Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Ali bin Yazid Ash Shuda`i Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Al Qasim bin Al Walid Al Hamdani] dari [Yazid bin Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang hamba yang mengucapkan lailaaha illa Allah (tiada Ilah melainkan Allah) dengan ikhlas kecuali akan dibukakan baginya pintu-pintu langit hingga sampai kepada ‘arsy, selagi ia masih menjauhi dosa-dosa besar.” Abu Isa berkata; “Hadits ini gharib melalui jalur ini.”
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki’] telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Basyir] dan [Abu Usamah] dari [Mis’ar] dari [Ziyad bin ‘Ilaqah] dari [pamannya] dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan: “ALAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN MUNKARAATIL AKHLAAQ WAL A’MAALI WAL AHWAAAI” (Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari berbagai kemungkaran akhlak, amal maupun hawa nafsu).” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan gharib.” Sedangkan pamannya Ziyad bin ‘Ilaqah bernama Quthbah bin Malik seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi] telah menceritakan kepada kami [Isma’il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Abu Utsman] dari [Abu Az Zubair] dari [‘Aun bin Abdullah] dari [Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma] dia berkata; “Ketika kami sedang shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari suatu kaum mengucapkan; “ALLAHU AKBAR KABIRAN WAL HAMDULILLAHI KATSIRAN WASUBHAANALLAHI BUKRATAN WA`ASHIILAA” Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Siapa yang mengatakan begini dan begini? lelaki tersebut menjawab; “Saya ya Rasulullah.” Maka Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku sangat heran, karena dengannya pintu-pintu langit telah di buka.” Ibu Umar berkata; “Oleh karena itu, aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan gharib melalui jalur ini, Dan Hajjaj bin Abu Utsman adalah Hajjaj bin Maisarah Ash Shawwaf yang di juluki dengan Abu Shalt menurut ahli hadits, ia adalah seorang yang tsiqah (dapat dipercaya).”
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi] telah menceritakan kepada kami [Isma’il bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Abdullah Al Jasri] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar radliallahu ‘anhu] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengunjunginya atau ia yang mengunjungi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata; “Demi bapak dan ibuku (yang aku berkorban dengan keduanya untukmu) wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, perkataan apakah yang paling dicintai Allah azzawajalla.” beliau menjawab: “(yaitu) Perkataan yang telah Allah pilihkan bagi para malaikat-Nya, SUBHAANA RABBII WA BIHAMDIHI SUBHAANA RABBII WABIHAMDIHI (maha Suci Rab-ku dan dengan memuji-Nya, maha Suci Rabbku dan dengan memuji-Nya) “. Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan shahih.”
Telah menceritakan kepada kami [Abu Hisyam Ar Rifa’i Muhammad bin Yazid Al Kufi] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Al Yaman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Zaid Al ‘Ammi] dari [Abu ‘Iyyas Mu’awiyah bin Qurrah] dari [Anas bin Malik] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “tidak akan ditolak, do’a diantara adzan dan iqamat.” Mereka bertanya; “Lalu apa yang harus kami katakan ya Rasulullah? beliau menjawab: “Mohonlah keselamatan (kesejahteraan) kepada Allah di dunia dan akhirat.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan. Dan Yahya bin Al Yaman adalah yang menambahkan beberapa huruf dalam hadits ini, yaitu; “Maka apa yang seharusnya kita baca?” beliau menjawab: “Mohonlah keselamatan (kesejahteraan) kepada Allah di dunia dan akhirat.”
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki’] dan [Abdurrazaq], [Abu Ahmad], [Abu Nu’aim] dari [Sufyan] dari [Zaid Al ‘Ammi] dari [Mu’awiyah bin Qurrah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Tidak akan ditolak do’a antara adzan dan iqomat.” Abu Isa berkata; “Beginilah yang diriwayatkan oleh [Abu Ishaq Al Hamdani], hadits ini (berasal) dari [Buraid bin Abu Maryam Al Kufi] dari [Anas] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti konteks ini, dan hadits ini lebih shahih.”
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al ‘ala`] telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu’awiyah] dari [Umar bin Rasyid] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Al Mufarridun (orang-orang yang menyendiri untuk beribadah) telah mendhului (unggul).” Mereka bertanya; “Apa (yang dimaksud dengan) Al Mufaridun ya Rasulullah?” beliau bersabda: “Mereka adalah orang-orang yang terpikat dalam berdzikir kepada Allah, dzikir telah menggugurkan dosa yang mereka pikul, sehingga mereka datang dalam keadaan ringan tanpa beban dosa.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan gharib.”
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu’awiyah] dari [Al A’masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh perkataanku, SUBHAANALLAHI WAL HAMDULILLAHI WALAA ILAAHA ILLA ALLAH WA ALLAHU AKBAR (maha suci Allah, segala pujian hanya milik Allah, tiada Ilah melainkan Allah dan Allah Maha Besar), itu lebih aku sukai dari terbitnya matahari.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan shahih.”
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Sa’dan Al Qummi] dari [Abu Mujahid] dari [Abu Mudillah] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga orang yang do’a mereka tidak tertolak, yaitu; seorang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (penguasa) yang adil dan do’anya orang yang di dzalimi. Allah akan mengangkat do’anya ke atas awan, dan membukakan baginya pintu-pintu langit, seraya berfirman: “Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski beberapa saat lamanya.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan. Sa’dan Al Qummi adalah Sa’dan bin Bisyr, dan telah meriwayatkan darinya Isa bin Yunus, Abu ‘Ashim dan yang lainnya dari para tokoh ahli hadits, sedangkan Abu Mujahid nama aslinya adalah Sa’d Ath Tha`i, dan Abu Mudillah adalah mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Ummul Mukminin Aisyah, kami hanya mengenalnya dengan hadits ini, dan hadits ini diriwayatkan darinya (melalui jalur selain ini) dengan redaksi yang lebih sempurna dan panjang dari pada ini.”
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Musa bin ‘Ubaidah] dari [Muhammad bin Tsabit] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ALLAHUMMAN FA’NII BIMAA ‘ALLAMTANII WA ‘ALLIMNII MAA YANFA’UNII WA ZIDNII ‘ILMA, ALHAMDULILLAHI ‘ALAA KULLI HAALIN WA A’UUDZU BILLAHI MIN HAALI AHLIN NAAR (Ya Allah! Berilah manfaat terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadaku, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah kepadaku ilmu. Segala puji hanya milik Allah pada semua kondisi (baik kondosi bahagia maupun susah) dan aku berlindung kepada Allah dari perbuatan penduduk neraka.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan gharib melalui jalur ini.”