Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} telah mengabarkan kepada kami {Israil}, {Abdul Aziz} yakni Ibnu Rufai’ berkata; telah mengabarkan kepadaku {Orang} yang mendengar {Ibnu Abbas} berkata; “Nabi saw. tidak singgah di antara Arafah dan Jam’un kecuali untuk membuang air.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata; telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar} dari {Ayyub} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas}; bahwa Rasulullah saw. bertalbiyah hingga melempar jumrah Al Aqabah.
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata; telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar} dari {Ayyub} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; “Rasulullah saw. menikahi Maimunah di perjalanan, saat itu beliau sedang ihram.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} telah mengabarkan kepada kami {Ats Tsauri} dari {Simak bin Harb} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas}; bahwa salah seorang dari istri Nabi saw. mandi janabah, lalu Nabi saw. berwudhu dari sisa air mandinya, kemudian ia berkata; “Tadi aku mandi dari air itu.” Beliau pun bersabda: “Sesungguhnya air itu tidak dapat dinajiskan oleh sesuatu pun.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Salamah bin Kuhail} dari {Kuraib} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; “Aku pernah menginap di rumah bibiku Maimunah, sehingga aku dapat mengamati tatacara Rasulullah saw. shalat. Beliau buang air kecil, kemudian membasuh kedua wajah dan tangannya lalu tidur lagi. Kemudian beliau bangun dan menuju tempat air dan membuka talinya, beliau menuangkan ke dalam bejana atau nampan lalu memasukkan tangannya dan berwudhu dengan baik di antara dua wudhu (tidak sedikit dan tidak berlebihan), setelah itu mendirikan shalat. aku segera datang dan berdiri di sebelah kiri beliau, tetapi beliau meraihku dan memberdirikanku di sebelah kanannya. Rasulullah saw. shalat sebanyak tiga belas raka’at.” Ia Ibnu Abbas berkata; “Kemudian beliau tidur hingga mendengkur, dan kami mengetahui tidur beliau adalah dengan dengkurannya, kemudian beliau keluar untuk shalat, lalu beliau shalat, dan dalam shalatnya atau sujudnya beliau membaca: “ALLAHUMMAJ’AL FI QALBI NURAN WA FI SAM’I NURAN WA FI BASHARI NURAN WA ‘AN YAMINI NURAN WA ‘AN YASARI NURAN WA AMAMI NURAN WA KHALFI NURAN WA FAUQI NURAN WA TAHTI NURAN WAJ’ALNI NURAN (Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya di dalam pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku dan jadikan diriku cahaya).” Syu’bah berkata; Atau beliau mengucapkan; “IJ’AL LI NURAN (jadikanlah cahaya untukku).” Kemudian ia berkata; dan telah menceritakan kepadaku {‘Amru bin Dinar} dari {Kuraib} dari {Ibnu Abbas}; bahwasanya beliau tidur sambil berbaring.
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Sa’id} {Hisyam bin Abu Abdullah} dari {Qatadah} dari {Abu Al ‘Aliyah} dari {Ibnu Abbas}; bahwa Nabiyullah saw. mengatakan ketika sedang berduka: “LA ILAHA ILLALLAH AL ‘AZHIM AL HALIM LA ILAHA ILLALLAH RABB AL ‘ARSY AL AZHIM. LA ILAHA ILLALLAH RABB AS SAMAWATI WA RABB AL ARDLI WA RABB AL ARSY AL KARIM (Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah Tuhan ‘Arsy yang agung. Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah Tuhan langit dan Tuhan bumi dan Tuhan ‘Arsy yang mulia).”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} berkata; aku mendengar {Ali bin Zaid} berkata; aku mendengar {Umar bin Harmalah} berkata; aku mendengar {Ibnu Abbas} berkata; Bibiku, Ummu Hufaid, menghadiahkan lemak, susu dan (daging) Al Adlabb (sejenis biawak) kepada Rasulullah saw. Adapun tentang (daging) Al Adlabb, Nabi saw. pernah membuang ludah padanya, lalu Khalid bin Al Walid berkata kepadanya; “Wahai Rasulullah, apakah engkau merasa jijik?” beliau menjawab: “Ya.” atau “Benar.” Lalu Nabi saw. mengambil susu dan meminumnya. Kemudian beliau bersabda kepada Ibnu Abbas, saat itu ia ada di sebelah kanannya: “Sebenarnya minuman ini hakmu, tapi apakah engkau mengizinkanku untuk kuberikan (lebih dulu) kepada pamanmu?” Ibnu Abbas berkata; Aku menjawab; “Tidak demi Allah, aku tidak mau ada seorang pun yang mendahuluiku mendapatkan bekas minummu.” Selanjutnya Ibnu Abbas berkata; Lalu aku mengambilnya dan meminumnya kemudian aku memberikan kepada beliau. Lalu Nabi saw. bersabda: “Aku tidak mengetahui suatu minuman yang dapat menggantikan makanan selain susu. Barangsiapa di antara kalian meminumnya, maka hendaklah ia mengucapkan: ALLAHUMMA BARIK LANA FIHI WA ZIDNA MINHU (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah bagi kami darinya), dan barangsiapa yang menyantap makanan, hendaklah ia mengucapkan: ALLAHUMMA BARIK LANA FIHI WA AT’IMNA KHAIRAN MINHU (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan berilah kami makanan yang lebih baik darinya).”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Juraij} telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Al Huwairits} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; “Rasulullah saw. buang hajat, kemudian kembali, lalu dibawakan hidangan (makanan) kepadanya, namun beliau tidak berwudhu lalu memakan hidangan itu.” Dan {‘Amru} menambahkan kepadaku hadits ini dari {Sa’id bin Al Huwairits}, ia berkata; Dikatakan; “Wahai Rasulullah sesungguhnya engkau belum berwudhu.” Beliau menjawab: “Aku sedang tidak hendak melaksanakan shalat sehingga (tidak) harus berwudhu.”
Abu Abdurrahman berkata; aku mendapatkan hadits ini dalam kitab Ayahku dengan tulisan tangannya; Telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Muhammad Al Warraq} berkata; telah menceritakan kepada kami {Risydin bin Kuraib} dari {ayahnya} dari {Ibnu Abbas}, ia berkata; “Rasulullah saw. apabila hendak minum, beliau bernafas dua kali di saat minum (yakni di antara dua tegukan).” Dan ayahku menuliskan setelah hadits ini; “Menurutku Abdullah tidak mendengar hadits ini.”
Abdullah telah menceritakan kepada kami, ia berkata; Aku mendapati dalam kitab bapakku dengan tulisan tangannya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah bin Muhammad} telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Tsabit al ‘Abdi al ‘Ashri} ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Jabalah bin Athiyah} dari {Ishaq bin Abdullah} dari {Abdullah bin Abbas} ia berkata, “Aku pernah bertamu ke rumah Maimunah, isteri Nabi saw., dan ia adalah bibiku. Malam itu ia tidak shalat (haid), kemudian ia mengambil kain dan membentangkannya seraya memasang numruqah (semacam bantal untuk duduk) di atasnya, baru kemudian ia lapisi lagi dengan selembar kain. Kemudian ia masuk dan membentangkan tikar untukku di sisinya, lalu akupun berbaring dengan satu bantal bersamanya. Setelah itu Nabi saw. datang dan telah melaksanakan shalat isya` yang akhir. Beliau kemudian mengambil baju tidur dan mengenakannya seraya meletakkan kainnya, lalu beliau tidur satu selimut dengan Maimunah. Hingga ketika di penghujung malam beliau bangkit menuju geriba air yang tergantung seraya menggerak-gerakkannya. Ingin sekali aku bangkit untuk menuangkan (air tersebut) untuk beliau, namun aku tidak ingin beliau melihat aku bangun.” Ibnu Abbas melanjutkan, “Kemudian beliau wudhu dan mendatangi kasurnya lagi, beliau mengenakan dua kain seraya meletakkan baju tidurnya untuk kemudian datang menuju masjid. Beliau berdiri shalat. Maka aku pun berdiri menuju geriba air dan berwudhu, setelah itu aku menuju masjid dan shalat di sisi kiri beliau, namun beliau meraihku dan menggeser ke sisi kanannya. Beliau shalat sebanyak tiga belas rakaat dan aku pun mengikutinya. Setelah itu beliau duduk dan aku pun duduk di sisinya. Beliau kemudian meletakkan siku ke samping dan mendekatkan pipinya pada pipiku hingga aku dapat mendengar nafas beliau (tidur). Ketika aku dalam keadaan seperti itu Bilal datang seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, shalat telah tiba!’ Beliau kemudian berjalan menuju masjid dan aku mengikutinya. Beliau lalu mengerjakan dua rakaat fajar dan Bilal yang mengumandangkan iqamahnya.”