Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Sulaiman Luwain} dari {Ibrahim bin Sa’d} dari {Ibnu Syihab} dari {Anas bin Malik} Bahwasanya ia pernah melihat pada tangan Nabi saw. cincin perak selama satu hari. Orang-orang lalu ikut membuat cincin hingga Nabi saw. membuang cincinnya, lalu orang-orang pun ikut membuangnya.” Abu Dawud berkata, ” {Ziyad bin Sa’d} dan {Syu’aib} dan {Ibnu Musafir} diriwayatkan hadits itu dari {Az Zuhri}, ia berkata, “Yaitu dari perak.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Mu’tamir} ia berkata; Aku mendengar {Ar Rukain bin Ar Rabi’} ia menceritakan dari {Al Qasim bin Hassan} dari {‘Abdurrahman bin Harmalah} bahwa {Ibnu Mas’ud} berkata, “Rasulullah saw. membenci sepuluh hal; warna kuning -Za’faran-, mengecat uban (dengan warna hitam), memanjangkan sarung, memakai cincin emas, memakai perhiasan bukan pada tempatnya, dadu, jampi-jampi selain dengan Al Mu’awwidzat, menggantungkan jimat dan meng’azl air mani bukan pada tempatnya serta menyetubuhi wanita yang menyusui balita lalu hamil hingga membuat balita kering dari susu ibunya (karena hamil), dan beliau tidak mengharamkannya (hanya membencinya).” Abu Dawud berkata, “Penduduk Bashrah meriwayatkan hadits ini secara sendirian (tidak ada yang meriwayatkan selain mereka).” Wallahu a’lam.
Telah menceritakan kepada kami {Al Hasan bin Ali} dan {Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah} secara makna, bahwa {Zaid bin Hubab} mengabarkan kepada mereka dari {Abdullah bin Muslim As Sulami Al Mawarzi Abu Thaubah} dari {Abdullah bin Buraidah} dari {Bapaknya} ia berkata, “Seorang laki-laki datang menemui Nabi saw., sementara ia mengenakan cincin dari kuningan tembaga. Beliau lalu berkata kepadanya: “Kenapa aku mendapatkan bau berhala darimu!” laki-laki itu lantas membuang cincinnya. Setelah itu ia datang lagi dengan mengenakan cincin besi, beliau bersabda: “Kenapa melihatmu mengenakan perhiasan penduduk neraka!” laki-laki lantas membuangnya kembali, lalu ia bertanya, “Wahai Rasulullah, lalu dari apa aku harus membuatnya?” beliau menjawab: “Dari perak, namun jangan engkau genapkan hingga (beratnya) satu mitsqal.” Muhammad tidak menyebutkan, “Abdullah bin Muslim, atau Al Hasan As Sulami Al Mawarzi.”
Telah menceritakan kepada kami {Ibnul Mutsanna} dan {Ziyad bin Yahya} dan {Al hasan bin Ali} mereka berkata; telah menceritakan kepada kami {Sahl bin Hammad Abu Attab} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Makin Nuh bin Rabi’ah} berkata, telah menceritakan kepadaku {Iyas Ibnul Harits Ibnul Mu’aiqib} dan kakeknya dari pihak ibunya Abu Dzubab dari {Kakeknya} ia berkata, “Cincin Nabi saw. terbuat dari besi bercampur perak.” Ia melanjutkan, “Dan mungkin itu masih di tangannya. Sementara cincin Mu’aiqib mengatakan seperti Nabi saw.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnul Mufadhdhal} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ashim bin Kulaib} dari {Abu Burdah} dari {Ali radliallahu ‘anhu} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda kepadaku: “Ucapkanlah; ALLAHUMMAHDINII WA SADDIDNII WADZKUR BILHIDAAYAH HIDAAYATATH THARIIQI WADZKUR BIS SADDAADI TASDIIDAKA AS SAHMI (Ya Allah, tunjukkanlah kami, luruskanlah kami, tunjukkan kami kepada jalan yang benar, dan tunjukkan kepada kami kebenaran sebagaimana Engkau tancapkan anak panah kepada sasarannya).” Ali berkata, “Beliau juga melarangku untuk meletakkan cincin pada ini dan ini; jari telunjuk dan jari tengah -Ashim masih merasa ragu-. Beliau juga melarangku dari Al Qasiyah dan Al Mitsarah.” Abu Burdah berkata, “Kami bertanya kepada Ali, “Apa itu Al Qasiyah?” Ia menjawab, “Kain yang berasal dari Syam atau Mesir yang bergaris-garis bengkok. Sementara Al Mitsarah adalah sesuatu yang dibuat oleh kaum wanita untuk suami-suaminya.”
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 3690
Kitab 28 : Cincin
Bab : Mengenakan Cincin Pada Tangan Kanan Atau Kiri
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Shalih} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Sulaiman bin Bilal} dari {Syarik bin Abu Namirah} dari {Ibrahim bin Abdullah bin Hunain} dari {Bapaknya} dari {Ali radliallahu ‘anhu} dari Nabi saw., {Syarik} berkata, “Telah mengabarkan kepadaku {Abu Salamah bin ‘Abdurrahman}, bahwa Nabi saw. mengenakan cincin pada tangan kanannya.”
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 3691
Kitab 28 : Cincin
Bab : Mengenakan Cincin Pada Tangan Kanan Atau Kiri
Telah menceritakan kepada kami {Nashr bin Ali} berkata, telah menceritakan kepadaku {Bapakku} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul Aziz bin Abu Rawwad} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} bahwa Nabi saw. biasa menggenakan cincin pada tangan kirinya dan mata cincinnya menghadap telapak tangannya.” Abu Dawud berkata, ” {Ibnu Ishaq} berkata, ” {Usamah} -maksudnya Usamah bin Zaid- juga meriwayatkan dari {Nafi’} dengan sanadnya, “pada tangan kanannya.”
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 3692
Kitab 28 : Cincin
Bab : Mengenakan Cincin Pada Tangan Kanan Atau Kiri
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Sa’id} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yunus bin Bukair} dari {Muhammad bin Ishaq} ia berkata, “Aku melihat {Ash Shalt bin Abdullah bin Naufal bin Abdul Muthallib} mengenakan cincin pada jari kelingking sebelah kanan. Aku lalu bertanya, “Apa ini?” ia menjawab, “Aku melihat {Ibnu Abbas} mengenakan cincinnya seperti ini, ia menghadapkan mata cincinnya ke punggung telapak tangannya.” Ia (Muhammad bin Ishaq) berkata, “dia tidak berpendapat kecuali Ibnu Abbas sendiri yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw. mengenakan cincinnya seperti itu.”
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Sahl} dan {Ibrahim Ibnul Hasan} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Hajjaj} dari {Ibnu Juraij} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Umar bin Hafsh} bahwa {Amir bin Abdullah} berkata; Ali bin Sahl bin Az Zubair mengabarkan kepadanya bahwa mantan budak perempuannya (yang telah ia merdekakan) pergi bersama puteri Az Zubair menemui {Umar Ibnul Khaththab}, sementara pada kakinya terdapat kerincing (lonceng) hingga Umar memotongnya. Kemudian Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya pada setiap lonceng ada setan (yang menyertainya).”