Telah menceritakan kepada kami {Yunus} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Aban} dari {Yahya bin Abi Katsir} dari {Abu Salamah bin Abdurrahman} dari {Ummu salamah, isteri Nabi shalallahu’alaihi wa salam} berkata; “Nabi shalallahu’alaihi wa sallam biasa shalat dua raka’at setelah zhuhur, lalu datang utusan sehingga mereka menyibukkan beliau dan beliau tidak sempat shalat kedua raka’at tersebut. Lantas beliau melakukannya setelah ashar.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Abu Ishaq} dari {Abu Salamah bin Abdurrahman} dari {Ummu Salamah} berkata; “Demi Dzat yang telah mewafatkan jiwanya, yang ia maksud adalah nabi shalallahu’alaihi wa salam, tidaklah beliau wafat hingga kebanyakan shalatnya dilakukan dengan duduk kecuali shalat wajib. Dan amal yang paling beliau kagumi adalah yang kontinu dilakukan oleh seorang hamba sekalipun ringan.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahab bin Atha’} telah menceritakan kepada kami {Auf} dari {Abu Al Mu’adil Athiyah Aththufawi} berkata; telah menceritakan kepadaku {Ayahku} dari {Ummu Salamah, isterinya Nabi shalallahu’alaihi wa sallam} berkata; “Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam berada di rumahku, ada seorang pembantu yang mengatakan; ‘Sesungguhnya Ali dan Fathimah sedang berada di tempat duduk.’ Lantas beliau bersabda: “Berdirilah untuk keluargaku!” ia berkata; “Aku pun berdiri dan menyingkir di dekat pintu rumah. Ali dan Fathimah pun masuk beserta dengan Hasan dan Husain yang keduanya masih anak kecil. Lalu beliau mengambil kedua anak tersebut dan menciumnya serta meletakkannya di pangkuannya. Kemudian beliau memeluk Ali dan Fathimah dan menutupi keduanya dengan kain miliknya sambil berdo’a: “ALLAHUMMA ILAIKA LA ILAN NAARI ANA WA AHLU BAITI (Ya Allah, kepada-Mu lah kami menuju, tidak ke neraka, saya dan juga keluargaku menuju) ” ia berkata; “Wahai Rasulullah! Bagaimana denganku?” beliau menjawab: “Kamu termasuk.”
Telah menceritakan kepada kami {Affan} telah menceritakan kepada kami {Wuhaib} telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Utsman bin Khutsaim} dari {Abdurrahman bin Sabit} berkata; saya menemui {Hafshah binti Abdurrahman}, saya berkata; “Sesungguhnya aku ingin bertanya kepadamu mengenai suatu perkara, tapi aku malu untukmenanyakannya kepadamu.” Ia berkata; “Wahai keponakanku! jangan engkau malu.” Ia bertanya; “Mengenai menggauli wanita dari dubur-dubur mereka.” Ia menjawab; “Telah menceritakan kepadaku {Ummu Salamah} bahwa orang-orang Anshar tidak suka menggauli isterinya dari belakang. Orang-orang Yahudi mengatakan; ‘Sesungguhnya orang yang menggauli isterinya dari belakangnya maka anaknya akan juling. Lalu tatkala orang-orang Muhajirin datang ke Madinah dan mereka menikahi wanita-wanita Anshar, mereka ingin menggauli para isterinya dari belakang, tapi isterinya menolak untuk mentaati suaminya. Lantas ia berkata kepada suaminya; ‘Engkau jangan melakukan hal itu hingga aku datang kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam.’ Ia pun lantas menemui Ummu Salamah dan menceritakan hal itu kepadanya.ia berkata; ‘Duduklah hingga Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam datang.’ Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam datang, wanita anshar tersebut malu untuk bertanya kepadanya. ia pun lantas keluar dan Ummu Salamah menceritakannya kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam. Beliau lantas bersabda: “Panggilkan wanita Anshar tersebut.” Ia pun dipanggil dan beliau membacakan kepadanya ayat berikut ini: NISA UKUM HARTSUL LAKUM FA’TU HARTSAKUM ANNA SYI’TUM (Para isteri kalian adalah lahan-lahan kalian, maka datangilah lahan kalian sesuka kalian) tapi dari lobang yang satu.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Musa bin Abi Aisyah} berkata; saya telah mendengar {pembantu Abu Salamah} menceritakan bahwasanya ia telah mendengar {Ummu Salamah} berkata; “Apabila Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam shalat shubuh, ketika salama beliau membaca: ALLAHUMMA INNII AS ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN WA RIZQAN THAYIIBAN (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik).”
Telah menceritakan kepada kami {Affan} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahid bin Ziyad} dia berkata; {Utsman bin Hakim} berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman bin Syaibah} dia berkata; saya telah mendengar {Ummu Salamah, isteri Nabi shalallahu’alaihi wa salam} berkata; saya bertanya kepada Nabi shalallahu’alaihi wa salam; “Kenapa kita tidak disebut di dalam Al-Quran sebagaimana para lelaki?” ia berkata; “Pada hari itu, beliau tidak menjawab. Hanyasaja, beliau menyerukannya di atas mimbar.” Ia berkata; “Aku pun menyisiri rambutku dan mengepangnya, lalu aku keluar ke salah satu kamar di rumahku. Aku memasang pendengaranku. Ketika beliau berkata di mimbar: Wahai manusia, sesungguhnya Allah berfirman di dalam kitab-Nya: ‘Sesungguhnya orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang beriman baik laki ataupun perempuan-sampai kepada akhir ayat-Allah akan menyiapkan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar” ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yunus} telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahid} telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Hakim} dari {Abdullah bin Rafi’} dari {Ummu Salamah} berkata; saya berkata; “Ia pun lantas menyebutkan hadits tersebut.”
Telah menceritakan kepada kami {Husain bin Muhammad} berkata; telah menceritakan kepada kami {Israil} dari {Abu Ishaq} dari {Abu Salamah} dari {Ummu Salamah, isteri Nabi shalallahu’alaihi wa salam} berkata; saya berkata; “Demi Dzat yang telah mewafatkan dirinya, tidaklah Nabi shalallahu’alaihi wa salam wafat hingga kebanyakan shalat beliau dilakukan dengan duduk, kecuali shalat wajib. Dan, amal perbuatan yang paling dicintai olehnya adalah yang kontinyu dilakukan oleh seorang hamba, sekalipun ringan.”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Hisyam} berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Hasan} dari {Dhabbah bin Muhshin} dari {Ummu Salamah} dari Nabi shalallahu’alaihi wa salam bersabda: “Akan ada para pemimpin yang kalian mengakuinya dan adapula yang mengingkarinya. Barangsiapa yang mengingkarinya maka dia telah berlepas darinya dan barangsiapa yang membencinya maka dia telah selamat. Akan tetapi, orang yang senang dan mengikutinya.” Mereka bertanya; “Wahai Rasulullah! Tidakkah kita memerangi mereka?” beliau menjawab: “Tidak, selama mereka masih shalat.” Telah menceritakan kepada kami {Abu Ubaiddah Al Haddad} telah menceritakan kepada kami {Hammam} dari {Qatadah} dari {Al Hasan} dari {Dhabbah bin Muhshin} dari {Ummu Salamah} dari Nabi shalallahu’alaihi wa salam sepertinya.
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Al A’masy} berkata; telah menceritakan kepadaku {Syaqiq} dan {Ibnu Numair} berkata; telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Syaqiq} dari {Ummu Salamah} berkata; saya mendengar Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam bersabda: “Apabila kalian menghadiri orang sakit atau orang mati, maka ucapkanlah yang baik-baik. Karena, para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.” Ia berkata; “Ketika wafatnya Abu Salamah, saya bertanya: “Wahai Rasulullah! Lantas bagaimana saya harus bicara?” beliau bersabda: “Bacalah: ALLAHUMMAGHFIR LANA WA LAHU WA A’QIBNI MINHU ‘UQBA HASANA (Ya Allah, ampunilah dosa kami dan dia, dan gantilah ia untukku dengan pengganti yang lebih baik.” Ibnu Numair meriwayatkan; “Shalihatan (yang baik).” Ia berkata; “Allah pun menggantinya untukku dengan Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam.”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} telah menceritakan kepada kami {Qatadah} dari {Sa’id bin Musayyab} dari {Amir, saudara Ummu Salamah} dari {Ummu Salamah}, bahwa Nabi shalallahu’alaihi wa salam pernah junub di pagi hari, lalu beliau mandi dan berpuasa.” Ia berkata; “Abu Hurairah pun menarik fatwanya.”