Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahman} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Iyad bin Laqith} dari {Abu Rimtsah} ia berkata, “Aku dan bapakku mendatangi Nabi saw., lalu beliau bertanya kepada seorang laki-laki, atau kepada bapaknya: “Siapa ini?” orang itu menjawab, “Anakku.” Beliau bersabda: “Jangan engkau berlaku jahat kepadanya.” Dan saat itu ia sedang mewarnai janggutnya dengan pacar.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ubaid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hammad} dari {Tsabit} dari {Anas} Bahwasanya ia pernah ditanya tentang warna cat (rambut) Nabi saw. Lalu ia menyebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah mengecat rambutnya, hanya saja hal itu pernah dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar radliallahu ‘anhuma.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahim bin Mutaharrif Abu Sufyan} berkata, telah menceritakan kepada kami {Amru bin Muhammad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Rawwad} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} berkata, “Nabi saw. mengenakan sandal yang bertali dan memberi warna janggutnya dengan Al Waras (semacam tumbuhan) dan Za’faran. Dan Ibnu Umar juga melakukan hal itu.”
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Manshur} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Thalhah} dari {Humaid bin Wahb} dari {Ibnu Thawus} dari {Thawus} dari {Ibnu Abbas} ia berkata, “Seorang laki-laki yang mengecat rambutnya dengan pacar lewat dihadapan Nabi saw., beliau bersabda: “Betapa bagusnya ini.” Setelah itu lewat orang lain yang mewarnai rambutnya dengan pacar dan Al Katam (tanaman semacam daun pacar), beliau bersabda: “Orang ini lebih bagus dari yang tadi.” Setelah itu lewat orang lain yang mewarnai rambutnya dengan warna kuning, beliau bersabda: “Orang ini lebih bagus dari yang tadi-tadi.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Taubah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah} dari {Abdul Karim Al jazari} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul Warits bin Sa’id} dari {Muhammad bin Juhadah} dari {Humaid Asy Syami} dari {Sulaiman Al Munabbihi} dari {Tsauban} mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Rasulullah saw., ia berkata, “Jika Rasulullah saw. melakukan safar, maka orang yang paling akhir beliau beri nasihat dari keluarganya adalah Fatimah, dan orang yang pertama kali beliau temui saat datang adalah Fatimah. Satu kali beliau tiba dari peperangan yang dilakukannya, sementara Fatimah telah memasang satir di pintunya dan memasang perhiasan gelang perak pada hasan dan husain. Beliau datang namun tidak masuk, hal itu menjadikan Fatimah berperasangka bahwa tidak masuknya Rasulullah adalah karena apa yang beliau lihat dari yang ia lakukan. Lalu ia menyobek tirai dan melepas dua gelang yang ada pada kedua anaknya. Setelah itu ia membawa kedua anaknya yang masih menangis untuk menemui Rasulullah saw. Beliau lantas meraih gelang tersebut dari keduanya dan bersabda: “Wahai Tsauban, pergilah dengan membawa ini (gelang) ke keluarga fulan -ahlu bait di Madinah-, mereka (keluarga Fathimah) adalah ahli baitku, aku tidak ingin mereka makan dengan enak dalam kehidupan mereka di dunia. Wahai Tsauban, belikanlah Fatimah kalung dari ashab (sejenis tumbuhan) dan dua gelang dari gading.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahim bin Mutharrif Ar Ruwasi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isa} dari {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Anas bin Malik} ia berkata, “Rasulullah saw. ingin menulis surat untuk orang-orang di luar arab, lalu dikatakan kepada beliau, “Sesungguhnya mereka tidak mau membaca surat tanpa ada setempelnya.” Rasulullah kemudian membuat cincin dari perak dan memberi ukiran Muhammad Rasulullah.” Telah menceritakan kepada kami {Wahb bin Baqiyyah} dari {Khalid} dari {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Anas} sebagaimana makna hadits Isa bin Yunus. Namun ia menambahkan, “cincin itu tetap berada dijarinya hingga meninggal, lalu pindah ke Abu Bakar hingga meninggal, lalu pindah ke Umar hingga meninggal, lalu pindah ke tangan Utsman. Dan ketika Utsman sedang berada di dekat sumur, cincin itu jatuh. Utsman memerintahkan untuk mencarinya namun tidak ketemu.”
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} dan {Ahmad bin Shalih} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Yunus bin Yazid} dari {Ibnu Syihab} ia berkata; telah menceritakan kepadaku {Anas} ia berkata, “Cincin Nabi saw. terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya dari Habasyah.”
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Yunus} berkata, telah menceritakan kepada kami {Zuhair} berkata, telah menceritakan kepada kami {Humaid Ath Thawil} dari {Anas bin Malik} ia berkata, “Cincin Nabi saw. terbuat dari perak, demikian juga dengan mata cincinnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Nushair bin Faraj} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} ia berkata, “Rasulullah saw. membuat cincin dari emas, beliau menghadapkan mata cincinnya ke arah telapak tangan, dan beliau memberi ukiran pada cincin itu dengan tulisan ‘Muhammad Rasulullah’. Orang-orang lalu ikut membuat cincin dari emas, ketika beliau melihat mereka membuat cincin seperti itu, beliau membuang cincinnya seraya mengatakan: “Selamanya aku tidak akan memakainya lagi.” Kemudian beliau membuat cincin dari perak dan memberi ukiran pada cincin tersebut ‘Muhammad Rasulullah’. Cincin itu kemudian dipakai oleh Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman hingga akhirnya cincin tersebut jatuh ke dalam sumur Aris.” Abu Dawud berkata, “Orang-orang belum berselisih dengan Utsman hingga cincin itu jatuh dari tangannya (ke dalam sumur).” Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin Uyainah} dari {Ayyub bin Musa} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} tentang hadits ini, dari Nabi saw., “Beliau memberi ukiran ‘Muhammad Rasulullah’, dan beliau bersabda: “Janganlah seseorang membuat ukiran sebagaimana ukiran yang aku buat ini.” kemudian ia menyebutkan hadits secara lengkap. Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yahya bin Faris} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Ashim} dari {Al Mughirah bin Ziyad} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} seperti hadits ini, dari Nabi saw., ia menyebutkan, “Orang-orang lalu mencari cincin itu namun tidak ketemu. Maka Utsman pun membuat cincin lagi dan memberi ukiran ‘Muhammad Rasulullah’.” Ibnu Umar berkata, “Utsman lantas memberi setempel dengan cincin tersebut.”