Dan telah menceritakan kepadaku {Abu Rabi’ Az Zarani} telah menceritakan kepada kami {Hammad} telah menceritakan kepada kami {Ayyub} dan {Budail} dari {Abdullah bin Syaqiq} dari {Abdullah bin Umar}, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw., ketika itu aku berada diantara beliau dan penanya; “Wahai Rasulullah, bagaimanakah tata cara shalat malam?” Beliau menjawab: “Dua-dua, jika kamu khawatir tiba waktu shalat subuh, maka (witirlah) satu rakaat, dan jadikanlah akhir shalatmu witir.” Tidak beberapa lama, seorang laki-laki yang telah mengakhiri masa berkabungnya bertanya kepada beliau, ketika itu aku masih disisi Rasulullah saw. Aku tidak tahu, apakah yang bertanya laki-laki tadi ataukah laki-laki lain, dia bertanya kepada beliau seperti sebelumnya.” Dan telah menceritakan kepadaku {Abu Kamil} telah menceritakan kepadaku {Hammad} telah menceritakan kepada kami {Ayyub} dan {Budail} dan {‘Imran bin Hudair} dari {Abdullah bin Syaqiq} dari {Ibnu Umar}, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin ‘Ubaid Al Ghubari} dan telah menceritakan kepada kami {Hammad} telah menceritakan kepada kami {Ayyub} dan {Zubair bin Khirrit} dari {Abdullah bin Syaqiq} dari {Ibnu Umar} katanya; “Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw.…” lantas keduanya menyebutkan hadits semisalnya, dan dalam hadis keduanya tak ada kalimat “Kemudian seorang laki-laki yang telah mengakhiri masa berkabungnya bertanya kepada beliau.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1243
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Dan telah menceritakan kepada kami {Harun bin Ma’ruf} dan {Suraij bin Yunus} dan {Abu Kuraib} semuanya dari {Ibnu Abu Za`idah} telah mengabarkan kepadaku {Ashim Al Ahwal} dari {Abdullah bin Syaqiq} dari {Ibnu Umar} bahwa Nabi saw. bersabda; “Dahuluilah subuh kalian dengan (shalat) witr.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1244
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Dan telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Said} telah menceritakan kepada kami {Laits}, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami {Ibn Rumh} telah mengabarkan kepada kami {Al Laits} dari {Nafi’} bahwa {Ibnu Umar} berkata; “Barangsiapa mengerjakan shalat malam, hendaknya ia menjadikan akhir shalatnya witir, sebab Rasulullah saw. menyuruh yang demikian.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1245
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah}, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami {Ibn Numair} telah menceritakan kepada kami {ayahku}, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku {Zuhair bin Harb} dan {Ibnu Al Mutsanna} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya}, semuanya dari {‘Ubaidullah}, dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Jadikanlah akhir shalat malam kalian dengan witir.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1246
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Dan telah menceritakan kepadaku {Harun bin Abdullah} telah menceritakan kepada kami {Hajjaj bin Muhammad} katanya; {Ibn Juraij} mengatakan; telah mengabarkan kepadaku {Nafi’} bahwa {Ibnu Umar} mengatakan; “Barangsiapa shalat malam, hendaknya ia menjadikan akhir shalatnya adalah witir sebelum (tiba waktu) subuh, demikianlah Rasulullah saw. memerintahkan para sahabat.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1247
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Telah menceritakan kepada kami {Syaiban bin Farukh} telah menceritakan kepada kami {Abdul Warits} dari {Abu Tayyah} katanya; telah menceritakan kepadaku {Abu Mijlaz} dari {Ibnu Umar} katanya; Rasulullah saw. bersabda: ” Witir adalah satu rakaat yang dilakukan di akhir malam.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1248
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} dan {Ibnu Basyar}, kata {Ibnul Mutsanna}; telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah} dari {Abu Mijlaz} katanya; Aku mendengar {Ibnu Umar} menceritakan dari Nabi saw., beliau bersabda: “Witir adalah satu rakaat yang dilakukan di akhir malam.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1249
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Dan telah menceritakan kepadaku {Zuhair bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Abdusshamad} telah menceritakan kepada kami {Hammam} telah menceritakan kepada kami {Qatadah} dari {Abu Mijlaz} katanya; aku bertanya kepada {Ibnu Abbas} tentang witir, dia menjawab; Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Satu rakaat dari akhir (shalat) malam.”dan saya bertanya kepada {Ibnu Umar} maka beliau menjawab; Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Satu rakaat dari akhir (shalat) malam.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1250
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Kuraib} dan {Harun bin Abdullah}, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {Al Walid bin Katsir} katanya; telah menceritakan kepadaku {Ubaidullah bin Abdullah bin Umar}, bahwa {Ibnu Umar} menceritakan kepada mereka, bahwa seorang laki-laki menyeru Rasulullah saw. ketika beliau berada di dalam masjid; “Wahai Rasulullah, bagaimana aku melakukan witir di shalat malam?” Beliau menjawab: “Barangsiapa shalat (malam), maka shalatlah dua raka’at-dua raka’at, jika ia khawatir akan tiba (waktu shalat) subuh, hendaklah ia bersujud sekali sujud (satu raka’at), yang berarti sujudnya (raka’atnya) sebagai witir shalat yang telah ia lakukan.” Abu Kuraib menyatakan ‘Ubaidullah bin Abdullah dan tidak menyandangkan lafadz Ibnu Umar.
Sahih Muslim | Hadits No. : 1251
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Shalat Malam Dua Rakaat-Dua Rakaat, dan Shalat Witir Satu Rakaat Diakhir Malam
Telah menceritakan kepada kami {Khalaf bin Hisyam} dan {Abu Kamil} keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Anas bin Sirin} ia berkata; Saya bertanya kepada {Ibnu Umar}, “Bagaimana menurutmu tentang shalat sunnah sebelum shalat Ghadat (Shubuh), apakah saya memanjangkan bacaannya?” Ibnu Umar menjawab, “Biasanya Rasulullah saw. shalat malam dua raka’at dua raka’at dan witir satu raka’at.” Anas bin Sirin berkata; Saya berkata, “Bukan ini yang saya tanyakan padamu.” Ibnu Umar berkata, “Kamu ini benar-bernar seorang yang besar tubuhnya, apakah kamu meninggalkanku membacakan hadits bahwasanya; Rasulullah saw. shalat malam dua raka’at dua raka’at dan shalat witir satu raka’at. Kemudian beliau shalat dua raka’at sebelum shalat Ghadat (Shubuh), dan sepertinya adzan telah berdengung di kedua telinganya.” Khalaf berkata; “Bagaimana pendapat Anda mengenai dua raka’at sebelum Shubuh?” ia tidak menyebutkan kata Shalat. Dan Telah menceritakan kepada kami {Ibnul Mutsanna} dan {Ibnu Basysyar} keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Anas bin Sirin} ia berkata; Saya bertanya kepada {Ibnu Umar} hadits yang semisal. Dan ia menambahkan; “Dan beliau shalat witir satu raka’at di akhir malam.” Dan di dalamnya juga terdapat ungkapan; “Bah..bah.., kamu ini benar-benar seorang yang besar tubuhnya.”