Kitab 26 : Penikahan #141 Hadist

×

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3240

Bab : Menyatukan Antara Wanita dan Bibi Jalur Ayah

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَيُّوبُ بْنُ مُوسَى عَنْ بُكَيْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَشَجِّ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَلَا عَلَى خَالَتِهَا

Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin Manshur}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Yusuf}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Laits}, ia berkata; telah memberitakan kepadaku {Ayyub bin Musa} dari {Bukair bin Abdullah bin Al Asyah} dari {Sulaiman bin Yasar} dari {Abdul Malik bin Yasar} dari {Abu Hurairah} dari Rasulullah saw., bahwa beliau bersabda: “Tidak boleh seorang wanita dinikahi sebagai madu saudara wanita ayahnya, dan sebagai madu saudara wanita ibunya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3241

Bab : Menyatukan Antara Wanita dan Bibi Jalur Ayah

أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُنْكَحَ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا أَوْ عَلَى خَالَتِهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Mujahid bin Musa}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu ‘Uyainah} dari {‘Amr bin Dinar} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah}, ia berkata; Rasulullah saw. melarang seorang wanita dinikahi sebagai madu bagi saudara wanita ayahnya atau saudara wanita ibunya.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3242

Bab : Menyatukan Antara Wanita dan Bibi Jalur Ayah

أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ دُرُسْتَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْمَعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ أَنَّ أَبَا سَلَمَةَ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَلَا عَلَى خَالَتِهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Durusta}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Isma’il}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Abi Katsir} bahwa {Abu Salamah} telah menceritakan kepadanya dari {Abu Hurairah} dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: “Tidak boleh seorang wanita dinikahi sebagai madu bagi saudara wanita ayahnya dan saudara wanita ibunya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3243

Bab : Keharaman Menyatukan Antara Wanita dan Bibi Jalur Ibu

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَلَا عَلَى خَالَتِهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Sa’id}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hisyam}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Tidak boleh seorang wanita dinikahi sebagai madu bagi saudara wanita ayahnya dan tidak pula sebagai madu saudara wanita ibunya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3244

Bab : Keharaman Menyatukan Antara Wanita dan Bibi Jalur Ibu

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا الْمُعْتَمِرُ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُنْكَحَ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَالْعَمَّةُ عَلَى بِنْتِ أَخِيهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim}, ia berkata; telah memberitakan kepada kami {Al Mu’tamir} dari {Daud bin Abi Hindun} dari {Asy Sya’bi} dari {Abu Hurairah}, ia berkata; Rasulullah saw. melarang seorang wanita dinikahi sebagai madu bagi saudara wanita ayahnya dan saudara wanita ayahnya sebagai madu bagi anak wanita saudara laki-lakinya.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3245

Bab : Keharaman Menyatukan Antara Wanita dan Bibi Jalur Ibu

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَاصِمٌ قَالَ قَرَأْتُ عَلَى الشَّعْبِيِّ كِتَابًا فِيهِ عَنْ جَابِرٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَلَا عَلَى خَالَتِهَاقَالَ سَمِعْتُ هَذَا مِنْ جَابِرٍ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Abdul A’la}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Khalid}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah}, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Ashim}, ia berkata; saya membaca kitabnya {Asy Sya’bi} didalamnya tertulis dari {Jabir} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Tidak boleh seorang wanita dinikahi sebagai madu bagi saudara wanita ayahnya, dan sebagai madu bagi saudara wanita ibunya.” Asy Sya’bi berkata; saya mendengar ini dari Jabir.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3246

Bab : Keharaman Menyatukan Antara Wanita dan Bibi Jalur Ibu

أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ آدَمَ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُنْكَحَ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَخَالَتِهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Adam} dari {Ibnu Al Mubarak} dari {‘Ashim} dari {Asy Sya’bi}, ia berkata; saya mendengar {Jabir bin Abdullah} berkata; Rasulullah saw. melarang seorang wanita dinikahi sebagai madu bagi saudara wanita ayahnya dan saudara wanita ibunya.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3247

Bab : Keharaman Menyatukan Antara Wanita dan Bibi Jalur Ibu

أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَسَنِ قَالَ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُنْكَحَ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا أَوْ عَلَى خَالَتِهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Ibrahim bin Al Hasan}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hajjaj} dari {Ibnu Juraij} dari {Abu Az Zubair} dari {Jabir}, ia berkata; Rasulullah saw. melarang seorang wanita dinikahi sebagai madu bagi saudara wanita ayahnya atau sebagai madu bagi saudara wanita ibunya.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3248

Bab : yang Diharamkan Karena Sepersusuan

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ أَنْبَأَنَا مَالِكٌ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا حَرَّمَتْهُ الْوِلَادَةُ حَرَّمَهُ الرَّضَاعُ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Ubaidullah bin Sa’id}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya}, ia berkata; telah memberitakan kepada kami {Malik}, ia berkata; telah menceritakan kepadaku {Abdullah bin Dinar} dari {Sulaiman bin Yasar} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Apa yang diharamkan karena nasab diharamkan pula karena sepersusuan.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 3249

Bab : yang Diharamkan Karena Sepersusuan

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ عِرَاكٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُأَنَّ عَمَّهَا مِنْ الرَّضَاعَةِ يُسَمَّى أَفْلَحَ اسْتَأْذَنَ عَلَيْهَا فَحَجَبَتْهُ فَأُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا تَحْتَجِبِي مِنْهُ فَإِنَّهُ يَحْرُمُ مِنْ الرَّضَاعِ مَا يَحْرُمُ مِنْ النَّسَبِ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Laits} dari {Yazid bin Abi Habib} dari {‘Irak} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwa pamannya dari persusuan yang dipanggil Aflah meminta izin kepadanya, kemudian ia menutup diri darinya. Kemudian Rasulullah saw. diberitahu, kemudian beliau bersabda: “Janganlah engkau menutup diri darinya, sesungguhnya sesuatu yang haram karena nasab adalah haram karena persusuan.”