Sahih Bukhari

×

صحيح البخاري

Shahih Bukhari

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2996

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Malaikat

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ بْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ ابْنِ الْأَشْوَعِ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَافَأَيْنَ قَوْلُهُ{ ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى }قَالَتْ ذَاكَ جِبْرِيلُ كَانَ يَأْتِيهِ فِي صُورَةِ الرَّجُلِ وَإِنَّهُ أَتَاهُ هَذِهِ الْمَرَّةَ فِي صُورَتِهِ الَّتِي هِيَ صُورَتُهُ فَسَدَّ الْأُفُقَ

Telah bercerita kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah bercerita kepada kami {Abu Usamah} telah bercerita kepada kami {Zakariya’ bin Abu Za’idah} dari {Ibnu Al Asywa’} dari {asy-Sya’biy} dari {Masruq} berkata; Aku bertanya kepada {‘Aisyah ra.} bagaimana maksud tentang firman Allah Ta’ala QS an-Najm ayat 8-10: “Tsumma danaa fa tadallaa. Fa kaana qaaba qausaini aw adnaa”. (“Kemudian dia mendekat lalu bertambah dekat lagi. Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) sedekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) “). Dia berkata, “Itulah Jibril as. yang pernah datang kepada Beliau saw. dalam rupa seorang laki-laki dan dalam kesempatan ini (seperti dimaksud ayat ini), Jibril as. datang dalam bentuk asli, yang raganya tersebut menutup ufuk langit”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2997

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Malaikat

حَدَّثَنَا مُوسَى حَدَّثَنَا جَرِيرٌ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ عَنْ سَمُرَةَ قَالَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي قَالَا الَّذِي يُوقِدُ النَّارَ مَالِكٌ خَازِنُ النَّارِ وَأَنَا جِبْرِيلُ وَهَذَا مِيكَائِيلُ

Telah bercerita kepada kami {Musa} telah bercerita kepada kami {Jarir} telah bercerita kepada kami {Abu Raja’} dari {Samurah} berkata, Nabi saw. bersabda: “Aku bermimpi pada suatu malam, ada dua laki-laki yang datang kepadaku. Keduanya berkata; “Malaikat yang menyalakan api adalah Malik sebagai penunggu neraka sedangkan aku adalah Jibril dan ini Mika’il”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2998

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Malaikat

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَتَابَعَهُ شُعْبَةُ وَأَبُو حَمْزَةَ وَابْنُ دَاوُدَ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ

Telah bercerita kepada kami {Musaddad} telah bercerita kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Al A’masy} dari {Abu Hazim} dari {Abu Hurairah ra.} berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu istrinya menolaknya sehingga dia melalui malam itu dalam keadaan marah, maka malaikat melaknat istrinya itu hingga shubuh”. Hadits ini diikuti pula oleh {Syu’bah}, {Abu Hamzah}, {Ibnu Daud} dan {Abu Mu’awiyah} dari {Al A’masy}.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 2999

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Malaikat

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سَلَمَةَ قَالَ أَخْبَرَنِي جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَاأَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ثُمَّ فَتَرَ عَنِّي الْوَحْيُ فَتْرَةً فَبَيْنَا أَنَا أَمْشِي سَمِعْتُ صَوْتًا مِنْ السَّمَاءِ فَرَفَعْتُ بَصَرِي قِبَلَ السَّمَاءِ فَإِذَا الْمَلَكُ الَّذِي جَاءَنِي بِحِرَاءٍ قَاعِدٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَجُئِثْتُ مِنْهُ حَتَّى هَوَيْتُ إِلَى الْأَرْضِ فَجِئْتُ أَهْلِي فَقُلْتُ زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى{ يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ إِلَى قَوْلِهِ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ }قَالَ أَبُو سَلَمَةَوَالرِّجْزُ الْأَوْثَانُ

Telah bercerita kepada kami {‘Abdullah bin Yusuf} telah mengabarkan kepada kami {Al Laits} berkata telah bercerita kepadaku {‘Uqail} dari {Ibnu Syihab} berkata aku mendengar {Abu Salamah} berkata telah mengabarkan kepadaku {Jabir bin ‘Abdullah ra.ma} bahwa dia mendengar Nabi saw. bersabda: “Kemudian wahyu berhenti turun kepadaku pada masa tertentu hingga ketika aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit. Maka aku mengarahkan pandanganku menghadap langit yang ternyata ada malaikat yang pernah datang kepadaku di gua Hira sedang duduk di atas Kursiy antara langit dan bumi. Aku menjadi sangat takut karenanya hingga aku ingin lepas dari bumi. Lalu aku mendatangi keluargaku sambil mengatakan; “Selimuti aku, selimuti aku”. Maka kemudian Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya (QS al-Mudatstsir ayat 1 – 5) yang artinya (“Wahai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan) hingga frman-Nya (“Dan perbuatan dosa jauhilah”). Abu Salanah berkata; “ar-Rujza artinya berhala-berhala”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 3000

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Malaikat

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ ح و قَالَ لِي خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ حَدَّثَنَا ابْنُ عَمِّ نَبِيِّكُمْ يَعْنِي ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَاعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي مُوسَى رَجُلًا آدَمَ طُوَالًا جَعْدًا كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ وَرَأَيْتُ عِيسَى رَجُلًا مَرْبُوعًا مَرْبُوعَ الْخَلْقِ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ سَبِطَ الرَّأْسِ وَرَأَيْتُ مَالِكًا خَازِنَ النَّارِ وَالدَّجَّالَ فِي آيَاتٍ أَرَاهُنَّ اللَّهُ إِيَّاهُ{ فَلَا تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ }قَالَ أَنَسٌ وَأَبُو بَكْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْرُسُ الْمَلَائِكَةُ الْمَدِينَةَ مِنْ الدَّجَّالِ

Telah bercerita kepada kami {Muhammad bin Basysyar} telah bercerita kepada kami {Ghundar} telah bercerita kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah}. Dan telah diriwayatkan pula. Dan {Khalifah} berkata kepadaku, telah bercerita kepada kami {Yazid bin Zurai’} telah bercerita kepada kami {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Abu Al ‘Aliyah} telah bercerita kepada kami {anak paman Nabi kalian, yaitu Ibnu ‘Abbas ra.ma} dari Nabi saw. bersabda: “Pada malam diisra’kan, aku melihat Musa as., seorang yang berkulit sawo matang, berbadan tinggi dan rambutnya keriting bagaikan orang Syanu’ah. Dan aku melihat ‘Isa sebagai seorang yang berdada bidang, posturnya tegap atau kekar, kulitnya merah agak keputih-putihan sedangkan rambutnya ikal. Aku juga melihat Malik, malaikat penunggu neraka dan Dajjal. Semuanya Allah perlihatkan kepadaku sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya, (“Maka janganlah kamu (Muhammad) berada dalam keraguan untuk menjumpainya (menerima al-Qur’an) “. Firman Allah Ta’ala (QS as-Sajadah ayat 23). Anas dan Abu Bakrah berkata dari Nabi saw.: “Malaikat menjaga kota Madinah dari (dimasuki) ad-Dajjal”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 3001

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Sifat Surga dan Neraka

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَإِنَّهُ يُعْرَضُ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ فَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ

Telah bercerita kepa da kami {Ahmad bin Yunus} telah bercerita kepada kami {Al Laits} dari {Nafi’} dari {‘Abdullah bin ‘Umar ra.ma} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Jika seorang dari kalian meninggal dunia maka akan ditampakkan kepadanya tempat tinggalnya setiap pagi dan petang hari. Jika dia termasuk penduduk surga, maka akan melihat tinggalnya sebagai penduduk surga dan jika dia termasuk penduduk neraka, maka akan melihat tempat tinggalnya sebagai penduduk neraka”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 3002

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Sifat Surga dan Neraka

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ زَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ

Telah bercerita kepada kami {Abu Al Walid} telah bercerita kepada kami {Salm bin Zarir} telah bercerita kepada kami {Abu Raja’} dari {‘Imran bin Husain} dari Nabi saw.: “Aku mendatangi, surga maka kulihat kebanyakan penduduknya adalah para faqir dan aku mendatangi neraka maka aku lihat kebanyakan penduduknya para wanita”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 3003

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Sifat Surga dan Neraka

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَبَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ قَالَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِي فِي الْجَنَّةِ فَإِذَا امْرَأَةٌ تَتَوَضَّأُ إِلَى جَانِبِ قَصْرٍ فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ فَقَالُوا لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَذَكَرْتُ غَيْرَتَهُ فَوَلَّيْتُ مُدْبِرًا فَبَكَى عُمَرُ وَقَالَ أَعَلَيْكَ أَغَارُ يَا رَسُولَ اللَّهِ

Telah bercerita kepada kami {Sa’id bin Abu Maryam} telah bercerita kepada kami {Al Laits} berkata telah bercerita kepadaku {‘Uqail} dari {Ibnu Syihab} berkata telah mengabarkan kepadaku {Sa’id bin Al Musayyab} bahwa {Abu Hurairah ra.} berkata; “Kami sedang bersama Rasulullah saw. ketika Beliau bersabda: “Ketika aku tertidur, aku (bermimpi) diperlihatkan surga, di dalamnya ada seorang wanita yang sedang berwudhu’ di sisi istana. Aku bertanya: “Untuk siapakah istana itu”. Mereka menjawab; “Untuk ‘Umar bin Al Khtahthab”. Maka kuingat kecemburuannya lalu aku pun berlalu. Maka ‘Umar menangis seraya berkata; “Apakah patut aku cemburu kepadamu wahai Rasulullah?”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 3004

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Sifat Surga dan Neraka

حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عِمْرَانَ الْجَوْنِيَّ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ الْأَشْعَرِيِّ عَنْ أَبِيهِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْخَيْمَةُ دُرَّةٌ مُجَوَّفَةٌ طُولُهَا فِي السَّمَاءِ ثَلَاثُونَ مِيلًا فِي كُلِّ زَاوِيَةٍ مِنْهَا لِلْمُؤْمِنِ أَهْلٌ لَا يَرَاهُمْ الْآخَرُونَقَالَ أَبُو عَبْدِ الصَّمَدِ وَالْحَارِثُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ سِتُّونَ مِيلًا

Telah bercerita kepada kami {Hajjaj bin Minhal} telah bercerita kepada kami {Hammam} berkata aku mendengar {Abu ‘Imran Al Iawniy} dia bercerita dari {Abu Bakr bin ‘Abdullah bin Qais Al Asy’ariy} dari {bapaknya} bahwa Nabi saw. bersabda: “(Di surga) ada kemah bundar melengkung terbuat dari mutiara yang menjulang ke langit sepanjang tiga puluh mil pada setiap sisinya di sediakan untuk orang beriman sebagai penghuninya, orang yang lain tidak dapat melihat mereka”. {Abu ‘Abdush Shamad} dan {Al Harits bin ‘Ubaid} berkata dari {Abu ‘Imran}: “Panjangnya enam puluh mil”.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 3005

Kitab 41 : Permulaan Penciptaan Makhluq

Bab : Penjelasan Tentang Sifat Surga dan Neraka

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ{ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ }

Telah bercerita kepada kami {Al Humaidiy} telah bercerita kepada kami {Sufyan} telah bercerita kepada kami {Abu Az Zanad} dari {Al A’raj} dari {Abu Hurairah ra.} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Allah berfirman: “Aku telah menyediakan buat hamba-hamba-Ku yang shalih (kenikmatan) yang belum pernah mata melihatnya, telinga mendengarnya dan terbetik dari lubuk hati manusia”. Bacalah firman-Nya jika kamu mau (QS as-Sajadah 17) yang artinya (“Tidak seorangpun yang mengetahui apa yang telah disediakan untuk mereka (kenikmatan) yang menyedapkan mata”).