Sahih Muslim

×

صحيح مسلم

Sahih Muslim

Sahih Muslim | Hadits No. : 824

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Larangan Membangun Masjid Di Atas Kuburan dan Memasang Gambar Di Dalamnya

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ وَمَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاتَلَ اللَّهُ الْيَهُودَ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ

Telah menceritakan kepada kami {Harun bin Sa’id al-Aili} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} telah mengabarkan kepadaku {Yunus} dan {Malik} dari {Ibnu Syihab} telah menceritakan kepadaku {Sa’id bin al-Musayyab} bahwa {Abu Hurairah radhiyallahu’anhu} berkata, Rasulullah saw.m bersabda, “Allah memerangi kaum Yahudi yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 825

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Larangan Membangun Masjid Di Atas Kuburan dan Memasang Gambar Di Dalamnya

و حَدَّثَنِي قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا الْفَزَارِيُّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَصَمِّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ

Dan telah menceritakan kepadaku {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {al-Fazari} dari {Ubaidullah al-Ashamm} telah menceritakan kepada kami {Yazid bin al-Ashamm} dari {Abu Hurairah radhiyallahu’anhu} bahwa Rasulullah saw.m bersabda, “Allah melaknat kaum Yahudi dan Nashrani yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 826

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Larangan Membangun Masjid Di Atas Kuburan dan Memasang Gambar Di Dalamnya

و حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ وَحَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى قَالَ حَرْمَلَةُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ هَارُونُ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَائِشَةَ وَعَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ قَالَالَمَّا نُزِلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مِثْلَ مَا صَنَعُوا

Dan telah menceritakan kepadaku {Harun bin Sa’id al-Aili} dan {Harmalah bin Yahya} berkata Harmalah, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Harun berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} telah mengabarkan kepadaku {Yunus} dari {Ibnu Syihab} telah mengabarkan kepadaku {Ubaidullah bin Abdullah} bahwa {Aisyah} dan {Abdullah bin Abbas} keduanya berkata, “Ketika diturunkan wahyu kepada Rasulullah, beliau langsung membuang bajunya pada wajahnya. Lalu apabila beliau merasa sesak, maka beliau membukanya dari wajahnya. Lalu beliau bersabda, “Demikianlah, laknat Allah terlimpahkan atas kaum Yahudi dan Nashrani. Mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.” Beliau memperingatkan seperti yang mereka kerjakan.

Sahih Muslim | Hadits No. : 827

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Larangan Membangun Masjid Di Atas Kuburan dan Memasang Gambar Di Dalamnya

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ لِأَبِي بَكْرٍ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ بْنُ عَدِيٍّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ النَّجْرَانِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي جُنْدَبٌ قَالَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ بِخَمْسٍ وَهُوَ يَقُولُ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَى اللَّهِ أَنْ يَكُونَ لِي مِنْكُمْ خَلِيلٌ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ اتَّخَذَنِي خَلِيلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ أُمَّتِي خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا أَلَا وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلَا فَلَا تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} dan {Ishaq bin Ibrahim} dan lafazh tersebut milik Abu Bakar. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami dan Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami {Zakariya’ bin ‘Adi} dari {Ubaidullah bin Amru} dari {Zaid bin Abi Unaisah} dari {Amru bin Murrah} dari {Abdullah bin al-Harits an-Najrani} dia berkata, telah menceritakan kepadaku {Jundab} dia berkata, “Lima hari menjelang Rasulullah saw.m wafat, aku mendengar beliau bersabda, ‘Aku berlepas diri kepada Allah dari mengambil salah seorang di antara kalian sebagai kekasih, karena Allah Ta’ala telah menjadikanku sebagai kekasih sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih. Dan kalaupun seandainya aku mengambil salah seorang dari umatku sebagai kekasih, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang sebelum kalian itu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih dari mereka sebagai masjid, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan itu sebagai masjid, karena sungguh aku melarang kalian dari hal itu”.

Sahih Muslim | Hadits No. : 828

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Keutamaan dan Anjuran Membangun Masjid

حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عِيسَى قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو أَنَّ بُكَيْرًا حَدَّثَهُ أَنَّ عَاصِمَ بْنَ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عُبَيْدَ اللَّهِ الْخَوْلَانِيَّيَذْكُرُ أَنَّهُ سَمِعَ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ عِنْدَ قَوْلِ النَّاسِ فِيهِ حِينَ بَنَى مَسْجِدَ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكُمْ قَدْ أَكْثَرْتُمْ وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ تَعَالَى قَالَ بُكَيْرٌ حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِابْنُ عِيسَى فِي رِوَايَتِهِ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ

Telah menceritakan kepadaku {Harun bin Sa’id al-Aili} dan {Ahmad bin Isa} keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} telah mengabarkan kepadaku {Amru} bahwa {Bukair} telah menceritakan kepadanya bahwa {‘Ashim bin Umar bin Qatadah} telah menceritakan kepadanya bahwasanya dia mendengar {Ubaidullah al-Khaulani} menyebutkan bahwa dia mendengar {Utsman bin Affan} dia berujar kepada orang banyak ketika membangun masjid Rasulullah saw.m., “Sekarang kamu telah banyak. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw.m, bersabda, ‘Siapa yang membangun masjid karena Allah -Bukair berkata, ‘Seingatku beliau bersabda, ‘Dengan maksud mencari wajah Allah’-, niscaya Allah membuatkan rumah di surga untuknya’.” Ibnu Isa dalam riwayatnya hadits semisalnya, “Di dalam surga.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 829

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Keutamaan dan Anjuran Membangun Masjid

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَاللَّفْظُ لِابْنِ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍأَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ أَرَادَ بِنَاءَ الْمَسْجِدِ فَكَرِهَ النَّاسُ ذَلِكَ فَأَحَبُّوا أَنْ يَدَعَهُ عَلَى هَيْئَتِهِ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ مِثْلَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Zuhair bin Harb} dan {Muhammad bin al-Mutsanna} dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami {adh-Dhahhak bin Makhlad} telah mengabarkan kepada kami {Abdul Hamid bin Ja’far} telah menceritakan kepadaku {Bapakku} dari {Mahmud bin Labid} bahwa {Utsman bin Affan} bermaksud hendak merenovasi masjid, tetapi dicegah oleh orang banyak. Mereka lebih suka membiarkan masjid itu sebagaimana adanya. Maka dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw.m, bersabda ‘Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah membuatkan (rumah yang mulia) di surga untuknya seperti masjid itu’.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 830

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Anjuran Untuk Meletakkan Tangan Pada Lutut Saat Rukuk

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ الْهَمْدَانِيُّ أَبُو كُرَيْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ وَعَلْقَمَةَ قَالَا أَتَيْنَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ فِي دَارِهِ فَقَالَ أَصَلَّى هَؤُلَاءِ خَلْفَكُمْ فَقُلْنَا لَا قَالَ فَقُومُوا فَصَلُّوا فَلَمْ يَأْمُرْنَا بِأَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍقَالَ وَذَهَبْنَا لِنَقُومَ خَلْفَهُ فَأَخَذَ بِأَيْدِينَا فَجَعَلَ أَحَدَنَا عَنْ يَمِينِهِ وَالْآخَرَ عَنْ شِمَالِهِ قَالَ فَلَمَّا رَكَعَ وَضَعْنَا أَيْدِيَنَا عَلَى رُكَبِنَا قَالَ فَضَرَبَ أَيْدِيَنَا وَطَبَّقَ بَيْنَ كَفَّيْهِ ثُمَّ أَدْخَلَهُمَا بَيْنَ فَخِذَيْهِ قَالَ فَلَمَّا صَلَّى قَالَ إِنَّهُ سَتَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُؤَخِّرُونَ الصَّلَاةَ عَنْ مِيقَاتِهَا وَيَخْنُقُونَهَا إِلَى شَرَقِ الْمَوْتَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمْ قَدْ فَعَلُوا ذَلِكَ فَصَلُّوا الصَّلَاةَ لِمِيقَاتِهَا وَاجْعَلُوا صَلَاتَكُمْ مَعَهُمْ سُبْحَةً وَإِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَصَلُّوا جَمِيعًا وَإِذَا كُنْتُمْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ فَلْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ وَإِذَا رَكَعَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْرِشْ ذِرَاعَيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَلْيَجْنَأْ وَلْيُطَبِّقْ بَيْنَ كَفَّيْهِ فَلَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى اخْتِلَافِ أَصَابِعِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَرَاهُمْو حَدَّثَنَا مِنْجَابُ بْنُ الْحَارِثِ التَّمِيمِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ مُسْهِرٍ قَالَ ح و حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ قَالَ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا مُفَضَّلٌ كُلُّهُمْ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ وَالْأَسْوَدِ أَنَّهُمَا دَخَلَا عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بِمَعْنَى حَدِيثِ أَبِي مُعَاوِيَةَ وَفِي حَدِيثِ ابْنِ مُسْهِرٍ وَجَرِيرٍ فَلَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى اخْتِلَافِ أَصَابِعِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ رَاكِعٌ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin al-‘Ala’ al-Hamdani Abu Kuraib} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Muawiyah} dari {al-A’masy} dari {Ibrahim} dari {al-Aswad} dan {Alqamah} keduanya berkata, “Kami mendatangi {Abdullah bin Mas’ud} di rumahnya, lalu dia bertanya, ‘Apakah mereka itu shalat di belakangmu? ‘ Jawab kami, ‘Tidak.’ Dia berkata, ‘Bangunlah, lalu shalatlah, lalu dia tidak menyuruh kami adzan dan tidak pula iqamat’. Lalu kami berdiri di belakangnya. Kemudian dia menarik tangan kami, lalu dia menempatkan masing-masing kami di sebelah kanan dan kirinya. Ketika dia rukuk, kami meletakkan tangan kami di lutut’. Dia berkata, ‘Tetapi Abdullah memukul tangan kami, dan dia mempertemukan kedua telapak tangannya lalu memasukkannya ke antara dua pahanya’. Tatkala telah selesai shalat dia berkata, ‘Sesungguhnya nanti akan datang para penguasa yang mengakhirkan shalat dari waktunya dan mengundur-ngundur pelaksanaannya hingga hampir habis. Apabila kalian menyaksikan mereka melakukan hal tersebut, maka kalian shalatlah tepat pada waktunya, kemudian shalat pulalah berjamaah bersama-sama dengan mereka dan jadikanlah shalatmu bersama mereka sebagai suatu kesunatan. Apabila kamu bertiga, shalatlah bersama-sama, dan apabila kamu lebih banyak, angkatlah salah seorang menjadi imam. Apabila salah seorang dari kalian rukuk, maka letakkan kedua lenganmu di atas kedua dan membungkuklah. Dan pertemukan kedua telapak tanganmu. Aku seperti masih melihat Rasulullah saw.m, mempersilangkan anak-anak jari beliau. Lalu ‘Abdulllah memperagakannya kepada mereka’.” Dan telah menceritakan kepada kami {Minjab bin al-Harits at-Tamimi} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Mushir} dia berkata, –Lewat jalur periwayatan lain– dan telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abi Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Jarir} dia berkata, –Lewat jalur periwayatan lain– dan telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Rafi’} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Adam} telah menceritakan kepada kami {Mufadhdhal} semuanya meriwayatkan dari {al-A’masy} dari {Ibrahim} dari {Alqamah} dan {al-Aswad} ‘Bahwa keduanya mengunjungi {Abdullah} ‘, sesuai dengan makna hadits Abu Mu’awiyah. Sedangkan dalam hadits Mushir dan Jarir, “Seakan-akan aku melihat persilangan jari-jari Rasulullah saw.m dalam keadaan beliau rukuk.

Sahih Muslim | Hadits No. : 831

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Anjuran Untuk Meletakkan Tangan Pada Lutut Saat Rukuk

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ وَالْأَسْوَدِأَنَّهُمَا دَخَلَا عَلَى عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ أَصَلَّى مَنْ خَلْفَكُمْ قَالَ نَعَمْ فَقَامَ بَيْنَهُمَا وَجَعَلَ أَحَدَهُمَا عَنْ يَمِينِهِ وَالْآخَرَ عَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ رَكَعْنَا فَوَضَعْنَا أَيْدِيَنَا عَلَى رُكَبِنَا فَضَرَبَ أَيْدِيَنَا ثُمَّ طَبَّقَ بَيْنَ يَدَيْهِ ثُمَّ جَعَلَهُمَا بَيْنَ فَخِذَيْهِ فَلَمَّا صَلَّى قَالَ هَكَذَا فَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi} telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Musa} dari {Israil} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Alqamah} dan {al-Aswad} bahwa keduanya datang kepada {Abdullah}. Lalu dia bertanya, “Sudah shalatkah orang yang di belakangmu?” Kami menjawab, “Sudah.” Lalu dia berdiri shalat di antara kami berdua. Dia meletakkan salah seorang dari keduanya di sebelah kanannya dan yang lainnya di sebelah kiri. Kemudian kami rukuk, lalu kami meletakkan tangan di lutut kami, tetapi dia memukul tangan kami. Dia mempertemukan kedua tapak tangannya, lalu meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Setelah selesai shalat dia berkata, “Beginilah yang dilakukan Rasulullah saw.m.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 832

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Anjuran Untuk Meletakkan Tangan Pada Lutut Saat Rukuk

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ وَاللَّفْظُ لِقُتَيْبَةَ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي يَعْفُورٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ قَالَصَلَّيْتُ إِلَى جَنْبِ أَبِي قَالَ وَجَعَلْتُ يَدَيَّ بَيْنَ رُكْبَتَيَّ فَقَالَ لِي أَبِي اضْرِبْ بِكَفَّيْكَ عَلَى رُكْبَتَيْكَ قَالَ ثُمَّ فَعَلْتُ ذَلِكَ مَرَّةً أُخْرَى فَضَرَبَ يَدَيَّ وَقَالَ إِنَّا نُهِينَا عَنْ هَذَا وَأُمِرْنَا أَنْ نَضْرِبَ بِالْأَكُفِّ عَلَى الرُّكَبِحَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ قَالَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي يَعْفُورٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ إِلَى قَوْلِهِ فَنُهِينَا عَنْهُ وَلَمْ يَذْكُرَا مَا بَعْدَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} dan {Abu Kamil al-Jahdari} dan lafazh tersebut milik Qutaibah, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Awanah} dari {Abu Ya’fur} dari {Mush’ab bin Sa’d} dia berkata, “Aku shalat di samping {bapakku}.” Dia berkata lagi, “Dan aku meletakkan kedua tanganku antara kedua lutut, lalu bapakku berkata kepadaku, ‘Pukullah dengan kedua telapak tanganmu pada lututmu’.” Dia berkata lagi, “Kemudian aku melakukan hal tersebut pada kesempatan lain, lalu dia memukul tanganku, seraya dia berkata, ‘Kami dilarang Rasulullah seperti ini, dan kami diperintahkan meletakkan telapak tangan di atas lutut’.” Telah menceritakan kepada kami {Khalaf bin Hisyam} telah menceritakan kepada kami {Abu al-Ahwash} dia berkata, –Lewat jalur periwayatan lain– dan telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abi Umar} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} keduanya meriwayatkan dari {Abu Ya’fur} dengan isnad ini sampai dengan perkataannya, ‘Kami dilarang darinya’, dan keduanya belum menyebutkan sesuatu sesudahnya.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 833

Kitab 6 : Masjid dan Tempat-Tempat Shalat

Bab : Anjuran Untuk Meletakkan Tangan Pada Lutut Saat Rukuk

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ قَالَرَكَعْتُ فَقُلْتُ بِيَدَيَّ هَكَذَا يَعْنِي طَبَّقَ بِهِمَا وَوَضَعَهُمَا بَيْنَ فَخِذَيْهِ فَقَالَ أَبِي قَدْ كُنَّا نَفْعَلُ هَذَا ثُمَّ أُمِرْنَا بِالرُّكَبِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Ismail bin Abi Khalid} dari {az-Zubair bin ‘Adi} dari {Mush’ab bin Sa’d} dia berkata, “Aku rukuk, lalu aku berkata dengan tanganku demikian, maksudnya membuka keduanya dan meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Lalu {bapakku} berkata, ‘Dahulu kami melakukan ini, kemudian kami diperintahkan untuk memegang lutut’.”