Telah menceritakan kepada kami {Rauh}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Aban bin Sham’ah} berkata; telah menceritakan kepadaku {Ibuku} berkata; saya telah mendengar {Aisyah} berkata; “Nabi shallaallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari membuat tato, menyambung rambut dan yang minta disambung, dan orang yang mencabut bulu wajah atau alis dan yang memintanya.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Hassan} dari {Hisyam bin Urwah} dari {Ayahnya} dari {Aisyah}, bahwasanya ia berkata; Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada yang mencelakai seorang wanita jika ia singgah di antara dua rumah orang Anshar atau ia menginap di rumah kedua orang tuanya.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Juraij} ia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Abdullah bin Abi Mulaikah} dari {Al Qasim bin Muhammad} bahwasanya ia selalu mengabarkan kepadanya bila {Aisyah} telah mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallaallahu ‘alaihi wa sallam pernah menuturkan; “Tidaklah seorang muslim yang terkena duri atau lebih dari itu kecuali baginnya menjadi penebus dosanya.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Usamah bin Zaid} ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Syihab} dari {Urwah} dari {Aisyah} berkata; “Tidaklah Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam membuat-membuat perkataan ini kepada kalian, beliau menuturkan dengan perkataan yang jelas lagi terperinci sehingga orang yang mendengarnya akan langsung menghafalnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Arim bin Al Fadh} berkata; telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Zaid} dari {Amru bin Malik} dari {Abu Al Jauza`} dari {Aisyah}, bahwa ia pernah bersama Nabi shallaallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan dan ia melaknati untanya. Maka Nabi shallaallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengembalikannya seraya bersabda: “Tidak ada yang boleh menyertaiku sesuatu yang dilaknat.”
Telah menceritakan kepada kami {Wahab bin Jarir} berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Ashim Maulah Quraibah} dari {Quraibah binti Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Bakr} dari {Aisyah}, Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang dari puasa wishal. Beliau ditanya; “Wahai Rasulullah! Bukankah engkau juga pernah melakukan puasa wishal?” beliau bersabda: “Sesungguhnya ketika di malam hari, aku diberi makan dan minum oleh Tuhan-ku.”
Telah menceritakan kepada kami {Wahab bin Jarir} berkata; telah menceritakan kepadaku {Ayahku} ia berkata; saya telah mendengar {Harmalah Al Mishri} menceritakan dari {Abdurrahman bin Syimasah Al Mahri} berkata; saya pernah menemui {Aisyah} dan ia bertanya; “Siapa kamu?” saya menjawab; “Saya seorang lelaki dari warga Mesir.” Ia pun menyebutkan kisahnya. Kemudian Aisyah menuturkan; “Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a: ‘Ya Allah, barang siapa yang memimpin suatu perkara pada umatku lalu ia menolong mereka, maka tolonglah ia. Barang siapa yang membebani mereka dengan sesuatu yang tidak mereka mampu, maka berilah beban kepadanya’.”
Telah menceritakan kepada kami {Hasyim} telah menceritakan kepada kami {Syarik} dari {Abu Ishaq} dari {Al Aswad} dari {Aisyah} menuturkan; “Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berwudhu setelah beliau mandi (junub).”
Telah menceritakan kepada kami {Hasyim} dari {Ibnu Abu Dzi’bin} dari {Imran bin Basyir} dari {Salim Sabalan} berkata; “Kami pernah pergi bersama {Aisyah} ke Makkah, ia keluar bersama Abu Yahya At Taimi yang sedang shalat bersamanya. Ketika itu Abdurrahman bin Abi Bakr menjumpai kami, Lalu ia memperlihatkan wudhunya yang masih salah kepada kami. Aisyah pun berkata kepadanya; ‘Wahai Abdurrahman; sempurnakanlah wudhu. Karena, aku telah mendengar Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Celakalah tumit yang menjadi bagian dari Neraka’.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu An Nadhr} berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Asyja’i} dari {Sufyan} dari {Al Qomah bin Martsad} dari {Ibnu Buraidah} dari {Aisyah} berkata; “Wahai Rasulullah! Bagaimana jika aku mendapatkan lailatul qodar, apa yang hendaknya aku baca?” Beliau bersabda: “Berdo’alah, ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA (ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi mencintai ampunan).”