Telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Sufyan} dari {Usamah} dari {Az-Zuhri} dari {Urwah} dari {Aisyah} berkata; “Perkataan Nabi saw. adalah sangat terperinci yang setiap orang memahaminya dan beliau tidak pura-pura membagus-baguskannya.”
Telah menceritakan kepada kami {Waki’}, telah menceritakan kepada kami {ayahku} dari {Sa’id bin Masruq} dari {Aban bin Shalih} dari {Ummu Hakim} dari {Aisyah} berkata; “Saya mengerjakan sholat yang biasa saya kerjakan pada masa Nabi saw., yang jika seandainya ayahku disisir dengan gergaji lalu ia melarangku darinya maka saya tidak akan meninggalkannya (yakni sholat dhuha).”
Telah menceritakan kepada kami {Waki’}, telah menceritakan kepada kami {Abdul Jabbar bin Al Wardi} dari {Ibnu Abi Mulaikah} dari {Aisyah}, (Abi Mulaikah) menceritakan kepadanya bahwa orang yang sudah mati akan disiksa karena tangisan orang yang masih didup. Lalu (Aisyah) Berkata; “Hanyasanya Rasulullah saw. berkomentar mengenai orang kafir ‘Sungguh ia tengah disiksa dan keluarganya menangisinya.”
Telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Sufyan} dari {Ubaidillah bin Abi Ziyad} dari {Al Qasim} dari {Aisyah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Thawaf dan sa’i telah ditetapkan antara shafa dan marwa, dan melempar jumrah adalah untuk mengingat Allah AzzaWaJalla.”
Telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Muhammad, yaitu Ibnu Syarik} dari {Ibnu Abi Mulaikah} dari {Aisyah}, bahwa Nabi saw. bersabda: “Jangan engkau bakhil (untuk berinfak), sehingga Allah bakhil kepadamu.” Dan berkata {Usamah} dari {Ibnu Abu Mulaikah} dari {Asma’}.
Telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Syarik} dari {Al Abbas bin Dzarih} dari {Al Bahi} dari {Aisyah}, bahwasanya Usamah terpeleset di depan pintu hingga ia berdarah, maka Nabi saw. menghisap darahnya seraya bersabda: “Kalaulah Usamah seorang jariyah (anak perempuan) niscaya saya akan menghiasinya dan memakaikannya pakaian hingga saya memberinya nafakah.”
Telah menceritakan kepada kami {Waki’}, telah menceritakan kepada kami {Kahmas} dari {Abdullah bin Syaqiq}, dia berkata; saya bertanya kepada {Aisyah} mengenai puasa Rasulullah saw., lalu dia berkata; “Setahuku, beliau tidak pernah berpuasa sebulan penuh hingga beliau pernah tidak berpuasa diantaranya dan beliau tidak pernah tidak puasa sebulan penuh kecuali beliau berpuasa diantaranya hingga kehendak beliau sama-sama pernah beliau lakukan (puasa atau tidak).”
Telah menceritakan kepada kami {Waki’}, telah menceritakan kepada kami {Syarik} dari {Abi Ishaq} dari {Farwah bin Naufal} dari {Aisyah}, bahwa Nabi saw. bersabda pada doAnya: “ALLAHUMMA INNI AU DZUBIKA MINSYARRI MAA AMILTU WA MINSYARRI MA LAM A’MAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat dan dari kejahatan yang belum aku perbuat).”
Telah menceritakan kepada kami {Waki’}, dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Abdullah bin Syaddad} dari {Abi Udzrah}, ada seorang lelaki yang menjumpai Nabi saw., dari {Aisyah} berkata; “Rasulullah saw. melarang mandi di pemandian umum, baik bagi laki-laki atau perempuan; kemudian beliau memberi rukhsah (keringanan) bagi laki-laki selama menggunakan kain penutup, dan beliau tidak memberi keringanan bagi perempuan.”
Telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun}, telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Ishaq} dari {Abdurrahman bin Al Qasim bin Muhammad} dari {ayahnya} dari {Aisyah} berkata; “Dia adalah Suhailah binti Sahl dan sesungguhnya Rasulullah saw. memerintahkannya untuk mandi setiap kali shalat, tapi tatkala hal itu dirasakan keberatan olehnya, maka beliau memerintahkannya untuk menggabungkan antara dzuhur dan ashar dengan satu kali mandi, dan antara maghrib dan ‘isya dengan satu kali mandi, dan mandi ketika shalat shubuh.”