Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Yazid bin Abdullah} mantan budak Ash Shabha dari {Syahr bin Hausyab} dari {Ummu Salamah} dari Nabi saw., tentang ayat: (Dan mereka tidak bermaksiat kepadamu di dalam hal yang ma’ruf), beliau bersabda: “Yakni ratapan. ”
Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Ammar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ayyasy} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Dinar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Hariz} -mantan budak Mu’awiyah- ia berkata, ” {Mu’awiyah} berkhutbah di daerah Himsh, kemudian dalam khutbahnya ia menyebutkan, bahwa Rasulullah saw. melarang dari niyahah (meratap). ”
Telah menceritakan kepada kami {Al Abbas bin Abdul Azhim Al ‘Anbari} dan {Muhammad bin Yahya} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} berkata, telah memberitakan kepada kami {Ma’mar} dari {Yahya bin Abu Katsir} dari {Ibnu Mu’aniq} atau Abu Mu’aniq dari {Abu Malik Al Asy’ari} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Ratapan adalah dari perkara jahiliyyah. Dan bagi perempuan yang meratap lalu mati dan belum bertaubat, maka Allah akan memotongkan baginya baju-baju dari timah dan baju besi dari jilatan api neraka. ”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yahya} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhamamad bin Yusuf} berkata, telah menceritakan kepada kami {Umar Rasyid Al Yamami} dari {Yahya bin Abu Katsir} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Meratapi mayat adalah dari perkara jahiliyyah. Sesungguhnya perempuan yang meratap, jika mati dan belum bertaubat akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan mengenakan jubah dari timah, kemudian akan dipasangkan baju besi dari jilatan api neraka. ”
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Yusuf} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah} berkata, telah memberitakan kepada kami {Isra’il} dari {Abu Yahya} dari {Mujahid} dari {Ibnu Umar} ia berkata, “Rasulullah saw. melarang jenazah diiringi dengan tangisan. ”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1573
Bab : Larangan Memukul-Mukul Pipi dan Merobek Saku
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dan {‘Abdurrahman} semuanya dari {Sufyan} dari {Zubaid} dari {Ibrahim} dari {Masruq}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} dan {Abu Bakr bin Khallad} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Waki’} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Abdullah bin Murrah} dari {Masruq} dari {Abdullah} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang menyobek kantong baju, memukul pipi dan berseru dengan seruan jahiliyah. ”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1574
Bab : Larangan Memukul-Mukul Pipi dan Merobek Saku
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Jabir Al Muharibi} dan {Muhammad bin Karamah} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {‘Abdurrahman bin Yazid bin Jabir} dari {Makhul} dan {Al Qasim} dari {Abu Umamah} berkata, “Rasulullah saw. melaknat wanita yang mencakar-cakar wajahnya, wanita yang menyobek kantong bajunya dan wanita yang berdoa agar binasa dan rusak. ”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1575
Bab : Larangan Memukul-Mukul Pipi dan Merobek Saku
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Utsman Al Audi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ja’far bin Aun} dari {Abu Al ‘Umais} berkata; aku mendengar {Abu Shakhr} menyebutkan dari {‘Abdurrahman bin Yazid} dan {Abu Burdah} keduanya berkata; Ketika {Abu Musa} semakin parah sakitnya, isterinya Ummu Abdullah, berbalik berteriak dengan tangisan hingga Abu Musa terbangun. Kemudian ia berkata kepada isterinya, “Tidak tahukah kamu bahwa aku berlepas diri dari sesuatu yang Rasulullah saw. berlepas diri darinya! ” lalu ia membacakan hadits kepada isterinya, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Aku berlepas diri dari orang-orang yang menggundul rambut, berteriak-teriak dan menyobek-nyobek (kain). ”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} dan {Ali bin Muhamamad} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Hisyam bin Urwah} dari {Wahb bin Kaisan} dari {Muhammad bin Amru bin ‘Atho`} dari {Abu Hurairah} berkata, “Ketika Nabi saw. berada dalam acara takziah jenazah, tiba-tiba Umar melihat seorang perempuan berteriak meratapinya (jenazah). Nabi saw. lalu bersabda: “Hai Umar, biarkanlah dia. Sesungguhnya mata meneteskan air mata, jiwa sedang tertimpa musibah, dan perjanjian masanya sudah dekat. ” Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Affan} dari {Hammad bin Salamah} dari {Hisyam bin Urwah} dari {Wahb bin Kaisan} dari {Muhammad bin Amru bin ‘Atho`} dari {Salamah Ibnul Azraq} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. sebagaimana dalam hadits. ”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahid bin Ziyad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ashim Al Ahwal} dari {Abu Utsman} dari {Usamah bin Zaid} berkata, “Anak salah seorang isteri Rasulullah saw. dalam keadaan sakaratul maut, maka ia mengutus seseorang menemui Rasulullah agar beliau datang (kembali ke rumah). Namun beliau balik mengutus seseorang untuk menyampaikan, bahwa milik Allah lah yang Ia ambil, dan bagi-Nya yang Ia beri, di sisi-Nya segala sesuatu telah ditentukan ajalnya. Maka hendaklah ia (isteri beliau) sabar dan mengharap pahala. Akan tetapi isteri beliau kembali mengutus seseorang dan bersumpah atasnya, maka Rasulullah saw. pun bangkit, demikian juga dengan aku. Beliau bersama Mu’adz bin Jabal, Ubay bin Ka’b dan Ubadah bin Ash Shamit. Ketika kami masuk mereka meraih bayi Rasulullah saw., sementara ruh bayi itu bergejolak dalam dadanya. ” Abu Utsman berkata, “Menurutku Usamah bin Zaid mengatakan, “Seperti air dalam geriba. ” Usamah bin Zaid berkata, “Rasulullah saw. pun menangis. Sehingga Ubadah bin Ash Shamit berkata kepada beliau, “Kenapa engkau menangis ya Rasulullah?” beliau menjawab: “Ini adalah kasih sayang yang Allah berikan kepada anak cucu Adam, dan Allah akan menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang. ”