Telah menceritakan kepada kami {Makhlad bin Khalid As Sya’iri} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Ali bin Shalih} dari {Salamah bin Kuhail} dari {Hujr bin ‘Anbas} dari {Wa`il bin Hujr} bahwa dia shalat di belakang Rasulullah saw., lalu beliau mengeraskan suara bacaan “Amin” dan memberi salam ke kanan dan ke kiri sehingga aku melihat putihnya pipi beliau.”
Telah menceritakan kepada kami {Nashr bin Ali} telah mengabarkan kepada kami {Shafwan bin Isa} dari {Bisyr bin Rafi’} dari {Abu Abdullah anak paman Abu Hurairah} dari {Abu Hurairah} dia berkata; “Apabila Rasulullah saw. membaca “Ghairil maghdluubi ‘alaihim waladl dlaallin”, beliau mengucapkan; “Amin” sehingga orang yang berada di belakang beliau di shaf pertama mendengar beliau ucapan beliau.”
Telah menceritakan kepada kami {Al Qa’nabi} dari {Malik} dari {Sumayy bekas budak Abu Bakar} dari {Abu Shalih As Saman} dari {Abu Hurairah} bahwa Nabi saw. bersabda: “Apabila imam mengucapkan; “Ghairil maghdluubi ‘alaihim waladl dlaallin” maka ucapkanlah ‘Amiin” karena barangsiapa bacaan aminnya bersamaan dengan Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan terampuni.”
Telah menceritakan kepada kami {Al Qa’nabi} dari {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {Sa’id bin Al Musayyib} dan {Abu Salamah bin Abdurrahman} bahwa keduanya telah mengabarkan dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Apabila seorang imam mengucapkan “Amin” maka ucapkanlah “Amin” barangsiapa yang bacaan aminnya bersamaan dengan Malaikat, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan terampuni.” Ibnu Syihab mengatakan; “Rasulullah saw. juga mengucapkan amiin.”
Telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim bin Rahawaih} telah mengabarkan kepada kami {Waki’} dari {Sufyan} dari {‘Ashim} dari {Abu Utsman} dari {Bilal} bahwa dia berkata; “Wahai Rasulullah, janganlah anda mendahului kami dengan ucapan amin.”
Telah menceritakan kepada kami {Al Walid bin ‘Utbah Ad Dimasyqi} dan {Mahmud bin Khalid} keduanya berkata; telah menceritakan kepadaku {Al Firyabi} dari {Shubaih bin Muhriz Al Himshi} telah menceritakan kepadaku {Abu Mushabbih Al Maqra`i} dia berkata; “Kami bermajlis kepada {Abu Zuhair An Numairi} -dia termasuk salah seorang sahabat-, dia berbicara kepada kami dengan pembicaraan yang bagus: apabila seseorang dari kami berdo’a maka dia berkata: “Tutuplah dengan “Amiin” karena “amiin” seperti setempel pada lembaran.” Abu Zuhair berkata; aku beritahukan kalian tentang itu; “Pada suatu malam, kami keluar bersama Rasulullah saw., lalu kami menemui seseorang yang bersungguh-sungguh dalam meminta (berdo’a), maka Nabi saw. berhenti untuk mendengarkan ucapan orang tersebut, lalu beliau bersabda: “(Do’anya) akan dikabulkan apabila ditutup.” Seseorang betanya; “Dengan apa ia menutupnya? Beliau menjawab: “Dengan “amiin” sesungguhnya apabila dia menutupnya dengan “amiin” pasti (do’nay) akan dikabulkan.” Orang yang bertanya tadi pergi dan bergegas menemui orang yang berdo’a tadi sambil mengatakan: “Wahai fulan, tutuplah do’a kamu dengan “amiin” ini adalah kabar gembira!.” Lafdz hadits ini dari Mahmud. Abu Daud berkata; Al Maqra` merupakan salah satu kabilah Himyar.
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Az Zuhri} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Tasbih (mengucapkan subhanallah) untuk laki-laki dan tepuk tangan untuk wanita.”
Telah menceritakan kepada kami {Al Qa’nabi} dari {Malik} dari {Abu Hazim bin Dinar} dari {Sahl bin Sa’d} bahwa Rasulullah saw. pernah berkunjung kepada Bani ‘Amr bin ‘Auf untuk mendamaikan perselisihan yang terjadi di antara mereka, sementara waktu shalat telah tiba. Mu’adzin datang menemui Abu Bakar radliallahu ‘anhu, lalu berkata; “Inginkah anda mengimami orang-orang, nanti aku akan kumandangkan iqamah.” Abu Bakar menjawab; “Ya, ‘ Abu Bakar mengerjakan shalat, lalu Rasulullah saw. datang, dan orang-orang pun tengah mengerjakan shalat, lalu beliau menelusuri shaf sampai sampai beliau berdiri dalam shaf, lalu orang-orang bertepuk tangan, tapi Abu Bakar tetap saja tidak menoleh dalam shalat. setelah banyak orang yang bertepuk tangan, baru dia menoleh dan langsung melihat Rasulullah saw., maka Rasulullah saw. memberi isyarat kepadanya supaya tetap di tempat, namun Abu Bakar mengangkat kedua tangannya (sebagai isyarat untuk menolak), seraya memuji kepada Allah atas apa yang di perintahkan oleh Rasulullah saw. kepadanya. Setelah itu Abu Bakar mundur, sampai berdiri lurus dengan shaf, maka Rasulullah saw. maju (sebagai imam). Selesai shalat, beliau bersabda: “Apakah yang menghalangimu tidak mau tetap berada di tempat (jadi imam) sewaktu aku perintahkan?” Abu Bakar menjawab; “Tidak layak bagi anak Abu Quhafah mengerjakan shalat di depan Rasulullah saw.” Lalu Rasulullah saw. bersabda: ‘Kenapa aku melihat kalian bertepuk tangan? Barangsiapa terjadi sesuatu (kesalahan) pada dirinya dalam shalat, maka bacalah tasbih, sebab apabila dia telah membaca tasbih, orang lain akan menoleh kepadanya, dan tepuk tangan hanya bagi kaum wanita.” Abu Daud berkata; “Ini kalau dalam shalat fardlu.” Telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin ‘Aun} telah mengabarkan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Abu Hazim} dari {Sahl bin Sa’d} dia berkata; “Pernah terjadi suatu persengketaan di kalangan Bani ‘Amru bin ‘Auf, lalu berita itu sampai kepada Nabi saw., lantas beliau menemui mereka setelah shalat Dzuhur untuk mendamaikan mereka. beliau bersabda kepada Bilal: “Apabila waktu shalat ashar telah tiba, sedang aku belum datang kepadamu, maka suruhlah Abu Bakar mengerjakan shalat bersama orang-orang.” Setelah waktu Ashar tiba, Bilal mengumandangkan adzan dan menyerukan iqamah, setelah itu menyuruh Abu Bakar untuk maju (jadi imam).” Pada akhir hadits ini, beliau bersabda: “apabila terjadi sesuatu padamu dalam shalat, hendaklah kaum laki-laki membaca tasbih dan kaum wanita bertepuk tangan.” Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Khalid telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Isa bin Ayyub dia berkata; sabdanya: “Bertepuk tangan bagi kaum wanita” yaitu; menepukan dua jari-jarinya yang sebelah kanan di atas telapak tangan kirinya.”
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Muhammad bin Syubawaih al Marwazi} dan {Muhammad bin Rafi’} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar} dari {Az Zuhri} dari {Anas bin Malik} bahwa Nabi saw. pernah memberi isyarat dalam shalat.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Yunus bin Bukair} dari {Muhammad bin Ishaq} dari {Ya’qub bin ‘Utbah bin Al Akhnas} dari {Abu Ghathafan} dari {Abu Hurairah} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Tasbih (mengucapkan Subhanallah) untuk kaum laki-laki, dan bertepuk tangan untuk kaum wanita, dan barangsiapa memberi isyarat dalam shalatnya sedangkan ia faham isyarat tersebut, hendaklah ia mengulanginya yakni shalat.” Abu Daud mengatakan; “Hadits ini adalah hadits wahm (tidak jelas).”