Telah menceritakan kepada kami {Mahmud bin Khalid} telah menceritakan kepada kami {Abu Mushir} telah menceritakan kepadaku {‘Abbad bin ‘Abbad Al Khawwash} dari {Yahya bin Abu ‘Amru As Saibani} dari {‘Amru bin Abdullah As Saibani} dari {‘Auf bin Malik Al Asyja’i} ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada yang memberi nasihat kecuali seorang pemimpin, atau orang yang diperintah (oleh Amir), atau orang yang ingin dipuji.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Ja’far bin Sulaiman} dari {Al Mu’allim bin Ziyad} dari {Al ‘Ala bin Basyir Al Muzni} dari {Abu Ash Shiddiq An Nahi} dari {Abu Sa’id Al Khudri} ia berkata, “Aku duduk di antara beberapa orang lemah dari kalangan orang-orang muhajirin, dan sebagian mereka menutupi sebagian aurat sementara sebagian yang lain membacakan Al Qur’an kepada kami, tiba-tiba Rasulullah saw. datang dan berdiri di sisi kami. Tatkala Rasulullah saw. berdiri orang-orang yang membaca Al Qur’an diam. Lalu beliau mengucapkan salam dan bertanya: “Apakah yang kalian lakukan?” Kami menjawab, “Wahai Rasulullah, dia adalah orang yang pandai membaca Al-Qur’an di antara kami, ia membacakan kepada kami dan yang mendengarnya.” Abu Sa’id berkata, “Rasulullah saw. lalu bersabda: “Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan di antara umatku, seseorang yang aku diperintahkan untuk bersabar bersama mereka.” Abu Sa’id berkata, “Kemudian Rasulullah saw. duduk di tengah-tengah kami agar bisa bersama kami.” Kemudian bersabda dengan isyarat tangannya seperti ini -mereka lalu melingkar dan wajah-wajah mereka nampak bagi beliau-.” Abu Sa’id berkata, “Aku tidak melihat Rasulullah saw. mengetahui seorangpun di antara mereka selain diriku. Kemudian beliau bersabda: “Bergembiralah kalian wahai orang-orang fakir muhajirin dengan mendapatkan cahaya sempurna pada Hari Kiamat, kalian akan masuk Surga setengah hari sebelum orang-orang kaya, dan setengah hari itu adalah lima ratus ribu tahun.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} telah menceritakan kepadaku {Abdussalam bin Muthahhar Abu Zhafar} telah menceritakan kepada kami {Musa bin Khalaf Al ‘Ammi} dari {Qatadah} dari {Anas bin Malik} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh, aku duduk bersama kaum yang berdzikir kepada Allah Ta’ala dari shalat Subuh hingga terbit matahari lebih aku sukai daripada aku membebaskan empat anak Isma’il. Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah dari Shalat ‘Ashar hingga matahari tenggelam adalah lebih aku sukai daripada aku membebaskan empat orang budak.”
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Hafsh bin Ghiyats} dari {Al A’masy} dari {Ibrahim} dari {‘Abidah} dari {Abdullah} ia berkata, “Rasulullah saw. berkata kepadaku: “Bacakan kepadaku Surat An Nisa!” Aku katakan, “Apakah aku akan membacakan kepadamu sementara Al Qur’an turun kepadamu?” Beliau bersabda: “Aku senang untuk mendengarnya dari selainku.” Abdullah berkata, “Kemudian aku membacakan Al Qur’an kepadanya hingga sampai pada firman-Nya: ‘(Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) …) ‘ (Qs. An Nisa: 41) Kemudian aku angkat kepalaku dan ternyata kedua mata beliau telah berurai dengan air mata.”
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Hanbal} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ibrahim} telah menceritakan kepada kami {Abu Hayyan} telah menceritakan kepadaku {Asy Sya’bi} dari {Ibnu Umar} dari {Umar} ia berkata, “Ketika pengharaman arak turun di hari pengharamannya, arak saat itu terbuat dari lima hal; anggur, kurma, madu, gandum, serta jewawut. Dan arak adalah sesuatu yang menutupi akal, dan ada tiga perkara yang aku inginkan Rasulullah saw. tidak meninggalkan kami hingga menjelaskan kepada kami mengenai ketiga perkara tersebut hingga kami memahaminya; (warisan) seorang kakek, orang yang tidak memiliki anak dan orang tua, serta beberapa bab mengenai riba.”
Telah menceritakan kepada kami {‘Abbad bin Musa Al Khuttali} telah mengabarkan kepada kami {Isma’il bin Ja’far} dari {Israil} dari {Abu Ishaq} dari {‘Amru} dari {Umar bin Al Khathab} ia berkata, “Tatkala telah turun pengharaman arak Umar berkata, “Ya Allah, jelaskan kepada kami mengenai arak dengan penjelasan yang memuaskan.” Kemudian turunlah ayat yang terdapat dalam Surat Al Baqarah (219): ‘(Mereka bertanya kepadamu tentang khamer dan judi…) ‘. ‘Ammar berkata, “Kemudian Umar dipanggil dan dibacakan kepadanya ayat tersebut, ia berkata lagi, “Ya Allah, jelaskan kepada kami mengenai khamer dengan penjelasan yang memuaskan.” Kemudian turunlah ayat yang terdapat pada Surat An Nisaa` (41): ‘(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk…..) ‘ Penyeru Rasulullah saw. apabila shalat telah ditegakkan maka ia berseru, ‘ketahuilah bahwa tidak boleh orang yang mabuk mendekati shalat! ‘ Kemudian Umar dipanggil dan dibacakanlah ayat tersebut kepadanya, lalu ia berkata, “Ya Allah jelaskanlah kepada kami mengenai khamer dengan penjelasan yang memuaskan!” Maka turunlah ayat ini: ‘(….. apakah kalian akan berhenti?) ‘ (Qs. Al Maa`idah: 91) Umar berkata, “Kami telah berhenti.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Sufyan} telah menceritakan kepada kami {‘Atha bin As Saib} dari {Abu Abdurrahman As Sulami} dari {Ali bin Abu Thalib} bahwa seorang laki-laki Anshar memanggil dirinya dan Abdurrahman bin ‘Auf, lalu ia memberi mereka minum khamer sebelum khamer diharamkan. Setelah itu Ali mengimami mereka dalam Shalat Maghrib. Ketika ia membaca Surat Al Ikhlash dan terbolak-balik dalam membacanya, maka turunlah ayat: ‘(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan…) ‘ (Qs. An Nisaa`: 41).
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Muhammad Al Marwazi} telah menceritakan kepada kami {Ali bin Husain} dari {Ayahnya} dari {Yazid An Nahwi} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas} ia membaca: ‘(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk…) ‘ (Qs. An Nisaa`: 41). Dan ayat: ‘(Mereka bertanya kepadamu tentang khamer dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia…..) ‘ (Qs. Al Baqarah: 219), ia berkata, “Kedua ayat tersebut dihapus dan digantikan oleh ayat yang terdapat dalam Surat Al Maaidah: 91: ‘(Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala…) ‘.
Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Tsabit} dari {Anas} ia berkata, “Aku pernah memberi orang-orang minum khamer di waktu khamer telah diharamkan di rumah Abu Thalhah. Ketika itu minuman kami terbuat uii Fadlikh (khamer dari kurma muda). Kemudian ada seorang laki-laki masuk menemui kami dan berkata, ‘sesungguhnya khamer telah diharamkan, dan penyeru Rasulullah saw. telah mengumumkan’, maka kami pun berkata, “Ini adalah penyeru Rasulullah saw.”
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Waki’ bin Al Jarrah} dari {Abdul Aziz bin Umar} dari {Abu ‘Alqamah} mantan budak mereka, dan {Abdurrahman bin Abdullah Al Ghafiqi} bahwa keduanya telah mendengar {Ibnu Umar} berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Semoga Allah melaknat khamer, peminumnya, yang menuangkannya, penjualnya, pembelinya, pemerasnya, orang yang diperaskannya, orang yang membawanya dan orang yang dibawakan kepadanya.”