Muwattha Malik

×

موطأ مالك

Muwattha' Malik

Muwattha Malik | Hadits No. : 801

Kitab 8 : Haji

Bab : Shalat Di Mina

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِلَمَّا قَدِمَ مَكَّةَ صَلَّى بِهِمْ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ فَقَالَ يَا أَهْلَ مَكَّةَ أَتِمُّوا صَلَاتَكُمْ فَإِنَّا قَوْمٌ سَفْرٌ ثُمَّ صَلَّى عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَكْعَتَيْنِ بِمِنًىوَلَمْ يَبْلُغْنَا أَنَّهُ قَالَ لَهُمْ شَيْئًا

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Ibnu Syihab} dari {Sa’id bin Musayyab} berkata, “Tatkala {‘Umar bin al Khatthab} tiba di Makkah ia mengimami mereka shalat dua rakaat lalu pergi seraya berkata, “Wahai penduduk Makkah, sempurnakanlah shalat kalian, karena kami sedang dalam perjalanan.” Kemudian Umar bin al Khatthab mengerjakannya dua rakaat di Mina, dan tidak ada satu kabarpun yang sampai pada kami bahwa dia mengatakan sesuatu kepada mereka.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 802

Kitab 8 : Haji

Bab : Shalat Di Mina

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِصَلَّى لِلنَّاسِ بِمَكَّةَ رَكْعَتَيْنِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ يَا أَهْلَ مَكَّةَ أَتِمُّوا صَلَاتَكُمْ فَإِنَّا قَوْمٌ سَفْرٌ ثُمَّ صَلَّى عُمَرُ رَكْعَتَيْنِ بِمِنًىوَلَمْ يَبْلُغْنَا أَنَّهُ قَالَ لَهُمْ شَيْئًا

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Zaid bin Aslam} dari {Bapaknya} bahwa {Umar bin al Khatthab} shalat mengimami orang-orang dua rekaat di Makkah. Tatkala dia hendak pergi, dia berkata; “Wahai penduduk Makkah, sempurnakanlah shalat kalian, karena kami sedang dalam perjalanan.” Lalu Umar shalat dua rakaat di Mina, dan tidak ada satu kabarpun yang sampai pada kami bahwa dia mengatakan sesuatu kepada mereka.

Muwattha Malik | Hadits No. : 803

Kitab 8 : Haji

Bab : Takbir Ketika Hari-Hari Tasyriq

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِخَرَجَ الْغَدَ مِنْ يَوْمِ النَّحْرِ حِينَ ارْتَفَعَ النَّهَارُ شَيْئًا فَكَبَّرَ فَكَبَّرَ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِ ثُمَّ خَرَجَ الثَّانِيَةَ مِنْ يَوْمِهِ ذَلِكَ بَعْدَ ارْتِفَاعِ النَّهَارِ فَكَبَّرَ فَكَبَّرَ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِ ثُمَّ خَرَجَ الثَّالِثَةَ حِينَ زَاغَتْ الشَّمْسُ فَكَبَّرَ فَكَبَّرَ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِ حَتَّى يَتَّصِلَ التَّكْبِيرُ وَيَبْلُغَ الْبَيْتَ فَيُعْلَمَ أَنَّ عُمَرَ قَدْ خَرَجَ يَرْمِي

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Yahya bin Sa’id} bahwa telah sampai kepadanya, bahwa {Umar bin al Khatthab} keluar keesokan harinya di hari Nahr saat matahari mulai meninggi. Dia bertakbir dan orang-orang pun ikut bertakbir mengikuti takbirnya. Pada hari kedua ia keluar saat matahari sedikit tinggi (siang), ia bertakbir dan orang-orang pun ikut bertakbir. Dan pada hari ketiga ia keluar saat matahari mulai tergelincir, ia bertakbir dan orang-orang pun ikut bertakbir karena takbirnya. Dia menyambung takbirnya hingga sampai di Ka’bah, baru diketahui bahwa Umar keluar untuk melempar jumrah.

Muwattha Malik | Hadits No. : 804

Kitab 8 : Haji

Bab : Shalat Di Dzul Hulaifah dan Muhashshab

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَاخَ بِالْبَطْحَاءِ الَّتِي بِذِي الْحُلَيْفَةِ فَصَلَّى بِهَاقَالَ نَافِعٌ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَفْعَلُ ذَلِكَ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Nafi’} dari {Abdullah bin Umar} bahwa Rasulullah saw. beristirahat di Bathha yang ada di Dzul Hulaifah, lalu beliau shalat di sana.” Nafi’ berkata; “Abdullah bin Umar juga melakukan hal demikian.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 805

Kitab 8 : Haji

Bab : Tidak Selayaknya Seseorang Melampaui Dzul Hualaifah Saat Kembali Hingga Ia Shalat Di Sana

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ يُصَلِّي الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِالْمُحَصَّبِ ثُمَّ يَدْخُلُ مَكَّةَ مِنْ اللَّيْلِ فَيَطُوفُ بِالْبَيْتِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} berkata, ” {Abdullah bin Umar} shalat zhuhur, ashar, maghrib dan isya’ di Muhasshab (daerah dekat Makkah), kemudian masuk ke Makkah pada malam hari, kemudian melaksanakan thawaf di Ka’bah.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 806

Kitab 8 : Haji

Bab : Bermalam Di Makkah Pada Malam-Malam Mina

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّهُ قَالَ زَعَمُوا أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِكَانَ يَبْعَثُ رِجَالًا يُدْخِلُونَ النَّاسَ مِنْ وَرَاءِ الْعَقَبَةِ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Nafi’} berkata, “Mereka menyatakan bahwa {Umar bin al Khatthab} mengutus beberapa orang yang memasukkan orang-orang dari belakang Aqabah.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 807

Kitab 8 : Haji

Bab : Bermalam Di Makkah Pada Malam-Malam Mina

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَلَا يَبِيتَنَّ أَحَدٌ مِنْ الْحَاجِّ لَيَالِيَ مِنًى مِنْ وَرَاءِ الْعَقَبَةِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} dari {Abdullah bin Umar} bahwa {Umar bin al Khatthab} berkata, “Jangan sekali-kali seorangpun yang berhaji bermalam di Mina di belakang Aqabah.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 808

Kitab 8 : Haji

Bab : Bermalam Di Makkah Pada Malam-Malam Mina

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِأَنَّهُ قَالَ فِي الْبَيْتُوتَةِ بِمَكَّةَ لَيَالِيَ مِنًى لَا يَبِيتَنَّ أَحَدٌ إِلَّا بِمِنًى

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} Bahwasanya ia berkata tentang masalah bermalam di Makkah pada malam Mina, “Jangan sekali-kali seseorang bermalam kecuali di Mina.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 809

Kitab 8 : Haji

Bab : Melempar Jumrah

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ يَقِفُ عِنْدَ الْجَمْرَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ وُقُوفًا طَوِيلًا يُكَبِّرُ اللَّهَ وَيُسَبِّحُهُ وَيَحْمَدُهُ وَيَدْعُو اللَّهَ وَلَا يَقِفُ عِنْدَ جَمْرَةِ الْعَقَبَةِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} bahwa {Abdullah bin Umar} pernah berdiri lama di dua Jumrah pertama; dia bertakbir, bertasbih, bertahmid dan berdoa kepada Allah. Dia tidak berhenti pada jumrah Aqabah.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 810

Kitab 8 : Haji

Bab : Melempar Jumrah

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ يُكَبِّرُ عِنْدَ رَمْيِ الْجَمْرَةِ كُلَّمَا رَمَى بِحَصَاةٍو حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ سَمِعَ بَعْضَ أَهْلِ الْعِلْمِ يَقُولُ الْحَصَى الَّتِي يُرْمَى بِهَا الْجِمَارُ مِثْلُ حَصَى الْخَذْفِ قَالَ مَالِك وَأَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ قَلِيلًا أَعْجَبُ إِلَيَّ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} berkata, “Ketika melempar jumrah, maka setiap kali {Abdullah bin Umar} melemparkan sebuah kerikil, ia selalu mengucapkan takbir.” Telah menceritakan kepadaku dari Malik bahwa ia mendengar sebagian ahli ilmu berkata, “Kerikil yang dilempar saat Jumrah itu adalah kerikil kecil.” Malik berkata, “Aku lebih suka jika kerikilnya sedikit lebih besar.”