Sahih Bukhari

×

صحيح البخاري

Shahih Bukhari

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2131

Kitab 22 : Al-Hawalah (Pengalihan Hutang)

Bab : Barangsiapa Menanggung Hutang Orang yang Sudah Meninggal Maka Ia Tidak Boleh Manariknya Kembali

حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا فَقَالَ هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ قَالُوا لَا فَصَلَّى عَلَيْهِ ثُمَّ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ أُخْرَى فَقَالَ هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ قَالُوا نَعَمْ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ قَالَ أَبُو قَتَادَةَ عَلَيَّ دَيْنُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَصَلَّى عَلَيْهِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Ashim} dari {Yazid bin Abi ‘Ubaid} dari {Salamah bin Al Akwa’ ra.} bahwa Nabi saw. dihadirkan kepada Beliau satu jenazah agar dishalatkan. Maka Beliau bertanya: “Apakah orang ini punya hutang?” Mereka berkata: “Tidak”. Maka Beliau menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada Beliau, maka Beliau bertanya kembali: “Apakah orang ini punya hutang?” Mereka menjawab: “Ya”. Maka Beliau bersabda: “Shalatilah saudaramu ini”. Berkata, Abu Qatadah: “Biar nanti aku yang menanggung hutangnya”. Maka Beliau saw. menyolatkan jenazah itu.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2132

Kitab 22 : Al-Hawalah (Pengalihan Hutang)

Bab : Barangsiapa Menanggung Hutang Orang yang Sudah Meninggal Maka Ia Tidak Boleh Manariknya Kembali

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرٌو سَمِعَ مُحَمَّدَ بْنَ عَلِيٍّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ قَدْ جَاءَ مَالُ الْبَحْرَيْنِ قَدْ أَعْطَيْتُكَ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا فَلَمْ يَجِئْ مَالُ الْبَحْرَيْنِ حَتَّى قُبِضَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا جَاءَ مَالُ الْبَحْرَيْنِ أَمَرَ أَبُو بَكْرٍ فَنَادَى مَنْ كَانَ لَهُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِدَةٌ أَوْ دَيْنٌ فَلْيَأْتِنَا فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِي كَذَا وَكَذَا فَحَثَى لِي حَثْيَةً فَعَدَدْتُهَا فَإِذَا هِيَ خَمْسُ مِائَةٍ وَقَالَ خُذْ مِثْلَيْهَا

Telah menceritakan kepada kami {‘Ali bin ‘Abdullah} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} telah menceritakan kepada kami {‘Amru} dia mendengar {Muhammad bin ‘Ali} dari {Jabir bin ‘Abdullah ra.m} berkata; Nabi saw. bersabda: “Seandainya tiba kepada kita harta dari negeri Bahrain aku pasti memberikan kepadamu sekian, sekian dan sekian”. namun harta dari Bahrain tidak kunjung datang hingga Nabi saw. wafat. Ketika harta dari Bahrain datang Abu Bakar memerintahkan dan berseru: “Siapa yang telah dijanjikan sesuatu atau dihutangi oleh Nabi saw. hendaklah menemui kami”. Maka aku mendatanginya dan aku katakan bahwa Nabi saw. telah berkata kepadaku begini dan begitu, lalu ia (Abu Bakar) memberiku setangkup, lalu aku menghitungnya ternyata ia berjumlah lima ratus, lalu ia berkata; “Ambillah dua kali lagi seperti itu”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2133

Kitab 22 : Al-Hawalah (Pengalihan Hutang)

Bab : Barangsiapa Menanggung Hutang Orang yang Sudah Meninggal Maka Ia Tidak Boleh Manariknya Kembali

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُؤْتَى بِالرَّجُلِ الْمُتَوَفَّى عَلَيْهِ الدَّيْنُ فَيَسْأَلُ هَلْ تَرَكَ لِدَيْنِهِ فَضْلًا فَإِنْ حُدِّثَ أَنَّهُ تَرَكَ لِدَيْنِهِ وَفَاءً صَلَّى وَإِلَّا قَالَ لِلْمُسْلِمِينَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ فَلَمَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْفُتُوحَ قَالَ أَنَا أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ فَمَنْ تُوُفِّيَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ فَتَرَكَ دَيْنًا فَعَلَيَّ قَضَاؤُهُ وَمَنْ تَرَكَ مَالًا فَلِوَرَثَتِهِ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Bukair} telah menceritakan kepada kami {Al Laits} dari {‘Uqail} dari {Ibnu Syihab} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah ra.} bahwa Rasulullah saw. pernah disodorkan kepada beliau seorang yang sudah merninggal dunia (jenazah) yang meninggalkan hutang maka Beliau bertanya: “Apakah dia meninggalkan harta untuk membayar hutangnya?” Jika diceritakan bahwa jenazah tersebut ada meninggalkan sesuatu untuk melunasi hutangnya maka Beliau menyolatinya, jika tidak maka Beliau berkata, kepada Kaum Muslimin: “Shalatilah saudara kalian ini”. Ketika Allah telah membukakan kemenangan kepada Beliau di berbagai negeri Beliau bersabda: “Aku lebih utama menjamin untuk orang-orang beriman dibanding diri mereka sendiri, maka siapa yang mneninggal dunia dari kalangan Kaum Mukminin lalu meninggalkan hutang akulah yang wajib membayarnya dan siapa yang meninggalkan harta maka harta itu untuk pewarisnya”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2481

Kitab 34 : Kesaksian

Bab : Bagimana Seseorang Diminta Untuk Bersumpah

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَمِّهِ أَبِي سُهَيْلِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ يَقُولُجَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُهُ عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ قَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ قَالَ وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزَّكَاةَ قَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ وَاللَّهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلَا أَنْقُصُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ

Telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin ‘Abdullah} berkata, telah menceritakan kepadaku {Malik} dari {pamannya, Abu Suhail bin Malik} dari {bapaknya} bahwa dia mendengar {Thalhah bin ‘Ubaidullah} berkata; Ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw. lalu dia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah saw. bersabda: “Lima kali shalat dalam sehari semalam”. Lalu orang itu berkata: “Apakah untukku ada lagi selain itu?” Beliau bersabda: “Tidak ada, kecuali jika kamu mau mengerjakan yang tathowwu’ (sunnat) “. ‘Ubaidullah berkata: “Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan kepada orang itu tentang zakat, lalu orang itu bertanya lagi: “Apakah untukku ada lagi selain itu?” Beliau bersabda: “Tidak ada, kecuali jika kamu mau mengerjakan yang tathowwu’ (sunnat) “. Kemudian orang itu pergi sambil berkata: “Demi Allah aku tidak akan menambah atau mengurangi dari ini semua”. Maka Rasulullah saw. bersabda: “Dia akan beruntung bila jujur”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2482

Kitab 34 : Kesaksian

Bab : Bagimana Seseorang Diminta Untuk Bersumpah

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ قَالَ ذَكَرَ نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ أَوْ لِيَصْمُتْ

Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Juwairiyah} berkata, {Nafi’} menyebutkan dari {‘Abdullah ra.} bahwa Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa yang bersumpah hendaklah dia bersumpah atas nama Allah atau kalau tidak, lebih baik diam”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2483

Kitab 34 : Kesaksian

Bab : Seseorang yang Memberikan Bukti Setelah Jatuhnya Sumpah

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ زَيْنَبَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّكُمْ تَخْتَصِمُونَ إِلَيَّ وَلَعَلَّ بَعْضَكُمْ أَلْحَنُ بِحُجَّتِهِ مِنْ بَعْضٍ فَمَنْ قَضَيْتُ لَهُ بِحَقِّ أَخِيهِ شَيْئًا بِقَوْلِهِ فَإِنَّمَا أَقْطَعُ لَهُ قِطْعَةً مِنْ النَّارِ فَلَا يَأْخُذْهَا

Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Maslamah} dari {Malik} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {bapaknya} dari {Zainab} dari {Ummu Salamah ra.h} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh kalian seringkali mengadukan sengketa kepadaku, barang kali diantara kalian ada yang lebih pandai bersilat lidah daripada yang lain. Maka barangsiapa yang kuputuskan menang dengan mencederai hak saudaranya berdasarkan kepandaian argumentasnya, berarti telah kuambil sundutan api neraka baginya, maka janganlah dia mengambilnya”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2484

Kitab 34 : Kesaksian

Bab : Orang yang Memerintahkan Untuk Menepati Janji

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سُفْيَانَأَنَّ هِرَقْلَ قَالَ لَهُ سَأَلْتُكَ مَاذَا يَأْمُرُكُمْ فَزَعَمْتَ أَنَّهُ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالصِّدْقِ وَالْعَفَافِ وَالْوَفَاءِ بِالْعَهْدِ وَأَدَاءِ الْأَمَانَةِ قَالَ وَهَذِهِ صِفَةُ نَبِيٍّ

Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Hamzah} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Sa’ad} dari {Shalih} dari {Ibnu Syihab} dari {‘Ubaidulloih bin ‘Abdullah} bahwa {‘Abdullah bin ‘Abbas ra.ma} mengabarkannya berkata, telah mengabarkan kepada kami {Abu Sufyan} bahwa Raja Heraklius berkata kepadanya: “Aku telah bertanya kepadamu apa yang dia perintahkan kepada kalian, lalu kamu menjawab bahwa dia memerintahkan kalian untuk shalat, bershadaqah (zakat), menjauhkan diri dari berbuat buruk, menunaikan janji dan melaksankan amanah”. Lalu dia berkata; “Ini adalah diantara sifat-sifat seorang Nabi”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2485

Kitab 34 : Kesaksian

Bab : Orang yang Memerintahkan Untuk Menepati Janji

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ نَافِعِ بْنِ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ

Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ja’far} dari {Abu Suhail, Nafi’ bin Malik bin Abu ‘Amir} dari {bapaknya} dari {Abu Hurairah ra.} bahwa Rasulullah saw. bersabda: ‘Tanda-tanda munafiq ada tiga; jika berbicara dusta, jika diberi amanat dia khiyanat dan jika berjanji mengingkari”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2486

Kitab 34 : Kesaksian

Bab : Orang yang Memerintahkan Untuk Menepati Janji

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَلَمَّا مَاتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ أَبَا بَكْرٍ مَالٌ مِنْ قِبَلِ الْعَلَاءِ بْنِ الْحَضْرَمِيِّ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ مَنْ كَانَ لَهُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَيْنٌ أَوْ كَانَتْ لَهُ قِبَلَهُ عِدَةٌ فَلْيَأْتِنَا قَالَ جَابِرٌ فَقُلْتُ وَعَدَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُعْطِيَنِي هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا فَبَسَطَ يَدَيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَ جَابِرٌ فَعَدَّ فِي يَدِي خَمْسَ مِائَةٍ ثُمَّ خَمْسَ مِائَةٍ ثُمَّ خَمْسَ مِائَةٍ

Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Musa} telah mengabarkan kepada kami {Hisyam} dari {Ibnu Juraij} berkata, telah menceritakan kepadaku {‘Amru bin Dinar} dari {Muhammad bin ‘Ali} dari {Jabir bin ‘Abdullah ra.m} berkata; Ketika Nabi saw. wafat, Abu Bakar datang dengan membawa harta yang didapat dari Al ‘Alaa’ bin Al Hadhramiy lalu Abu Bakar berkata; “Siapa yang kepadanya Nabi saw. memiliki hutang atau siapa yang pernah dijanjikan Beliau sesuatu hendaklah dia menemui kami”. Jabir berkata; Aku katakan: Rasulullah saw. pernah berjanji kepadaku untuk memberikan aku sesuatu sekian sekian”. Maka dia mengulurkan tangannya tiga kali. Jabir berkata: “Maka Abu Bakar memberikan ke tanganku lima ratus kemudian lima ratus kemudian lima ratus lagi”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2487

Kitab 34 : Kesaksian

Bab : Orang yang Memerintahkan Untuk Menepati Janji

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ شُجَاعٍ عَنْ سَالِمٍ الْأَفْطَسِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ سَأَلَنِي يَهُودِيٌّ مِنْ أَهْلِ الْحِيرَةِ أَيَّ الْأَجَلَيْنِ قَضَى مُوسَى قُلْتُ لَا أَدْرِي حَتَّى أَقْدَمَ عَلَى حَبْرِ الْعَرَبِ فَأَسْأَلَهُ فَقَدِمْتُ فَسَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَقَالَقَضَى أَكْثَرَهُمَا وَأَطْيَبَهُمَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَالَ فَعَلَ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin ‘Abdur Rahim} telah mengabarkan kepada kami {Sa’id bin Sulaiman} telah menceritakan kepada kami {Marwan bin Syuja’} dari {Salim Al Aqthos} dari {Sa’id bin Jubair} berkata; Ada seorang Yahudi dari penduduk Hirah bertanya kepadaku tentang dua ketetapan yang dipilih oleh Nabi Musa as.. Aku menjawab tidak tahu, hingga aku mendatangi orang ‘alim (pemuka) orang Arab dan bertanya kepadanya. Akhirnya aku menemui dan bertanya kepada {Ibnu ‘Abbas}, maka dia menjawab: “Musa as. memilih mengerjakan yang terbanyak dan terbaik diantara keduanya, sesungguhnya Rasulullah saw. jika Beliau bersabda maka pasti beliau lakukan.