Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Ya’qub} ia dalah Ibnu Abdurrahman Al Qariy, dari {Suhail bin Abu Shalih} dari {bapaknya} dari {Abu Hurairah} dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “Allah turun ke langit dunia pada setiap malamnya, yaitu saat sepertiga malam terakhir seraya berfirman, ‘Aku adalah Raja, Aku adalah Raja, Siapa yang berdo’a padaKu niscaya akan Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepadaKu niscaya akan Aku berikan dan siapa yang meminta ampun kepadaKu, niscaya akan Aku ampuni.’ Keadaan itu berlangsung hingga tiba waktu.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1263
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Anjuran Doa dan Dzikir Di Akhir Malam Serta Pengijabahan Di Dalamnya
Telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Manshur} telah mengabarkan kepada kami {Abul Mughirah} telah menceritakan kepada kami {Al Auza’i} telah menceritakan kepada kami {Yahya} telah menceritakan kepada kami {Abu Salamah bin Abdurrahman} dari {Abu Hurairah} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Jika pertengahan malam atau sepertiga malam telah berlalu, Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia dan berfirman, ‘Adakah orang yang meminta hingga diberi, adakah orang yang berdo’a hingga dikabulkan, dan adakah orang yang memohon ampun hingga dosanya diampuni.’ Demikian itu terjadi hingga waktu Shubuh datang.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1264
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Anjuran Doa dan Dzikir Di Akhir Malam Serta Pengijabahan Di Dalamnya
Telah menceritakan kepadaku {Hajjaj bin Sya’ir} telah menceritakan kepada kami {Muhadlir Abul Muwarri’} Telah menceritakan kepada kami {Sa’d bin Sa’id} ia berkata, telah mengabarkan kepadaku {Ibnu Marjanah} ia berkata, saya mendengar {Abu Hurairah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Allah turun ke langit dunia pada pertengahan atau sepertiga malam terakhir seraya berfirman, ‘Siapa yang memohon kepadaKu, niscya akan Aku perkenankan permohonannya, atau siapa yang meminta padaKu, niscaya akan Aku beri.’ Kemudian Dia berfirman, ‘Siapakah yang dapat berbuat ketaatan tanpa kefakiran atau kezhaliman? ‘” Muslim berkata; Ibnu Marjanah adalah Sa’id bin Abdullah, dan Marjanah adalah ibunya. Telah menceritakan kepada kami {Harun bin Sa’id Al Aili} Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} ia berkata, telah mengabarkan kepadaku {Sulaiman bin Bilal} dari {Sa’d bin Sa’id} dengan sanad-sanad ini. Dan ia menambahkan, “Kemudian (Allah) Tabaraka wa Ta’ala membentangkan kedua tanganNya seraya berfirman, ‘Siapakah yang berbuat ketaatan tanpa kefakiran atau kezhaliman? ‘”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1265
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Bab : Anjuran Doa dan Dzikir Di Akhir Malam Serta Pengijabahan Di Dalamnya
Telah menceritakan kepada kami {Utsman} dan {Abu Bakr} keduanya adalah anak dari Abu Syaibah dan {Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali} sedangkan lafazhnya dari Ibnu Abu Syaibah, {Ishaq} berkata, telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain- berkata, Telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Manshur} dari {Abu Ishaq} dari {Al Agharr Abu Muslim} ia meriwayatkannya dari {Abu Sa’id} dan {Abu Hurairah} keduanya berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah menunda hingga sepertiga malam pertama berlalu, Dia pun turun ke langit dunia dan berfirman, ‘Adalah orang yang meminta ampun? Adakah orang yang bertaubat? Adakah orang yang meminta? Adakah orang yang memohon? ‘ hingga fajar terbit.” Dan Telah menceritakannya kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} dan {Ibnu Basysyar} keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} dengan sanad-sanad ini, hanya saja hadits Manshur lebih lengkap dan banyak.
Sahih Muslim | Hadits No. : 1266
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} ia berkata, saya telah membacakan kepada {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {Humaid bin Abdurrahman} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadlan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1267
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdu bin Humaid} telah mengabarkan kepada kami {Abdurrazaq} telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar} dari {Az Zuhri} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah} ia berkata; Rasulullah saw. memberikan motivasi untuk mengerjakan (shalat pada malam) Ramadlan dengan tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang menunaikan (shalat pada malam) Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” Kemudian Rasulullah saw. wafat, sementara perkara itu tetap seperti itu. Demikian pula pada kekhilafahan Abu Bakar hingga permulaan kekhilafahan Umar.
Sahih Muslim | Hadits No. : 1268
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Dan telah menceritakan kepadaku {Zuhair bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Mu’adz bin Hisyam} telah menceritakan kepadaku {bapakku} dari {Yahya bin Abu Katsir} ia berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Salamah bin Abdurrahman} bahwa {Abu Hurairah} telah menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Dan siapa yang menegakkan (shalat pada malam) Lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1269
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Rafi’} telah menceritakan kepada kami {Syababah} telah menceritakan kepadaku {Warqa`} dari {Abu Zinad} dari {Al A’raj} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Barangsiapa yang menegakkan (shalat dengan mengharap) malam Lailatul Qadr, lalu ia mendapatinya, -menurutku ia mengatakan- dengan penuh keimanan dan pengharapan (akan pahala dari Allah), maka ia akan diampuni.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1270
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} ia berkata, saya telah membacakan kepada {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {Urwah} dari {Aisyah} bahwasanya; Pada suatu malam (di bulan Ramadlan), Rasulullah saw. shalat di Masjid, lalu diikuti oleh beberapa orang sahabat. Kemudian (pada malam kedua) beliau shalat lagi, dan ternyata diikuti oleh banyak orang. Dan pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul, namun Rasulullah saw. tidak keluar shalat bersama mereka. Maka setelah pagi, beliau bersabda: “Sesungguhnya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Tiada sesuatu pun yang menghalangiku untuk keluar dan shalat bersama kalian, hanya saja aku khawatir (shalat tarawih itu) akan diwajibkan atas kalian.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 1271
Kitab 7 : Shalatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qashar
Dan telah menceritakan kepadaku {Harmalah bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Wahb} telah mengabarkan kepadaku {Yunus bin Yazid} dari {Ibnu Syihab} ia berkata, telah mengabarkan kepadaku {Urwah bin Zubair} bahwa {Aisyah} telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah saw. pernah keluar di tengah malam lalu beliau shalat di Masjid dan diikuti oleh beberapa orang, akhirnya mereka saling menceritakan tentang hal tersebut sehingga orang yang shalat bersama beliau semakin banyak. Pada malam ke dua, Rasulullah saw. keluar menunaikan shalat dan orang-orang pun shalat bersama beliau, kemudian mereka pun menyebut-nyebut kejadian itu sehingga pada malam ketiga jama’ah masjid semakin banyak dan mereka pun shalat bersama beliau. Pada malam ke empat masjid penuh sesak dan tidak dapat menampung jama’ahnya, tetapi Rasulullah saw. tidak keluar hingga beliau menunaikan shalat Fajar. Usai menunaikan shalat Fajar, beliau menghadap jama’ah, membaca syahadat kemudian bersabda: “Amma ba’d, sesungguhnya tidak ada kekhawatiran yang menimpaku terkait dengan keadaan kalian semalam, akan tetapi saya hanya khawatir (shalat malam itu) akan diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak sanggup melaksanakannya.”