Muwattha Malik

×

موطأ مالك

Muwattha' Malik

Muwattha Malik | Hadits No. : 771

Kitab 8 : Haji

Bab : (Imam Malik) Mendengar Sebagian Ahli Ilmu Berkata: “Seorang Suami Dengan Istri Tidak Boleh Bergabung Dalam Hewan Kurban…”

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ خَالِدٍ الْمَخْزُومِيِّ عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ أَنَّهُ أَخْبَرَهُأَنَّهُ كَانَ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ فَخَرَجَ مَعَهُ مِنْ الْمَدِينَةِ فَمَرُّوا عَلَى حُسَيْنِ بْنِ عَلِيٍّ وَهُوَ مَرِيضٌ بِالسُّقْيَا فَأَقَامَ عَلَيْهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ حَتَّى إِذَا خَافَ الْفَوَاتَ خَرَجَ وَبَعَثَ إِلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ وَأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ وَهُمَا بِالْمَدِينَةِ فَقَدِمَا عَلَيْهِ ثُمَّ إِنَّ حُسَيْنًا أَشَارَ إِلَى رَأْسِهِ فَأَمَرَ عَلِيٌّ بِرَأْسِهِ فَحُلِّقَ ثُمَّ نَسَكَ عَنْهُ بِالسُّقْيَا فَنَحَرَ عَنْهُ بَعِيرًا قَالَ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَكَانَ حُسَيْنٌ خَرَجَ مَعَ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ فِي سَفَرِهِ ذَلِكَ إِلَى مَكَّةَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Yahya bin Sa’id} dari {Ya’qub bin Khalid Al Makhzumi} dari {Abu Asma} mantan budak Abdullah bin Ja’far, Bahwasanya ia mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah bersama Abdullah bin Ja’far berangkat dari Madinah. Mereka melewati Husain bin Ali yang sedang sakit di Suqya, Abdullah bin Ja’far pun singgah hingga ketika ia khawatir tertinggal, maka ia berangkat dan mengutus seseorang menemui Ali bin Abu Thalib dan Asma binti ‘Umais yang sedang di Madinah. Ali bin Abu Thalib dan Asma lalu mendatangi Husain, Husain kemudian menunjuk ke arah kepalanya (agar rambutnya dicukur) . Maka {Ali} menyuruh seseorang agar memotong rambutnya, lantas rambutnya pun dicukur. Setelah itu Ali menghajikan Husain di Sugya dan memotong unta sebagai hadyu.” Yahya bin Sa’id berkata, “Husain berangkat bersama ‘Utsman bin ‘Affan dalam perjalanannya ke Makkah.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 772

Kitab 8 : Haji

Bab : Wuquf Di Arafah dan Muzdalifah

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُاعْلَمُوا أَنَّ عَرَفَةَ كُلَّهَا مَوْقِفٌ إِلَّا بَطْنَ عُرَنَةَ وَأَنَّ الْمُزْدَلِفَةَ كُلَّهَا مَوْقِفٌ إِلَّا بَطْنَ مُحَسِّرٍ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Abdullah bin Az Zubair} ia berkata, “Ketahuilah, Arafah seluruhnya adalah tempat wukuf, kecuali lembah Uranah. Muzdalifah semuanya adalah tempat wukuf kecuali lembah Muhassir.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 773

Kitab 8 : Haji

Bab : Wuquf Bagi Orang yang Kehilangan Haji Di Arafah

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُمَنْ لَمْ يَقِفْ بِعَرَفَةَ مِنْ لَيْلَةِ الْمُزْدَلِفَةِ قَبْلَ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَقَدْ فَاتَهُ الْحَجُّ وَمَنْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ مِنْ لَيْلَةِ الْمُزْدَلِفَةِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Nafi’} bahwa {Abdullah bin Umar} berkata, “Barangsiapa tidak melakukan wukuf di Arafah sejak bermalam di Muzdalifah sebelum terbitnya fajar, maka dia telah ketinggalan hajinya. Barangsiapa melaksanakan wukuf dari saat bermalam di Muzdalifah sebelum terbitnya fajar maka dia telah mendapatkan haji.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 774

Kitab 8 : Haji

Bab : Wuquf Bagi Orang yang Kehilangan Haji Di Arafah

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَمَنْ أَدْرَكَهُ الْفَجْرُ مِنْ لَيْلَةِ الْمُزْدَلِفَةِ وَلَمْ يَقِفْ بِعَرَفَةَ فَقَدْ فَاتَهُ الْحَجُّ وَمَنْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ مِنْ لَيْلَةِ الْمُزْدَلِفَةِ قَبْلَ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} berkata, “Barangsiapa mendapatkan fajar dari malam Muzdalifah namun dia tidak melaksanakan wukuf di Arafah, maka dia telah kehilangan haji. Barangsiapa melaksanakan wukuf di Arafah sejak bermalam di Muzdalifah sebelum terbitnya fajar maka dia telah mendapatkan haji.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 775

Kitab 8 : Haji

Bab : Mendahulukan Wanita dan Anak-Anak

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ سَالِمٍ وَعُبَيْدِ اللَّهِ ابْنَيْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ أَبَاهُمَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ يُقَدِّمُ أَهْلَهُ وَصِبْيَانَهُ مِنْ الْمُزْدَلِفَةِ إِلَى مِنًى حَتَّى يُصَلُّوا الصُّبْحَ بِمِنًى وَيَرْمُوا قَبْلَ أَنْ يَأْتِيَ النَّاسُ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Nafi’} dari {Salim} dan {‘Ubaidullah} -keduanya adalah anak Abdullah bin ‘Umar- bahwa bapak keduanya {Abdullah bin ‘Umar} mendahulukan (mempercepat) isteri dan dan anak-anaknya dari Muzdalifah menuju Mina agar mereka dapat melaksanakan shalat subuh di Mina dan melempar sebelum orang-orang sampai.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 776

Kitab 8 : Haji

Bab : Mendahulukan Wanita dan Anak-Anak

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ أَنَّ مَوْلَاةً لِأَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ أَخْبَرَتْهُ قَالَتْ جِئْنَا مَعَ أَسْمَاءَ ابْنَةِ أَبِي بَكْرٍمِنًى بِغَلَسٍ قَالَتْ فَقُلْتُ لَهَا لَقَدْ جِئْنَا مِنًى بِغَلَسٍ فَقَالَتْ قَدْ كُنَّا نَصْنَعُ ذَلِكَ مَعَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Yahya bin Sa’id} dari {‘Atha bin Abu Rabah} bahwa {mantan budak Asma binti Abu Bakar} mengabarkan kepadanya, ia berkata, “Kami bersama {Asma binti Abu Bakar} tiba di Mina saat malam masih gelap.” Mantan budak Asma berkata, “Maka aku berkata kepada Asma, “Kita sampai di Mina saat waktu malam masih gelap.” Asma menjawab, “Kami pernah melakukannya bersama orang yang lebih baik dari kamu.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 777

Kitab 8 : Haji

Bab : Thalhah Bin Ubaidullah Memberangkatkan Dahulu Isteri dan Anak-Anaknya

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ الْمُنْذِرِ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا كَانَتْ تَرَى أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍبِالْمُزْدَلِفَةِ تَأْمُرُ الَّذِي يُصَلِّي لَهَا وَلِأَصْحَابِهَا الصُّبْحَ يُصَلِّي لَهُمْ الصُّبْحَ حِينَ يَطْلُعُ الْفَجْرُ ثُمَّ تَرْكَبُ فَتَسِيرُ إِلَى مِنًى وَلَا تَقِفُ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Fathimah binti Al Mundzir} ia mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah melihat {Asma binti Abu Bakar} di Muzdalifah menyuruh seseorang untuk menjadi imam shalat subuh baginya dan para sahabatnya ketika matahari telah terbit, lalu ia naik kendaraannya dan bertolak menuju Mina tanpa berhenti.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 778

Kitab 8 : Haji

Bab : Berjalan Cepat Dari Arafah

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍوَأَنَا جَالِسٌ مَعَهُ كَيْفَ كَانَ يَسِيرُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ حِينَ دَفَعَ قَالَ كَانَ يَسِيرُ الْعَنَقَ فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّقَالَ مَالِك قَالَ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ وَالنَّصُّ فَوْقَ الْعَنَقِ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} ia berkata, ” {Usamah bin Zaid} pernah ditanya, dan waktu itu aku sedang duduk bersamanya, ‘Bagaimana Rasulullah saw. berjalan meninggalkan tempatnya saat haji Wada’?” Ia menjawab, “Beliau berjalan dengan biasa saja, jika beliau mendapatkan tanah yang luas beliau mempercepatnya.” Malik berkata; Hisyam bin Urwah berkata, “An-Nash adalah berjalan dengan agak cepat.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 779

Kitab 8 : Haji

Bab : Berjalan Cepat Dari Arafah

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ يُحَرِّكُ رَاحِلَتَهُ فِي بَطْنِ مُحَسِّرٍ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} berkata, ” {Abdullah bin Umar} mempercepat kendaraannya di tengah Muhassir (lembah dekat Muzdalifah) .

Muwattha Malik | Hadits No. : 780

Kitab 8 : Haji

Bab : Sembelihan Ketika Haji

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَتْنِي عَمْرَةُ بِنْتُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهَا سَمِعَتْ عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ تَقُولُخَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِخَمْسِ لَيَالٍ بَقِينَ مِنْ ذِي الْقَعْدَةِ وَلَا نُرَى إِلَّا أَنَّهُ الْحَجُّ فَلَمَّا دَنَوْنَا مِنْ مَكَّةَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ إِذَا طَافَ بِالْبَيْتِ وَسَعَى بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ أَنْ يَحِلَّ قَالَتْ عَائِشَةُ فَدُخِلَ عَلَيْنَا يَوْمَ النَّحْرِ بِلَحْمِ بَقَرٍ فَقُلْتُ مَا هَذَا فَقَالُوا نَحَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَزْوَاجِهِقَالَ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ فَذَكَرْتُ هَذَا الْحَدِيثَ لِلْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ فَقَالَ أَتَتْكَ وَاللَّهِ بِالْحَدِيثِ عَلَى وَجْهِهِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Yahya bin Sa’id} berkata, telah mengabarkan kepadaku {‘Amrah binti Abdurrahman} Bahwasanya ia mendengar {Aisyah Ummul Mukminin} berkata, “Kami berangkat bersama Rasulullah saw. lima hari menjelang berakhirnya bulan Dzul Hijjah. Tidak ada yang kami duga kecuali itu adalah haji. Tatkala kami telah mendekati Makkah, Rasulullah saw. menyuruh kami; ‘Siapa yang tidak membawa sembelihan, jika dia telah thawaf di Ka’bah dan melaksanakan sa’i antara Shafa dan Marwa, maka hendaklah ia bertahallul.” Aisyah berkata, “Maka pada hari Nahr kami diberi hidangan daging sapi.” Aisyah bertanya, “Ada apa ini?” mereka menjawab; “Rasulullah saw. telah menyembelih untuk para isterinya.” Yahya bin Sa’id berkata; “Lalu saya menyebutkan hadits ini kepada {Al Qasim bin Muhammad}, dia berkata; “Demi Allah, ‘Amrah membawakan hadits kepadamu sebagaimana mestinya?”