Telah menceritakan kepada Kamin {Muhammad bin Katsir} telah mengabarkan kepada Kami {Hammam} dari {Qatadah} dari {Abdullah bin Syaqiq} dari {Ibnu Umar} bahwa seorang laki-laki badui bertanya kepada Nabi saw. mengenai shalat malam. Kemudian beliau mengatakan menggunakan jari-jarinya: “Dua, dua, dan witir satu reka’at pada akhir malam.”
Telah menceritakan kepada Kami {Abdurrahman bin Al Mubarak}, telah menceritakan kepadaku {Quraisy bin Hayyan Al ‘Ijli} telah menceritakan kepada Kami {Bakr bin Wail} dari {Az Zuhri} dari {‘Atha` bin Yazid Al Laitsi} dari {Abu Ayyub Al Anshari} ia berkata; rasul saw. bersabda: “Witir adalah sebuah hak atas setiap muslim, barang siapa yang hendak melakukan witir lima raka’at maka hendaknya ia melakukankannya dan barang siapa yang hendak melakukan witir tiga raka’at maka hendaknya ia melakukannya, dan barang siapa yang hendak melakukan witir satu raka’at maka hendaknya ia melakukannya.”
Telah menceritakan kepada Kami {Utsman bin Abu Syaibah}, telah menceritakan kepada Kami {Abu Hafsh Al Abbar}, dan diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada Kami {Ibrahim bin Musa} telah mengabarkan kepada Kami {Muhammad bin Anas} dan ini adalah lafazhnya, dari {Al A’masy} dari {Thalhah} dan {Zubaid} dari {Sa’id? bin Abdurrahman bin Abza} dari {ayahnya} dari {Ubai bin Ka’bin} ia berkata; Rasulullah saw. melakukan witir dengan membaca “Sabbihisma rabbikal a’laa” (Surat Al A’la) dan “Qul lilladzina kafaruu” (Surat Al Kaafiruun) serta “WAllahul wahidush shamad” (Surat Al Ikhlash). Telah berkata kepada Kami {Ahmad bin Abu Syu’aib}, telah menceritakan kepada Kami {Muhammad bin Salamah}, telah menceritakan kepada Kami {Khushaif} dari {Abdul Aziz bin Juraij} berkata; aku bertanya kepada {Aisyah} ummul mukminin radhiyAllahu; surat apakah yang dibaca Rasulullah saw. ketika melakukan witir? Kemudian ia menyebutkan maknanya; dan pada raka’at yang ketiga beliau membaca “Qul Huwallaahu Ahad” dan “Mu’awwidzatain” (Surat Al Falaq dan An Naas).
Telah menceritakan kepada Kami {Qutaibah bin Sa’id} dan {Ahmad bin Jawwas Al Hanafi} mereka berkata; telah menceritakan kepada Kami {Abu Al Ahwash} dari {Abu Ishaq} dari {Buraid bin Abu Maryam} dari {Abu Al Haura`}, ia berkata; telah berkata {Al Hasan bin Ali radliallahu ‘anhuma}; Rasulullah saw. telah mengajarkan kepada beberapa kalimat yang aku ucapkan ketika melakukan witir.. Ibnu Hawwas berkata; ketika melakukan qunut witir yaitu; ALLAAHUMMAH DINII FIIMAN HADAIT, WA ‘AAFINII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA A’THAIT, WA QINII SYARRA MAA QADHAIT, INNAKA TAQDHII WA LAA YUQDHAA ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, WA LAA YA’IZZU MAN ‘AADAIT, TABAARAKTA RABBANAA WA TA’AALAIT (Ya Allah, berilah aku petunjuk diantara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan diantara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku diantara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi). Telah menceritakan kepada Kami {Abdullah bin Muhammad An Nufaili}, telah menceritakan kepada Kami {Zuhair}, telah menceritakan kepada Kami {Abu Ishaq} dengan sanad serta maknannya, ia berkata pada akhir hadits tersebut; Abu Al Haura` Rabi’ah bin Syaiban mengatakan hal ini yaitu; beliau mengucapkan ketika melakukan qunud dalam witir: “…..” dan ia tidak menyebutkan; aku mengucapkannya dalam witir.
Telah menceritakan kepada Kami {Musa bin Isma’il}, telah menceritakan kepada Kami {Hammad} dari {Hisyam bin ‘Amr Al Fazari} dari {Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam} dari {Ali bin Abu Thalib} radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw. di akhir shalat witirnya membaca: “ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIRIDHAAKA MIN SAKHATHIKA WA BIMU’AAFAATIK, MIN ‘UQUUBATIK, WA A’UUDZU BIKA MINKA LAA UHSHII TSANAA-AN ‘ALAIK, ANTA KAMAA ATSNAITA ‘ALAA NAFSIK.” (Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaanMU dari murkaMu dan kepada ampunanMu dari adzabMu, dan aku berlindung kepadaMu dariMu, aku tidak dapat menghitung pujian kepadaMu, Engkau sebagaimana yang telah Engkau puji diri-Mu). Abu Daud berkata; Hisyam adalah guru Hammad yang paling tua, dan telah sampai kepadaku dari Yahya bin Ma’in bahwa ia berkata; tidak ada yang meriwayatkan dari Hisyam selain Hammad bin Salamah. Abu Daud berkata; {Isa bin Yunus} telah meriwayatkan dari {Sa’id? bin Abu Arubah} dari {Qatadah} dari {Sa’id? bin Abdurrahman bin Abza} dari {bapaknya} dari {Ubai bin Ka’b} bahwa Rasulullah saw. melaksanakan qunut pada waktu witir sebelum ruku’. Abu Daud berkata; {Isa bin Yunus} meriwayatkan hadits ini juga dari {Fithr bin Khalifah} dari {Zubaid} dari {Sa’id? bin Abdurrahman bin Abza} dari {ayahnya} dari {Ubai bin Ka’b} dari Nabi saw. seperti itu. Dan telah diriwayatkan dari {Hafsh bin ghiyats} dari {Mis’ar} dari {Zubaid} dari {Sa’id? bin Abdurrahman bin Abza} dari {ayahnya} dari {Ubai bin Ka’b} bahwa Rasulullah saw. melakukan qunut pada waktu shalat witir sebelum ruku’. Abu Daud berkata; dan hadits Sa’id dari Qatadah diriwayatkan oleh {Yazid bin Zurai’} dari {Sa’id?} dari {Qatadah} dari {Azrah} dari {Sa’id? bin Abdurrahman bin Abza} dari {bapaknya} dari Nabi saw., ia tidak menyebutkan qunut dan tidak pula menyebutkan Ubai. Dan begitu juga diriwayatkan oleh {Abdul A’la} dan {Muhammad bin Bisyr Al ‘Abdi} dan ia mendengarnya di Kufah bersama {Isa bin Yunus} dan mereka tidak menyebutkan qunut. Dan telah diriwayatkan pula oleh {Hisyam Ad Dastuwa-i} dan {Syu’bah} dari {Qatadah} dan mereka berdua tidak menyebutkan qunut. Hadits Zubaid diriwayatkan oleh {Sulaiman Al A’masy}, {Syu’bah}, {Abdul Malik bin Abu Sulaiman} dan {Jarir bin Hazim}, mereka semua meriwayatkan dari {Zubaid} dan tidak ada seorangpun dari mereka yang menyebutkan qunut kecuali hadits yang diriwayatkan dari {Hafsh bin ghiyats} dari {Mis’ar} dari {Zubaid}, sesungguhnya ia menyebutkan dalam haditsnya bahwa beliau melakukan qunut sebelum ruku’. Abu Daud berkata; hal tersebut tidaklah yang dikenal dari hadits Hafsh, Kami hal tersebut berasal dari Hafsh dari selain Mis’ar. Abu Daud berkata; dan diriwayatkan bahwasanya {Ubai bin Kaab} melaksanakan witir pada pertengahan bulan Ramadhan.
Telah menceritakan kepada Kami {Ahmad bin Muhammad bin Hanbal}, telah menceritakan kepada Kami {Muhammad bin Bakr}, telah mengabarkan kepadaku {Hisyam} dari {Muhammad} dari {sebagian sahabatnya} bahwa {Ubai bin Ka’b} mengimami mereka pada bulan ramadhan dan dia qunut pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan.
Telah menceritakan kepada Kami {Syuja’ bin Makhlad}, telah menceritakan kepada Kami {Husyaim}, telah mengabarkan kepada Kami {Yunus bin ‘Ubaid} dari {Al Hasan} bahwa {Umar bin Khathab} RhadhiyAllahu ‘anhu mengumpulkan orang-orang untuk melakukan shalat dibelakang Ubai bin Kaab, ia melakukan shalat sebagai imam mereka selama dua puluh malam, dan dia tidak melakukan qunut bersama mereka kecuali pada setengah bulan terakhir. Dan apabila sudah masuk hari kesepuluh terakhir ia mengundurkan diri dan melakukan shalat dirumahnya, hingga orang-orang mengatakan bahwa Ubai telah kabur. Abu Daud berkata; hadits ini menunjukkan bahwa hadits yang telah disebutkan mengenai qunut tidak berarti apa-apa, dan dua hadits ini menunjukkan kelemahan hadits Ubai bahwa Nabi saw. melakukan qunut pada waktu witir.
Telah menceritakan kepada Kami {Utsman bin Abu Syaibah}, telah menceritakan kepada Kami {Muhammad bin Abu ‘Ubaidah}, telah menceritakan kepada Kami {ayahku} dari {Al A’masy} dari {Thalhah Al Ayami} dari {Dzar} dari {Sa’id? bin Abdurrahman bin Abza} dari {ayahnya} dari {Ubai bin Ka’b}, ia berkata; Rasulullah saw. apabila telah melakukan salam dalam shalat witir beliau mengucapkan: “SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS” (Maha suci Raja Yang Maha Suci).
Telah menceritakan kepada Kami {Muhammad bin ‘Auf}, telah menceritakan kepada Kami {Utsman bin Sa’id} dari {Abu Gassan Muhammad bin Mutharrif Al Madani} dari {Zaid bin Aslam} dari {‘Atha` bin Yasar} dari {Abu Sa’id}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa yang tertidur dari melakukan witir atau lupa untuk melakukannya maka hendaknya ia melakukannya apabila ia ingat.”
Telah menceritakan kepada Kami {Ibnu Al Mutsanna}, telah menceritakan kepada Kami {Abu Daud}, telah menceritakan kepada Kami {Aban bin Yazid} dari {Qatadah} dari {Abu Sa’id?} yang berasal dari Azd Syanuah, dari {Abu Hurairah}, ia berkata; kekasihku saw. telah berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, aku tidak meninggalkannya ketika bepergian mupun ketika bermukim, yaitu melakukan shalat dua raka’at shalat Dhuha, serta berpuasa tiga hari setiap bulan, dan agar aku tidak tidur kecuali telah melakukan shalat witir.