Telah mengabarkan kepada kami {Sulaiman bin Dawud} dari {Ibnu Wahb} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Amr} bahwasanya {Al Mudzir bin ‘Ubaid} menceritakan kepadanya dari {Abu Shalih As Samman} dari {Abu Hurairah} dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa bergembira dua kali; ketika berbuka dan pada saat bertemu Allah. Dan aroma mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Jarir} dari {Al A’masy} dari {Abu Shalih} dari {Abu Hurairah} dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Tidak ada kebaikan yang dikerjakan anak Adam kecuali akan ditulis untuknya sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Allah -Azza wa Jalla- berfirman: ‘Kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan makanannya hanya karena Aku. Puasa itu perisai. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan; satu kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu Rabb-nya. Dan aroma mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepadaku {Ibrahim bin Al Hasan} dari {Hajjaj} dia berkata; {Ibnu Juraij} berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Atha} dari {Abu Shalih Az Ziyyat} bahwasanya ia mendengar {Abu Hurairah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan puasa itu adalah perisai. Jika salah seorang dari kalian berada pada hari puasa, maka tidak boleh melakukan rafats (berbicara keji yang termasuk di dalamnya adalah jima) dan tidak boleh membuat kegaduhan. Jika seseorang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan; ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah -pada hari Kiamat- dari pada aroma minyak kesturi. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia bergembira dengan keduanya; jika berbuka, ia bergenbira dengan berbukanya dan jika bertemu dengan Rabb-nya -Azza wa Jalla-, ia bergembira dengan puasanya.”
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Hatim} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Suwaid} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {‘Abdullah} dari {Ibnu Juraij} -secara baca- dari {‘Atha bin Abu Rabbah} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Atha Az Ziyyat} bahwasanya ia mendengar {Abu Hurairah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Allah Azza wa Jalla berfirman: “Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai. Jika salah seorang dari kalian berada pada hari puasa, maka tidak boleh melakukan rafats (berkata kotor dll) dan tidak boleh membuat kegaduhan. Jika seseorang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan; ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ Dan, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah -pada hari Kiamat- dari pada aroma minyak kesturi.” Hadits ini telah diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Sa’id Musayyab.
Telah mengabarkan kepada kami {Ar Rabi’ bin Sulaiman} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Yunus} dari {Ibnu Syihab} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Sa’id bin Al Musayyab} bahwasanya {Abu Hurairah} berkata; “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah -pada hari Kiamat- dari pada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin ‘Isa} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} dari {‘Amr} dari {Bukair} dari {Sa’id bin Al Musayyab} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Setiap kebaikan yang dilakukan oleh anak Adam, maka untuknya sepuluh kebaikan yang sama, kecuali puasa, (puasa itu) untuk-Ku dan Aku akan membalasnya.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2190
Kitab 22 : Puasa
Bab : Perbedaan Pada Muhammad Bin Abu Ya’Kub Tentang Hadis Umamah
Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin ‘Ali} dari {‘Abdurrahman} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Mahdi bin Maimun} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Muhammad bin ‘Abdullah bin Abu Ya’qub} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Raja’ bin Haiwah} dari {Abu Umamah} dia berkata; Aku pernah menemui Rasulullah saw., lalu aku berkata; “Perintahlah aku dengan suatu perintah dimana aku bisa mengambilnya dari engkau.” Beliau bersabda: “Hendaklah kamu berpuasa, karena ia tidak ada bandingannya.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2191
Kitab 22 : Puasa
Bab : Perbedaan Pada Muhammad Bin Abu Ya’Kub Tentang Hadis Umamah
Telah mengabarkan kepada kami {Ar Rabi’ bin Sulaiman} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Ibnu Wahb} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Jarir bin Hazim} bahwasanya {Muhammad bin ‘Abdullah bin Abu Ya’qub Adl Dlabbi} menceritakan kepadanya dari {Raja’ bin Haiwah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Umamah Al Bahili} dia berkata; “Aku mengatakan; ‘Wahai Rasulullah saw., perintahlah aku dengan suatu perintah yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku’, beliau bersabda: “Hendaklah kamu berpuasa, karena ia tidak ada bandingannya.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2192
Kitab 22 : Puasa
Bab : Perbedaan Pada Muhammad Bin Abu Ya’Kub Tentang Hadis Umamah
Telah mengabarkan kepadaku {‘Abdullah bin Muhammad Adh Dha’if} -syaikh yang shalih dan lemah, digelari seperti ini karena banyaknya dia beribadah- dia berkata; telah mengabarkan kepada kami {Ya’qub Al Hadhrami} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Muhammad bin ‘Abdullah bin Abu Ya’qub} dari {Abu Nashr} dari {Raja’ bin Haiwah} dari {Abu Umamah} bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw., lalu aku berkata; “Amal apa yang paling utama?” Beliau bersabda: “Hendaklah kamu berpuasa, karena ia tidak ada bandingannya.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2193
Kitab 22 : Puasa
Bab : Perbedaan Pada Muhammad Bin Abu Ya’Kub Tentang Hadis Umamah
Telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Muhammad bin As Sakan Abu ‘Ubaidullah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Katsir} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Muhammad bin Abu Ya’qub Adl Dlabbi} dari {Abu Nashr Al Hilali} dari {Raja’ bin Haiwah} dari {Abu Umamah} dia berkata; Aku berkata; “Wahai Rasulullah saw., perintahlah aku dengan suatu amal.” Beliau bersabda: “Hendaklah kamu berpuasa, karena ia tidak ada bandingannya.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah saw., perintahlah aku dengan suatu amal.” Beliau bersabda: “Hendaklah kamu berpuasa, karena ia tidak ada bandingannya.”