Kitab 37 : Minuman #81 Hadist

×

Sahih Muslim | Hadits No. : 3700

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالْمُزَفَّتِ وَالنَّقِيرِ وَأَنْ يُخْلَطَ الْبَلَحُ بِالزَّهْوِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fudlail} dari {Habib bin Abu ‘Amrah} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} dia berkata, “Rasulullah saw. melarang dari Ad Dubba, Al Hantam, Al Muzaffat dan An Naqir. Beliau juga melarang membuat perasan dengan mencampur antara kurma muda dengan kurma masak.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3701

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ يَحْيَى الْبَهْرَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي عُمَرَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ وَالْمُزَفَّتِ

Telah telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Mutsanna} telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman bin Mahdi} dari {Syu’bah} dari {Yahya Al Bahrani} dia berkata; saya mendengar {Ibnu Abbas}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Yahya bin Abu Umar} dari {Ibnu Abbas} dia berkata, “Rasulullah saw. melarang menggunakan Ad Duba`, An Naqir dan Al Muzafat.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3702

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ التَّيْمِيِّ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْجَرِّ أَنْ يُنْبَذَ فِيهِ

Telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Zurai’} dari {At Taimi}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Ayyub} telah menceritakan kepada kami {Ibnu ‘Ulayyah} telah mengabarkan kepada kami {Sulaiman At Taimi} dari {Abu Nadlrah} dari {Abu Sa’id}, bahwa Rasulullah saw. melarang membuat perasan nabidz (semacam arak) dengan menggunakan bejana yang terbuat dari tembikar.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3703

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالنَّقِيرِ وَالْمُزَفَّتِو حَدَّثَنَاه مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُنْتَبَذَ فَذَكَرَ مِثْلَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Ayyub} telah menceritakan kepada kami {Ibnu ‘Ulayyah} telah mengabarkan kepada kami {Sa’id bin Abi Arubah} dari {Qatadah} dari {Abu Nadlrah} dari {Abu Sa’id Al Khudri}, bahwa Rasulullah saw. melarang menggunakan AdDuba`, Al Khantam, An Naqir dan Al Muzaffat.” Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Mutsanna} telah menceritakan kepada kami {Mu’adz bin Hisyam} telah menceritakan kepadaku {Ayahku} dari {Qatadah} dengan isnad seperti ini, bahwa Nabiyullah saw. melarang membuat rendaman nabidz….lalu ia mendengar seperti hadits tersebut.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3704

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

و حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا الْمُثَنَّى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الشُّرْبِ فِي الْحَنْتَمَةِ وَالدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ

Telah menceritakan kepada kami {Nashr bin Ali Al Jahdlami} telah menceritakan kepadaku {Ayahku} telah menceritakan kepada kami {Al Mutsanna} -yaitu Ibnu Sa’id- dari {Abu Al Mutawakkil} dari {Abu Sa’id} dia berkata, “Rasulullah saw. melarang minuman yang dibuat dalam Al Hantam, Ad Duba` dan An Naqir.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3705

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَسُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ وَاللَّفْظُ لِأَبِي بَكْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ حَيَّانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَأَشْهَدُ عَلَى ابْنِ عُمَرَ وَابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُمَا شَهِدَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالْمُزَفَّتِ وَالنَّقِيرِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} dan {Suraij bin Yunus} dan ini adalah lafadz Abu Bakar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Marwan bin Mu’awiyah} dari {Manshur bin Hayyan} dari {Sa’id bin Jubair} dia berkata, “Saya bersaksi atas {Ibnu Umar} dan {Ibnu Abbas}, bahwa keduanya pernah menyaksikan Rasulullah saw. melarang menggunakan Ad Duba`, Al Hantam, Al Muzaffat dan An Naqir.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3706

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ يَعْنِي ابْنَ حَازِمٍ حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ حَكِيمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَسَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ فَقَالَ حَرَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيذَ الْجَرِّفَأَتَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَقُلْتُ أَلَا تَسْمَعُ مَا يَقُولُ ابْنُ عُمَرَ قَالَ وَمَا يَقُولُ قُلْتُ قَالَ حَرَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيذَ الْجَرِّ فَقَالَ صَدَقَ ابْنُ عُمَرَ حَرَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيذَ الْجَرِّ فَقُلْتُ وَأَيُّ شَيْءٍ نَبِيذُ الْجَرِّ فَقَالَ كُلُّ شَيْءٍ يُصْنَعُ مِنْ الْمَدَرِ

Telah menceritakan kepada kami {Syaiban bin Farruh} telah menceritakan kepada kami {Jarir} -yaitu Ibnu Hazim- telah menceritakan kepada kami {Ya’la bin Hakim} dari {Sa’id bin Jubair} dia berkata, “Saya bertanya kepada {Ibnu Umar} mengenai perasan nabidz dalam bejana yang terbuat dari tembikar. Dia lalu menjawab, “Rasulullah saw. telah mengharamkan perasan nabidz yang dibuat dalam bejana yang terbuat dari tembikar.” Kemudian saya mendatangi {Ibnu Abbas} dan berkata, “Apakah anda tidak mendengar apa yang dikatakan Ibnu Umar?” Dia menjawab, “Apa yang dikatakannya?” Saya berkata, “Dia berkata bahwa Rasulullah saw. melarang perasan nabidz yang dibuat dalam bejana yang terbuat dari tembikar.” Ibnu Abbas lalu berkata, “Ibnu Umar benar. Rasulullah saw. telah melarangnya.” Saya bertanya, “Apa saja yang termasuk perasan yang dilarang dalam bejana tembikar?” Ibnu Abbas menjawab, “Setiap sesuatu yang dibuat dari tembikar (tanah liat).”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3707

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ النَّاسَ فِي بَعْضِ مَغَازِيهِ قَالَ ابْنُ عُمَرَ فَأَقْبَلْتُ نَحْوَهُ فَانْصَرَفَ قَبْلَ أَنْ أَبْلُغَهُ فَسَأَلْتُ مَاذَا قَالَ قَالُوا نَهَى أَنْ يُنْتَبَذَ فِي الدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِو حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَابْنُ رُمْحٍ عَنْ اللَّيْثِ بْنِ سَعْدٍ ح و حَدَّثَنَا أَبُو الرَّبِيعِ وَأَبُو كَامِلٍ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادٌ ح و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ جَمِيعًا عَنْ أَيُّوبَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ أَبِي عُمَرَ عَنْ الثَّقَفِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ أَخْبَرَنَا الضَّحَّاكُ يَعْنِي ابْنَ عُثْمَانَ ح و حَدَّثَنِي هَارُونُ الْأَيْلِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أُسَامَةُ كُلُّ هَؤُلَاءِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ بِمِثْلِ حَدِيثِ مَالِكٍ وَلَمْ يَذْكُرُوا فِي بَعْضِ مَغَازِيهِ إِلَّا مَالِكٌ وَأُسَامَةُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} dia berkata; saya telah bacakan di hadapan {Malik}; dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} bahwa Rasulullah saw. berkhutbah di hadapan orang-orang di sebagian peperangan, Ibnu Umar berkata, “Lalu saya menuju ke arahnya, tapi beliau keburu beranjak pergi sebelum saya sampai kepadanya, lalu saya bertanya, “Apa yang dikatakan beliau?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Beliau melarang rendaman atau perasan yang diproses dalam Ad Duba` dan Muzaffat.” Dan telah menceritakan kepada kami {Qutaibah} dan {Ibnu Rumh} dari {Laits bin Sa’d}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Abu Rabi’} dan {Abu Kamil} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Hammad}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku {Zuhair bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Isma’il} semuanya dari {Ayyub}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Ayahku} telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Mutsanna} dan {Ibnu Abi Umar} dari {At Tsaqafi} dari {Yahya bin Sa’id}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Rafi’} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abi Fudaik} telah mengabarkan kepada kami {Ad Dhahak} -yaitu Ibnu Utsman-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku {Harun Al Ailiy} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Wahb} telah mengabarkan kepadaku {Usamah} mereka semuanya dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} seperti haditsnya Malik, mereka semua tidak menyebutkan, ‘Di sebagian peperangan’, selain Malik dan Usamah.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3708

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ قَالَ فَقَالَ قَدْ زَعَمُوا ذَاكَ قُلْتُ أَنَهَى عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَدْ زَعَمُوا ذَاكَ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Tsabit} dia berkata, “saya berkata kepada {Ibnu Umar}, “(Apakah) Rasulullah saw. melarang perasan dalam bejana yang terbuat dari tembikar?” Tsabit berkata, “Ibnu Umar menjawab, “Para sahabat memahaminya seperti itu.” Maka saya bertanya, “Apakah Rasulullah saw. betul-betul melarangnya?” Dia menjawab, “Para sahabat memahaminya seperti itu.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3709

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ عَنْ طَاوُسٍ قَالَقَالَ رَجُلٌ لِابْنِ عُمَرَ أَنَهَى نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ قَالَ نَعَمْثُمَّ قَالَ طَاوُسٌ وَاللَّهِ إِنِّي سَمِعْتُهُ مِنْهُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Ayyub} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Ulayyah} telah menceritakan kepada kami {Sulaiman At Taimi} dari {Thawus} dia berkata, “Seorang laki-laki bertanya kepada {Ibnu Umar}, “Apakah Nabiyullah saw. melarang perasan dalam bejana yang terbuat dari tembikar?” Dia menjawab, “Ya, benar.” Kemudian Thawus berkata, “Demi Allah, saya telah mendengar hal itu darinya.”