Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Mu’adz bin Hisyam] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Qatadah] dari [Abu Qilabah] dari [Khalid bin Al Lajlaj] dari [Ibnu Abbas] bahwa nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Rabbiku mendatangiku dalam wujud yang paling indah lalu berfirman: ‘Hai Muhammad, ‘ aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: ‘Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ‘ Beliau menjawab: Rabb aku tidak tahu.’ Lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya diantara dadaku lalu aku mengetahui yang ada ditimur dan dibarat. Ia bertanya: ‘Hai Muhammad, ‘ aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: ‘Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ‘ Aku menjawab: Tentang ketinggian derajat, penebus (dosa), melangkahkan kaki menuju (shalat) jamaah, menyempurnakan wudhu pada saat tidak disukai, menunggu shalat setelah shalat, barangsiapa hidup seperti itu, ia hidup dengan baik, mati dalam kebaikan dan ia (terbebas) dari kesalahannya seperti saat dilahirkan ibunya.” Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari sanad ini. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Mu’adz bin Jabal dan Abdurrahman bin A`isy dari nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Hadits ini juga diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal dari nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam secara lengkap, beliau bersabda: “Aku mengantuk lalu tertidur, aku melihat Rabbku dalam wujud yang paling indah kemudian bertanya, ‘Apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi?”
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Mu’adz bin Hani` Al Yasykuri] telah menceritakan kepada kami [Jahdlam bin Abdullah] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Zaid bin Sallam] dari [Abu Sallam] dari [Abdurrahman bin Ayisy Al Hadlrami] bahwa ia telah menceritakan kepadanya dari [Malik bi Yakhamir As Saksaki] dari [Mu’adz bin Jabal] radliallahu ‘anhu berkata: “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tertahan dari kami untuk shalat shubuh hingga hampir saja kami melihat matahari, beliau keluar dengan cepat lalu shalat diiqamati, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam shalat dan mempercepatnya, saat salam beliau memanggil dengan suara keras, beliau bersabda pada kami: “Tetaplah di shaf-shaf kalian seperti ini.” Setelah itu beliau meninggalkan kami lalu bersabda “Ingat, sesungguhnya aku akan memberitahukan kepada kalian apa yang menahanku dari kalian pagi ini. Di sebagian malam aku bangun lalu wudhu dan shalat semampuku, saat shalat aku mengantuk hingga tertidur. Tiba-tiba aku berada dihadapan Rabbku Tabaraka wa Ta’ala dalam wujud yang paling indah lalu bertanya: Hai Muhammad, ‘ aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: ‘Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ‘ Beliau menjawab: Rabb aku tidak tahu.’ Ia mengucapkan tiga kali, aku melihatNya lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya ujung-ujung jariNya diantara dadaku lalu segala sesuatu terlihat jelas olehku dan aku mengetahui. Ia bertanya: ‘Hai Muhammad, ‘ aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: ‘Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ‘ Aku menjawab: Tentang Penebus (dosa). Ia bertanya: Apa itu? Aku menjawab: Melangkahkan kaki menuju (shalat) jamaah, duduk dimasjid setelah shalat, menyempurnakan wudhu pada saat tidak disukai, ‘ lalu Ia berfirman seperti yang aku ucapkan: Memberi makan, melunakkan kata-kata, shalat di malam hari saat orang-orang tidur.’ Ia berfirman: Mintalah, ucapkan: ALLAHUMMA INNI AS`ALUKA FI’LAL KHAIRAAT WA TARKAL MUNKARAAT WA HUBBAL MASAAKIIN WA AN TAGHFIRALII WA TARHAMNII WA IDZA ARADTA BI IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNI ILAKA GHARA MAFTUNN AS`ALUK HUBBAKJA WA HUBBA MAN YUHIBBUKA WA HUBBA AMALIN YUQARRIBU ILA HUBBIKA.’ (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, ampunilah aku dan rahmatilah aku, bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambaMu, wafatkan aku kepadaMu dalam keadaan tidak terkena fitnah, aku mengharap cintaMu, cintanya orang yang mencintaiMu, cinta pada amalan yang mendekatkanku pada cintaMu). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya itu benar, pelajarilah, ” mereka mempelajarinya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Aku bertanya kepada Muhammad bin Isma’il tentang hadits ini, ia menjawab: Hadits ini hasan shahih. Abu Isa berkata: Ini lebih shahih dari hadits Al Walid ibn Muslim dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir. Abu Isa berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Lajlaj] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Ayisy Al Hadlrami] berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, ia menyebut hadits ini dan hadits ini tidak terjaga. Seperti itu Al Walid menyebut dalam haditsnya dari Abdurrahman bin Ayisy, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. [Bisyr bin Bakr] meriwayatkan dari [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] hadits ini dengan sanad ini dari [Abdurrahman bin Ayisy] dari nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan hadits ini lebih shahih. Abdurrahman bin Ayisy tidak mendengar dari nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Muhammad bin Amru bin Alqamah] dari [Yahya bin Abdurrahman bin Hathib] dari [Abdullah bin Az Zubair] dari [ayahnya] berkata: Saat turun (ayat): “Kemudian kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantah di hadapan Rabbmu.” (Az Zumar: 31) Az Zubair berkata: Wahai Rasulullah, apakah berbantah-bantahan terulang lagi setelah terjadi diantara kami di dunia? Beliau menjawab: “Ya.” Ia berkata: Kalau begitu masalahnya sangat berat. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.
Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal], [Sulaiman bin Harb] dan [Hajjaj bin Minhal], mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Asma` binti Yazid] berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam membaca: “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (Az Zumar: 53) dan Allah tidak peduli. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Tsabit dari Syahr bin Hausyab. Syahr bin Hausyab meriwayatkan dari Ummu Salamah Al Anshariyah. Ummu Salamah Al Anshariyah adalah Asma` binti Yazid.
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa’id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Manshur] dan [Sulaiman Al A’masy] dari [Ibrahim] dari [Abidah] dari [Abdullah] berkata: Seorang Yahudi mendatangi nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu berkata: Hai Muhammad, sesungguhnya Allah menahan langit dengan satu jari, bumi dengan satu jari, gunung dengan satu jari, para makhluk dengan satu jari lalu berfirman: Akulah Raja. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam tertawa hingga terlihat gigi geraham beliau, beliau bersabda: “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Az Zumar: 67) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa’id] telah menceritakan kepada kami [Fudlail bin Iyadl] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Abidah] dari [Abdullah] bekata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam tertawa karena kagum dan memebenarkan. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengkhabarkan kepada kami [Muhammad bin Ash Shalt] telah menceritakan kepada kami [Abu Kudainah] dari [Atho` bin As Sa`ib] dari [Abu Adl Dluha] dari [Ibnu Abbas] berkata: Seorang Yahudi melintasi nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata padanya: “Hai Yahudi, berceritalah kepada kami.” si Yahudi berkata: Apa yang kau ucapkan wahai Abu Al Qasim bila Allah meletakkan langit di jari ini, bumi di jari ini, air di jari ini, gunung di jari ini dan seluruh makhluk di jari ini. Abu Ja’far Muhammad bin Ash Shalt berisyarat dengan jari kelingking terlebih dahulu lalu diteruskan hingga ke jari jempol lalu Allah menurunkan: “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya.” (Az Zumar: 67) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib shahih, kami tidak mengetahuinya dari hadits Ibnu Abbas kecuali melalui sanad ini. Abu Kunaidah namanya Yahya bin Al Muhallab. Abu Isa berkata: Aku melihat [Muhammad bin Isma’il] meriwayatkan hadits ini dari [Al Hasan bin Syuja’] dari [Muhammad bin Ash Shalt].
Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Nashr] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Anbasah bin Sa’id] dari [Habib bin Abu Amrah] dari [Mujahid] berkata: [Ibnu Abbas] bertanya: Tahukah kau seberapa luasnya jahanam? Aku menjawab: Tidak. Ibnu Abbas berkata: Ya, kau tidak tahu. Telah menceritakan kepadaku [Aisyah] bahwa ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tentang firmanNya: “Padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya.” (Az Zumar: 67) Aisyah bertanya: Saat itu manusia dimana wahai Rasulullah? beliau menjawab: “Di atas jembatan jahanam.” Dalam hadits ini ada kisahnya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib melalui sanad ini.
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya’bi] dari [Masruq] dari [Aisyah] ia berkata: Wahai Rasulullah, “Padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya.” (Az Zumar: 67) Saat itu orang-orang mu`min dimana? beliau menjawab: “Di atas jembatan wahai Aisyah.” Hadits ini hasan shahih.
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mutharrif] dari [Athiyah Al Aufi] dari [Abu Sa’id Al Khudri] berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Bagaimana aku merasa bahagia sementara (malaikat) peniup sangkakala telah memasukkan sangkakala ke mulut, telah menundukkan dahinya dan menyiapkan pendengarannya menanti perintah peniupan untuk meniup?.” Orang-orang muslim bertanya: Apa yang harus kami ucapkan wahai Rasulullah? beliau menjawab: “Ucapkan: HASBUNALLAAH WAN NI’MAL WAKILL TAWAKKALNAA ‘ALALLAAH RABBINAA.” (Cukuplah Allah bagi kami dan sebaik-baik penolong, kami bertawakkal kepada Allah Rabb kami) mungkin Sufyan berkata: ‘ALALLAAHI TAWAKKALNAA (kepada Allah saja kami bertawakkal). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. [Al A’masy] juga meriwayatkan dari [Athiyah] dari [Abu Sa’id].
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani’] telah menceritakan kepada kami [Isma’il bin Ibrahim] telah mengkhabarkan kepada kami [Sulaiman At Taimi] dari [Aslam Al Ijli] dari [Bisyr bin Syughaf] dari [Abdullah bin Amru] radliallahu ‘anhumaa, ia berkata: Seorang badui berkata: Wahai Rasulullah, apakah maksud istilah As Shur itu? Beliau menjawab: “Tanduk yang ditiup.” Abu Isa berkata: Hadits ini hasan, kami hanya mengetahuinya dari hadits Sulaiman At Taimi.