Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah}, telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun}, telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Abu Dzi`bin} dari {Shalih} mantan budak At Tauamah, dari {mantan budak Sa’d}, bahwa {Sa’d} telah mendapati seorang budak di antara budak-budak Madinah yang menebangi pohon di Madinah. Kemudian ia mengambil barang-barang mereka dan berkata kepada para wali mereka; aku telah mendengar Rasulullah saw. melarang menebang pohon di Madinah, dan beliau berkata: “Barangsiapa yang menebang sebagian pohon di Madinah, maka sesuatu yang dilucuti darinya adalah milik orang yang menangkapnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Hafsh Abu Abdurrahman Al Qathtan}, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Khalid}, telah mengabarkan kepadaku {Kharijah bin Al Harits Al Juhani}, telah mengabarkan kepadaku {ayahku}, dari {Jabir bin Abdullah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: larangan ditebang dan potongnya pohon adalah aturan yang ditetapkan Rasulullah saw., akan tetapi boleh digoyangkan dengan pelan agar daunnya berjatuhan.
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad}, telah menceritakan kepada kami {Yahya}, dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} dari {Ibnu Numair} dari {‘Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} bahwa Rasulullah saw. pernah datang ke Masjid Quba` dengan berjalan kaki dan juga berkendaraan. Ibnu Numair menambahkan dan melakukan shalat dua raka’at.
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin ‘Auf}, telah menceritakan kepada kami {Al Muqri`}, telah menceritakan kepada kami {Haiwah}, dari {Abu Shakhr Humaid bin Ziyad} dari {Yazid bin Abdullah bin Qusaith} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. berkata: “Tidaklah seseorang memberikan salam kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan nyawaku hingga aku membalas salamnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Shalih}, aku membacakan kepada {Abdullah bin Nafi’}, telah mengabarkan kepadaku {Ibnu Abu Dzi`bin} dari {Sa’id Al Maqburi}, dari {Abu Hurairah}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan (tidak pernah dilaksanakan di dalamnya shalat dan juga tidak pernah dikumandangkan ayat-ayat Al Quran, sehingga seperti kuburan), dan jangan kalian jadikan kuburanku sebagai ‘id (hari raya, yakni tempat yang selalu dikunjungi dan didatangi pada setiap waktu dan saat), bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku di manapun kalian berada.”
Telah menceritakan kepada kami {Hamid bin Yahya}, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ma’n Al Madini}, telah mengabarkan kepadaku {Daud bin Khalid} dari {Rabi’ah bin Abu Abdurrahman} dari {Rabi’ah bin Al Hudair}, ia berkata; aku tidak mendengar {Thalhah bin ‘Ubaidullah} menceritakan hadits dari Rasulullah saw. kecuali satu hadits, Rabi’ah bin Hudair berkata; aku katakan; apakah hadits tersebut? Ia berkata; kami pernah keluar bersama Rasulullah saw., beliau ingin pergi ke kuburan orang-orang yang mati syahid, hingga kami berada di atas tanah bebatuan yang (dikenal dengan nama) Waqim, kemudian tatkala kami telah dekat dari kuburan tersebut ternyata terdapat kuburan di tempat tikungan. Rabi’ah bin Hudair berkata; kami katakan; wahai Rasulullah, apakah ini kuburan saudara-saudara kita? Beliau berkata: “Ini adalah kuburan sahabat-sahabat kita.” Kemudian tatkala kami sampai pada kuburan orang-orang yang mati syahid beliau bersabda: “Ini adalah kuburan saudara-saudara kita.”
Telah menceritakan kepada kami {Al Qa’nabi} dari {Malik}, dari {Nafi’}, dari {Abdullah bin Umar} bahwa Rasulullah saw. menderumkan untanya di Al Bathha` yang berada di Dzul Hulaifah, kemudian beliau melakukan shalat padanya. Dan Abdullah bin Umar melakukan hal tersebut.
Telah menceritakan kepada kami {Al Qa’nabi}, ia berkata; {Malik} berkata; tidak selayaknya seseorang melampaui Al Mu’arras apabila ia kembali ke Madinah hingga ia melakukan shalat padanya sesuai keinginannya, karena telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah saw. singgah di akhir malam untuk istirahat padanya. Abu Daud berkata; aku mendengar Muhammad bin Ishak Al Madani berkata; Al Mu’arras jaraknya enam mil dari Madinah.
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah}, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Al A’masy} dari {Ibrahim} dari {‘Alqamah}, ia berkata; sungguh aku pernah berjalan bersama {Abdullah bin Mas’ud} di Mina, tiba-tiba ia bertemu dengan Utsman, kemudian ia mengajaknya menyendiri. Kemudian tatkala Abdullah melihat bahwa ia tidak memiliki keperluan dengannya ia berkata kepadaku; kemarilah wahai ‘Alqamah! Kemudian aku datang. Kemudian Utsman berkata kepadanya; maukah kami menikahkanmu wahai Abu Abdurrahman dengan seorang gadis, agar kembali kepadamu semangat dan keperkasaanmu seperti dahulu? Kemudian Abdullah berkata; jika engkau mengatakan demikian sungguh aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa di antara kalian yang memiliki kemampuan maka hendaknya ia menikah, karena hal tersebut lebih dapat menundukkan pandangannya dan lebih menjaga kemaluannya, dan barangsiapa di antara kalian yang belum mampu maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa adalah kendali baginya.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad}, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id}, telah menceritakan kepadaku {‘Ubaidullah}, telah menceritakan kepadaku {Sa’id bin Abu Sa’id}, dari {ayahnya}, dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw., beliau berkata: “Wanita dinikahi karena empat perkara, yaitu: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamannya. Carilah yang memiliki agama yang baik, maka engkau akan beruntung.”