Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Az Zuhri} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2175
Kitab 22 : Puasa
Bab : Ganjaran Bagi yang Shalat Malam Ramadhan dan Puasa Karena Iman dan Ihtisab
Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Az Zuhri} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah} dia berkata; bahwa Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2176
Kitab 22 : Puasa
Bab : Ganjaran Bagi yang Shalat Malam Ramadhan dan Puasa Karena Iman dan Ihtisab
Telah mengabarkan kepada kami {‘Ali bin Al Mundzir} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Fudhail} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah radliallahu ‘anhu} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2177
Kitab 22 : Puasa
Bab : Perbedaan Pada Yahya Bin Abu Katsir dan Nadhr Bin Syaiban Tentangnya
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin ‘Abdul A’la} dan {Muhammad bin Hisyam} dan {Abul Asy’ats} dan lafazh ini miliknya, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami {Khalid} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dari {Yahya bin Abu Katsir} dari {Abu Salamah bin ‘Abdurrahman} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah lalu. Dan, barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada malam lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2178
Kitab 22 : Puasa
Bab : Perbedaan Pada Yahya Bin Abu Katsir dan Nadhr Bin Syaiban Tentangnya
Telah mengabarkan kepadaku {Mahmud bin Khalid} dari {Marwan}; telah memberitakan kepada kami {Mu’awiyah bin Sallam} dari {Yahya bin Abu Katsir} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah} dia berkata; Rasulullah saw. dari bersabda: “Barangsiapa yang melakukan qiyamullail di bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, akan diampuni dari dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada malam lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2179
Kitab 22 : Puasa
Bab : Perbedaan Pada Yahya Bin Abu Katsir dan Nadhr Bin Syaiban Tentangnya
Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Fadhl bin Dukain} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Nashr bin ‘Ali} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {An Nadlr bin Syaiban} bahwasanya ia bertemu dengan {Abu Salamah bin ‘Abdurrahman}, lalu ia berkata; ceritakan kepadaku tentang hal yang paling utama yang pernah engkau dengar di bulan Ramadlan? Maka Abu Salamah berkata; telah menceritakan kepadaku {‘Abdurrahman bin ‘Auf} dari Rasulullah saw. bahwasanya beliau menyebutkan tentang bulan Ramadlan dan beliau mengutamakannya dari bulan yang lain, beliau bersabda: “Barangsiapa yang shalat dimalam hari bulan Ramadlan dengan keimanan dan mengharapkan pahala maka dosa-dosanya akan keluar seperti hari dimana ia baru dilahirkan oleh ibunya, ” Abu Abdurrahman berkata; ‘Ini adalah salah, yang benar adalah Abu Salamah dari Abu Hurairah Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; Telah memberitakan kepada kami {Annadlr bin Syumail} dia berkata; Telah memberitakan kepada kami {Qasim bin Fadhl} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Annadlr bin Syaiban} dari {Abu Salamah} lalu ia menyebutkan seperti itu juga dan dia berkata; ‘Barangsiapa yang berpuasa dan shalat dimalamnya dengan keimanan dan mengharapkan pahala.’
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2180
Kitab 22 : Puasa
Bab : Perbedaan Pada Yahya Bin Abu Katsir dan Nadhr Bin Syaiban Tentangnya
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin ‘Abdullah bin Al Mubarak} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Hisyam} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Qasim bin Al Fadl} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {An Nadlr bin Syaiban} dia berkata; aku berkata kepada {Abu Salamah bin ‘Abdurrahman}; “Ceritakan kepadaku mengenai sesuatu tentang bulan Ramadlan yang kamu dengar dari Bapakmu, dari Rasulullah saw., yang mana antara Rasulullah saw. dan Bapakmu tidak ada perantara seorangpun. Abu Salamah menjawab; ‘Ya, ‘ Telah menceritakan kepadaku {Bapakku} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Tabaaraka Wata’ala telah mewajibkan kepada kalian puasa di bulan Ramadlan, dan aku mensunnahkan shalat malamnya. Barang siapa berpuasa dibulan tersebut dan shalat di malamnya karena iman dan mengaharap pahala dariNya, maka dosa-dosanya akan keluar darinya sebagaimana hari dimana ia dilahirkan oleh ibunya.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2181
Kitab 22 : Puasa
Bab : Keutamaan Puasa dan Perbedaan Pada Abu Ishaq Tentang Hadis Ali
Telah mengabarkan kepadaku {Hilal bin Al ‘Ala} dia berkata; {bapakku} telah menceritakan kepada kami, dia berkata; telah menceritakan kepada kami {‘Ubaidullah} dari {Zaid} dari {Abu Ishaq} dari {‘Abdullah bin Al Harits} dari {‘Ali bin Abu Thalib} dari Rasulullah beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Puasa itu adalah untukku dan Aku yang akan memberinya pahala, dan bagi seorang yang berpuasa ia memiliki dua kebahagiaan yaitu ketika ia berbuka dan ketika ia bertemu dengan Rabbnya, demi yang jiwaku berada ditanganNya sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2182
Kitab 22 : Puasa
Bab : Keutamaan Puasa dan Perbedaan Pada Abu Ishaq Tentang Hadis Ali
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} dari {Abul Ahwash} dia berkata; {‘Abdullah} berkata; Allah -Azza wa Jalla- berfirman: “Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, kegembiraan ketika bertemu Rabb-nya dan ketika berbuka. Dan aroma mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepada kami {‘Ali bin Harb} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fudhail} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Sinan Dhirar bin Murrah} dari {Abu Shalih} dari {Abu Sa’id} dia berkata; Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah -Tabaraka wa Ta’ala- berfirman: ‘Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan; ketika berbuka ia gembira dan ketika bertemu Rabb-nya, lalu Dia membalasnya, ia pun bergembira. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”