Musnad Ahmad

×

مسند أحمد

Musnad Ahmad

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23956

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَسَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ غُسْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَقَالَتْ كَانَ يَغْسِلُ يَدَيْهِ ثَلَاثًا ثُمَّ يَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَمَضْمَضُ وَيَسْتَنْشِقُ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثُمَّ يُفْرِغُ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid}, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami {Syu’bah} dari {Atha` bin As Saib} dari {Abi Salamah}, berkata; saya bertanya kepada {Aisyah} mengenai mandi junub Rasulullah saw., lalu ia berkata; beliau mencuci tangannya tiga kali, lalu mencuci kemaluannya, mencuci kedua tangannya, berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkah air ke dalam hidung), dan kemudian menyiramkan air di atas kepalanya dan meratakannya keseluruh tubuhnya.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23957

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُعَاذَةَأَنَّ امْرَأَةً قَالَتْ لِعَائِشَةَ أَتَجْزِي إِحْدَانَا صَلَاتَهَا إِذَا كَانَتْ حَائِضًا قَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قَدْ كُنَّا نَحِيضُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَا يَأْمُرُنَا بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid}, telah mengabarkan kepada kami {Hammam bin Yahya} dari {Qatadah} dari {Mu’adzah}, ada seorang wanita bertanya kepada {Aisyah}; “Apakah salah seroang di antara kami harus mengganti shalatnya karena haid?” (Aisyah) bertanya; “Apakah kamu haruriyah (orang khawarij)?, kami pernah mengalami haid semasa Rasulullah saw., tetapi beliau tidak pernah memerintahkan kami untuk mengganti shalatnya.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23958

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنِ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْأُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِضَبٍّ فَلَمْ يَأْكُلْهُ فَقُلْتُ أَلَا نُطْعِمُهُ الْمَسَاكِينَ قَالَ لَا تُطْعِمُوهُمْ مِمَّا لَا تَأْكُلُونَ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid}, telah mengabarkan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Hammad} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dari {Aisyah}, berkata; “Pernah dihidangkan kepada Nabi saw. (daging) biawak, tapi beliau tidak memakannya.” Saya berkata; “Apa tidak sebaiknya kita memberikannya untuk orang-orang miskin?” beliau bersabda: “Jangan kalian berikan kepada mereka dari apa yang tidak kamu makan.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23959

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا حَمَّادٌ وَعَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَيُّوبَ قَالَ عَفَّانُ وحَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْسِمُ بَيْنَ نِسَائِهِ فَيَعْدِلُ قَالَ عَفَّانُ وَيَقُولُ هَذِهِ قِسْمَتِي ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُمَّ هَذَا فِعْلِي فِيمَا أَمْلِكُ فَلَا تَلُمْنِي فِيمَا تَمْلِكُ وَلَا أَمْلِكُ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid}, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami {Hammad}, dan {Affan}, dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Ayyub} dari Affan dan telah menceritakan kepada kami Ayyub dari {Abi Qilabah} dari {Abdullah bin Yazid} dari {Aisyah}, berkata; “Rasulullah saw. membagi jatah di antara istri-istrinya dengan adil.” Affan berkata dalam riwayatnya; Beliau bersabda: “Inilah pembagianku.”, kemudian beliau bersabda: “Ya Allah inilah yang saya perbuat dari apa yang saya miliki dan janganlah Engkau cela saya dengan apa saja yang Engkau miliki sementara saya tidak memilikinya.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23960

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَوُادَ الْهَاشِمِيُّ أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَقُلْتُ أَرَأَيْتِ قَوْلَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ{ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا }قَالَ فَقُلْتُ فَوَاللَّهِ مَا عَلَى أَحَدٍ جُنَاحٌ أَنْ لَا يَطَّوَّفَ بِهِمَا فَقَالَتْ عَائِشَةُ بِئْسَمَا قُلْتَ يَا ابْنَ أُخْتِي إِنَّهَا لَوْ كَانَتْ عَلَى مَا أَوَّلْتَهَا كَانَتْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ لَا يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَلَكِنَّهَا إِنَّمَا أُنْزِلَتْ أَنَّ الْأَنْصَارَ كَانُوا قَبْلَ أَنْ يُسْلِمُوا يُهِلُّونَ لِمَنَاةَ الطَّاغِيَةِ الَّتِي كَانُوا يَعْبُدُونَ عِنْدَ الْمُشَلَّلِ وَكَانَ مَنْ أَهَلَّ لَهَا تَحَرَّجَ أَنْ يَطَّوَّفَ بِالصَّفَا وَالْمَرْوَةِ فَسَأَلُوا عَنْ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا نَتَحَرَّجُ أَنْ نَطَّوَّفَ بِالصَّفَا وَالْمَرْوَةِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ{ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ إِلَى قَوْلِهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا }قَالَتْ عَائِشَةُ ثُمَّ قَدْ سَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّوَافَ بِهِمَا فَلَيْسَ يَنْبَغِي لِأَحَدٍ أَنْ يَدَعَ الطَّوَافَ بِهِمَا

Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Daud Al Hasyimi}, telah mengabarkan kepada kami {Ibrahim, yaitu Ibnu Sa’ad} dari {Az Zuhri} dari {Urwah} berkata; saya bertanya {Aisyah}, apakah kamu tahu maksud firman Allah AzzaWaJalla?. Sesungguhnya shofa dan marwah termasuk syiar Allah dan barangsiapa yang haji di baitil harom atau umroh maka tidak masalah baginya untuk thowaf pada keduanya?, Urwah berkata; saya berkata: “Demi Allah tidak masalah bagi siapapun untuk tidak thowaf di shofa dan marwah.” Lalu Aisyah berkata; “Alangkah payah apa yang kamu katakan wahai anak saudaraku!, jika ayat itu seperti apa yang telah kamu ta`wilkan (artikan) niscaya tidak ada masalah bagi siapapun untuk tidak melakukan thowaf di shofa dan marwah. Akan tetapi, ayat ini turun karena orang-orang Anshor sebelum masuk Islam mereka berniat untuk mengagungkan patung berhala yang bernama manat (nama patung jahiliyyah di Makkah) yang mereka sembah di Musyallal, dan siapa saja yang berniat untuk mengagungkan patung tersebut, maka dia terpaksa harus melakukan thowaf di shofa dan marwah.” Lalu mereka bertanya kepada Rasulullah saw. dan bertanya; “Wahai Rasulullah! kami terpaksa melakukan thowaf di shofa dan marwah di masa jahiliyyah, selanjutnya turunlah ayat ‘Sesungguhnya shofa dan marwah termasuk syiar Allah dan barang siapa yang berhaji di ka’bah atau umroh maka tidak masalah baginya untuk thowaf pada keduanya’ Aisyah berkata; “Kemudian Rasululah saw. menyunnahkan thowaf pada keduanya, maka tidak pantas bagi siapapun untuk meninggalkan thowaf pada keduanya.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23961

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْيَوْمِ الَّذِي بُدِئَ فِيهِ فَقُلْتُ وَا رَأْسَاهْ فَقَالَ وَدِدْتُ أَنَّ ذَلِكَ كَانَ وَأَنَا حَيٌّ فَهَيَّأْتُكِ وَدَفَنْتُكِ قَالَتْ فَقُلْتُ غَيْرَى كَأَنِّي بِكَ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ عَرُوسًا بِبَعْضِ نِسَائِكَ قَالَ وَأَنَا وَا رَأْسَاهْ ادْعُوا إِلَيَّ أَبَاكِ وَأَخَاكِ حَتَّى أَكْتُبَ لِأَبِي بَكْرٍ كِتَابًا فَإِنِّي أَخَافُ أَنْ يَقُولَ قَائِلٌ وَيَتَمَنَّى مُتَمَنٍّ أَنَا أَوْلَى وَيَأْبَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَّا أَبَا بَكْرٍ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid}, telah mengabarkan kepada kami {Ibrahim bin Sa’ad} dari {Shalih bin Kaisan} dari {Az Zuhri} dari {Urwah} dari {Aisyah}, berkata; “Rasulullah saw. mulai menggauliku pada hari dimulainya (hijrah).” Saya berkata; “Waa ra`sah.” Maka beliau bersabda: “Saya ingin hal itu terjadi, tapi saya malu maka saya menghiasimu supaya siap.” (Aisyah RAh) Berkata; lalu saya berkata; “Tapi, sepertinya aku bersamamu ketika hari itu, ketika walimahan dengan sebagian istri-istri engkau.” Beliau bersabda: “Tolong panggilkan ayah dan saudaramu hingga saya menulis (surat) untuk Abu Bakar karena saya khawatir ada orang yang berkata dan berharap, terutama kepadaku, sedangkan Allah ‘azza wajalla. dan orang-orang beriman enggan kecuali Abu Bakar.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23962

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنِ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الْمُبْتَلَى حَتَّى يَبْرَأَ وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَعْقِلَ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid}, telah mengabarkan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Hammad} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dari {Aisyah}, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Pena diangkat (tidak terkena dosa) dari tiga hal, orang yang tidur hingga ia bangun, dari orang gila hingga hilang (penyakit gilanya), dan seorang anak kecil hingga ia berakal.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23963

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا صَخْرُ بْنُ جُوَيْرِيَةَ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي خَلَفٍأَنَّهُ دَخَلَ مَعَ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَلَى عَائِشَةَ فَسَأَلَهَا عُبَيْدُ بْنُ عُمَيْرٍ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ هَذِهِ الْآيَةَ الَّذِينَ يَأْتُونَ مَا أَتَوْا أَوْ يُؤْتُونَ مَا أَتَوْا فَقَالَتْ أَيُّهُمَا أَحَبُّ إِلَيْكَ فَقَالَ وَاللَّهِ لَأَحَدُهُمَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا قَالَتْ أَيَّتُهُمَا قَالَ الَّذِينَ يَأْتُونَ مَا أَتَوْا فَقَالَتْ أَشْهَدُ لَكَذَلِكَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَؤُهَا وَكَذَاكَ أُنْزِلَتْ وَلَكِنَّ الْهِجَاءَ حُرِّفَحَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا صَخْرُ بْنُ جُوَيْرِيَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنِي أَبُو خَلَفٍ مَوْلَى بَنِي جُمَحٍ أَنَّهُ دَخَلَ مَعَ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَلَى أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةَ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid}, telah mengabarkan kepada kami {Shakh bin Juwairiyah} dari {Isma’il} dari {Abi Khalaf}, bahwasanya dia beserta dengan Ubaid bin Umair menemui {Aisyah}. Lalu Ubaid bin Umair berkata kepadanya; “Bagaimana Rasulullah saw.wasallam membaca ayat berikut ini: ALLADZINA YU’TUUNA MAA ATAU AU YU`TUUNA MA ATAU (Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan).” Lalu (Aisyah) Berkata; “Mana yang lebih kamu sukai dari kedua bacaan tersebut?” Beliau bersabda: “Demi Allah, sungguh salah satu dari keduanya lebih saya sukai dari begini dan begini.” (Aisyah) Berkata; “Yang mana?” beliau bersabda: ALLADZIINA YA`TUUNA MAA ATAU lalu (Aisyah) Berkata; “Demi Allah, Rasulullah saw. membaca ayat tersebut dan seperti inilah ayat tersebut diturunkan, akan tetapi ejaannya telah dirubah.” Telah menceritakan kepada kami {Affan} telah menceritakan kepada kami {Shakhr bin Juwairiyah} telah menceritakan kepada kami {Ismail Al Maki} telah menceritakan kepadaku {Abu Khalaf, pembantu bani Jumah} bahwasanya dia dan Ubaid bin Umair menemui {ummul mukminin Aisyah}, lalu ia menceritakan makna hadits tersebut.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23964

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْجُعِلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُرْدَةٌ سَوْدَاءُ مِنْ صُوفٍ فَذَكَرَ بَيَاضَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَوَادَهَا فَلَمَّا عَرِقَ وَجَدَ مِنْهَا رِيحَ الصُّوفِ فَقَذَفَهَا قَالَ وَأَحْسِبُهُ قَدْ قَالَتْ كَانَ يُعْجِبُهُ الرِّيحُ الطَّيِّبَةُ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid} telah mengabarkan kepada kmai {Hammam} dari {Qatadah} dari {Mutharrif} dari {Aisyah} berkata; Nabi saw. pernah dibuatkan selimut yang terbuat dari wol sehingga beliau teringat akan putihnya kulit Nabi saw. dan hitamnya selimut tersebut. Tatkala beliau berpeluh tercium bau wol lalu beliau membuangnya. (Mutharrif) Berkata; “Saya mengira bila (Aisyah) Telah berkata; “Beliau mengagumi bau wangi.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 23965

Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar

Bab : Lanjutan Musnad yang lalu

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ كَيْسَانَ وَيَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ وَعَفَّانُ الْمَعْنَى وَهَذَا لَفْظُ حَدِيثِ يَزِيدَ لَمْ يَخْتَلِفُوا فِي الْإِسْنَادِ وَالْمَعْنَى قَالَا أَنَا جَعْفَرُ بْنُ كَيْسَانَ الْعَدَوِيُّ قَالَ حَدَّثَتْنَا مُعَاذَةُ بِنْتُ عَبْدِ اللَّهِ الْعَدَوِيَّةُ قَالَتْدَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَفْنَى أُمَّتِي إِلَّا بِالطَّعْنِ وَالطَّاعُونِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الطَّعْنُ قَدْ عَرَفْنَاهُ فَمَا الطَّاعُونُ قَالَ غُدَّةٌ كَغُدَّةِ الْبَعِيرِ الْمُقِيمُ بِهَا كَالشَّهِيدِ وَالْفَارُّ مِنْهَا كَالْفَارِّ مِنْ الزَّحْفِ

Telah menceritakan kepada kami {Yazid} telah mengabarkan kepada kami {Ja’far bin Kaisan} dan {Yahya bin Ishaq} dan {Affan} -secara makna- dan ini adalah lafal hadits yang diriwayatkan oleh Yazid dan mereka tidak berbeda dalam hal isnad dan makna. Keduanya berkata; saya Ja’far bin Kaisan Al Adawi. Dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Mu’adzah binti Abdilah Al Adawiyah}, dia berkata; saya menemui {Aisyah} dan ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah umatku akan diuji melainkan dengan pembunuhan dan tha’un. Saya berkata; Wahai Rasulullah mengenai pembunuhan ini kita telah mengetahuinya, adapun maksud tha’un itu apa? Beliau bersabda: “Gondok seperti gondok unta, orang yang tetap tinggal menanggung penyakit itu dengan tidak berpindah seperti halnya orang syahid, dan orang yang lari daripadanya sebagaimana orang yang lari peperangan.”