Telah menceritakan kepada kami {Waki’} telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Sa’d bin ‘Ubaidah} dari {Abu Abdurrahman As Sulami} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, dia berkata; Nabi saw. mengutus sekelompok pasukan dengan mengangkat salah seorang dari Anshar sebagai komandan. Beliau memerintahkan mereka untuk ta’at dan mendengar. Ternyata mereka membuat komandan tersebut marah karena suatu hal, maka dia berkata; “Kumpulkan kayu bakar!” lantas mereka mengumpulkannya, lalu komandan itu berkata; “Nyalakan api.” Merekapun menyalakan api, Kemudian dia berkata; “Bukankah Rasulullah saw. telah memerintahkan untuk mendengarku dan menaati.” Mereka menjawab; “Ya.” Dia berkata; “Masuklah ke dalam api!” maka sebagian orang melihat ke yang lainnya, mereka berkata; “Kita lari kepada Rasulullah saw. karena api tersebut.” Mereka dalam keadaan demikian sanpai hilang rasa marahnya sampai api itu padam. Ali Radhiallah ‘anhu berkata; Tatkala mereka sampai kepada Nabi saw. dan menyampaikan hal itu, beliau bersabda: “Kalau saja mereka memasukinya niscaya mereka tidak akan keluar darinya. Sesungguhnya ketaatan itu dalam hal yang ma’ruf’.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 970
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dan {Abdurrazzaq} telah memberitakan kepada kami {Sufyan} dari {‘Ashim Ibnu Kulaib}, dari {Abu Burdah} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, dia berkata; “Rasulullah saw. melarangku memakai cincin pada jari ini dan ini.” Abdurrazzaq berkata; pada kedua jarinya yaitu jari telunjuk dan jari tengah.
Musnad Ahmad | Hadits No. : 971
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Abu Hasyim bin Katsir} dari {Qais Al Kharifi} berkata; saya mendengar {Ali Radhiallah ‘anhu} berkata; “Nabi saw. lebih dahulu, kemudian Abu Bakar shalat (menyusul) dan Umar Radlia Allahu ‘anhu yang ketiga menyusul juga, kemudian kita tertimpa atau terkena fitnah. Dan Allah yang menghedaki itu terjadi.” Abu Abdurrahman berkata; bapakku berkata; “Maksud perkataannya (tertimpa fitnah) adalah dia ingin bertawadlu dengan hal itu.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 972
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dan {Syu’bah} dan {Hammad bin Salamah} dari {Salamah bin Kuhail}, dari {Hujayyah bin ‘Adi} bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada {Ali} Radhiallah ‘anhu tentang sapi. Dia menjawab; “Itu untuk tujuh orang.” Dia bertanya lagi; “Bagaimana dengan tanduknya (yang rusak) ” Ali menjawab; “Itu tidak ada masalah bagimu.” Dia bertanya; “Bagaimana dengan yang cacat?” Ali menjawab; “Jika telah mendekati tempat penyembelihan, maka sembelihlah.” Ali menambahkan; “Rasulullah saw. menyuruh kami untuk mengecek mata dan telinga.” Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Salamah bin Kuhail} berkata; saya mendengar {Hujayyah bin ‘Adiy} berkata; saya mendengar {Ali bin Abi Thalib} radliallahu ‘anhu pernah ditanya seorang laki-laki…” kemudian ia meneruskan hadits tersebut.
Musnad Ahmad | Hadits No. : 973
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman bin Mahdi} dari {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} dari {Haritsah bin Mudhar} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, ia berkata; “Pada Perang Badar, di antara kami tidak ada yang menunggang kuda kecuali Miqdad. Tidak ada di antara kami kecuali tertidur kecuali Rasulullah saw. yang berada di bawah pohon melaksanakan shalat dan menangis sampai shubuh.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 974
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Abu Hushain} dari {Umair bin Sa’id} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, dia berkata; “Tidaklah seorang lelaki yang aku tegakkan hukum had atasnya kemudian meninggal dan membekas dalam jiwaku kecuali masalah khamer, Jika dia meninggal pasti aku membayar diyatnya karena Rasulullah saw. belum mencontohkannya.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 975
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Abu Ishaq} dari {Abu Hayyah} dari {Ali Radhiallah ‘anhu} bahwa Rasulullah saw. melakukan wudhu tiga kali tiga kali.
Musnad Ahmad | Hadits No. : 976
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman} dari {Za`idah bin Qudamah} dari {Abu Hushain Al Asadi} dan {Ibnu Abu Bukair} telah menceritakan kepada kami {Za`idah} telah memberitakan kepada kami {Abu Hushain Al Asadi} dari {Abu Abdurrahman} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, dia berkata; “Saya adalah lelaki yang sering mengeluarkan madzi. Anak perempuan Rasulullah saw. menjadi istriku, maka saya menyuruh seseorang menanyakannya. Beliau menjawab: ‘Berwudhulah dan cucilah! ‘”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 977
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far Al Warakani} telah memberitakan kepada kami {Syarik} dari {Khalid bin ‘Alqamah} dari {Abdu Khair} berkata; Kami melaksanakan shalat subuh, lalu kami mendatangi {Ali} Radhiallah ‘anhu dan duduk bersamanya. Dia meminta air wudhu, maka diberikan kepadanya bejana kulit yang berisi air dan bejana dari tembaga. Abdu Khair berkata; Dia menuangkan bejana ke tangan kanannya lalu membasuh kedua tangannya tiga kali, berkumur-kumur tiga kali, beristinsyaq tiga kali dengan satu tangan, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, membasuh kedua lengannya sampai sikunya tiga kali tiga kali, dia memasukkan tangannya kedalam bejana kemudian mengusap rambutnya dengan kedua tangannya sekali, membasuh kedua kakinya tiga kali dan berkata; “Demikianlah tatacara wudhu Nabi kalian saw., maka ketahuilah!”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 978
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman} telah menceritakan kepada kami {Za`idah} dari {Ar Rukain bin Ar Rabi’} dari {Hushain bin Qabishah} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, dia berkata; Saya adalah lelaki yang sering mengeluarkan madzi, maka saya menanyakannya kepada Nabi saw., dan beliau menjawab: “Jika melihat madzi berwudhulah dan cucilah kemaluanmu, namun jika melihat bekas pancaran mani maka mandilah.” Saya sampaikan hal itu kepada {Sufyan}, dia berkata; Saya mendengarnya dari {Rukain}, telah menceritakan kepada kami {Mu’awiyah} dan {Ibnu Abu Bukair} berkata; telah menceritakan kepada kami {Za`idah} telah menceritakan kepada kami {Ar Rukain bin Ar Rabi’ bin ‘Amilah Al Fazari} lalu menyebutkan seperti di atas. Dia berkata; “Bekas pancaran mani” dan telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Bukair} telah menceritakan kepada kami {Za`idah} dan berkata; “Bekas pancaran” juga.