Telah menceritakan kepada kami {Ya’la bin ‘Ubaid} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Ja’far bin ‘Abdurrahman Al Anshari} dari {Ummu Thariq} bekas budak Sa’d, dia berkata, “Nabi datang kepada Sa’d, saat beliau mengucapkan salam Sa’d diam, lalu beliau mengulanginya dan Sa’d tetap diam, lalu beliau mengulanginya dan Sa’d pun tetap diam. Maka Nabi saw. pun beranjak pergi.” Ummu Thariq berkata, “Kemudian Sa’d mengutusku menemui beliau, dia mengatakan bahwa sebenarnya kami tidak melarang tuan untuk masuk, hanya saja kami berharap tuan akan memperbanyak (ucapan salam) kepada kami.” Ummu Thariq melanjutkan, “Lalu aku mendengar suara di pintu namun aku tidak melihat apapun, kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Siapa kamu?” dia menjawab, “Ummu Mildam.” Beliau bersabda: “Tidak ada selamat datang untukmu, apakah kamu memberi hadiah kepada penduduk Quba’?” Dia menjawab, “Ya.” Beliau pun bersabda: “Pergilah kepada mereka.”
Telah menceritakan kepada kami {Hasan bin Musa} dan {‘Affan} keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Marzuq} dia berkata, telah mengabarkan kepadaku {Yahya bin ‘Abdul Hamid bin Rafi’ bin Khudaij} dia berkata, telah mengabarkan kepadaku nenekku {Isterinya Rafi’ bin Hudaij}, {Affan} berkata dari neneknya, yaitu ibnu bapaknya {Isteri Rafi’ bin Khadij}, bahwa Rafi’ melempar bersama Rasulullah saw. ketika perang Uhud dan Khaibar.” Rafi’ berkata, “Aku menusukkan panah di dadanya.” Lalu dia mendatangi Nabi saw. dan berkata, “Wahai Rasulullah, lepaslah anak panahnya.” Beliau bersabda: Wahai Rafi’, jika kamu mau maka aku akan melepaskan anak dan mata panahnya sekaligus, dan jika engkau mau maka aku akan melepaskan anak panah dan aku tinggalkan mata panahnya, dan aku akan bersaksi untukmu hari kiamat bahwa kamu syahid.” Rafi’ berkata, “Wahai Rasulullah, lepaslah anak panahnya dan tinggalkan mata panahnya, bersaksilah untukku pada hari kiamat bahwa aku syahid.” Perawi berkata, “Kemudian Rasulullah saw. melepaskan anak panah itu dan meninggalkan matanya.”
Telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin ‘Uyainah} dari {Ibnu Ishaq} dari {Muhammad bin Ibrahim At Taimi} dia berkata, aku mendengar {Buqairah} isteri Qa’qa’ bin Abu Hadrad dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda di atas mimbar: “Jika kalian mendengar ada tentara yang ditenggelamkan dekat kalian, maka hal itu menunjukkan bahwa kiamat telah dekat.”
Telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim Ar Razi} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Salamah bin Al Fadll} dia berkata, telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Ishaq} dari {Muhammad bin ‘Amru bin ‘Atha’} dari {Buqairah} isterinya Qa’qa’, dia berkata, “Sungguh, aku duduk di shafnya para wanita, maka aku mendengar Rasulullah saw. berkhutbah sambil mengisyaratkan dengan tangan kirinya, beliau katakan: “Wahai sekalian manusia, jika kalian mendengar ada tentara yang ditenggelamkan dekat kalian, maka hal itu menunjukkan bahwa kiamat telah dekat.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 25880
Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar
Bab : Hadits Ummu Sulaiman bin ‘Amru bin Al Ahwash ra.
Telah menceritakan kepada kami {Husain bin Muhammad} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Atha’} dari {Yazid} -yakni Ibnu Abu Ziyad- dari {Sulaiman bin ‘Amru bin Al Ahwash Al Azdi} dia berkata, telah menceritakan kepadaku {ibuku} bahwa dia melihat Rasulullah saw. melempar jumrah Aqabah dari tengah lembah, sedangkan di belakang beliau ada orang yang melindunginya dari orang-orang yang melempar sehingga tidak mengenainya. Beliau bersabda: “Hai manusia, janganlah sebagian kalian membunuh sebagian yang lain, jika kalian melempar maka lemparlah dengan batu kerikil antara dua jari.” Lalu beliau berbalik, kemudian datanglah seorang wanita dengan membawa anaknya, wanita itu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku ini hilang akalnya, maka do’akanlah dia.” Beliau bersabda kepadanya: “Ambilkan air untukku, ” lalu wanita itu membawakan untuk beliau periuk dari batu, kemudian beliau meludah ke dalamnya, beliau lalu basuh wajah anak itu dan mendoakannya. Lantas beliau bersabda: “Pergi dan mandikan ia dengannya, lalu mintalah kesembuhan kepada Allah Azza wa Jalla.” Aku berkata kepadanya, “Berikan padaku sedikit untuk anakku ini.” Lalu aku mengambil sedikit dengan tanganku dan aku mengusapkan setengahnya pada anakku, maka dia menjadi sebaik-baik manusia, lalu aku bertanya kepada wanita tersebut, apa yang terjadi dengan anakknya, maka dia menjawab, “Dia sembuh dengan sempurna.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 25881
Kitab 13 : Sisa Musnad Sahabat Anshar
Bab : Hadits Ummu Sulaiman bin ‘Amru bin Al Ahwash ra.
Telah menceritakan kepada kami {‘Affan} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Abu Ziyad} dari {Sulaiman bin ‘Amru bin Al Ahwash} dari {Ibunya} dia berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. melempar Jumrah Aqabah pada hari raya nahr (Idul Adlha) dari tengah lembah sembari bersabda: “Wahai sekalian manusia, janganlah sebagian kalian membunuh sebagian yang lain, jika kalian melempar Jumrah maka lemparlah dengan dan kerikil di antara dua jari.”
Telah menceritakan kepada kami {Ya’qub} berkata, telah menceritakan kepada kami {ayahku} dari {Ibnu Ishaq} dia berkata, telah menceritakan kepadaku {Salith bin Ayyub bin Al Hakam bin Sulaim} dari {Ibunya} dari {Salma binti Qais} dia adalah salah satu bibi Rasulullah saw., bahwa dia pernah shalat bersama beliau menghadap dua kiblat, dan termasuk salah satu wanita Bani ‘Adi bin Najjar. Dia berkata, “Aku menemui Rasulullah saw. untuk berbait kepada beliau bersama para wanita Anshar, ketika itu beliau memberi kami syarat agar kami tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kami, tidak mendatangi keburukan yang kami perbuat antara kedua tangan dan kaki kami, dan tidak bermaksiat dalam kebaikan.” Salith berkata, “Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian berbuat curang pada suami-suami kalian.” Salma binti Qais berkata, “Maka kami berbaiat kepada beliau kemudian kami beranjak pergi, lalu aku berkata kepada seorang wanita di antara mereka, ‘Kembali dan tanyakanlah kepada Rasulullah saw., apa yang dimaksud berbuat curang kepada suami-suami kami? ‘ Salma bin Qais berkata, “Wanita itu lalu kembali dan menanyakannya, kemudian beliau bersabda: “Kamu mengambil hartanya sedangkan kamu lebih mengutamakan selainnya.”
Telah menceritakan kepada kami {‘Affan} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Zaid bin Jubair} berkata, dan seorang laki-laki telah bertanya kepadanya -yaitu {Ibn Umar} – tentang hewan apa yang boleh dibunuh oleh seorang yang sedang berihram? dia lalu menjawab, ” {Salah seorang isteri Rasulullah saw.} mengabarkan kepadaku bahwa beliau memerintahkan agar membunuh tikus, kalajengking, anjing buas, hudai (nama burung) dan gagak.”
Telah menceritakan kepada kami {Ya’qub} berkata, telah menceritakan kepada kami {ayahku} dari {Ibnu Ishaq} dia berkata, telah menceritakan kepadaku {Nuh bin Hakim At Tsaqafi} dia adalah orang yang mahir dalam Al-Quran, dari seorang laki-laki dari Bani ‘Urwah bin Mas’ud yang biasa dipanggil {Daud} -seorang yang telah dilahirkan oleh Ummu Habibah binti Abu Sufyan, salah satu dari isteri Nabi saw.- dari {Laila binti Qanif At Tsaqafiyah} dia berkata, “Aku adalah salah satu orang yang memandikan Ummu Kultsum binti Rasulullah saw. ketika wafat, yang pertama kali diberikan Rasulullah saw. kepada kami adalah sarung, lalu gamis, lalu kerudung, lalu selimut (kain penutup) dan dilipat (bungkus) dengan kain yang terakhir.” Laila berkata, “Saat itu Rasulullah saw. berdiri di samping pintu membawa kafan dan memberikan kepada kami satu persatu.”
Telah menceritakan kepada kami {Ya’qub} telah menceritakan kepada kami {ayahku} dari {Muhammad bin Ishaq} dia berkata, telah menceritakan kepadaku {Sulaiman bin Suhaim} dari {Umayyah binti Abu Shalt} dari {seorang wanita} dari Bani Ghifar, dia menyebutkan namanya kepadaku, dia berkata, “Aku menemui Rasulullah saw. dengan beberapa wanita Bani Ghiffar, kami berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami ingin berperang bersama tuan pada perang ini -ketika itu beliau dalam perjalanan ke Khaibar-, sehingga kami dapat mengobati yang terluka dan kami membantu kaum muslimin semampu kami.” Lantas beliau bersabda: “Semoga diberkahi Allah.” Lalu kami berangkat bersama beliau, ketika itu aku seorang gadis yang baru tumbuh, maka Rasulullah saw. memboncengkanku di karung perbekalannya.” Wanita itu berkata, “Demi Allah, Rasulullah saw. turun pada waktu subuh, lalu menderumkan untanya dan akupun turun dari karung perbekalannya. Tiba-tiba ada darah dariku dan aku haid untuk pertama kalinya. Lalu aku menepi pada unta karena malu, ketika Rasulullah saw. melihat apa yang terjadi denganku dan beliau melihat darah, beliau bersabda: “Apa yang terjadi denganmu, apakah kamu baru saja haid?” aku menjawab, “Ya.” Beliau bersabda: “Bersihkan haidmu dan ambillah satu bejana air, lalu masukkan garam ke dalamnya dan cucilah darah yang mengenai karung perbekalan, setelah itu kembalilah naik.” Wanita itu berkata, “Ketika Rasulullah saw. menaklukkan Khaibar, beliau membagikan Fai’ (rampasan perang) kepada kami, beliau lalu mengambil kalung yang kamu lihat di leherku ini, beliau berikan ini kepadaku dan beliau telakkan di leherku. Demi Allah, kalung tersebut tidak pernah berpisah dariku.” Sulaiman berkata, “Kalung itu tetap bersamanya sampai dia wafat, dan dia berwasiat agar kalung itu dikubur bersamanya. Dan dia tidak suci dari haidnya kecuali dia mensucikannya dengan garam, maka ia berwasiat agar memandikan dengan garam saat meninggal.”