Sahih Muslim

×

صحيح مسلم

Sahih Muslim

Sahih Muslim | Hadits No. : 3714

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ حُرَيْثٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُانَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْجَرِّ وَالدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ وَقَالَ انْتَبِذُوا فِي الْأَسْقِيَةِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Mutsanna} dan {Ibnu Basysyar} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Uqbah bin Huraits} dia berkata; saya mendengar {Ibnu Umar} berkata, “Rasulullah saw. melarang Al Jarr, Ad Dubba’ dan Al Muzaffat.” Lalu beliau bersabda: “Buatlah perasan di dalam tempat air minum biasa.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3715

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ جَبَلَةَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يُحَدِّثُ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحَنْتَمَةِ فَقُلْتُ مَا الْحَنْتَمَةُ قَالَ الْجَرَّةُ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Mutsanna} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Jabalah} dia berkata; saya mendengar {Ibnu Umar} menceritakan, ia berkata, “Rasulullah saw. melarang Al Hantamah. Maka aku pun bertanya kepadanya, “Al Hantamah itu apa?” dia menjawab, “Yaitu al Jarr (bejana dari tembikar yang digunakan untuk merendam buah anggur atau kurma).”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3716

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ حَدَّثَنِي زَاذَانُ قَالَقُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ حَدِّثْنِي بِمَا نَهَى عَنْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْأَشْرِبَةِ بِلُغَتِكَ وَفَسِّرْهُ لِي بِلُغَتِنَا فَإِنَّ لَكُمْ لُغَةً سِوَى لُغَتِنَا فَقَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحَنْتَمِ وَهِيَ الْجَرَّةُ وَعَنْ الدُّبَّاءِ وَهِيَ الْقَرْعَةُ وَعَنْ الْمُزَفَّتِ وَهُوَ الْمُقَيَّرُ وَعَنْ النَّقِيرِ وَهِيَ النَّخْلَةُ تُنْسَحُ نَسْحًا وَتُنْقَرُ نَقْرًا وَأَمَرَ أَنْ يُنْتَبَذَ فِي الْأَسْقِيَةِو حَدَّثَنَاه مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ

Telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah bin Mu’adz} telah menceritakan kepada kami {Ayahku} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Amru bin Murrah} telah menceritakan kepadaku {Zadzan} dia berkata; saya berkata kepada {Ibnu Umar}, “Ceritakanlah kepadaku minuman yang dilarang oleh Nabi saw. dengan bahasamu, serta jelaskanlah dengan bahasa kami, karena kamu memiliki bahasa selain bahasa kami. Dia menjawab, “Rasulullah saw. melarang Al Hantam, yaitu al jarrah (bejana yang terbuat dari tembikar), Ad Dubba’, yaitu al qar’ (wadah bundar dari pohon labu yang digunakan untuk membuat perasan anggur), Al Muzaffat, yaitu muqayyar (wadah yang dipolesi dengan ter) dan An naqir, yaitu wadah dari pohon kurma yang dilubangi. Dan beliau memerintahkan untuk membuat perasan dalam suatu wadah biasa.” Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Mutsanna} dan {Ibnu Basysyar} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Daud} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dengan isnad ini.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3717

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْخَالِقِ بْنُ سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُاسَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ عِنْدَ هَذَا الْمِنْبَرِ وَأَشَارَ إِلَى مِنْبَرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ وَفْدُ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلُوهُ عَنْ الْأَشْرِبَةِ فَنَهَاهُمْ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ وَالْحَنْتَمِفَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ وَالْمُزَفَّتِ وَظَنَنَّا أَنَّهُ نَسِيَهُ فَقَالَ لَمْ أَسْمَعْهُ يَوْمَئِذٍ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَقَدْ كَانَ يَكْرَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun} telah mengabarkan kepada kami {Abdul Khaliq bin Salamah} dia berkata; saya mendengar {Sa’id bin Musayyab} berkata; saya mendengar {Abdullah bin Umar} berkata di atas mimbar ini -sambil menunjuk ke mimbar Rasulullah saw.-, “Utusan Abdul Qais telah datang kepada Rasulullah saw., lalu mereka bertanya tentang minuman. Kemudian beliau melarang penggunaan Ad Dubba’, Al Hantam dan An naqir kepada mereka.” Saya (Khaliq) bertanya kepadanya, “Wahai Abu Muhammad, bagaimana dengan Al Muzaffat?” -Kami kira dia lupa- maka dia berkata, “Pada saat itu saya tidak mendengar dari Abdullah bin Umar, akan tetapi dia membencinya.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3718

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ وَابْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ النَّقِيرِ وَالْمُزَفَّتِ وَالدُّبَّاءِ

Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Yunus} telah menceritakan kepada kami {Zuhair} telah menceritakan kepada kami {Abu Zubair}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Abu Khaitsamah} dari {Abu Zubair} dari {Jabir} dari {Ibnu Umar}, bahwa Rasulullah saw. melarang An Naqir, Al Muzaffat dan Ad Dubba’.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3719

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُاسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى عَنْ الْجَرِّ وَالدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ

Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Rafi’} telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Juraij} telah mengabarkan kepadaku {Abu Zubair} bahwa dia mendengar {Ibnu Umar} berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. melarang Al Jarr, Ad Dubba’ dan Al Muzaffat.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3720

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

قَالَ أَبُو الزُّبَيْرِ وَسَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُانَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْجَرِّ وَالْمُزَفَّتِ وَالنَّقِيرِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَمْ يَجِدْ شَيْئًا يُنْتَبَذُ لَهُ فِيهِ نُبِذَ لَهُ فِي تَوْرٍ مِنْ حِجَارَةٍ

(Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Rafi’} telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Juraij} telah mengabarkan kepadaku) {Abu Zubair} berkata; saya mendengar {Jabir bin Abdullah} berkata, “Rasulullah saw. melarang Al Jarr, Al Muzaffat dan An Naqir. Jika Rasulullah saw. tidak mendapatkan wadah tempat air minum untuk membuat perasan, beliau biasa membuat perasan dalam wadah yang terbuat dari batu.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3721

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُنْبَذُ لَهُ فِي تَوْرٍ مِنْ حِجَارَةٍ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Abu Zubair} dari {Jabir bin Abdullah}, bahwa Nabi saw. biasa membuat perasan dalam wadah yang terbuat dari batu.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3722

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَكَانَ يُنْتَبَذُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سِقَاءٍ فَإِذَا لَمْ يَجِدُوا سِقَاءً نُبِذَ لَهُ فِي تَوْرٍ مِنْ حِجَارَةٍفَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ وَأَنَا أَسْمَعُ لِأَبِي الزُّبَيْرِ مِنْ بِرَامٍ قَالَ مِنْ بِرَامٍ

Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Yunus} telah menceritakan kepada kami {Zuhair} telah menceritakan kepada kami {Abu Az Zubair}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Abu Khaitsamah} dari {Abu Zubair} dari {Jabir} dia berkata, “Rasulullah saw. biasa dibuatkan perasan dalam sebuah wadah, jika mereka tidak mendapatkan wadah tersebut, maka diperaskan untuk beliau dalam sebuah wadah besar yang terbuat dari batu.” Sebagian kaum berkata, “Saya mendengar dari Abu Zubair, “Dalam periuk besar yang terbuat dari batu.” Dia berkata, “Yang terbuat dari batu.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3723

Kitab 37 : Minuman

Bab : Larangan Membuat Perasan Nabidz Dalam Muzaffat, Dubba’, Hantam dan Naqir

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ أَبُو بَكْرٍ عَنْ أَبِي سِنَانٍ و قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى عَنْ ضِرَارِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مُحَارِبٍ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا ضِرَارُ بْنُ مُرَّةَ أَبُو سِنَانٍ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَيْتُكُمْ عَنْ النَّبِيذِ إِلَّا فِي سِقَاءٍ فَاشْرَبُوا فِي الْأَسْقِيَةِ كُلِّهَا وَلَا تَشْرَبُوا مُسْكِرًا

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah} dan {Muhammad bin Mutsanna} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fudlail}, {Abu Bakar} berkata; dari {Abu Sinan}, dan {Ibnu Mutsanna} berkata; dari {Dlirar bin Murrah} dari {Muharib} dari {Ibnu Buraidah} dari {Ayahnya}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah bin Numair} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fudlail} telah menceritakan kepada kami {Dlirar bin Murrah Abu Sinan} dari {Muharib bin Ditsar} dari {Abdullah bin Buraidah} dari {Ayahnya} dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Saya telah melarang kalian dari perasan nabidz (minuman dari perasan buah anggur atau kurma) kecuali yang dibuat dalam wadah tempat air minum biasa, sekarang minumlah dalam semua bejana dan jangan kalian minum sesuatu yang memabukkan.”