Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far bin Ziyad} telah menceritakan kepada kami {Syarik} dari {Ziyad bin Fayyadl} dari {Abu ‘Ayyadl} dari {Abdullah bin ‘Amru} ia berkata, “Rasulullah saw. telah menyebutkan beberapa tempat minum; Ad dubba, Al hantam, Al muzaffat dan An naqir. Kemudian orang-orang badui berkata, “Kami tidak memiliki selain itu!” Beliau pun bersabda: “Minumlah apa yang halal!” Telah menceritakan kepada kami {Al Hasan bin Ali} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Adam} telah menceritakan kepada kami {Syarik} dengan sanadnya, beliau bersabda: “Jauhilah apa yang memabukkan!”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Muhammad An Nufaili} telah menceritakan kepadaku {Zuhair} telah menceritakan kepada kami {Abu Az Zubair} dari {Jabir bin Abdullah} ia berkata, “Rasulullah saw. pernah dibuatkan perasan (arak) dalam bejana tempat minum, jika mereka tidak mendapatkan bejana untuk minum maka beliau dibuatkan perasan dalam bejana dari batu.”
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Al Laits} dari {‘Atha bin Abu Rabbah} dari {Jabir bin Abdullah} dari Rasulullah saw., bahwa beliau telah melarang anggur dan kurma dibuat perasaan bersama-sama, beliau juga melarang kurma mentah dan kurma segar dibuat perasan secara bersamaan.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Salamah Musa bin Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Aban} telah menceritakan kepadaku {Yahya} dari {Abdullah bin Abu Qatadah} dari {Ayahnya} bahwa ia telah melarang dari pencampuran anggur dan kurma, pencampuran zahw (kurma mentah) dan kurma segar.” Beliau bersabda: “Peraslah masing-masing secara tersendiri!” Dan telah menceritakan kepadaku {Abu Salamah bin Abdurrahman} dari {Abu Qatadah} dari Nabi saw. dengan hadits ini.”
Telah menceritakan kepadaku {Sulaiman bin Harb} dan {Hafsh bin Umar An Namari} mereka berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Al Hakam} dari {Ibnu Abu Laila} dari {seorang laki-laki} Hafsh berkata -salah seorang sahabat Nabi saw.-, dari Nabi saw., ia berkata, “Rasulullah melarang mencampur balah (buah kurma yang baru berwarna hijau) dan kurma, serta anggur dan kurma saat membuat perasan.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Tsabit bin ‘Umarah} telah menceritakan kepadaku {Raithah} dari {Kabsyah binti Abu Maryam} ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada {Ummu Salamah}, “Apa yang dilarang Rasulullah saw.? Ia menjawab, “Beliau melarang kami untuk memasak biji kurma hingga matang, atau mencampurkan antara anggur dan kurma.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Daud} dari {Mis’ar} dari {Musa bin Abdullah} dari {seorang wanita Bani Asad} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha, bahwa Rasulullah saw. dibuatkan perasan anggur, beliau lalu memasukkan kurma ke dalam perasan anggur tersebut, dan memasukkan anggur dalam perasan kurma.”
Telah menceritakan kepada kami {Ziyad bin Yahya Al Hassani} telah menceritakan kepada kami {Abu Bahr} telah menceritakan kepada kami {‘Attab bin Abdul Aziz Al Himmani} telah menceritakan kepadaku {Shafiyyah binti ‘Athiyyah} ia berkata, “Aku bersama beberapa orang wanita dari Abdul Qais menemui Aisyah dan bertanya kepadanya mengenai kurma dan anggur. Lalu {Aisyah} menjawab, “Aku pernah mengambil satu genggam kurma dan satu genggam anggur, lalu aku memasukkannya ke dalam bejana, aku lalu memerasnya untuk kemudian aku berikan kepada Nabi saw.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} telah menceritakan kepada kami {Mu’adz bin Hisyam} telah menceritakan kepadaku {Ayahku} dari {Qatadah} dari {Jabir bin Zaid} dan {Ikrimah} bahwa keduanya tidak menyukai busr (kurma yang masih hijau) semata. Mereka mengambil pendapat tersebut dari Ibnu Abbas. Dan {Ibnu Abbas} berkata, “Aku khawatir hal tersebut adalah muzza` yang Abdul Qais telah dilarang darinya. Lalu aku tanyakan kepada Qatadah, “Apakah muzza` itu?” Ia menjawab, “Perasan dalam Al hantam dan Al Muzaffat.”
Telah menceritakan kepada kami {Isa bin Muhammad} telah menceritakan kepada kami {Dlamrah} dari {As Saibani} dari {Abdullah bin Ad Dailami} dari {Ayahnya} ia berkata, “Kami datang kepada Rasulullah saw. dan bertanya, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui siapakah kami, dan dari mana kami berasal, lalu kepada siapakah kami akan kembali?” Beliau menjawab: “Kepada Allah dan kepada Rasul-Nya.” Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami memiliki beberapa anggur, apa yang boleh kami lakukan terhadapnya?” Beliau menjawab: “Jadikanlah anggur tersebut menjadi kismis (anggur kering)!” Kami bertanya lagi, “Apa yang boleh kami lakukan terhadap kismis?” Beliau menjawab: “Buatlah perasan diwaktu pagi kalian dan minumlah diwaktu sore kalian. Buatlah perasan diwaktu sore kalian dan minumlah diwaktu pagi kalian. Buatlah perasan dalam geriba basah dan jangan kalian buat dalam gentong besar, sebab jika kalian terlambat memerasnya ia akan menjadi cuka.”