Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Ibrahim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Ja’far Ar Raqqi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Al Malih Al Hasan bin Umar} dari {Ziyad bin Bayan} dari {Ali bin Nufail} dari {Sa’id Ibnul Musayyab} dari {Ummu Salamah} ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Al Mahdi dari keturunanku, dari jalur Fatimah.” Abdullah bin Ja’far berkata, “Aku mendengar Abul Malih memuji Ali bin Nufail, dan ia menyebutkan akan kebaikannya.”
Telah menceritakan kepada kami {Sahl bin Tammam bin Bazi’} berkata, telah menceritakan kepada kami {Imran Al Qaththan} dari {Qatadah} dari {Abu Nadhrah} dari {Abu Sa’id Al Khudri} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Al Mahdi itu dari keturunanku, dahinya lebar dan hidungnya mancung, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi pernah dipenuhi dengan kejahatan dan kezhaliman. Ia akan berkuasa selama tujuh tahun.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad Ibnul Mutsanna} berkata, telah menceritakan kepada kami {Mu’adz bin Hisyam} berkata, telah menceritakan kepadaku {Bapakku} dari {Qatadah} dari {Shalih Abu Al Khalil} dari {Sahabatnya} dari {Ummu Salamah} isteri Nabi saw., dari Nabi saw., beliau bersabda: “Akan terjadi perselisihan saat matinya khalifah, lalu seorang laki-laki (Al Mahdi) akan keluar dari Madinah pergi menuju Makkah. Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada suatu tempat antara Rukun (Hajar Asawad) dan Maqam (Ibrahim). Lalu dikirimlah sepasukan dari penduduk Syam untuk memeranginya, tetapi pasukan itu justru ditenggelamkan oleh (Allah) di Al Baida, tempat antara Makkah dan Madinah. Maka ketika manusia melihat hal itu, orang-orang shalih dari Syam dan orang-orang terbaik dari penduduk Irak membaiatnya antara rukun dan Maqam. Lalu tumbuhlah seorang laki-laki dari bangsa Quraisy, paman-pamannya dari suku Kalb, ia lalu mengirimkan sepasukan untuk memerangi mereka (orang-orang yang berbaiat kepada Al mahdi) namun mereka dapat mengalahkan mereka (pasukan yang dikirim oleh lelaki Quraisy dari suku Kalb). Alangkah ruginya orang yang tidak ikut serta dalam pembagian ghanimah perang melawan suku Kalb. ia (Al Mahdi) lalu membagi ghanimah, dan membina manusia dengan sunnah Nabi mereka saw. dan menyampaikan Islam ke semua penduduk bumi. Ia berkuasa selama tujuh tahun, kemudian wafat dan dishalati oleh kaum muslimin.” Abu Dawud berkata, “Sebagian mereka menyebutkan dari Hisyam, ” selama sembilan tahun.” Dan sebagian yang lain menyebutkan, “Selama tujuh tahun.” Telah menceritakan kepada kami {Harun bin Abdullah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdu Ash Shamad} dari {Hammam} dari {Qatadah} dengan hadits yang sama. Beliau mengatakan, “sembilan tahun.” Abu Dawud berkata, “Selain Mu’adz menyebutkan dari Hisyam, “selama sembilan tahun.” Telah menceritakan kepada kami {Ibnul Mutsanna} berkata, telah menceritakan kepada kami {Amru bin Ashim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Al Awwam} berkata, telah menceritakan kepada kami {Qatadah} dari {Abu Al Khalil} dari {Abdullah bin Al Harits} dari {Ummu Salamah} dari Nabi saw. seperti hadits ini, namun hadits Mu’adz lebih lengkap.”
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Abdul Aziz bin rufai’} dari {Ubaidullah bin Al Qibthiyyah} dari {Ummu Salamah} dari Nabi saw. berkenaan dengan kisah pasukan yang ditenggelamkan. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah saw., bagaimana dengan orang yang terpaksa (bersama tentara yang ditenggelamkan)?” beliau menjawab: “Ia juga akan ditenggelamkan, hanyasaja pada hari kiamat ia akan dibangkitkan sesuai dengan niatnya.”
Abu Dawud berkata; Aku diceritakan dari {Harun Ibnul Mughirah} ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Amru bin Abu Qais} dari {Syu’aib bin Khalid} dari {Abu Ishaq} ia berkata; Sambil melihat puteranya Al hasan, Ali radliallahu ‘anhu berkata berkata, “Puteraku ini adalah seorang pemimpin sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi saw., dan akan keluar dari keturunannya seorang laki-laki yang bernama seperti nama Nabi kalian, akhlaqnya sama tetapi tidak untuk postur tubuhnya.” Kemudian beliau menyebutkan kisahnya, “Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.” Harun berkata, “Telah menceritakan kepada kami {Amru bin Abu Qais} dari {Mutharrif bin Tharif} dari {Abu Al Hasan} dari {Hilal bin Amru} ia berkata; Aku mendengar {Ali radliallahu ‘anhu} berkata, “Nabi saw. bersabda: “Akan keluar seorang laki-laki dari seberang sungai (seperti Bukhara dan Samarqan), dia bernama Al Harits bin Hurrats, lalu setelahnya akan keluar seorang laki-laki bernama Manshur. Ia memperkokoh keluarga Muhammad sebagaimana bangsa Quraisy memperkokoh Rasulullah saw. Maka wajib atas setiap mukmin menolongnya, atau beliau mengatakan: “memenuhi seruannya.”
Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Dawud Al Mahri} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Wahb} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Sa’id bin Abu Ayyub} dari {Syarahil bin Yazid Al Mu’arifi} dari {Abu Alqamah} dari {Abu Hurairah} yang aku tahu hadits itu dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “Setiap seratus tahun Allah mengutus kepada umat ini seseorang yang akan memperbaharui agama ini (dari penyimpangan).” Abu Dawud berkata, “‘Abdurrahman bin Syuraih Al Iskandarani meriwayatkan hadits ini, namun tidak menyebutkan Syarahil.”
Telah menceritakan kepada kami {An Nufaili} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isa bin Yunus} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Auza’i} dari {Hassan bin Athiyah} ia berkata; Makhul dan Ibnu Abu Zakariya menemui {Khalid bin Ma’dan}, sementara aku juga ikut mereka. Lalu Khalid menceritakan kepada kami dari {Jubair bin Nufair} tentang Hudnah (perjanjian damai). Hassan berkata, “Selanjutnya {Jubair} berkata, “Mari bersama kami menemui {Dzu Mikhbar}, seorang laki-laki dari sahabat Nabi saw. Akhirnya kami pun mendatangi laki-laki tersebut, Jubair lantas bertanya kepadanya tentang perjanjian damai. Sahabat Nabi itu menjawab, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Kalian akan mengadakan perjanjian dengan bangsa Ramawi, namun kalian akan memerangi mereka dan mereka menjadi musuh di belakang kalian. Kalian akan mendapatkan kemenangan dan ghanimah, dan keselamatan. Setelah itu kalian akan kembali pulang, saat kalian singgah di suatu tempat tinggi yang subur dan banyak tanamannya, ada seorang laki-laki nashrani mengangkat salib seraya berkata, “Salib telah menang!” hal itu menjadikan seorang laki-laki dari kaum muslimin marah hingga mematahkan kayu salibnya. Maka saat itulah orang-orang Ramawi berkhianat dan berkumpul untuk mengadakan peperangan.” Telah menceritakan kepada kami {Muammal Ibnul Fadhl Al harrani} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Walid bin Muslim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Amru} dari {Hassan bin Athiyyah} dengan hadits yang sama. Namun ia menambahkan, “Kaum muslimin lalu segera meraih senjata mereka dan berperang. Allah kemudian memuliakan mereka dengan syahid.” Hanya saja Al Walid menyebutkan hadits ini melalui jalur Jubair, dari {Dzu Mikhbar}, dari Nabi saw. Abu Dawud berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh {Rauh}, {Yahya bin Hamzah} dan {Bisyr bin Bakr}, dari {Al Auza’I} sebagaimana yang dikatakan oleh Isa.”
Telah menceritakan kepada kami {Abbas Al ‘Anbari} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hasyim Ibnul Qasim} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban} dari {Bapaknya} dari {Makhul} dari {Jubair bin Nufair} dari {Malik bin Yukhamir} dari {Mu’adz bin Jabal} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Ramainya Baitul Maqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal.” Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yang beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain, ‘pundaknya’. Kemudian bersabda: “Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu’adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah sesuatu yang benar.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Muhammad An Nufail} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isa bin Yunus} dari {Abu Bakr bin Abu Maryam} dari {Al Walid bin Sufyan Al Ghassani} dari {Yazid bin Qutaib As Sakuni} dari {Abu Bahriyah} dari {Mu’adz bin Jabal} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Peperangan besar, pembukaan Konstantinopel dan keluarnya Dajjal terjadi selama tujuh bulan.”
Telah menceritakan kepada kami {Haiwah bin Syuraih Al Himshi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Baqiyyah} dari {bahir} dari {Khalid} dari {Ibnu Abu Bilal} dari {Abdullah bin Busr} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Antara peperangan dan pembukaan kota Konstantinopel jaraknya enam tahun, lalu Al Masih Ad Dajjal keluar pada awal tahun ke tujuh.” Abu Dawud berkata, “Ini lebih shahih ketimbang hadits Isa.”