Telah menceritakan kepada kami {‘Affan} telah menceritakan kepada kami {Hammad} dia adalah Ibnu Salamah, telah mengabarkan kepada kami {Ammar} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; Aku pernah melihat Nabi saw. sebagaimana yang dilihat orang dalam mimpi di siang hari, beliau berdiri dengan rambut kusut dan berdebu, beliau membawa sebuah botol yang berisi darah. Aku berkata; “Ayahku dan ibuku sebagai tebusannya, wahai Rasulullah, apakah ini?” Beliau menjawab: “Ini adalah darah Husain dan para sahabatnya, yang aku temukan sejak hari ini.” Maka kami mengingat hari itu, kemudian mereka mendapatinya terbunuh pada hari itu.
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata; telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Sulaiman Asy Syaibani} dari {Asy Sya’bi} dari {Ibnu Abbas}; bahwa Rasulullah saw. menshalatkan jenazah setelah dikuburkan. {Waki’} berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan seperti di atas.
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata; telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Manshur} dari {Salim bin Abu Al Ja’d} dari {Kuraib} mantan budak Ibnu Abbas, dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Seandainya salah seorang dari mereka ketika hendak menggauli istri mengucapkan: BISMILLAH ALLAHUMMA JANNIBNI ASY SYAITHAN WA JANNIB ASY SYAITHAN MA RAZAQTANI (Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau anugerahkan kepadaku) lalu terlahir anak dari keduanya, niscaya setan tidak dapat mencelakakannya selamanya.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata; telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Laits} dari {Thawus} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “hendaklah kalian Mengajar, mempermudah dan jangan mempersulit. Bila engkau marah maka diamlah. Dan Bila engkau marah maka diamlah. Bila engkau marah maka diamlah.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Abu Zubair} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; “Nabi saw. menjama’ antara Zhuhur dan Ashar di Madinah ketika tidak sedang bepergian dan tidak pula dalam kondisi takut (khawatir).” Sa’id bin Jubair berkata; “Wahai Ibnu Abbas, mengapa beliau melakukan yang demikian?” dia menjawab; “Beliau ingin agar tidak memberatkan seorang pun dari umatnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata; telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {‘Amru bin Dinar} dari {Sa’id bin Al Huwairits} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; Nabi saw. pergi untuk buang hajat, setelah menyelesaikan hajatnya dihidangkan makanan kepada beliau, lalu mereka berkata; “Apakah perlu kami membawakan air wudhu untukmu?” Beliau menjawab: “Sebab apakah aku harus berwudhu, apakah aku hendak shalat sehingga aku berwudhu atau setelah aku shalat harus berwudhu?”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata; telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Salamah bin Kuhail} dari {Kuraib} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; “Aku tidur di dekat bibiku Maimunah binti Al Harits, lalu Nabi saw. bangun pada malam hari dan menunaikan hajatnya, kemudian beliau datang dan membasuh wajah dan kedua tangannya lalu tidur, kemudian beliau bangun malam, lalu beliau mendatangi tempat air dan melepaskan tali penutupnya. Lalu beliau berwudhu satu kali di antara dua wudhu namun tidak berlebihan tapi sempurna, kemudian beliau melaksanakan shalat. Aku berjalan cepat, karena khawatir beliau melihat diriku yang sedang memperhatikannya, yakni mengamatinya. Kemudian aku berdiri serta melakukan apa yang beliau lakukan, lalu aku berdiri di sebelah kiri beliau. Maka beliau meraih bagian di bawah telingaku hingga menggeserku di sebelah kanannya, saat itu beliau sedang shalat. Lalu beliau menyempurnakan shalatnya hingga tiga belas raka’at, dan di antaranya adalah dua raka’at Fajar. Kemudian beliau berbaring dan tertidur hingga mendengkur. Lalu Bilal datang memberitahukan untuk shalat, maka beliau berdiri untuk shalat tanpa berwudhu lagi.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata; telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Abdullah bin Utsman} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; “Nabi saw. menikah, saat itu beliau sedang ihram. Dan beliau berbekam ketika sedang ihram.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Al Ajlah} dari {Yazid bin Al Asham} dari {Ibnu Abbas}; bahwa seorang laki-laki berkata; “Wahai Rasulullah, MA SYA`ALLAHU WA SYI`TA (Sesuai dengan kehendak Allah dan kehendakmu).” Maka beliau bersabda: “Apakah engkau akan menjadikanku sekutu Allah ‘azza wajalla? Tetapi katakanlah: MASYA`ALLAH WAHDAH (Sesuai dengan kehendak Allah saja).”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar} telah mengabarkan kepadaku {Utsman Al Jazari} bahwa dia mendengar {Miqsam} mantan budak Ibnu Abbas, menceritakan dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; “Nabi saw. masuk Baitullah, lalu berdoa di sudut-sudutnya, kemudian keluar lalu shalat dua raka’at.”