bin Harb}, dan {Ishaq bin Ibrahim} dan lafazh tersebut milik Amru, Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’} telah menceritakan kepada kami {Ja’far bin Burqan} dari {Yazid bin al-Ashamm} dari {Maimunah binti al-Harits} dia berkata, “Dahulu Rasulullah saw.m apabila bersujud maka beliau menjauhkan (kedua tangannya) hingga orang yang di belakangnya melihat putihnya ketiaknya.” Waki’ berkata, “Putih keduanya.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 768
Kitab 5 : Shalat
Bab : Himpunan Sifat Shalat, Pembukaan, Penutupan, dan Rukuk
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah bin Numair} telah menceritakan kepada kami {Abu Khalid, yaitu al-Ahmar} dari {Husain al-Mu’allim} dia berkata, –Lewat jalur periwayatan lain– dan telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami {Isa bin Yunus} telah menceritakan kepada kami {Husain al-Mu’allim} dari {Budail bin Maisarah} dari {Abu al-Jauza’} dari {Aisyah radhiyallahu’anha} dia berkata, “Dahulu Rasulullah saw.m membuka shalat dengan takbir dan membaca, ‘Al-Hamdulillah Rabb al-Alamin’. Dan beliau apabila rukuk niscaya tidak mengangkat kepalanya dan tidak menundukkannya, akan tetapi melakukan antara kedua hal tersebut. Dan beliau apabila mengangkat kepalanya dari rukuk, niscaya tidak bersujud hingga beliau lurus berdiri, dan beliau apabila mengangkat kepalanya dari sujud niscaya tidak akan sujud kembali hingga lurus duduk, dan beliau membaca tahiyyat pada setiap dua raka’at. Beliau menghamparkan kaki kirinya dan memasang tegak lurus kakinya yang kanan. Dan beliau melarang duduknya setan, dan beliau melarang seorang laki-laki menghamparkan kedua siku kakinya sebagaimana binatang buas menghampar. Dan beliau menutup shalat dengan salam.” Dan dalam riwayat Ibnu Numair dari Abu Khalid, “Dan beliau melarang duduk seperti duduknya setan.”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} dan {Qutaibah bin Sa’id} serta {Abu Bakar bin Abi Syaibah} berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu al-Ahwash} dari {Simak} dari {Musa bin Thalhah} dari {Bapaknya} dia berkata, Rasulullah saw.m bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian telah meletakkan di hadapannya seperti kayu yang diletakkan di belakang punggung unta, hendaklah dia shalat, dan janganlah dia memperhatikan orang yang lewat di belakang sutrah tersebut.”
Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah bin Numair} dan {Ishaq bin Ibrahim} berkata Ishaq, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Numair berkata, telah menceritakan kepada kami {Umar bin Ubaid ath-Thanafisi} dari {Simak bin Harb} dari {Musa bin Thalhah} dari {Bapaknya} dia berkata, “Kami pernah shalat, sedangkan hewan ternak melewati di depan kami, lalu kami menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah saw.m, maka beliau bersabda, ‘Kalaulah sudah ada benda seperti seperti kayu yang ada di punggung unta dan diletakkan di depan salah seorang dari kalian, maka sesuatu yang lewat di hadapan mereka tidak akan membahayakan (membatalkan shalatnya).” Ibnu Numair berkata, “Maka orang yang lewat di hadapannya tidak akan membahayakannya.”
Telah menceritakan kepada kami {Zuhair bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Yazid} telah mengabarkan kepada kami {Sa’id bin Abi Ayyub} dari {Abu al-Aswad} dari {Urwah} dari {Aisyah ra} bahwasanya dia berkata, “Rasulullah saw.m pernah ditanya mengenai sutrah (pembatas) seseorang yang sedang shalat. Maka beliau menjawab, ‘Ia ialah semisal kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan’.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah bin Numair} telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Yazid} telah mengabarkan kepada kami {Haiwah} dari {Abu al-Aswad Muhammad bin Abdurrahman} dari {Urwah} dari {Aisyah ra} “Bahwa Rasulullah saw.m ditanya pada saat perang Tabuk tentang sutrah orang yang shalat, maka beliau menjawab, ‘Ia bisa berbentuk seperti kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan’.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin al-Mutsanna} telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Numair} –Lewat jalur periwayatan lain– dan telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} dan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami {Bapakku} telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} “Bahwa Rasulullah saw.m dahulu apabila keluar pada hari raya, maka beliau memerintahkan (pembantunya) membawa tombak, lalu diletakkan di hadapan beliau, lalu beliau shalat menghadap kepadanya, sedangkan orang-orang shalat di belakangnya. Beliau melakukan hal terse but dalam sebuah perjalanan, dari sana para pemimpin menjadikan tombak sebagai acuan.”