Sunan Abu Dawud

×

سنن أبي داود

Sunan Abu Dawud

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1752

Kitab 6 : Nikah

Bab : Menikahi Gadis

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ أَخْبَرَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَزَوَّجْتَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا فَقُلْتُ ثَيِّبًا قَالَ أَفَلَا بِكْرٌ تُلَاعِبُهَا وَتُلَاعِبُكَ

Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Hanbal}, telah menceritakan kepada kami {Abu Mu’awiyah}, telah mengabarkan kepada kami {Al A’masy} dari {Salim bin Abu Al Ja’d} dari {Jabir bin Abdullah}, ia berkata; Rasulullah saw. berkata kepadaku: “Apakah engkau telah menikah?” Aku katakan; Iya. Beliau bertanya: “Gadis atau janda?” Aku katakan; janda. Beliau berkata: “Mengapa engkau tidak menikah dengan seorang gadis, sehingga engkau dapat bercanda dengannya dan dia bercanda denganmu?”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1753

Kitab 6 : Nikah

Bab : Larangan Menikahi Wanita Yang Tidak Bisa Punya Anak

قَالَ أَبُو دَاوُد كَتَبَ إِلَيَّ حُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ الْمَرْوَزِيُّ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ أَبِي حَفْصَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَجَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ امْرَأَتِي لَا تَمْنَعُ يَدَ لَامِسٍ قَالَ غَرِّبْهَا قَالَ أَخَافُ أَنْ تَتْبَعَهَا نَفْسِي قَالَ فَاسْتَمْتِعْ بِهَا

Abu Daud berkata; {Husain bin Huraits Al Marwazi} menulis surat kepadaku; telah menceritakan kepada kami {Al Fadhl bin Musa} dari {Al Husain bin Waqid} dari {‘Umarah bin Abu Hafsh} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. dan berkata; istriku tidak menolak tangan orang yang menyentuhnya. Beliau menjawab: Ceraikanlah dia! Dia berkata lagi; aku khawatir diriku sangat berhasrat kepadanya (sangat mencintainya). Beliau berkata: “Kalau begitu, bersenang-senanglah dengannya!”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1754

Kitab 6 : Nikah

Bab : Larangan Menikahi Wanita Yang Tidak Bisa Punya Anak

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا مُسْتَلِمُ بْنُ سَعِيدٍ ابْنَ أُخْتِ مَنْصُورِ بْنِ زَاذَانَ عَنْ مَنْصُورٍ يَعْنِي ابْنَ زَاذَانَ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَجَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي أَصَبْتُ امْرَأَةً ذَاتَ حَسَبٍ وَجَمَالٍ وَإِنَّهَا لَا تَلِدُ أَفَأَتَزَوَّجُهَا قَالَ لَا ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَةَ فَنَهَاهُ ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ فَقَالَ تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ

Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Ibrahim}, telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun} telah mengabarkan kepada kami {Mustalim bin Sa’id anak saudari Manshur bin Zadzan}, dari {Manshur bin Zadzan} dari {Mu’awiyah bin Qurrah} dari {Ma’qil bin Yasar}, ia berkata; seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. lalu berkata; sesungguhnya aku mendapati seorang wanita yang mempunyai keturunan yang baik dan cantik, akan tetapi dia mandul, apakah aku boleh menikahinya? Beliau menjawab: “Tidak.” Kemudian dia datang lagi kedua kalinya dan beliau melarangnya, kemudian ia datang ketiga kalinya lalu Rasulullah saw. bersabda: “Nikahkanlah wanita-wanita yang penyayang dan subur (banyak keturunan), karena aku akan berbangga kepada umat yang lain dengan banyaknya kalian.”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1755

Kitab 6 : Nikah

Bab : Tentang Firman Allah Ta’Ala “Laki-Laki Yang Berzina Tidak Mengawini Melainkan Perempuan Yang Berzina”

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ التَّيْمِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَخْنَسِ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِأَنَّ مَرْثَدَ بْنَ أَبِي مَرْثَدٍ الْغَنَوِيَّ كَانَ يَحْمِلُ الْأَسَارَى بِمَكَّةَ وَكَانَ بِمَكَّةَ بَغِيٌّ يُقَالُ لَهَا عَنَاقُ وَكَانَتْ صَدِيقَتَهُ قَالَ جِئْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْكِحُ عَنَاقَ قَالَ فَسَكَتَ عَنِّي فَنَزَلَتْ{ وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ }فَدَعَانِي فَقَرَأَهَا عَلَيَّ وَقَالَ لَا تَنْكِحْهَا

Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Muhammad At Taimi}, telah menceritakan kepada kami {Yahya}, dari {‘Ubaidullah bin Al Akhnas} dari {‘Amr bin Syu’aib} dari {ayahnya}, dari {kakeknya} bahwa Martsad bin Abu Martsad Al Ghanawi membawa tawanan dari Mekkah dan di Mekkah terdapat seorang pelacur yang dikenal dengan nama ‘Anaq dan dia dahulu adalah teman wanitanya. Martsad berkata; Aku menemui Nabi saw. lalu aku berkata; wahai Rasulullah, bolehkah aku menikahi ‘Anaq? Martsad berkata; kemudian beliau diam, lalu turun ayat: ” Seorang wanita pezina tidaklah boleh dinikahi kecuali oleh seorang laki-laki pezina atau orang musyrik”. Lalu beliau memanggilku dan membacakan ayat tersebut di hadapanku seraya bersabda, “Janganlah kamu menikahinya.”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1756

Kitab 6 : Nikah

Bab : Tentang Firman Allah Ta’Ala “Laki-Laki Yang Berzina Tidak Mengawini Melainkan Perempuan Yang Berzina”

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَأَبُو مَعْمَرٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ حَبِيبٍ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَنْكِحُ الزَّانِي الْمَجْلُودُ إِلَّا مِثْلَهُو قَالَ أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنِي حَبِيبٌ الْمُعَلِّمُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ

Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} dan {Abu Ma’mar}, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdul Warits} dari {Habib}, telah menceritakan kepadaku {‘Amr bin Syu’aib} dari {Sa’id Al Maqburi} dari {Abu Hurairah}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Seorang pezina yang didera tidak boleh menikah kecuali dengan wanita seperti dirinya.” {Abu Ma’mar} berkata; telah menceritakan kepadaku {Habib Al Mu’allim} dari {‘Amr bin Syu’aib}.

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1757

Kitab 6 : Nikah

Bab : Lelaki Yang Membebaskan Budak Wanitanya Kemudian Menikahinya

حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا عَبْثَرٌ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَعْتَقَ جَارِيَتَهُ وَتَزَوَّجَهَا كَانَ لَهُ أَجْرَانِ

Telah menceritakan kepada kami {Hannad bin As Sari}, telah menceritakan kepada kami {‘Abtsar} dari {Mutharrif} dari {‘Amir} dari {Abu Burdah} dari {Abu Musa}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang membebaskan budak wanita dan menikahinya, maka baginya dua pahala.”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1758

Kitab 6 : Nikah

Bab : Lelaki Yang Membebaskan Budak Wanitanya Kemudian Menikahinya

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ وَعَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْتَقَ صَفِيَّةَ وَجَعَلَ عِتْقَهَا صَدَاقَهَا

Telah menceritakan kepada kami {‘Amr bin ‘Aun}, telah mengabarkan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Qatadah} dan {Abdul Aziz bin Shuhaib} dari {Anas bin Malik} bahwa Nabi saw. telah membebaskan Shafiyyah dan menjadikan pembebasannya sebagai maharnya.

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1759

Kitab 6 : Nikah

Bab : Diharamkan Karena Sebab Persusuan Sebagaimana Yang Diharamkan Karena Sebab Nasab

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَحْرُمُ مِنْ الرَّضَاعَةِ مَا يَحْرُمُ مِنْ الْوِلَادَةِ

Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Maslamah} dari {Malik} dari {Abdullah bin Dinar} dari {Sulaiman bin Yasar} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} isteri Nabi saw. bahwa Nabi saw. berkata: “Sesuatu yang diharamkan karena persusuan, diharamkan seperti (diharamkan) karena nasab (keturunan).”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1760

Kitab 6 : Nikah

Bab : Diharamkan Karena Sebab Persusuan Sebagaimana Yang Diharamkan Karena Sebab Nasab

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَأَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ لَكَ فِي أُخْتِي قَالَ فَأَفْعَلُ مَاذَا قَالَتْ فَتَنْكِحُهَا قَالَ أُخْتَكِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ أَوَتُحِبِّينَ ذَلِكَ قَالَتْ لَسْتُ بِمُخْلِيَةٍ بِكَ وَأَحَبُّ مَنْ شَرِكَنِي فِي خَيْرٍ أُخْتِي قَالَ فَإِنَّهَا لَا تَحِلُّ لِي قَالَتْ فَوَاللَّهِ لَقَدْ أُخْبِرْتُ أَنَّكَ تَخْطُبُ دُرَّةَ أَوْ ذُرَّةَ شَكَّ زُهَيْرٌ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ بِنْتَ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ أَمَا وَاللَّهِ لَوْ لَمْ تَكُنْ رَبِيبَتِي فِي حِجْرِي مَا حَلَّتْ لِي إِنَّهَا ابْنَةُ أَخِي مِنْ الرَّضَاعَةِ أَرْضَعَتْنِي وَأَبَاهَا ثُوَيْبَةُ فَلَا تَعْرِضْنَ عَلَيَّ بَنَاتِكُنَّ وَلَا أَخَوَاتِكُنَّ

Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Muhammad An Nufaili}, telah menceritakan kepada kami {Zuhair}, dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {‘Urwah} dari {Zainab binti Ummu Salamah} bahwa {Ummu Salamah} berkata; wahai Rasulullah, apakah engkau memiliki keinginan terhadap saudariku? Beliau berkata: “Apa yang meski aku lakukan?” Ia berkata; engkau menikahinya. Beliau berkata: “Saudarimu?” Ia berkata; Iya. Beliau berkata: “Apakah engkau menginginkan hal tersebut?” Ia berkata; bukan aku saja yang memilikimu, dan orang yang paling aku sukai untuk bersekutu denganku dalam kebaikan adalah saudariku. Beliau bersabda: “Ia tidak halal bagiku.” Ummu Habibah berkata; sungguh aku telah diberitahu bahwa engkau hendak meminang Durrah atau Dzurrah -Zuhair merasa ragu dalam hal tersebut- binti Abu Salamah. Beliau berkata: “Binti Ummu Salamah?” Ia berkata; Iya. Beliau berkata: “Ketahuilah, demi Allah, seandainya ia bukan anak isteriku yang ada dalam pemeliharaanku, tidaklah ia halal bagiku, karena ia adalah anak saudaraku sepersusuan. Aku dan ayahnya telah disusui oleh Tsuwaibah, maka janganlah kalian menawarkan anak-anak dan saudara-saudara wanita kalian kepadaku.

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 1761

Kitab 6 : Nikah

Bab : Penjelasan Tentang Labanul Fahl

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ الْعَبْدِيُّ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْدَخَلَ عَلَيَّ أَفْلَحُ بْنُ أَبِي الْقُعَيْسِ فَاسْتَتَرْتُ مِنْهُ قَالَ تَسْتَتِرِينَ مِنِّي وَأَنَا عَمُّكِ قَالَتْ قُلْتُ مِنْ أَيْنَ قَالَ أَرْضَعَتْكِ امْرَأَةُ أَخِي قَالَتْ إِنَّمَا أَرْضَعَتْنِي الْمَرْأَةُ وَلَمْ يُرْضِعْنِي الرَّجُلُ فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ إِنَّهُ عَمُّكِ فَلْيَلِجْ عَلَيْكِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Katsir Al ‘Abdi}, telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha, ia berkata; Aflah bin Abu Al Qu’ais menemuiku, kemudian aku menutup diri darinya. Ia berkata; apakah engkau menutup diri dariku? Aku adalah pamanmu. Aisyah berkata; aku katakan; dari mana? Ia berkata; engkau telah disusui isteri saudaraku. Aisyah berkata; sesungguhnya aku disusui oleh seorang wanita dan tidak disusui oleh seorang laki-laki. Kemudian Rasulullah saw. menemuiku dan aku menceritakannya kepada beliau. Lalu beliau berkata: “Sesungguhnya ia adalah pamanmu, maka silahkan ia menemuimu.”