Telah menceritakan kepada kami {Abdul ‘Aziz bin Abdullah} berkata, telah menceritakan kepadaku {Sulaiman} dari {‘Amru bin Abu ‘Amru} dari {Sa’id Al Maqburi} dari {Abu Hurairah}, bahwa dia berkata: ditanyakan (kepada Rasulullah saw.: “Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa’atmu pada hari kiamat?” Rasulullah saw. menjawab: “Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya”.
Telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Abu Uwais} berkata, telah menceritakan kepadaku {Malik} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {bapaknya} dari {Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash} berkata; aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan”. Berkata Al Firabri Telah menceritakan kepada kami ‘Abbas berkata, Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hisyam seperti ini juga.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 99
Bab : Perlukan Menetapkan Hari Tertentu Untuk Megajarkan Ilmu Kepada Kaum Wanita?
Telah menceritakan kepada kami {Adam} berkata, Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} berkata, telah menceritakan kepadaKu {Ibnu Al Ashbahani} berkata; aku mendengar {Abu Shalih Dzakwan} menceritakan dari {Abu Sa’id Al Khudri}; kaum wanita berkata kepada Nabi saw.: “kaum lelaki telah mengalahkan kami untuk bertemu dengan engkau, maka berilah kami satu hari untuk bermajelis dengan diri tuan” Maka Nabi saw. berjanji kepada mereka satu untuk bertemu mereka, lalu Nabi saw. memberi pelajaran dan memerintahkan kepada mereka, diantara yang disampaikannya adalah: “Tidak seorangpun dari kalian yang didahului oleh tiga orang dari anaknya kecuali akan menjadi tabir bagi dirinya dari neraka”. Berkata seseorang: “bagaimana kalau dua orang?” Nabi saw. menjawab: “Juga dua”. Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, Telah menceritakan kepada kami {Ghundar} berkata, Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abdurrahman Al Ashbahani} dari {Dzakwan} dari {Abu Sa’id Al Khudri} dari Nabi saw. Dan dengan sanad seperti ini dari {Abdurrahman Al Ashbahani} berkata; aku mendengar {Abu Hazm} dari {Abu Hurairah} berkata: “Tiga orang yang belum baligh”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 100
Bab : Siapa yang Mendengar Sesuatu Namun Belum Dipahaminya Hendaklah Dia Kembali (Mendengarkannya) Sampai Mengerti
Telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Abu Maryam} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Nafi’ bin Umar} berkata, telah menceritakan kepadaku {Ibnu Abu Mulaikah} bahwa {Aisyah} istri Nabi saw. tidaklah mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti kecuali menanyakannya kepada Nabi saw. sampai dia mengerti, dan Nabi saw. pernah bersabda: “Siapa yang dihisab berarti dia disiksa” Aisyah berkata: maka aku bertanya kepada Nabi: “Bukankah Allah Ta’ala berfirman: “Kelak dia akan dihisab dengan hisab yang ringan” Aisyah berkata: Maka Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya yang dimaksud itu adalah pemaparan (amalan). Akan tetapi barangsiapa yang didebat hisabnya pasti celaka”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 101
Bab : Orang yang Hadir Hendaklah Menyampaikan Ilmu yang Didengarnya Kepada yang Tidak Hadir
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Yusuf} berkata,, telah menceritakan kepada saya {Al Laits} berkata, telah menceritakan kepada saya {Sa’id} dia adalah anaknya Abu Sa’id dari {Abu Syuraih} bahwa dia berkata kepada ‘Amru bin Sa’id saat dia mengutus rombongan ke Makkah, “Wahai amir, izinkan aku menyampaikan satu persoalan yang pernah Nabi saw. sampaikan dalam khutbahnya saat pembebasan Makkah. Kedua telingaku mendengar, hatiku merasakannya dan kedua mataku melihat, beliau memuji Allah dan mensucikan Allah seraya bersabda: ‘Sesungguhnya Makkah, Allah telah mensucikannya dan orang-orang (Musyrikin Makkah) tidak mensucikannya. Maka tidak halal bagi setiap orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir menumpahkan darah di dalamnya, dan tidak boleh mencabut pepohonan di dalamnya. Jika seseorang minta keringanan karena peperangan yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. di dalamnya maka katakanlah ‘sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengizinkan Rasul-Nya dan tidak mengizinkan kepada kalian.’ Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengizinkanku pada satu saat pada siang hari kemudian dikembalikan kesuciannya hari ini sebagaimana disucikannya sebelumnya. Maka hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir.” Maka dikatakan kepada Abu Syuraij, “Apa yang dikatakan ‘Amru?” Dia berkata, “Aku lebih mengetahui daripadamu wahai Abu Syuraij: “Beliau tidak akan melindungi orang yang bermaksiat, orang yang menumpahkan darah dan orang yang mencuri.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 102
Bab : Orang yang Hadir Hendaklah Menyampaikan Ilmu yang Didengarnya Kepada yang Tidak Hadir
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin ‘Abdul Wahhab} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hammad} dari {Ayyub} dari {Muhammad} dari {Ibnu Abu Bakrah} dari {Abu Bakrah} Nabi saw. menyebutkan: “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, Muhammad berkata; menurutku beliau mengatakan, “dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini di bulan kalian ini. Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir.” Dan Muhammad berkata, “Benarlah Rasulullah saw. seperti apa yang disabdakannya, ‘Bukankah aku telah menyampaikannya? ‘ beliau ulangi hingga dua kali.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 103
Bab : Dosa Orang yang Berdusta Atas Nama Nabi saw.
Telah menceritakan kepada kami {‘Ali bin Al Ja’d} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Syu’bah} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Manshur} berkata, aku mendengar {Rib’i bin Jirasy} berkata, aku mendengar {‘Ali} berkata, “Nabi saw. bersabda: “Janganlah kalian berdusta terhadapku (atas namaku), karena barangsiapa berduasta terhadapku dia akan masuk neraka.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 104
Bab : Dosa Orang yang Berdusta Atas Nama Nabi saw.
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Walid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Jami’ bin Syaddad} dari {‘Amir bin ‘Abdullah bin Az Zubair} dari {Bapaknya} berkata, “Aku berkata kepada {Az Zubair}, “Aku belum pernah mendengar kamu membicarakan sesuatu dari Rasulullah saw. sebagaimana orang-orang lain membicarakannya?” Az Zubair menjawab, “Aku tidak pernah berpisah dengan beliau, aku mendengar beliau mengatakan: “Barangsiapa berdusta terhadapku maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 105
Bab : Dosa Orang yang Berdusta Atas Nama Nabi saw.
Telah menceritakan kepada kami {Abu Ma’mar} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdul Warits} dari {‘Abdul ‘Aziz} berkata, {Anas} berkata, “Beliau melarangku untuk banyak menceritakan hadits kepada kalian karena Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa sengaja berdusta terhadapku (atas namaku), maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 106
Bab : Dosa Orang yang Berdusta Atas Nama Nabi saw.
Telah menceritakan kepada kami {Makki bin Ibrahim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Abu ‘Ubaid} dari {Salamah} berkata, “Aku mendengar Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa berkata tentangku yang tidak pernah aku katakan, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka.”