Muwattha Malik

×

موطأ مالك

Muwattha' Malik

Muwattha Malik | Hadits No. : 781

Kitab 8 : Haji

Bab : Sembelihan Ketika Haji

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَأَنَّهَا قَالَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا شَأْنُ النَّاسِ حَلُّوا وَلَمْ تَحْلِلْ أَنْتَ مِنْ عُمْرَتِكَ فَقَالَ إِنِّي لَبَّدْتُ رَأْسِي وَقَلَّدْتُ هَدْيِي فَلَا أَحِلُّ حَتَّى أَنْحَرَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} dari {Abdullah bin ‘Umar} dari {Hafshah} Ummul Mukminin, Bahwasanya ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw., “Kenapa orang-orang telah bertahallul sedangkan anda belum.” Beliau menjawab: “Saya telah mengempalkan rambutku dan telah memasng kalung pada hewan sembelihanku. Saya tidak akan bertahallul sampai saya menyembelih.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 782

Kitab 8 : Haji

Bab : Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang Sembelihan

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحَرَ بَعْضَ هَدْيِهِ وَنَحَرَ غَيْرُهُ بَعْضَهُ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Ja’far bin Muhammad} dari {Bapaknya} dari {Ali bin Abu Thalib} berkata, “Rasulullah saw. menyembelih sebagian dari hewan sembelihannya, sedangkan sisanya disembelih oleh orang lain.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 783

Kitab 8 : Haji

Bab : Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang Sembelihan

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَمَنْ نَذَرَ بَدَنَةً فَإِنَّهُ يُقَلِّدُهَا نَعْلَيْنِ وَيُشْعِرُهَا ثُمَّ يَنْحَرُهَا عِنْدَ الْبَيْتِ أَوْ بِمِنًى يَوْمَ النَّحْرِ لَيْسَ لَهَا مَحِلٌّ دُونَ ذَلِكَ وَمَنْ نَذَرَ جَزُورًا مِنْ الْإِبِلِ أَوْ الْبَقَرِ فَلْيَنْحَرْهَا حَيْثُ شَاءَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} bahwa {Abdullah bin Umar} berkata; “Barangsiapa bernadzar hewan kurban, hendaknya dia mengalunginya dengan dua sandal dan menandainya, lalu menyembelihnya di dekat Ka’bah atau Mina pada Hari Nahr, tidak ada tempat bertahallul selain itu. Barangsiapa bernadzar sembelihan dari unta atau sapi, maka sembelihlah dimana saja.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 784

Kitab 8 : Haji

Bab : Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang Sembelihan

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ أَنَّ أَبَاهُكَانَ يَنْحَرُ بُدْنَهُ قِيَامًا

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} bahwa {Bapaknya} menyembelih hewan hadyunya dengan dengan berdiri.

Muwattha Malik | Hadits No. : 785

Kitab 8 : Haji

Bab : Tukang Cukur

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ ارْحَمْ الْمُحَلِّقِينَ قَالُوا وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ اللَّهُمَّ ارْحَمْ الْمُحَلِّقِينَ قَالُوا وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَالْمُقَصِّرِينَ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Nafi’} dari {Abdullah bin Umar} berkata, “Rasulullah saw. berdoa: “Ya Allah, berilah rahmat orang-orang yang mencukur gundul.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, dan orang-orang yang memendekkan rambut?” Beliau mengulanginya: “Ya Allah, berilah rahmat orang-orang yang mencukur gundul.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, dan orang-orang yang memendekkan rambut?” Beliau bersabda: “Dan orang-orang yang memendekkan.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 786

Kitab 8 : Haji

Bab : Tukang Cukur

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِأَنَّهُ كَانَ يَدْخُلُ مَكَّةَ لَيْلًا وَهُوَ مُعْتَمِرٌ فَيَطُوفُ بِالْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ وَيُؤَخِّرُ الْحِلَاقَ حَتَّى يُصْبِحَ قَالَ وَلَكِنَّهُ لَا يَعُودُ إِلَى الْبَيْتِ فَيَطُوفُ بِهِ حَتَّى يَحْلِقَ رَأْسَهُ قَالَ وَرُبَّمَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَأَوْتَرَ فِيهِ وَلَا يَقْرَبُ الْبَيْتَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Abdurrahman bin Al Qasim} dari {Bapaknya} bahwa dia memasuki Makkah pada malam hari untuk umrah, lalu dia melaksanakan thawaf di Ka’bah dan sa’i antara Shafa dan Marwa, lalu menunda mencukur rambut hingga pagi hari.” Abdurrahman bin Al Qasim berkata, “Tapi dia tidak kembali ke Ka’bah untuk thawaf hingga memotong rambutnya.” ‘Abdurrahman menambahkan, “Mungkin dia masuk masjid lalu shalat witir di dalamnya tanpa mendekati Ka’bah.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 787

Kitab 8 : Haji

Bab : Memendekkan Rambut (Sekedar Menggunting, Mengurangi)

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ إِذَا أَفْطَرَ مِنْ رَمَضَانَ وَهُوَ يُرِيدُ الْحَجَّ لَمْ يَأْخُذْ مِنْ رَأْسِهِ وَلَا مِنْ لِحْيَتِهِ شَيْئًا حَتَّى يَحُجَّقَالَ مَالِك لَيْسَ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Nafi’} bahwa {Abdullah bin Umar} jika telah berbuka (iedul Fithri) dan berniat untuk untuk haji, maka ia tidak akan mengambil rambut atau jenggotnya sedikitpun hingga melaksanakan haji.” Malik berkata; “Itu tidak dilakukan orang-orang.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 788

Kitab 8 : Haji

Bab : Memendekkan Rambut (Sekedar Menggunting, Mengurangi)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ إِذَا حَلَقَ فِي حَجٍّ أَوْ عُمْرَةٍ أَخَذَ مِنْ لِحْيَتِهِ وَشَارِبِهِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} bahwa {Abdullah bin Umar} jika mencukur pada saat haji atau umrah, dia memotong jenggot dan kumisnya.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 789

Kitab 8 : Haji

Bab : Memendekkan Rambut (Sekedar Menggunting, Mengurangi)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ رَجُلًا أَتَى الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍفَقَالَ إِنِّي أَفَضْتُ وَأَفَضْتُ مَعِي بِأَهْلِي ثُمَّ عَدَلْتُ إِلَى شِعْبٍ فَذَهَبْتُ لِأَدْنُوَ مِنْ أَهْلِي فَقَالَتْ إِنِّي لَمْ أُقَصِّرْ مِنْ شَعَرِي بَعْدُ فَأَخَذْتُ مِنْ شَعَرِهَا بِأَسْنَانِي ثُمَّ وَقَعْتُ بِهَا فَضَحِكَ الْقَاسِمُ وَقَالَ مُرْهَا فَلْتَأْخُذْ مِنْ شَعَرِهَا بِالْجَلَمَيْنِقَالَ مَالِك أَسْتَحِبُّ فِي مِثْلِ هَذَا أَنْ يُهْرِقَ دَمًا وَذَلِكَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ قَالَ مَنْ نَسِيَ مِنْ نُسُكِهِ شَيْئًا فَلْيُهْرِقْ دَمًا

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Rabi’ah bin Abu Abdurrahman} bahwa ada seorang laki-laki datang kepada {Al Qasim bin Muhammad} dan berkata, “Saya telah selesai melaksanakan thawaf ifadlah bersama isteriku, kemudian saya pergi menuju ke salah satu jalan di gunung agar saya dapat mendekati isteriku. Isteriku lalu berkata, “Aku belum memendekkan rambutku.” Maka aku memotong rambutnya dengan gigiku, setelah itu aku menggaulinya?” Al Qasim pun tertawa dan berkata, “Perintahkan kepada isterimu agar memotong rambutnya dengan gunting.” Malik berkata, “Menurutku untuk kasus seperti ini, semestinya menyembelih hewan kurban. Hal itu karena Abdullah bin ‘Abbas berkata, “Barangsiapa yang terlupakan dengan salah satu rangkaian hajinya maka tumpahkanlah darah.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 790

Kitab 8 : Haji

Bab : Memendekkan Rambut (Sekedar Menggunting, Mengurangi)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَأَنَّهُ لَقِيَ رَجُلًا مِنْ أَهْلِهِ يُقَالُ لَهُ الْمُجَبَّرُ قَدْ أَفَاضَ وَلَمْ يَحْلِقْ وَلَمْ يُقَصِّرْ جَهِلَ ذَلِكَ فَأَمَرَهُ عَبْدُ اللَّهِ أَنْ يَرْجِعَ فَيَحْلِقَ أَوْ يُقَصِّرَ ثُمَّ يَرْجِعَ إِلَى الْبَيْتِ فَيُفِيضَو حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ سَالِمَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُحْرِمَ دَعَا بِالْجَلَمَيْنِ فَقَصَّ شَارِبَهُ وَأَخَذَ مِنْ لِحْيَتِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْكَبَ وَقَبْلَ أَنْ يُهِلَّ مُحْرِمًا

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} dari {Abdullah bin ‘Umar} bahwa ia pernah bertemu dengan salah satu keluarganya yang bernama Al Mujabbar, ia telah melakukan thawaf ifadlah namun belum mencukur ataupun memendekkan rambutnya karena tidak tahu. Abdullah lalu menyuruhnya agar mencukur atau memendekkan rambutnya, kemudian kembali ke Ka’bah untuk melaksanakan thawaf ifadlah.” Telah menceritakan kepadaku dari Malik sampai kaliannya, bahwa jika Salim bin Abdullah hendak ihram dia akan meminta pemotong, lalu dia mencukur kumisnya dan memangkas jenggotnya sebelum naik kendaraannya dan sebelum berniat untuk umrah.