Sahih Muslim

×

صحيح مسلم

Sahih Muslim

Sahih Muslim | Hadits No. : 2536

Kitab 17 : Nikah

Bab : Haramnya Meminang Atas Pinangan Saudaranya

و حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ اللَّيْثِ وَغَيْرِهِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِمَاسَةَ أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُاإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ فَلَا يَحِلُّ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَبْتَاعَ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ وَلَا يَخْطُبَ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ حَتَّى يَذَرَ

Dan telah menceritakan kepada kami {Abu At Thahir} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Wahb} dari {Al Laits} dan lainnya dari {Yazid bin Abi Habib} dari {Abdurrahman bin Syumasah} bahwa dia pernah mendengar {Uqbah bin Amir} di atas minbar berkata; Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Orang Mukmin adalah saudara Mukmin lainnya, maka tidak halal bagi seorang Mukmin membeli barang yang telah dibeli (dipesan) saudaranya, dan tidak halal meminang pinangan saudaranya sebelum ditinggalkan.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 2537

Kitab 17 : Nikah

Bab : Haramnya Nikah Syighar

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الشِّغَارِ وَالشِّغَارُ أَنْ يُزَوِّجَ الرَّجُلُ ابْنَتَهُ عَلَى أَنْ يُزَوِّجَهُ ابْنَتَهُ وَلَيْسَ بَيْنَهُمَا صَدَاقٌو حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ غَيْرَ أَنَّ فِي حَدِيثِ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ قُلْتُ لِنَافِعٍ مَا الشِّغَارُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} dia berkata; Saya membaca di hadapan {Malik} dari {Nafi’} dari {Ibnu ‘Umar} bahwa Rasulullah saw. melarang nikah syighar, yaitu seseorang menikah dengan putri orang lain dengan syarat putrinya harus menikah dengannya tanpa ada maskawin. Dan telah menceritakan kepadaku {Zuhair bin Harb} {Muhammad bin Al Mutsanna} dan {Ubaidullah bin Sa’id} mereka berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ubaidillah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} dari Nabi saw. seperti hadits di atas, namun dalam hadits Ubaidillah dia menyebutkan; Saya bertanya kepada Nafi’; “Apa yang dimaksud dengan nikah syighar?”

Sahih Muslim | Hadits No. : 2538

Kitab 17 : Nikah

Bab : Haramnya Nikah Syighar

و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السَّرَّاجِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الشِّغَارِ

Dan telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Abdurrahman As Sarraj} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} bahwasannya Rasulullah saw. melarang melakukan nikah syighar.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2539

Kitab 17 : Nikah

Bab : Haramnya Nikah Syighar

و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا شِغَارَ فِي الْإِسْلَامِ

Dan telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Rafi’} telah menceritakan kepada kami {Abdur Razzaq} telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar} dari {Ayyub} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} bahwasannya Nabi saw. bersabda: “Tidak ada nikah syighar dalam Islam.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 2540

Kitab 17 : Nikah

Bab : Haramnya Nikah Syighar

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ وَأَبُو أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الشِّغَارِزَادَ ابْنُ نُمَيْرٍ وَالشِّغَارُ أَنْ يَقُولَ الرَّجُلُ لِلرَّجُلِ زَوِّجْنِي ابْنَتَكَ وَأُزَوِّجُكَ ابْنَتِي أَوْ زَوِّجْنِي أُخْتَكَ وَأُزَوِّجُكَ أُخْتِي و حَدَّثَنَاه أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ وَهُوَ ابْنُ عُمَرَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ زِيَادَةَ ابْنِ نُمَيْرٍ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} dan {Abu Usamah} dari {Ubaidillah} dari {Abu Az Zinad} dari {Al A’raj} dari {Abu Hurairah} dia berkata; Rasulullah saw. melarang melakukan nikah syighar, Ibnu Numair menambahkan, nikah syighar adalah seseorang mengatakan kepada laki-laki lain; Nikahkanlah putrimu denganku, niscaya aku akan menikahkan putriku untukmu, atau nikahkanlah sudara perempuanmu denganku, maka saya akan nikahkan saudara perempuanku denganmu. Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Kuraib} telah menceritakan kepada kami {‘Abdah} dari {Ubaidillah} dia adalah Ibnu Umar dengan isnad ini, dan dia tidak menyebutan tambahan Ibnu Numair.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2541

Kitab 17 : Nikah

Bab : Haramnya Nikah Syighar

و حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ ح و حَدَّثَنَاه إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُانَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الشِّغَارِ

Telah menceritakan kepadaku {Harun bin Abdillah} telah menceritakan kepada kami {Hajjaj bin Muhammad} dia berkata; {Ibnu Juraij} berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dan {Muhammad bin Rafi’} dari {Abdur Razzaq} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Juraij} telah mengabarkan kepadaku {Abu Az Zubair} bahwa dia mendengar {Jabir bin Abdillah} berkata; Rasulullah saw. melarang nikah syighar.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2542

Kitab 17 : Nikah

Bab : Memenuhi Persyaratan Dalam Pernikahan

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى وَهُوَ الْقَطَّانُ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ مَرْثَدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْيَزَنِيِّ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَحَقَّ الشَّرْطِ أَنْ يُوفَى بِهِ مَا اسْتَحْلَلْتُمْ بِهِ الْفُرُوجَهَذَا لَفْظُ حَدِيثِ أَبِي بَكْرٍ وَابْنِ الْمُثَنَّى غَيْرَ أَنَّ ابْنَ الْمُثَنَّى قَالَ الشُّرُوطِ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Ayyub} telah menceritakan kepada kami {Husyaim}. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Waki’}. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Abu Khalid Al Ahmar}. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} telah menceritakan kepada kami {Yahya yaitu Al Qaththan} dari {Abdul Hamid bin Ja’far} dari {Yazid bin Abi Habib} dari {Martsad bin Abdillah Al Yazani} dari {‘Uqbah bin Amir} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya syarat yang paling layak untuk dipenuhi adalah syarat untuk menghalalkan kemaluan (untuk bersenggama).” Ini adalah lafazh hadits Abu Bakar dan Ibnu Al Mutsanna namun Ibnu Al Mutsanna menyebutkan; “syarat-syarat” (dalam bentuk jamak).

Sahih Muslim | Hadits No. : 2543

Kitab 17 : Nikah

Bab : Persetujuan Janda Dalam Pernikahan Dengan Ucapan Sedangkan Gadis Dengan Diamnya

حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ مَيْسَرَةَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُنْكَحُ الْأَيِّمُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ وَلَا تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ إِذْنُهَا قَالَ أَنْ تَسْكُتَو حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَبِي عُثْمَانَ ح و حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عِيسَى يَعْنِي ابْنَ يُونُسَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ ح و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ ح و حَدَّثَنِي عَمْرٌو النَّاقِدُ وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ كُلُّهُمْ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ بِمِثْلِ مَعْنَى حَدِيثِ هِشَامٍ وَإِسْنَادِهِ وَاتَّفَقَ لَفْظُ حَدِيثِ هِشَامٍ وَشَيْبَانَ وَمُعَاوِيَةَ بْنِ سَلَّامٍ فِي هَذَا الْحَدِيثِ

Telah menceritakan kepadaku {Ubaidullah bin umar bin Maisarah Al Qawariri} telah menceritakan kepada kami {Khalid bin Harits} telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dari {Yahya bin Abi Katsir} telah menceritakan kepada kami {Abu Salamah} telah menceritakan kepada kami {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah menikahkan seorang janda sebelum meminta persetujuannya, dan janganlah menikahkan anak gadis sebelum meminta izin darinya.” Mereka bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana mengetahui izinnya?” Beliau menjawab: “Dia diam.” Dan telah menceritakan kepadaku {Zuhair bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ibrahim} telah menceritakan kepada kami {Hajjaj bin Abi Utsman}. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku {Ibrahim bin Musa} telah mengabarkan kepada kami {Isa yaitu Ibnu Yunus} dari {Al Auza’i}. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku {Zuhair bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Husain bin Muhammad} telah menceritakan kepada kami {Syaiban}. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku {Amru An Naqid} dan {Muhammad bin Rafi’} keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami {Abdur Razzaq} dari {Ma’mar} Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi} telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Hasan} telah menceritakan kepada kami {Mu’awiyah} semuanya dari {Yahya bin Abi Katsir} seperti makna hadits Hisyam beserta isnadnya. Lafazh hadits ini juga sesuai dengan hadits Hisyam, Syaiban dan Mu’awiyah bin Salam.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2544

Kitab 17 : Nikah

Bab : Persetujuan Janda Dalam Pernikahan Dengan Ucapan Sedangkan Gadis Dengan Diamnya

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ وَاللَّفْظُ لِابْنِ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي مُلَيْكَةَ يَقُولُ قَالَ ذَكْوَانُ مَوْلَى عَائِشَةَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْجَارِيَةِ يُنْكِحُهَا أَهْلُهَا أَتُسْتَأْمَرُ أَمْ لَا فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ تُسْتَأْمَرُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ لَهُ فَإِنَّهَا تَسْتَحْيِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَلِكَ إِذْنُهَا إِذَا هِيَ سَكَتَتْ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Idris} dari {Ibnu Juraij}. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dan {Muhammad bin Rafi’} semuanya dari {Abdur Razzaq} sedangkan lafazhnya dari {Ibnu Rafi’} telah menceritakan kepada kami {Abdur Razzaq} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Juraij} dia berkata; Saya pernah mendengar {Ibnu Abi Mulaikah} berkata; {Dzakwan, mantan sahay ‘Aisyah} berkata; Saya telah mendengar {‘Aisyah} berkata; “Saya bertanya kepada Rasulullah saw. mengenai seorang gadis yang dinikahkan oleh keluarganya, apakah harus meminta izin darinya atau tidak?” Rasulullah saw. bersabda kepadanya: “Ya, dia dimintai izin.” ‘Aisyah berkata; Lalu saya berkata kepada beliau; “Sesungguhnya dia malu (mengemukakannya).” Maka Rasulullah saw. bersabda: “Jika dia diam, maka itulah izinnya.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 2545

Kitab 17 : Nikah

Bab : Persetujuan Janda Dalam Pernikahan Dengan Ucapan Sedangkan Gadis Dengan Diamnya

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَا حَدَّثَنَا مَالِكٌ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَاللَّفْظُ لَهُ قَالَ قُلْتُ لِمَالِكٍ حَدَّثَكَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْفَضْلِ عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَيِّمُ أَحَقُّ بِنَفْسِهَا مِنْ وَلِيِّهَا وَالْبِكْرُ تُسْتَأْذَنُ فِي نَفْسِهَا وَإِذْنُهَا صُمَاتُهَا قَالَ نَعَمْ

Telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Manshur} dan {Qutaibah bin Sa’id} keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami {Malik} Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} sedangkan lafazhnya dari dia (Yahya), dia berkata; Saya bertanya kepada {Malik}; Apakah {Abdullah bin Fadll} pernah menceritakan kepadamu dari {Nafi’ bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} bahwa Nabi saw. telah bersabda: “Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan anak gadis harus di mintai izin darinya, dan izinnya adalah diamnya”? Dia menjawab; “Ya.”