Telah mengabarkan kepada kami {‘Ubaidullah bin Musa} dari {Sufyan} dari {Isma’il bin Umayyah} dari {Abdullah bin ‘Urwah} dari {‘Urwah} dari {‘Aisyah}, ia berkata; Rasulullah saw. menikahiku pada Bulan Syawal, dan aku berumah tangga pada bulan Syawal. Siapakah diantara isteri beliau yang lebih mendapatkan bagian di sisinya daripada diriku?, ” ‘Urwah berkata; “Beliau sangat senang bila berumah tangga dengan para isterinya (yang baru) di Bulan Syawal.
Telah mengabarkan kepada kami {‘Ubaidullah bin Musa} dari {Isra`il} dari {Manshur} dari {Salim} dari {Kuraib} dari {Ibnu Abbas} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Apakah yang menghalangi salah seorang dari kalian ketika menggauli isterinya untuk mengucapkan; BISMILLAAH, ALLAAHUMMA JANNIBNASY SYAITHAAN WA JANNIB ASY SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA (Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkanlah syetan dari anak yang Engkau rizkikan kepada kami). Apabila Allah menetapkan untuk memberikan anak kepadanya, maka syetan tidak akan mampu membahayakannya.”
Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {Al Walid bin Katsir} dari {‘Ubaidullah bin Abdullah bin Al Hushain} dari {Abdul Malik bin ‘Amr bin Qais Al Khathmi} dari {Harami bin Abdullah} ia berkata; Aku mendengar {Khuzaimah bin Tsabit} berkata; Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran, janganlah kalian mendatangi para wanita dari duburnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Khalid bin Makhlad} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Muhammad bin Al Munkadir} dari {Jabir bin Abdullah} bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada kaum Muslimin; “Barangsiapa mendatangi isterinya dari arah belakang, maka anaknya akan terlahir dalam keadaan juling.” Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat Isteri-isterimu adalah (seperti) Tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” QS. Al Baqarah; 223.
Sunan Darimi | Hadits No. : 2118
Kitab 12 : Nikah
Bab : Melihat Wanita Dan Khawatir Dirinya Tidak Bisa Mengendalikan Nafsu
Telah mengabarkan kepada kami {Qabishah} telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Abu Ishaq} dari {Abdullah bin Hallam} dari {Abdullah bin Mas’ud} ia berkata; Rasulullah saw. pernah melihat seorang wanita yang membuat beliau terpesona, kemudian beliau langsung mendatangi Saudah, sementara dirinya sedang membuat minyak wangi, dan ia bersama beberapa orang wanita, kemudian mereka meninggalkan beliau bersamanya hingga beliau dapat memenuhi hajatnya. Kemudian beliau bersabda: “Siapapun laki-laki yang melihat seorang wanita yang membuatnya terpesona, hendaknya ia segera mendatangi isterinya, sesungguhnya isterinya memiliki apa yang di miliki oleh wanita tersebut.”
Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Muthi’} telah menceritakan kepada kami {Husyaim} telah mengabarkan kepada kami {Sayyar} dari {Asy Sya’bi} telah menceritakan kepada kami {Jabir bin Abdullah} ia berkata; kami bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan, tatkala kami kambali (dari perjalanan), aku terburu-buru kemudian seseorang yang menunggang kendaraan menyusulku dan berbicara, kemudian aku menoleh, ternyata aku dengan Rasulullah saw., beliau bersabda kepadaku: “Apa yang menyebabkanmu terburu-buru wahai Jabir?” Jabir menjawab; “Sesungguhnya aku baru menikah.” Beliau bertanya: “Apakah engkau menikahi gadis atau janda?” Jabir berkata; Aku menjawab; “Janda.” Beliau bersabda: “Tidakkah engkau menikahi seorang gadis, sehingga engkau dapat bercumbu dengannya dan dia bercumbu denganmu?” Jabir berkata; kemudian beliau bersabda kepadaku: “Berharaplah mendapatkan anak, berharaplah mendapatkan anak.” Jabir berkata; Tatkala kami tiba (di Madinah), kami pun pergi dan segera hendak masuk rumah. Rasulullah saw. bersabda: “Pelan-pelanlah, hingga kita masuk pada malam hari yaitu pada waktu Isya` agar wanita yang rambutnya berantakan menyisir rambutnya dan dan mereka bisa mempersiapkan dirinya.”
Telah mengabarkan kepada kami {Khalid bin Makhlad} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Malik} dari {Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal Al Asadi} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} dari {Judamah binti Wahb Al Asadiyah} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh aku pernah berkeinginan melarang ghilah (menggauli wanita yang tengah menyusui), hingga aku ingat bahwa orang-orang Persia dan Romawi melakukan hal itu namun tidak membahayakan anak-anak mereka.” Abu Muhammad berkata; ghilah adalah menggauli wanita dalam keadaan menyusui.
Telah menceritakan kepada kami {Ja’far bin ‘Aun} telah mengabarkan kepada kami {Hisyam bin ‘Urwah} dari {Ayahnya} dari {‘Aisyah} ia berkata; “Rasulullah saw. tidak pernah memukul pembantu sama sekali, dan tidak pernah memukul sesuatu dengan tangannya sama sekali kecuali ketika berjihad di jalan Allah.”
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Az Zuhri} dari {‘Ubaidullah bin Abdullah} dari {Iyas bin Abdullah bin Abu Dzubab} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian memukul hamba wanita Allah.” Kemudian Umar bin Al Khathab datang kepada Rasulullah saw. dan berkata; “Sungguh mereka telah berani kepada suami mereka.” Lalu beliau memberikan keringanan untuk memukul mereka. Ternyata banyak wanita yang mengelilingi keluarga Rasulullah saw., mereka mengeluhkan suami-suami mereka. Kemudian Nabi saw. bersabda: “Sungguh banyak wanita yang mengelilingi keluarga Muhammad, mereka mengeluhkan para suami mereka, padahal mereka bukanlah orang-orang terbaik kalian.”
Telah mengabakan kepada kami {Ja’far bin ‘Aun} telah mengabarkan kepada kami {Hisyam bin ‘Urwah} dari {Ayahnya} dari {Abdullah bin Zama’ah}, ia berkata; Suatu hari Rasulullah saw. khutbah dihadapan manusia. Beliau menasehati mereka terhadap para isteri. Beliau bersabda: “Bagaimana seorang laki-laki mencambuk isterinya seperti mencambuk seorang budak, padahal kemungkinan ia akan menggaulinya pada akhir hari.”