Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Abu Az Zinad} dari {Al A’raj} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mengimami orang-orang, maka hendaklah ia ringankan. Karena di antara mereka terdapat orang lemah, sakit dan tua. Jika salah seorang dari kalian shalat sendirian, maka ia boleh memanjangkannya sekehendaknya.”
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} dia berkata; “Saya berdiri di belakang {Abdullah bin Umar} dalam suatu shalat. Sementara tidak ada seorang pun yang shalat di belakangnya selain aku, lalu Abdullah menarikku dengan tangannya dan menjadikanku sejajar dengannya.”
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Yahya bin Sa’id}, bahwa ada seorang laki-laki mengimami orang-orang di ‘Aqiq. Lalu {Umar bin Abdul Aziz} mengirimkan utusan kepadanya dan melarangnya menjadi imam. Malik berkata, “‘Umar bin Abdul Aziz melarangnya menjadi imam karena laki-laki tersebut tidak diketahui siapa bapaknya.”
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Ibnu Syihab} dari {Anas bin Malik}, bahwa Rasulullah saw. menunggang kuda, lalu kuda beliau tersungkur hingga lengan kanannya retak. Beliau kemudian mengerjakan shalat dengan duduk, dan shalat kami mengikutinya dengan duduk. Kamipun shalat di belakang beliau dengan duduk. Selesai shalat beliau bersabda: “Dijadikannya seorang imam adalah untuk diikuti. Jika dia shalat dengan berdiri, shalatlah dengan berdiri. Jika dia rukuk, maka ikutlah rukuk. Jika dia bangkit, maka ikutlah bangkit. Jika dia membaca; SAMI’A ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya), maka ucapkan; RABBANAA WALAKAL HAMDU (Wahai Rab kami hanya untuk-Mu segala pujian) . Jika dia shalat dengan duduk, maka shalatlah dengan duduk semuanya.”
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} dari {Aisyah} isteri Nabi saw., dia berkata; “Rasulullah saw. shalat ketika sakit. Beliau shalat dengan duduk, sementara orang-orang yang shalat dibelakangnya shalat sambil berdiri. Kemudian beliau memberi isyarat agar mereka shalat sambil duduk, setelah selesai shalat beliau bersabda: “Hanyasanya dijadikannya imam adalah untuk diikuti. Jika dia rukuk, maka rukuklah bersamanya. Jika dia bangkit, maka ikutlah bangkit bersamanya. Dan jika dia shalat dengan duduk, maka shalatlah dengan duduk.”
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya}, bahwa Rasulullah saw. keluar untuk melaksanakan shalat ketika sedang sakit. Saat datang, beliau mendapati Abu Bakar sedang shalat mengimami orang-orang, maka Abu Bakar pun mundur ke belakang. Tetapi Rasulullah saw. berisyarat kepadanya, agar tetap pada posisinya.” Rasulullah saw. kemudian duduk di sebelah Abu Bakar. Abu Bakar shalat dengan mengikuti shalat Rasulullah saw., sedang beliau duduk. Dan orang-orang mengikuti shalat Abu Bakar.”
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Isma’il bin Muhammad bin Sa’d bin Abu Waqqash} dari {mantan budak ‘Amru bin Al-Ash atau Abdullah bin ‘Amru bin Al Ash} dari {Abdullah bin ‘Amr bin Al Ash}, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Shalat salah seorang dari kalian dengan duduk seperti separuh shalat berdiri”
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Ibnu Syihab} dari {Abdullah bin ‘Amru bin Al Ash} berkata; “Tatkala kami datang di Madinah, kami terkena wabah penyakit karena panas Madinah yang menyengat. Rasulullah saw. kemudian keluar menemui orang-orang, sementara orang-orang sedang mengerjakan shalat nafilah dengan duduk. Rasulullah saw. bersabda: ‘Shalatnya seorang yang dikerjakan dengan duduk, seperti nilainya setengah dari shalatnya seseorang yang dikerjakan dengan berdiri’.”
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Ibnu Syihab} dari {As-Sa`ib bin Yazid} dari {Abdul Muthallib bin Abu Wada’ah As-Sahmi} dari {Hafshah} isteri Nabi saw., dia berkata; “Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw. shalat sunnah dengan duduk sama sekali, hingga setahun sebelum beliau meninggal. Beliau shalat sunnah dengan duduk dan membaca surat dengan tartil hingga menjadi sangat lama, lebih lama dari biasanya.”
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} dari {Aisyah} isteri Nabi saw., dia mengabarkan kepadanya, bahwa dia tidak pernah melihat Rasulullah saw. shalat malam dengan duduk sama sekali, kecuali saat usianya telah tua. Beliau membaca dengan duduk, hingga ketika akan rukuk beliau berdiri dan membaca ayat antara tiga samapi atau empat puluh ayat, setelah itu baru beliau rukuk.”