Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah}, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Asy Syaibani} dari {Ziyad bin ‘Ilaqah} dari {Usamah bin Syarik}, ia berkata; aku keluar bersama Nabi saw. untuk melakukan haji. Dan orang-orang datang kepada beliau, maka ada yang mengatakan; wahai Rasulullah, aku telah melakukan sa’i sebelum melakukan thawaf. Atau aku telah mendahulukan sesuatu dan mengakhirkan sesuatu. Dan beliau mengatakan: “Tidak mengapa, tidak mengapa.” Kecuali terhadap seseorang yang telah mencoreng kehormatan seorang muslim dan ia berbuat kedzaliman, maka itulah orang yang berdosa lagi binasa.
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Hanbal}, telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin ‘Uyainah}, telah menceritakan kepadaku {Katsir bin Katsir bin Al Muththalib bin Abu Wida’ah} dari {sebagian keluarganya}, dari {Kakeknya}, bahwa ia telah melihat Nabi saw. melakukan shalat di tempat yang terletak setelah pintu Bani Sahm, sementara orang-orang lewat di hadapannya, dan tidak ada sutrah (pembatas shalat) antara keduanya. Sufyan berkata; tidak ada sutrah antara beliau dan Ka’bah. Sufyan berkata; {Ibnu Juraij} telah mengabarkan kepada kami mengenai hal tersebut. Ia berkata; telah mengabarkan kepada kami {Kutsair} dari {ayahnya}, ia berkata; aku bertanya kepadanya kemudian ia berkata; bukan dari ayahku aku mendengarnya, akan tetapi dari sebagian keluargaku, dari kakekku.
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Hanbal}, telah menceritakan kepada kami {Al Walid bin Muslim}, telah menceritakan kepada kami {Al Auza’i}, telah menceritakan kepadaku {Yahya bin Abu Katsir} dari {Abu Salamah}, dari {Abu Hurairah}, ia berkata; tatkala Allah Ta’ala menaklukkan Mekkah melalui Rasulullah saw., beliau berdiri diantara mereka lalu memuji Allah kemudian berkata: “Sesungguhnya Allah telah menahan gajah dari Ka’bah, dan Allah menguasakan Ka’bah kepada rasulNya serta orang-orang mukmin. Sesungguhnya hal itu dihalalkan bagiku sesaat pada waktu siang, kemudian haram hingga hari Kiamat, tidak boleh pohonnya ditebang, tidak boleh hewan buruannya diusir, dan tidak halal barang temuannya kecuali bagi orang yang hendak mengumumkan.” Kemudian Abbas berkata; wahai Rasulullah, kecuali idzkhir, karena tanaman tersebut untuk kuburan dan rumah kami. Kemudian Rasulullah saw. berkata: “Kecuali idzkhir.” Abu Daud berkata; dan {Ibnu Al Mushthafa} menambahkan padanya dari {Al Walid}; kemudian Abu Syah yaitu seorang laki-laki dari penduduk Yaman berdiri dan berkata; wahai Rasulullah, tuliskan untukku! Kemudian Rasulullah saw. berkata: “Tuliskan untuk Abu Syah!” Aku katakan kepada Al Auza’i; apakah ucapan Rasulullah saw.: “Tuliskan untuk Abu Syah!” Ia berkata; khutbah yang ia dengar dari Rasulullah saw. Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah}, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Manshur} dari {Mujahid} dari {Thawus} dari {Ibnu Abbas} mengenai kisah ini, ia berkata; dan tidak boleh dipotong tanamannya.
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Hanbal}, telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman bin Mahdi}, telah menceritakan kepada kami {Israil} dari {Ibrahim bin Muhajir} dari {Yusuf bin Mahik} dari {ibunya} dari {Aisyah}, ia berkata; aku katakan; wahai Rasulullah, tidakkah kami bangun untukmu sebuah rumah atau bangunan yang dapat menaungimu dari matahari di Mina? Kemudian beliau berkata; sesungguhnya Mina adalah tempat berhenti bagi orang yang datang lebih dahulu.
Telah menceritakan kepada kami {Al Hasan bin Ali}, telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Ashim} dari {Ja’far bin Yahya bin Tsauban}, telah mengabarkan kepada kami {‘Imarah bin Tsauban}, telah menceritakan kepadaku {Musa bin Badzan}; ia berkata; aku telah mendatangi {Ya’la bin Umayyah} dan dia berkata; sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Penimbunan makanan di tanah Haram merupakan perbuatan kufur yang dilakukan di dalamnya.
Telah menceritakan kepada kami {‘Amr bin ‘Aun}, telah menceritakan kepada kami {Khalid} dari {Humaid} dari {Bakr bin Abdullah}, ia berkata; seorang laki-laki berkata kepada {Ibnu Abbas}; kenapa penghuni rumah ini memberi minum nabidz (minuman rendaman kurma, anggur atau yang lainnya), sementara anak-anak paman mereka minum susu, madu dan sawiq (makanan yang terbuat dari gandum dicampur dengan mentega)? Apakah ada sifat kikir pada mereka atau sebuah kebutuhan? Ibnu Abbas berkata; kami tidak kikir, dan kami tidak butuh, akan tetapi Rasulullah saw. pernah berada di atas kendaraannya dan dibelangnya Usamah bin Zaid. Kemudian beliau meminta minum, lalu beliau diberi nabidz lalu beliau minum sebagian darinya dan memberikan sisanya kepada Usamah bin Zaid, dan ia pun minum sebagian darinya. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Kalian telah bertindak baik, memang demikian yang sepatutnya kalian lakukan.” Maka, kami seperti demikian dan tidak ingin mengubah apa yang Rasulullah saw. katakan.
Telah menceritakan kepada kami {Al Qa’nabi}, telah menceritakan kepada kami {Abdul Aziz Ad Darawardi}, dari {Abdurrahman bin Humaid} bahwa ia mendengar Umar bin Abdul Aziz bertanya kepada {As Saib bin Yazid}; apakah engkau pernah mendengar sesuatu mengenai bermukim di Mekkah? Ia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Ibnu Al Hadhrami}, bahwa ia mendengar Rasulullah saw. berkata kepada orang-orang muhajirin: “(Lama) bermukim (di Mekkah) setelah menunaikan ibadah haji adalah tiga hari.”
Telah menceritakan kepada kami {Al Qa’nabi} dari {Malik} dari {Nafi’} dari {Abdullah bin Umar} bahwa Rasulullah saw. memasuki mekkah bersama Usamah bin Zaid dan Utsman bin Thalhah Al Hajabi, dan Bilal, kemudian beliau menutup pintunya dan tingggal di dalamnya. Abdullah bin Umar berkata; aku bertanya kepada {Bilal} ketika ia keluar; apa yang Rasulullah saw. lakukan? Ia berkata; beliau menjadikan satu tiang berada di sebelah kirinya dan dua tiang berada di sebelah kanannya, serta tiga tiang berada di belakang beliau. Ka’bah pada saat itu memiliki enam tiang, kemudian beliau melakukan shalat. Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Muhammad bin Ishaq Al Adzrami}, telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman bin Mahdi} dari {Malik} dengan hadits ini, ia tidak menyebutkan beberapa tiang. Ia mengatakan; kemudian beliau melakukan shalat diantara beliau dan kiblat berjarak tiga hasta. Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah}, telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {‘Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} dari Nabi saw. seperti makna hadits Al Qa’nabi, dan aku lupa bertanya kepadanya; berapa raka’at beliau melakukan shalat?
Telah menceritakan kepada kami {Zuhair bin Harb}, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Yazid bin Abu Ziyad} dari {Mujahid} dari {Abdurrahman bin Shafwan}, ia berkata; aku katakan kepada {Umar bin Al Khathab}; apa yang dilakukan Rasulullah saw. ketika masuk ke ka’bah? Dia menjawab; beliau melakukan shalat dua rakaat.
Telah menceritakan kepada kami {Abu Ma’mar Abdullah bin ‘Amr bin Abu Al Hajjaj}, telah menceritakan kepada kami {Abdul Warits} dari {Ayyub} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas} bahwa Nabi saw. tatkala tiba di Mekkah, beliau menolak untuk masuk ke Ka’bah selama di dalamnya masih terdapat patung-patung yang disembah, maka beliau memerintahkan untuk mengeluarkan patung-patung tersebut, maka dikeluarkanlah patung-patung tersebut. Ibnu Abbas berkata; kemudian dikeluarkanlah patung berbentuk Nabi Ibrahim dan Ismail yang di tangan kedua patung tersebut terdapat anak-anak panah. Kemudian Rasulullah shlallallahu ‘alaihi wa sallam berkata; semoga Allah memerangi mereka (orang musyrikin)! Demi Allah, sesungguhnya mereka (orang-orang musyrik) mengetahui bahwasanya mereka berdua tidak pernah mengundi nasib dengannya. Kemudian beliau masuk ke dalam ka’bah dan mengucapkan takbir pada penjuru-penjuru serta pojok-pojoknya, kemudian beliau keluar dan melakukan shalat di luar Ka’bah.