Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah bin Numair} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hakkam bin Salm Ar Razi} ia berkata, “Aku mendengar {Ali bin Abdul A’la} menyebutkan hadits dari {Bapaknya} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Liang lahad itu untuk kita, sedang lubang (di tengah) untuk selain kita. ”
Telah menceritakan kepada kami {Ismail bin Musa As Suddi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syarik} dari {Abul Yaqzhan} dari {Zadzan} dari {Jarir bin Abdullah Al Bajali} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Liang lahad itu untuk kita sedang lubang (di tengah) untuk selain kita. ”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad Ibnul Mutsanna} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Amir} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Ja’far Az Zuhri} dari {Isma’il bin Muhammad bin Sa’d} dari {Amir bin Sa’d} dari {Sa’ad} bahwasanya ia berkata, “Buatkanlah aku liang lahad dan buatkan (tembok pembatas) pada dinding sebagaimana dilakukan terhadap kuburan Rasulullah. ”
Telah menceritakan kepada kami {Mahmud bin Ghailan} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hasyim Ibnul Qasim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Mubarak bin Fadlalah} berkata, telah menceritakan kepadaku {Humaid Ath Thawil} dari {Anas bin Malik} berkata, “Ketika Nabi saw. meninggal, di Madinah ada yang membuat liang lahad dan ada yang membuat lubang di tengah. Mereka mengatakan, “Kami minta kebaikan kepada Rabb kami, kami akan membiarkan mereka, yang kalah cepat dari keduanya maka kami akan meninggalkannya. ” Akhirnya keduanya dibiarkan (beradu cepat dalam membuat lubang), lalu orang yang membuat liang lahad lebih dahulu, sehingga mereka membuatkan liang lahad untuk Nabi. ”
Telah menceritakan kepada kami {Umar bin Syabbah bin Ubaidah bin Zaid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ubaid bin Thufail Al Muqri} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahman bin Abu Mulaikah Al Qurasi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Mulaikah} dari {‘Aisyah} ia berkata, “Tatkala Rasulullah saw. wafat, para sahabat berselisih seputar lahad dan peti. Sehingga mereka bertengkar dalam perkara itu dan suara mereka mulai meninggi. Umar berkata: “Janganlah kalian berteriak di sisi Rasulullah, baik beliau masih hidup ataupun sudah wafat, ” atau dengan kalimat yang semisalnya. Maka mereka pun memanggil tukang pembuat peti dan tukang penggali lubang. Tetapi yang datang adalah tukang penggali lahad. Sehingga ia kemudian membuat lahad untuk Rasulullah, setelah itu saw. dikuburkan. ”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Zaid bin Al Hubab} berkata, telah menceritakan kepada kami {Musa bin Ubaidah} berkata, telah menceritakan kepadaku {Sa’id bin Abu Sai’d} dari {Al Adra’ As Sulami} ia berkata, “Suatu malam aku datang untuk menjaga Nabi saw., tiba-tiba ada seorang laki-laki yang bacaannya sangat tinggi, hingga Nabi saw. keluar. Aku berkata, “Ya Rasulullah, orang ini telah berbuat riya. ” Al Adra’ berkata, “Lalu lelaki itu meninggal di Madinah. Ketika telah selesai mengurusi jenazahnya, mereka pun membawa jenazahnya. Nabi saw. kemudian bersabda: “Berlaku lembutlah kepadanya, semoga Allah memperlakukannya dengan lembut. Sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasul-Nya. ” Al Adra’ menuturkan; “Beliau lalu menggali kuburannya. Beliau bersabda: “Lapangkan kuburnya, semoga Allah melapangkannya. ” Sebagian sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah engkau merasa sedih?” beliau menjawab: “Benar, sebab ia seorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. ”
Telah menceritakan kepada kami {Azhar bin Marwan} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul warits bin Sa’id} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ayyub} dari {Humaid bin Hilal} dari {Abu Dahma} dari {Hisyam bin Amir} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Galilah lubang, lapangkan dan baguskanlah. ”
Telah menceritakan kepada kami {Al Abbas bin Ja’far} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ayyub Abu Hurairah Al Wasithi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul Aziz bin Muhammad} dari {Katisr bin Zaid} dari {Zainab binti Nubaith} dari {Anas bin Malik} berkata, “Rasulullah saw. memberi tanda kuburan Utsman bin Mazh’un dengan batu. ”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1551
Kitab 7 : Jenazah
Bab : Larangan Membuat Bangunan, Mengecat dan Menulis Pada Kuburan
Telah menceritakan kepada kami {Azhar bin Marwan} dan {Muhammad bin Ziyad} keduanya berkata; {Abdul Warits} dari {Ayub} dari {Abu Az Zubair} dari {Jabir} ia berkata, “Rasulullah saw. melarang mengecat kuburan. ”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1552
Kitab 7 : Jenazah
Bab : Larangan Membuat Bangunan, Mengecat dan Menulis Pada Kuburan
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Sa’id} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hafsh bin Ghiyats} dari {Ibnu Juraij} dari {Sulaiman bin Musa} dari {Jabir} ia berkata, “Rasulullah saw. melarang menulis sesuatu di atas kuburan. ”