Sunan An Nasa’i

×

سنن النسائي

Sunan An Nasa'i

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1255

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Larangan Memberi Isyarat Dengan Dua Jari, dan Jari Mana Saja

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ عِيسَى قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَجْلَانَ عَنْ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَجُلًا كَانَ يَدْعُو بِأُصْبُعَيْهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحِّدْ أَحِّدْ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Shafwan bin ‘Isa} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu ‘Ajlan} dari {Al Qa’qa’} dari {Abu Shalih} dari {Abu Hurairah} bahwa ada seseorang yang berisyarat dengan dua jarinya, lalu Rasulullah saw. bersabda: “(Gunakan) satu jari, (gunakan) satu jari.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1256

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Larangan Memberi Isyarat Dengan Dua Jari, dan Jari Mana Saja

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ الْمُخَرِّمِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ سَعْدٍ قَالَمَرَّ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَدْعُو بِأَصَابِعِي فَقَالَ أَحِّدْ أَحِّدْ وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin ‘Abdullah bin Al Mubarak Al Mukharrimi} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Mu’awiyah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Abu Shalih} dari {Sa’ad} dia berkata; “Rasulullah saw. pernah melewatiku yang sedang berdoa dengan jari-jariku, lalu beliau saw. wasallam bersabda: ‘(gunakan) satu jari, (gunakan) satu jari’. Beliau saw. wasallam juga memberikan isyarat dengan jari telunjuk.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1257

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Memiringkan Telunjuk Ketika Memberi Isyarat

أَخْبَرَنِي أَحْمَدُ بْنُ يَحْيَى الصُّوفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا عِصَامُ بْنُ قُدَامَةَ الْجَدَلِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكُ بْنُ نُمَيْرٍ الْخُزَاعِيُّ مِنْ أَهْلِ الْبَصْرَةِ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُأَنَّهُ رَأَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدًا فِي الصَّلَاةِ وَاضِعًا ذِرَاعَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى رَافِعًا أُصْبُعَهُ السَّبَّابَةَ قَدْ أَحْنَاهَا شَيْئًا وَهُوَ يَدْعُو

Telah mengabarkan kepadaku {Ahmad bin Yahya Ash-Shufi} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {‘Isham bin Qudamah Al Jadali} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Malik bin Numair Al Khuza’i} -dari penduduk Bashrah- bahwasanya {Bapaknya} menceritakan kepadanya, dia melihat Rasulullah saw. duduk dalam shalat dengan meletakan lengan kanannya di atas paha yang kanan, dan mengangkat telunjuknya dengan sedikit membengkokkannya sambil berdo’a.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1258

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Posisi Pandangan Ketika Memberi Isyarat dan Menggerak-Gerakkan Telunjuk

أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيهِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَعَدَ فِي التَّشَهُّدِ وَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ لَا يُجَاوِزُ بَصَرُهُ إِشَارَتَهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Ya’qub bin Ibrahim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ibnu ‘Ajlan} dari {‘Amir bin ‘Abdullah bin Az Zubair} dari {Bapaknya} bahwa Rasulullah saw. apabila duduk saat tasyahud maka beliau meletakkan telapak tangan kiri diatas paha kiri serta menunjuk dengan jari telunjuknya, dan pandangannya tidak pernah melebihi telunjuknya.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1259

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Larangan Mendongakkan Pandangan Ke Langit Ketika Berdoa Saat Shalat

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ عَنْ ابْنِ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي اللَّيْثُ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ رَفْعِ أَبْصَارِهِمْ عِنْدَ الدُّعَاءِ فِي الصَّلَاةِ إِلَى السَّمَاءِ أَوْ لَتُخْطَفَنَّ أَبْصَارُهُمْ

Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin ‘Amr bin As-Sarh} dari {Ibnu Wahb} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Al Laits} dari {Ja’far bin Rabi’ah} dari {Al A’raj} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Berhentilah kaum-kaum itu dari mengangkat pandangan mereka keatas saat berdoa dalam shalat, atau pandangan mereka disambar.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1260

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Kewajiban Tasyahhud

أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبُو عُبَيْدِ اللَّهِ الْمَخْزُومِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ وَمَنْصُورٌ عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَكُنَّا نَقُولُ فِي الصَّلَاةِ قَبْلَ أَنْ يُفْرَضَ التَّشَهُّدُ السَّلَامُ عَلَى اللَّهِ السَّلَامُ عَلَى جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُولُوا هَكَذَا فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ السَّلَامُ وَلَكِنْ قُولُوا التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Sa’id bin ‘Abdurrahman Abu ‘Ubaidillah Al Makhzumi} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Al A’masy} dan {Manshur} dari {Syaqiq bin Salamah} dari {Ibnu Mas’ud} dia berkata; “Sebelum kami diwajibkan tasyahud, kami mengucapkan dalam shalat, ‘Assalamu ‘alallah, assalamu ‘alaa Jibril, assalamu ‘ala Mikail (keselamatan bagi Allah, keselamatan bagi Jibril, keselamatan bagi Mikail) ‘. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: ‘Janganlah kalian megucapkan hal itu, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla adalah Assalam (Maha Pemberi Keselamatan). Ucapkanlah, “At-tahiyatul lillahi wash-shalawatu wath-thayyibatu, as-salamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, as-salamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shalihin, asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh (Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan rahmat dan keberkahan terlimpahkan atasmu wahai Nabi, juga keselamatan surga terlimpahkan atas kami dari hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya).”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1261

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Pengajaran Tasyahhud Sebagaimana Pengajaran Surat Alquran

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ

Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin Sulaiman} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Adam} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahman bin Humaid} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Az Zubair} dari {Thawus} dari {Ibnu ‘Abbas} dia berkata; “Rasulullah saw. mengajarkan tasyahud kepada kami sebagaimana beliau mengajarkan surat Al Qur’an.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1262

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Bagaimana Tasyahhud?

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا الْفُضَيْلُ وَهُوَ ابْنُ عِيَاضٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ السَّلَامُ فَإِذَا قَعَدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ثُمَّ لِيَتَخَيَّرْ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْ الْكَلَامِ مَا شَاءَ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Fudhail bin ‘Iyadh} dari {Al A’masy} dari {Syaqiq} dari {‘Abdullah} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: ‘Allah Azza wa Jalla adalah As Salam (Maha Pemberi Keselamatan), jadi jika salah seorang dari kalian duduk maka ucapkan, “At-tahiyatul lillahi wash-shalawatu wath-thayyibatu, as-salamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, as-salamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shalihin, asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh (Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan rahmat dan keberkahan terlimpahkan atasmu wahai Nabi, juga keselamatan surga terlimpahkan atas kami dari hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya) ” kemudian setelah itu ia boleh memilih doa yang dikehendaki.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1263

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Tekhnik Lain

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ قَتَادَةَ ح وَأَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ يُونُسَ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ حِطَّانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ الْأَشْعَرِيَّ قَالَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَنَا فَعَلَّمَنَا سُنَّتَنَا وَبَيَّنَ لَنَا صَلَاتَنَا فَقَالَ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ وَلَا الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ يُجِبْكُمْ اللَّهُ ثُمَّ إِذَا كَبَّرَ وَرَكَعَ فَكَبِّرُوا وَارْكَعُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَرْكَعُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتِلْكَ بِتِلْكَ وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ إِذَا كَبَّرَ وَسَجَدَ فَكَبِّرُوا وَاسْجُدُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتِلْكَ بِتِلْكَ وَإِذَا كَانَ عِنْدَ الْقَعْدَةِ فَلْيَكُنْ مِنْ قَوْلِ أَحَدِكُمْ أَنْ يَقُولَ التَّحِيَّاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Basyar} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Hisyam} dari {Qatadah}. Dan (dari jalur periwayatan yang lain disebutkan;) Telah memberitakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Qatadah} dari {Yunus bin Jubair} dari {Hiththan bin ‘Abdullah} bahwasanya {Al Asy’ari} berkata; “Rasulullah saw. berkhutbah kepada kami dengan mengajarkan sunnah-sunnah dan menjelaskan cara shalat kami, beliau saw. wasallam bersabda: “Jika kalian hendak shalat, maka luruskan barisan kalian, kemudian salah seorang dari kalian menjadi imam. Bila ia (imam) bertakbir maka bertakbirlah kalian, dan bila ia mengucapkan, ‘Waladl dlaalliin’ maka ucapkan, ‘Aamiin’. Jika imam takbir dan ruku’, maka takbir dan rukulah kalian, sesungguhnya imam sujud sebelum kalian dan mengangkat (kepala dari sujud) sebelum kalian”-lantas Rasulullah saw. bersabda: ‘Gerakan-gerakan Imam itu harus kalian ikuti secara urut.” -Jika ia mengucapkan, ‘Sami’a Allahu liman hamidah (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) ‘ maka ucapkan, ‘Rabbana lakal hamdu (wahai Rabb kami segala puji untuk-Mu) ‘ sesungguhnya Allah berfirman melalui lisan Rasul-Nya, ‘Allah maha mendengar orang yang memuji-Nya’. Kemudian jika imam takbir dan sujud maka takbir dan sujudlah, sesungguhnya imam sujud sebelum kalian dan mengangkat kepala dari sujud sebelum kalian.” Rasulullah saw. bersabda: ‘Itu dengan itu ‘ (‘Gerakan-gerakan Imam itu harus kalian ikuti secara urut). Jika ia mengangkat (kepala dari sujud) maka angkatlah, dan jika ia dalam posisi duduk tahiyat maka ucapkan, “At-tahiyatul lillahi wash-shalawatu wath-thayyibatu, as-salamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, as-salamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shalihin, asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh (Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan rahmat dan keberkahan terlimpahkan atasmu wahai Nabi, juga keselamatan surga terlimpahkan atas kami dari hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya) ”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1264

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Tekhnik Lain

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَيْمَنُ ابْنُ نَابِلٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَسْأَلُ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِهِ مِنْ النَّارِقَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ لَا نَعْلَمُ أَحَدًا تَابَعَ أَيْمَنَ بْنَ نَابِلٍ عَلَى هَذِهِ الرِّوَايَةِ وَأَيْمَنُ عِنْدَنَا لَا بَأْسَ بِهِ وَالْحَدِيثُ خَطَأٌ وَبِاللَّهِ التَّوْفِيقُ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin ‘Ali} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Ashim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Aiman bin Nabil} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Az Zubair} dari {Jabir bin ‘Abdullah} dia berkata; “Rasulullah saw. mengajari kami tasyahud sebagaimana mengajari kami surat dari Al Qur’an; ” Bismillah, wa billah “At-tahiyatul lillahi wash-shalawatu wath-thayyibatu, as-salamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, as-salamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shalihin, asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh, wa as alullahal jannata wa a’udzu bihi minannar. (Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan rahmat dan keberkahan terlimpahkan atasmu wahai Nabi, juga keselamatan terlimpahkan atas kami dari hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan saya meminta surge kepada Alalh dan berlindung kepada-Nya dari neraka) ” Abu Abdurrahman berkata; ‘kami tidak mengetahui seorangpun yang mengikuti Aiman bin Nabil mengenai riwayat ini, menurut kami Aiman orangnya bisa dipertanggung jawabkan, Hadist ini salah. Hanya kepada Allah kita memohon taufiq.