Sunan Ibnu Madjah

×

سنن ابن ماجه

Sunan Ibnu Madjah

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2014

Kitab 11 : Talak

Bab : Barangsiapa Manjatuhkan Talak Tiga Dalam Satu Kali Kesempatan

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي فَرْوَةَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ عَامِرٍ الشَّعْبِيِّ قَالَقُلْتُ لِفَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ حَدِّثِينِي عَنْ طَلَاقِكِ قَالَتْ طَلَّقَنِي زَوْجِي ثَلَاثًا وَهُوَ خَارِجٌ إِلَى الْيَمَنِ فَأَجَازَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Rumh} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Laits bin Sa’d} dari {Ishaq bin Abu Farwah} dari {Abu Az Zanad} dari {Amir bin Asy Sya’bi} ia berkata, “Aku berkata kepada {Fathimah binti Qais}, “Ceritakanlah kepadaku tentang perceraianmu.” Ia berkata, “Suamiku menceraikan aku dengan talak tiga disaat ia keluar menuju Yaman, dan Rasulullah saw. memperbolehkannya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2015

Kitab 11 : Talak

Bab : Rij’Ah (Talak yang Masih Memungkinkan Untuk Ruju’)

حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ الصَّوَّافُ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ الضُّبَعِيُّ عَنْ يَزِيدَ الرِّشْكِ عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ أَنَّ عِمْرَانَ بْنَ الْحُصَيْنِسُئِلَ عَنْ رَجُلٍ يُطَلِّقُ امْرَأَتَهُ ثُمَّ يَقَعُ بِهَا وَلَمْ يُشْهِدْ عَلَى طَلَاقِهَا وَلَا عَلَى رَجْعَتِهَا فَقَالَ عِمْرَانُ طَلَّقْتَ بِغَيْرِ سُنَّةٍ وَرَاجَعْتَ بِغَيْرِ سُنَّةٍ أَشْهِدْ عَلَى طَلَاقِهَا وَعَلَى رَجْعَتِهَا

Telah menceritakan kepada kami {Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ja’far bin Sulaiman Adl Dluba’i} dari {Yazid Ar Risyk} dari {Mutharrif bin Abdullah bin Asy Syikhkhir} bahwa {Imran bin Al Hushain} ditanya tentang seseorang yang menceraikan isterinya kemudian menyetubuhinya dan tidak mengambil saksi atas cerai dan rujuknya. Maka Imran menjawab, “Kamu telah melakukan perceraian dan rujuk tidak sesuai sunnah. Datangkanlah saksi atas perceraian dan rujuknya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2016

Kitab 11 : Talak

Bab : Wanita yang Ditalak Dalam Kondisi Hamil, Jika Melahirkan Maka Ia Menjadi Bain (Tidak Bisa Diruju’)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ هَيَّاجٍ حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِأَنَّهُ كَانَتْ عِنْدَهُ أُمُّ كُلْثُومٍ بِنْتُ عُقْبَةَ فَقَالَتْ لَهُ وَهِيَ حَامِلٌ طَيِّبْ نَفْسِي بِتَطْلِيقَةٍ فَطَلَّقَهَا تَطْلِيقَةً ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ فَرَجَعَ وَقَدْ وَضَعَتْ فَقَالَ مَا لَهَا خَدَعَتْنِي خَدَعَهَا اللَّهُ ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ سَبَقَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ اخْطُبْهَا إِلَى نَفْسِهَا

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Umar bin Hayyaj} berkata, telah menceritakan kepada kami {Qabishah bin Uqbah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {‘Amr bin Maimun} dari {Bapaknya} dari {Az Zubair bin Al ‘Awwam} bahwa waktu itu Ummu Kultsum binti Uqbah adalah sebagai isterinya. Lalu Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya, “Tentramkan jiwaku dengan perceraian.” Lalu ia pun menceraikannya dengan talaq satu, setelah itu ia keluar untuk shalat. Ketika kembali, ternyata isterinya telah melahirkan. Maka Zubair berkata, “Kenapa dia menipuku, semoga Allah menipunya.” Kemudian Zubair mendatangi Nabi saw., beliau lantas bersabda: “Al Kitab telah mendahului waktunya (iddahnya telah sempurna), maka pinanglah ia kembali.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2017

Kitab 11 : Talak

Bab : Wanita Hamil yang Ditinggal Mati Suaminya, Jika Melahirkan Maka Ia Telah Halal Untul Dinikahi

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِي السَّنَابِلِ قَالَوَضَعَتْ سُبَيْعَةُ الْأَسْلَمِيَّةُ بِنْتُ الْحَارِثِ حَمْلَهَا بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِبِضْعٍ وَعِشْرِينَ لَيْلَةً فَلَمَّا تَعَلَّتْ مِنْ نِفَاسِهَا تَشَوَّفَتْ فَعِيبَ ذَلِكَ عَلَيْهَا وَذُكِرَ أَمْرُهَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنْ تَفْعَلْ فَقَدْ مَضَى أَجَلُهَا

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Al Ahwash} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dari {Abu As Sanabil} ia berkata, “Subai’ah Al Aslamiah binti Al Harits melahirkan bayi dua puluhan hari setelah meninggalnya sang suami. Setelah masa nifasnya selesai ia berbenah diri (hingga ada seseorang yang mau menikahinya), namun hal itu menuai celaan. Maka diceritakanlah perkaranya kepada Nabi saw., beliau pun bersabda: “Jika ia melakukan itu, sungguh masa iddahnya telah selesai.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2018

Kitab 11 : Talak

Bab : Wanita Hamil yang Ditinggal Mati Suaminya, Jika Melahirkan Maka Ia Telah Halal Untul Dinikahi

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ وَعَمْرِو بْنِ عُتْبَةَأَنَّهُمَا كَتَبَا إِلَى سُبَيْعَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ يَسْأَلَانِهَا عَنْ أَمْرِهَا فَكَتَبَتْ إِلَيْهِمَا إِنَّهَا وَضَعَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِخَمْسَةٍ وَعِشْرِينَ فَتَهَيَّأَتْ تَطْلُبُ الْخَيْرَ فَمَرَّ بِهَا أَبُو السَّنَابِلِ بْنُ بَعْكَكٍ فَقَالَ قَدْ أَسْرَعْتِ اعْتَدِّي آخِرَ الْأَجَلَيْنِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ اسْتَغْفِرْ لِي قَالَ وَفِيمَ ذَاكَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ إِنْ وَجَدْتِ زَوْجًا صَالِحًا فَتَزَوَّجِي

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ali bin Mushir} dari {Dawud bin Abu Hind} dari {Asy Sya’bi} dari {Masruq} dan {Amru bin Utbah} bahwa keduanya menulis surat kepada {Subai’ah binti Al Harits}, menanyakan perihal perkaranya. Lalu ia ganti menulis surat kepada keduanya bahwa ia telah melahirkan dua puluh lima hari setelah wafatnya sang suami. Setelah itu Subai’ah berbenah diri dan mengharap kebaikan (datangnya suami). Maka lewatlah Abu As Sanabil bin Ba’kak di hadapan Subai’ah seraya berkata, “Cepat sekali engkau melakukan iddah, beriddahlah engkau dengan batas terakhir dari dua iddah (iddah kematian dan iddah melahirkan), empat bulan sepuluh hari.” Maka aku pun mendatangi Nabi saw., aku katakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, mintakanlah ampun untukku, ” beliau bersabda: “Ada apa?” lalu aku ceritakan hal tersebut kepada beliau, hingga beliaupun bersabda: “Jika engkau mendapatkan calon suami yang baik maka nikahlah.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2019

Kitab 11 : Talak

Bab : Wanita Hamil yang Ditinggal Mati Suaminya, Jika Melahirkan Maka Ia Telah Halal Untul Dinikahi

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ سُبَيْعَةَ أَنْ تَنْكِحَ إِذَا تَعَلَّتْ مِنْ نِفَاسِهَا

Telah menceritakan kepada kami {Nashr bin Ali} dan {Muhammad bin Basysyar} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Dawud} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} dari {Al Miswar bin Makhramah} berkata, “Nabi saw. memerintahkan Subai’ah untuk menikah lagi jika ia telah selesai dari nifasnya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2020

Kitab 11 : Talak

Bab : Wanita Hamil yang Ditinggal Mati Suaminya, Jika Melahirkan Maka Ia Telah Halal Untul Dinikahi

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَوَاللَّهِ لَمَنْ شَاءَ لَاعَنَّاهُ لَأُنْزِلَتْ سُورَةُ النِّسَاءِ الْقُصْرَى بَعْدَ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Mu’awiyah} dari {Al A’masy} dari {Muslim} dari {Masruq} dari {Abdullah bin Mas’ud} ia berkata, “Demi Allah, bagi siapa yang ingin maka kami akan mengutuknya. Sungguh telah turun surat An Nisa Al Qushra ‘(Setelah empat bulan sepuluh hari) ‘.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2021

Kitab 11 : Talak

Bab : Dimana Wanita yang Ditinggal Mati Suaminya Menghabiskan Masa Iddah

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ سُلَيْمَانُ بْنُ حَيَّانَ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِسْحَقَ بْنِ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ وَكَانَتْ تَحْتَ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ أُخْتَهُ الْفُرَيْعَةَ بِنْتَ مَالِكٍ قَالَتْخَرَجَ زَوْجِي فِي طَلَبِ أَعْلَاجٍ لَهُ فَأَدْرَكَهُمْ بِطَرَفِ الْقَدُومِ فَقَتَلُوهُ فَجَاءَ نَعْيُ زَوْجِي وَأَنَا فِي دَارٍ مِنْ دُورِ الْأَنْصَارِ شَاسِعَةٍ عَنْ دَارِ أَهْلِي فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ جَاءَ نَعْيُ زَوْجِي وَأَنَا فِي دَارٍ شَاسِعَةٍ عَنْ دَارِ أَهْلِي وَدَارِ إِخْوَتِي وَلَمْ يَدَعْ مَالًا يُنْفِقُ عَلَيَّ وَلَا مَالًا وَرِثْتُهُ وَلَا دَارًا يَمْلِكُهَا فَإِنْ رَأَيْتَ أَنْ تَأْذَنَ لِي فَأَلْحَقَ بِدَارِ أَهْلِي وَدَارِ إِخْوَتِي فَإِنَّهُ أَحَبُّ إِلَيَّ وَأَجْمَعُ لِي فِي بَعْضِ أَمْرِي قَالَ فَافْعَلِي إِنْ شِئْتِ قَالَتْ فَخَرَجْتُ قَرِيرَةً عَيْنِي لِمَا قَضَى اللَّهُ لِي عَلَى لِسَانِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِي الْمَسْجِدِ أَوْ فِي بَعْضِ الْحُجْرَةِ دَعَانِي فَقَالَ كَيْفَ زَعَمْتِ قَالَتْ فَقَصَصْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ امْكُثِي فِي بَيْتِكِ الَّذِي جَاءَ فِيهِ نَعْيُ زَوْجِكِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ قَالَتْ فَاعْتَدَدْتُ فِيهِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Khalid Al Ahmar Sulaiman bin Hayyan} dari {Sa’d bin Ishaq bin Ka’bin bin Ujrah} dari {Zainab binti Ka’b bin Ujrah} -ia adalah isteri Abu Sa’id Al Khudri- bahwa saudara wanitanya,? {Al Furai’ah binti Malik} berkata, “Suamiku keluar mencari budak miliknya hingga mereka bertemu dengan suamiku dan membunuhnya. Hingga datanglah berita kematian suamiku, sementara aku ada di salah satu rumah Anshar yang sangat jauh dari rumah keluargaku. Lalu aku mendatangi Nabi saw., aku berkata, “Wahai Rasulullah, telah datang berita kematian suamiku sementara aku ada di suatu rumah yang sangat jauh dari rumah keluargaku dan rumah saudara-sadaraku, suamiku tidak meninggalkan harta sebagai nafkah, harta yang bisa aku warisi, atau rumah yang ia punyai. Jika engkau setuju untuk memberi izin, maka aku ingin tinggal di rumah keluarga dan saudara-saudaraku. Sebab hal itu lebih aku sukai dan aku bisa menumpahkan sebagian persoalanku?! Beliau bersabda: “Lakukanlah jika engkau mau.” Ia berkata, “Maka aku pun keluar dengan berderai air mata atas apa yang telah Allah putuskan melalui lisan Rasulullah saw., hingga ketika aku berada di masjid, atau di sebagian kamar beliau memanggilku, beliau bersabda: “Bagaimana dengan keputusanmu?” ia berkata, “Lalu aku ceritakan kembali kepada beliau perihal suamiku. Beliau bersabda: “Tinggallah di rumah yang engkau mendengar kabar kematian suamimu hingga selesai masa iddahmu.” Ia berkata, “Maka aku pun beriddah selama empat bulan sepuluh hari di rumah tersebut.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2022

Kitab 11 : Talak

Bab : Apakah Wanita yang Sedang Iddah Boleh Keluar

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَدَخَلْتُ عَلَى مَرْوَانَ فَقُلْتُ لَهُ امْرَأَةٌ مِنْ أَهْلِكَ طُلِّقَتْ فَمَرَرْتُ عَلَيْهَا وَهِيَ تَنْتَقِلُ فَقَالَتْ أَمَرَتْنَا فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ وَأَخْبَرَتْنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهَا أَنْ تَنْتَقِلَ فَقَالَ مَرْوَانُ هِيَ أَمَرَتْهُمْ بِذَلِكَ قَالَ عُرْوَةُ فَقُلْتُ أَمَا وَاللَّهِ لَقَدْ عَابَتْ ذَلِكَ عَائِشَةُ وَقَالَتْ إِنَّ فَاطِمَةَ كَانَتْ فِي مَسْكَنٍ وَحْشٍ فَخِيفَ عَلَيْهَا فَلِذَلِكَ أَرْخَصَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yahya} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul Aziz bin Abdullah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Az Zinad} dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} ia berkata, “Aku masuk menemui Marwan, aku berkata kepadanya, “Seorang wanita dari keluargamu telah dicerai. Aku melewatinya saat ia pindah, ia berkata, ” {Fatimah binti Qais} menyuruh kami! Dan ia mengabarkan kepada kami bahwa Rasulullah saw. pernah memerintahkan kepadanya untuk pindah.” Marwan kemudian berkata, “Ia menyuruh mereka untuk melakukan itu! ” Urwah berkata, “Aku berkata, ” {‘Aisyah} telah mencelanya, ia mengatakan, “Sesungguhnya Fatimah itu ada di suatu tempat yang berbahaya hingga akan membahayakan dirinya, maka Rasulullah saw. memberikan keringan kepadanya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2023

Kitab 11 : Talak

Bab : Apakah Wanita yang Sedang Iddah Boleh Keluar

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِقَالَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُقْتَحَمَ عَلَيَّ فَأَمَرَهَا أَنْ تَتَحَوَّلَ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hafsh bin Ghiyats} dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} ia berkata, ” {Fatimah binti Qais} berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku takut jika terzhalimi, ” maka beliau pun memerintahkan kepadanya untuk pindah.”