Sahih Bukhari

×

صحيح البخاري

Shahih Bukhari

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2518

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat-Syarat Dalam Mua’Malah

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَتْ الْأَنْصَارُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْسِمْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ إِخْوَانِنَا النَّخِيلَ قَالَ لَا فَقَالَ تَكْفُونَا الْمَئُونَةَ وَنُشْرِكْكُمْ فِي الثَّمَرَةِ قَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا

Telah bercerita kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} telah bercerita kepada kami {Abu Az Zanad} dari {Al A’raj} dari {Abu Hurairah ra.} berkata; Kaum Anshar berkata kepada Nabi saw.: “Bagilah untuk kami dan saudara-saudara kami kebun kurma ini”. Beliau bersabda: “Tidak”. Lalu Beliau bersabda: “Kalian cukup memberikan kepada kami pekerjaan untuk mengurus kebun kurma tersebut lalu kami mendapat bagian dari hasil buahnya”. Mereka berkata: “Kami dengar dan kami taat”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2519

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat-Syarat Dalam Mua’Malah

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ بْنُ أَسْمَاءَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَأَعْطَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ الْيَهُودَ أَنْ يَعْمَلُوهَا وَيَزْرَعُوهَا وَلَهُمْ شَطْرُ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا

Telah bercerita kepada kami {Musa bin Isma’il} telah bercerita kepada kami {Juwairiyah bin Asma’} dari {nafi’} dari {‘Abdullah bin ‘Umar ra.ma} berkata; Rasulullah saw. memberikan tanah Khaibar kepada orang Yahudi agar dimanfaatkan dan dijadikan ladang pertanian dimana mereka mendapat separuh hasilnya.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2520

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat-Syarat Dalam Akad Nikah

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَقُّ الشُّرُوطِ أَنْ تُوفُوا بِهِ مَا اسْتَحْلَلْتُمْ بِهِ الْفُرُوجَ

Telah bercerita kepada kami {‘Abdullah binYusuf} telah bercerita kepada kami {Al Laits} berkata telah bercerita kepadaku {Yazid bin Abi Habib} dari {Abu Al Khoir} dari {‘Uqbah bin ‘AMir ra.} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Syarat yang paling patut kalian tepati adalah syarat pernikahan”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2521

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat-Syarat Dalam Muzaraah

حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ سَمِعْتُ حَنْظَلَةَ الزُّرَقِيَّ قَالَ سَمِعْتُ رَافِعَ بْنَ خَدِيجٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُكُنَّا أَكْثَرَ الْأَنْصَارِ حَقْلًا فَكُنَّا نُكْرِي الْأَرْضَ فَرُبَّمَا أَخْرَجَتْ هَذِهِ وَلَمْ تُخْرِجْ ذِهِ فَنُهِينَا عَنْ ذَلِكَ وَلَمْ نُنْهَ عَنْ الْوَرِقِ

Telah bercerita kepada kami {Malik bin Isma’il} telah bercerita kepada kami {Ibnu ‘Uyainah} telah bercerita kepada kami {Yahya bin Sa’id} berkata aku mendengar {Hanzholah Az Zuraqiy} berkata aku mendengar {Rofi’ bin Khodij ra.} berkata: “Kami adalah orang Anshor yang paling banyak memiliki kebun dan kami memperkerjakan orang untuk menggarap ladang dan apabila ada hasilnya penggarapnya mendapatkan bagian dan bila tidak maka tidak dapat bagian. Kemudian kami dilarang mempraktekkan ini namun kami tidak dilarang bila memberi upah dengan uang”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2522

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat-Syarat yang Tidak Boleh Dalam Jual Beli

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَبِعْ حَاضِرٌ لِبَادٍ وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا يَزِيدَنَّ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ وَلَا يَخْطُبَنَّ عَلَى خِطْبَتِهِ وَلَا تَسْأَلْ الْمَرْأَةُ طَلَاقَ أُخْتِهَا لِتَسْتَكْفِئَ إِنَاءَهَا

Telah bercerita kepada kami {Musaddad} telah bercerita kepada kami {Yazid bin Zurai’} telah bercerita kepada kami {Ma’mar} dari {Az Zuhriy} dari {Sa’id} dari {Abu Hurairah ra.} dari Nabi saw. bersabda: “Janganlah orang yang hadir (orang kota) membeli untuk yang tidak hadir (orang desa), dan janganlah seseorang menyewa malakukan najasy dan janganlah kalian melebihkan harga tawaran barang (yang sedang ditawar) saudaranya dan janganlah pula seseorang meminang (wanita) pinangan saudaranya dan janganlah seorang istri meminta suaminya menceraikan saudaranya (istri suaminya yang lain) demi untuk mencukupi periuknya”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2523

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat yang Tidak Boleh Dalam Hudud

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَزَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُمَا قَالَاإِنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَعْرَابِ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْشُدُكَ اللَّهَ إِلَّا قَضَيْتَ لِي بِكِتَابِ اللَّهِ فَقَالَ الْخَصْمُ الْآخَرُ وَهُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ نَعَمْ فَاقْضِ بَيْنَنَا بِكِتَابِ اللَّهِ وَأْذَنْ لِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْ قَالَ إِنَّ ابْنِي كَانَ عَسِيفًا عَلَى هَذَا فَزَنَى بِامْرَأَتِهِ وَإِنِّي أُخْبِرْتُ أَنَّ عَلَى ابْنِي الرَّجْمَ فَافْتَدَيْتُ مِنْهُ بِمِائَةِ شَاةٍ وَوَلِيدَةٍ فَسَأَلْتُ أَهْلَ الْعِلْمِ فَأَخْبَرُونِي أَنَّمَا عَلَى ابْنِي جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ وَأَنَّ عَلَى امْرَأَةِ هَذَا الرَّجْمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَأَقْضِيَنَّ بَيْنَكُمَا بِكِتَابِ اللَّهِ الْوَلِيدَةُ وَالْغَنَمُ رَدٌّ وَعَلَى ابْنِكَ جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ اغْدُ يَا أُنَيْسُ إِلَى امْرَأَةِ هَذَا فَإِنْ اعْتَرَفَتْ فَارْجُمْهَا قَالَ فَغَدَا عَلَيْهَا فَاعْتَرَفَتْ فَأَمَرَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرُجِمَتْ

Telah bercerita kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah bercerita kepada kami {Laits} dari {Ibnu Syihab} dari {‘Ubaidullah bin ‘Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’ud} dari {Abu Hurairah} dan {Zaid bin Khalid} Al Juhaniy ra.ma bahwa keduanya berkata; Ada seorang warga Arab datang kepada Rasulullah saw. lalu berkata: “Wahai Rasulullah, aku bersumpa atas nama Allah kepadamu, bahwa engkau tidak memutuskan perkara diantara kami melainkan dengan Kitab Allah. Lalu lawan yang tutur katanya lebih baik dari padanya berkata: “Dia benar, putuskan perkara diantara kami dengan Kitab Allah dan perkenankanlah untukku”. Maka Rasulullah saw. besabda: “Katakan”. Seorang warga Arab berkata: “Sesunguhnya anakku adalah buruh yang bekerja pada orang ini lalu dia berzina dengan istrinya maka aku diberitahu bahwa anakku harus dirajam.. Kemudian aku tebus anakku dengan seratus ekor kambing dan seorang budak wanita kemudian aku bertanya kepada ahli ilmu lalu mereka memberitahu aku bahwa atas anakku cukup dicambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun sedangkan untuk istri orang ini dirajam”. Maka Rasulullah saw. bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku akan putuskan buat kalian berdua dengan menggunakan Kitab Allah. Adapun seorang budak dan kambing seharusnya dikembalikan dan untuk anakmu dikenakan hukum cambuk sebanyak seratus kali dan diasingkan selama setahun. Adapun kamu, wahai Unais, besok pagi datangilah istri orang ini. Jika dia mengaku maka rajamlah”. Kemudian Unais mendatangi wanita itu dan dia mengakuinya. Maka Rasulullah saw. memerintahkan agar wanita itu dirajam.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2524

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat-Syarat yang Diperbolehkan Pada Budak Mukatab

حَدَّثَنَا خَلَّادُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ أَيْمَنَ الْمَكِّيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْدَخَلَتْ عَلَيَّ بَرِيرَةُ وَهِيَ مُكَاتَبَةٌ فَقَالَتْ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ اشْتَرِينِي فَإِنَّ أَهْلِي يَبِيعُونِي فَأَعْتِقِينِي قَالَتْ نَعَمْ قَالَتْ إِنَّ أَهْلِي لَا يَبِيعُونِي حَتَّى يَشْتَرِطُوا وَلَائِي قَالَتْ لَا حَاجَةَ لِي فِيكِ فَسَمِعَ ذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ بَلَغَهُ فَقَالَ مَا شَأْنُ بَرِيرَةَ فَقَالَ اشْتَرِيهَا فَأَعْتِقِيهَا وَلْيَشْتَرِطُوا مَا شَاءُوا قَالَتْ فَاشْتَرَيْتُهَا فَأَعْتَقْتُهَا وَاشْتَرَطَ أَهْلُهَا وَلَاءَهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ وَإِنْ اشْتَرَطُوا مِائَةَ شَرْطٍ

Telah bercerita kepada kami {Khallad bin Yahya} telah bercerita kepada kami {‘Abdul Wahid bin Aiman Al Makkiy} dari {bapaknya} berkata; Aku menemui {‘Aisyah} ra. lalu dia berkata: “Barirah pernah datang kepadaku sementara dia seorang budak mukatab, lalu berkata: “Wahai Ummul Mu’minin, belilah aku karena tuanku akan menjualku, maka merdekakanlah aku”. ‘Aisyah berkata: “baiklah”. Barirah berkata: “Sesungguhnya tuanku tidak akan menjualku kecuali dengan membuat persyaratan tentang perwalianku”. ‘Aisyah berkata: “Aku tidak ada keperluan dalam urusanmu itu”. Kemudian Nabi saw. mendengar hal ini atau sampai kabar hal ini kepada Beliau lalu Beliau bertanya: “Ada apa dengan Bararah?” Kemudian Beliau bersabda: “Belilah dia lalu bebaskanlah dan biarkanlah mereka dengan persyaratan yang mereka buat sesuka mereka”. Maka ‘Aisyah membelinya lalu membebaskannya sedangkan tuannya meminta perwaliannya. Maka Nabi saw. bersabda: “Perwalian menjadi milik orang yang membebaskannya sekalipun mereka membuat seratus persyaratam”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2525

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat-Syarat Dalam Talak

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ التَّلَقِّي وَأَنْ يَبْتَاعَ الْمُهَاجِرُ لِلْأَعْرَابِيِّ وَأَنْ تَشْتَرِطَ الْمَرْأَةُ طَلَاقَ أُخْتِهَا وَأَنْ يَسْتَامَ الرَّجُلُ عَلَى سَوْمِ أَخِيهِ وَنَهَى عَنْ النَّجْشِ وَعَنْ التَّصْرِيَةِتَابَعَهُ مُعَاذٌ وَعَبْدُ الصَّمَدِ عَنْ شُعْبَةَ وَقَالَ غُنْدَرٌ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ نُهِيَ وَقَالَ آدَمُ نُهِينَا وَقَالَ النَّضْرُ وَحَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ نَهَى

Telah bercerita kepada kami {Muhammad bin ‘Ar’arah} telah bercerita kepada kami {Syu’bah} dari {‘Adiy binTsabit} dari {Abu Hazim} dari {Abu Hurairah ra.} berkata; Rasulullah saw. melarang mencegat pedagang (sebelum sampai di pasar) dan melarang pula orang kota membeli untuk orang desa dan melarang seorang istri meminta persyaratan agar suaminya menceraikan istrinya yang lain dan melarang seseorang melebihkan penawaran barang yang sedang ditawar saudaranya dan melarang pula dari najasy serta tashriyah. Hadits ini ditelusuri pula oleh {Mu’adz} dan {‘Abdush Shomad} dari {Syu’bah}. Dan berkata {Ghundar} dan {‘Abdur Rahman}: “Dilarang”. Dan berkata {Adam}: “Kami dilarang”, sedangkan {An Nadhar} dan {Hajjaj bin Minhal} berkata: “Beliau melarang”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2526

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Memberikan Syarat Kepada Manusia Dengan Ucapan

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ أَنَّ ابْنَ جُرَيْجٍ أَخْبَرَهُ قَالَ أَخْبَرَنِي يَعْلَى بْنُ مُسْلِمٍ وَعَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ يَزِيدُ أَحَدُهُمَا عَلَى صَاحِبِهِ وَغَيْرُهُمَا قَدْ سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُهُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ إِنَّا لَعِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ حَدَّثَنِي أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُوسَى رَسُولُ اللَّهِ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ{ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا }كَانَتْ الْأُولَى نِسْيَانًا وَالْوُسْطَى شَرْطًا وَالثَّالِثَةُ عَمْدًا{ قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِي بِمَا نَسِيتُ وَلَا تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا }{ لَقِيَا غُلَامًا فَقَتَلَهُ }فَانْطَلَقَا فَوَجَدَا{ جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ فَأَقَامَهُ }قَرَأَهَا ابْنُ عَبَّاسٍ أَمَامَهُمْ مَلِكٌ

Telah bercerita kepada kami {Ibrahim bin Musa} telah mengabarkan kepada kami {Hisyam} bahwa {Ibnu Juraij} mengabarkan kepadanya, berkata telah bercerita kepadaku {Ya’laa bin Muslim} dan {‘Amru bin Dinar} dari {Sa’id bin Jubair} dimana satu sama lain saling menambahkan dan begitu juga para perawi selain keduanya, sungguh aku pernah mendengarnya bercerita kepadanya dari {Sa’id bin Jubair} berkata; Kami sedang bermajelis dengan {Ibnu ‘Abbas ra.ma} ia berkata, telah bercerita kepadaku {Ubay bin Ka’ab} berkata; Rasulullah saw. bersabda: Musa Rasulullah as., lalu dia menyebutkan hadits. Kisahnya dalam firman Allah Surah al-Kahfi; 72: (Nabi Hidzir AS berkata: “Bukankah telah aku katakan bahwa kamu tidak akan sanngup untuk bersabar bersamaku”). Pertanyaan dari Musa yang pertama adalah karena lupa, yang kedua syarat yang diajukannya sedangkan yang ketiga adalah kesengajaan. (Musa AS berkata: “Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku”). -Al Kahfi; 73- (“..hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak.”) -Al Kahfi; 74- Lalu keduanya berjalan hingga mendapatkan (…dalam negeri itu dinding rumah yang hampir raboh..) -Al Kahfi; 77- Ibnu ‘Abbas membacakannya; “sedang didepan mereka ada seorang raja”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2527

Kitab 36 : Syarat-Syarat

Bab : Syarat-Syarat Dalam Wala`

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْجَاءَتْنِي بَرِيرَةُ فَقَالَتْ كَاتَبْتُ أَهْلِي عَلَى تِسْعِ أَوَاقٍ فِي كُلِّ عَامٍ أُوقِيَّةٌ فَأَعِينِينِي فَقَالَتْ إِنْ أَحَبُّوا أَنْ أَعُدَّهَا لَهُمْ وَيَكُونَ وَلَاؤُكِ لِي فَعَلْتُ فَذَهَبَتْ بَرِيرَةُ إِلَى أَهْلِهَا فَقَالَتْ لَهُمْ فَأَبَوْا عَلَيْهَا فَجَاءَتْ مِنْ عِنْدِهِمْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ فَقَالَتْ إِنِّي قَدْ عَرَضْتُ ذَلِكِ عَلَيْهِمْ فَأَبَوْا إِلَّا أَنْ يَكُونَ الْوَلَاءُ لَهُمْ فَسَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَتْ عَائِشَةُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ خُذِيهَا وَاشْتَرِطِي لَهُمْ الْوَلَاءَ فَإِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ فَفَعَلَتْ عَائِشَةُ ثُمَّ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا بَالُ رِجَالٍ يَشْتَرِطُونَ شُرُوطًا لَيْسَتْ فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا كَانَ مِنْ شَرْطٍ لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَهُوَ بَاطِلٌ وَإِنْ كَانَ مِائَةَ شَرْطٍ قَضَاءُ اللَّهِ أَحَقُّ وَشَرْطُ اللَّهِ أَوْثَقُ وَإِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ

Telah bercerita kepada kami {Isma’il} telah bercerita kepada kami {Malik} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {bapaknya} dari {‘Aisyah ra.} berkata: “Barirah datang kepadaku seraya berkata: “Aku telah menetapkan tebusan kepada Tuanku untuk kemerdekaan diriku dengan sembilan Awaq, dimana aku harus membayar satu uqiyah dalam setiap tahunnya, maka tolonglah aku”. Aku berkata: “Jika tuanmu berkehendak aku akan bayar ketetapan tersebut kepada mereka sedangkan perwalianmu menjadi hakku”. Lalu aku penuhi. Kemudian Barirah pergi menemui tuannya dan menyampaikannya kepada mereka namun mereka menolaknya. Lalu dia datang setelah menemui mereka sementara Rasulullah saw. sedang duduk, seraya berkata: “Sungguh aku sudah menawarkan hal itu kepada mereka namun mereka enggan menerimanya kecuali bila perwalian tetap menjadi hak mereka”. Nabi saw. mendengar hal ini lalu ‘Aisyah mengabarkan kepada Nabi saw., maka Beliau berkata: “Ambillah dia (Barirah) dan berikan syarat perwalian kepada tuannya bahwa perwalian seorang budak adalah bagi yang memerdekakannya”. Maka ‘Aisyah ra. melaksanakan perintah Beliau. Kemudian Rasulullah saw. berdiri di hadapan manusia seraya memuji Allah dan mengagungkan-Nya kemudian bersabda: “Bagaimana jadinya orang-orang itu, mereka membuat persyaratan dengan syarat-syarat yang tidak ada pada Kitab Allah. Apapun bentuknya syarat yang tidak sesuai dengan Kitab Allah maka syarat itu batal sekalipun seratus kali persyaratan. Ketetapan Allah lebih berhaq (untuk ditunaikan) dan syarat (yang ditetapkan) Allah lebih kuat. Sesungguhnya perwalian (seorang budak) adalah milik orang yang memerdekakannya”.