Sunan An Nasa’i

×

سنن النسائي

Sunan An Nasa'i

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 812

Kitab 10 : Keimaman

Bab : Shaff (Barisan) Antara Dua Tiang

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ يَحْيَى بْنِ هَانِئٍ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ مَحْمُودٍ قَالَكُنَّا مَعَ أَنَسٍ فَصَلَّيْنَا مَعَ أَمِيرٍ مِنْ الْأُمَرَاءِ فَدَفَعُونَا حَتَّى قُمْنَا وَصَلَّيْنَا بَيْنَ السَّارِيَتَيْنِ فَجَعَلَ أَنَسٌ يَتَأَخَّرُ وَقَالَ قَدْ كُنَّا نَتَّقِي هَذَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin Manshur} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} dari {Sufyan} dari {Yahya bin Hani’} dari {Abdul Hamid bin Mahmud} dia berkata; “Aku dan Anas pernah shalat bersama salah seorang penguasa, dan karena mereka mendorong kami hingga kami berdiri dan shalat di antara dua tiang, maka {Anas} tergeser ke belakang. Lantas ia berkata, ‘Kami menghindari tiang ini pada masa Rasulullah saw.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 813

Kitab 10 : Keimaman

Bab : Tempat Di Barisan yang Disunnahkan

أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ ابْنِ الْبَرَاءِ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَكُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْبَبْتُ أَنْ أَكُونَ عَنْ يَمِينِهِ

Telah mengabarkan kepada kami {Suwaid bin Nashr} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Abdullah} dari {Mis’ar} dari {Tsabit bin ‘Ubaid} dari {Ibnul Barra’} dari {Al Barra’} dia berkata; “Kami dahulu bila shalat di belakang Rasulullah saw. aku suka berada di sebelah kanannya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 814

Kitab 10 : Keimaman

Bab : Kewajiban Imam Meringankan (Menyederhanakan) Shalat)

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ بِالنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ فَإِنَّ فِيهِمْ السَّقِيمَ وَالضَّعِيفَ وَالْكَبِيرَ فَإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِنَفْسِهِ فَلْيُطَوِّلْ مَا شَاءَ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dari {Malik} dari {Abu Az Zinad} dari {Al A’raj} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Bila seorang dari kalian melakukan shalat bersama orang-orang (menjadi imam), maka ringankanlah. karena di kalangan mereka ada yang sakit, yang lemah, dan yang sudah tua. Tetapi jika salah seorang dari kalian shalat sendirian, maka ia boleh memperpanjang sekehendaknya.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 815

Kitab 10 : Keimaman

Bab : Kewajiban Imam Meringankan (Menyederhanakan) Shalat)

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَخَفَّ النَّاسِ صَلَاةً فِي تَمَامٍ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Qatadah} dari {Anas} bahwa Nabi saw. adalah orang yang paling ringan shalatnya namun sempurna.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1159

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdiri Menuju Dua Rakaat Akhir

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ أَبُو قُدَامَةَ السَّرْخَسِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ حَدَّثَنِي قَتَادَةُ عَنْ يُونُسَ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ حِطَّانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ الْأَشْعَرِيَّ قَالَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَنَا فَعَلَّمَنَا سُنَّتَنَا وَبَيَّنَ لَنَا صَلَاتَنَا فَقَالَ أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ وَلَا الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ يُجِبْكُمْ اللَّهُ وَإِذَا كَبَّرَ الْإِمَامُ وَرَكَعَ فَكَبِّرُوا وَارْكَعُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَرْكَعُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتِلْكَ بِتِلْكَ وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ يَسْمَعْ اللَّهُ لَكُمْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ إِذَا كَبَّرَ الْإِمَامُ وَسَجَدَ فَكَبِّرُوا وَاسْجُدُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتِلْكَ بِتِلْكَ فَإِذَا كَانَ عِنْدَ الْقَعْدَةِ فَلْيَكُنْ مِنْ أَوَّلِ قَوْلِ أَحَدِكُمْ أَنْ يَقُولَ التَّحِيَّاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Ubaidullah bin Sa’id Abu Qudamah As Sarkhasi} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Qatadah} dari {Yunus bin Jubair} dari {Hiththan bin ‘Abdullah} bahwasanya {Al Asy’ari} berkata; “Nabi Allah saw. pernah berkhutbah di hadapan kami, beliau menjelaskan sunnah dan mengajarkan cara shalat dengan bersabda: ‘Jika kalian shalat maka luruskanlah barisan kalian, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian menjadi imam. Bila imam bertakbir maka bertakbirlah kalian, dan bila imam mengucapkan, “Waladl Dlaalliin” maka ucapkan: “Aamiin” semoga Allah mengabulkan permohonan kalian. Jika imam bertakbir dan ruku’ maka bertakbirlah dan rukulah, sesungguhnya imam ruku’ dan mengangkat kepala dari ruku’ sebelum kalian.-Nabi saw. bersabda: “Gerakan imam harus kalian ikuti sesudahnya. Jika ia mengangkat (kepala dari ruku’) dengan mengucapkan: “Sami’allahu liman hamidah (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) “maka ucapkan: “Allahumma rabbanaa wa lakal hamdu (Wahai Rabb kami, untuk-Mu segala puji) ” semoga Allah mendengar kalian. Sesungguhnya Allah berfirman dengan lisan Nabi saw.; “Sami’allahu liman hamidah.”Bila imam bertakbir dan sujud maka ikutlah bertakbir dan sujud, sesungguhnya imam bertakbir dan sujud sebelum kalian – Nabi Allah saw. bersabda: Gerakan Imam harus kalian ikuti sesudahnya-dan jika ia duduk maka yang pertama kali diucapkan oleh salah seorang dari kalian adalah: At-tahiyyatut-thayyibaatus-shalawaatu lillahi, As-salaamun ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, salaamun ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shaalihiin, asyhadu allaa ilaah illallaah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh (Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan tetap ada pada Engkau wahai Nabi. Keselamatan juga semoga ada pada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya).”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1160

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdiri Menuju Dua Rakaat Akhir

أَخْبَرَنَا أَبُو الْأَشْعَثِ أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ الْعِجْلِيُّ الْبَصْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي غَلَّابٍ وَهُوَ يُونُسُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ حِطَّانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِأَنَّهُمْ صَلَّوْا مَعَ أَبِي مُوسَى فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَ عِنْدَ الْقَعْدَةِ فَلْيَكُنْ مِنْ أَوَّلِ قَوْلِ أَحَدِكُمْ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Abul Asy’ats Ahmad bin Al Miqdam Al ‘Ijliy Al Bashriy} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Mu’tamir} dia berkata; {bapakku} telah menceritakan kepada kami dari {Qatadah} dari {Abu Ghallab Yunus bin Jubair} dari {Hiththan bin ‘Abdullah} bahwasanya mereka Shalat bersama {Abu Musa} maka dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Hendaklah yang pertama kali diucapkan oleh salah seorang diantara kalian ketika duduk adalah, At-tahiyyatu lillah At thayyibaatus-shalawaatu lillahi, As-salaamun ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, salaamun ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shaalihiin, asyhadu allaa ilaah illallaah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh (Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan tetap ada pada Engkau wahai Nabi. Keselamatan juga semoga ada pada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya).”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1161

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdiri Menuju Dua Rakaat Akhir

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ وَطَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا الْقُرْآنَ وَكَانَ يَقُولُ التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ سَلَامٌ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ سَلَامٌ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Laits bin Sa’ad} dari {Abu Az Zubair} dari {Sa’id bin Jubair} dan {Thawus} dari {Ibnu ‘Abbas} dia berkata; “Rasulullah saw. mengajari kami tasyahud sebagaimana beliau mengajari kami Al Qur’an, beliau bersabda: ‘At-tahiyyatul-Mubarakaatu-shalawaatut-thayyibaatu lillahi, Salaamun ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, salaamun ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shaalihiin, asyhadu allaa ilaah illallaah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh (Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan tetap ada pada Engkau wahai Nabi. Keselamatan juga semoga ada pada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya).”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1162

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdiri Menuju Dua Rakaat Akhir

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ أَيْمَنَ وَهُوَ ابْنُ نَابِلٍ يَقُولُ حَدَّثَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَسْأَلُ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ النَّارِ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin ‘Abdul A’la} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Mu’tamir} dia berkata; aku mendengar {Aiman bin Nabil} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Abu Az Zubair} dari {Jabir} dia berkata; “Rasulullah saw. mengajari kami tasyahud sebagaimana beliau mengajari kami surat dari Al Qur’an, dengan menyebut nama Allah dan demi Allah, At-tahiyyatu lillah -wash shalawaatu wat thayyibaat, As-salaamun ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, salaamun ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shaalihiin, asyhadu allaa ilaah illallaah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh as alullahal jannata wa a’udzu billahi minannar. (Penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan tetap ada pada Engkau wahai Nabi. Keselamatan juga semoga ada pada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku memohon surgaNya kepada Allah dan aku berlindung kepada-Nya dari adzab neraka).”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1163

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Mengangkat Kedua Tangan Untuk Berdiri Ke Dua Rakaat Terakhir Sejajar Pundak

أَخْبَرَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ أَيُّوبَ الطَّالَقَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ كَأَنَّهُ عَلَى الرَّضْفِقُلْتُ حَتَّى يَقُومَ قَالَ ذَلِكَ يُرِيدُ

Telah mengabarkan kepada kami {Al Haitsam bin Ayyub Ath Thalaqaniy} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Sa’ad bin Ibrahim bin ‘Abdurrahman bin ‘Auf} dia berkata; {bapakku} telah menceritakan kepada kami dari {Abu ‘Ubaidah bin Mas’ud} dari {bapaknya} dia berkata; Rasulullah saw. ketika hendak bangkit dari raka’at pertama beliau duduk seakan-akan berada di atas batu yang di panaskan, hingga beliau segera berdiri lagi.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 1164

Kitab 13 : Sahwi (Lupa)

Bab : Mengangkat Kedua Tangan Sambil Memuji dan Menyanjung Allah

أَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ حَبِيبِ بْنِ عَرَبِيٍّ الْبَصْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ ابْنِ بُحَيْنَةَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فَقَامَ فِي الشَّفْعِ الَّذِي كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَجْلِسَ فِيهِ فَمَضَى فِي صَلَاتِهِ حَتَّى إِذَا كَانَ فِي آخِرِ صَلَاتِهِ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ ثُمَّ سَلَّمَ

Telah mengabarkan kepadaku {Yahya bin Habib bin ‘Arabiy Al Bashriy} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Yahya} dari {‘Abdurrahman Al A’raj} dari {Ibnu Buhainah}. Pernah Nabi saw. shalat. Saat beliau menyelesaikan rakaat genap (dua atau empat) dan berkehendak duduk, beliau terus melanjutkan shalatnya hingga ketika beliau sudah hampir selesai dari shalatnya, beliau sujud dua kali sebelum mengucapkan salam. Setelah itu beliau mengucapkan salam.