Musnad Ahmad

×

مسند أحمد

Musnad Ahmad

Musnad Ahmad | Hadits No. : 939

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مِسْعَرٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَإِذَا حُدِّثْتُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا فَظُنُّوا بِهِ الَّذِي أَهْيَاهُ وَأَهْدَاهُ وَأَتْقَاهُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Mis’ar} telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Murrah} dari {Abu Al Bakhtari} dari {Abu Abdurrahman} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, dia berkata; “Jika sebuah hadits diceritakan dari Rasulullah saw. kepada kalian, yakinilah bahwa beliau itu yang paling menggembirakan, paling mendapat petunjuk dan yang paling taqwa.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 940

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَإِذَا حُدِّثْتُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا فَظُنُّوا بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَهْيَاهُ وَأَتْقَاهُ وَأَهْدَاهُ وَخَرَجَ عَلِيٌّ عَلَيْنَا حِينَ ثَوَّبَ الْمُثَوِّبُ فَقَالَ أَيْنَ السَّائِلُ عَنْ الْوِتْرِ هَذَا حِينُ وِتْرٍ حَسَنٍ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {‘Amru bin Murrah} dari {Abu Al Bakhtari} dari {Abu Abdurrahman As Sulami} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, dia berkata; “Jika diceritakan dari Rasulullah saw. kepada kalian sebuah hadits, yakinilah bahwa Rasulullah saw. itu yang paling menggembirakan, paling mendapat petunjuk dan yang paling taqwa.” Ali Radhiallah ‘anhu menemui kami ketika diserukan lafad; “Marilah shalat dan marilah menuju kemenangan.” Lantas bertanya; “Di mana orang yang menanyakan tentang witir. Ini adalah saat witir yang bagus.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 941

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَلِيٍّ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ وَهِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ عَبِيدَةَأَنَّ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ذَكَرَ أَهْلَ النَّهْرَوَانِ فَقَالَ فِيهِمْ رَجُلٌ مُودَنُ الْيَدِ أَوْ مَثْدُونُ الْيَدِ أَوْ مُخْدَجُ الْيَدِ لَوْلَا أَنْ تَبْطَرُوا لَنَبَّأْتُكُمْ مَا وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ يَقْتُلُونَهُمْ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لِعَلِيٍّ أَأَنْتَ سَمِعْتَهُ قَالَ إِي وَرَبِّ الْكَعْبَةِ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abu Bakar bin Ali Al Muqaddami} telah menceritakan kepada kami {Hammad} yaitu Ibnu Zaid, dari {Ayyub} dan {Hisyam} dari {Muhammad} dari {‘Abidah} bahwa {Ali Radhiallah ‘anhu} menerangkan tentang penduduk Nahrawan. Dia berkata; “Di antara mereka ada seorang laki-laki yang tangannya cacat atau tangannya kecil atau pendek.”Jikalau bukan karena kalian akan menjadi melampaui batas niscaya akan saya kabarkan tentang apa yang telah Allah janjikan kepada orang yang membunuh mereka menurut lisan Muhammad saw.” Saya bertanya; “Apakah benar anda mendengarnya dari Rasulullah saw.” Dia menjawab; “Ya. Demi Rab Ka’bah.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 942

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ حَدَّثَنِي مَالِكُ بْنُ عُرْفُطَةَ سَمِعْتُ عَبْدَ خَيْرٍ قَالَكُنْتُ عِنْدَ عَلِيٍّ فَأُتِيَ بِكُرْسِيٍّ وَتَوْرٍ قَالَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا وَوَجْهَهُ ثَلَاثًا وَذِرَاعَيْهِ ثَلَاثًا وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَصَفَ يَحْيَى فَبَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ إِلَى مُؤَخَّرِهِ وَقَالَ وَلَا أَدْرِي أَرَدَّ يَدَهُ أَمْ لَا وَغَسَلَ رِجْلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى وُضُوءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهَذَا وُضُوءُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَقَالَ أَبُو بَكْرٍ الْقُطَيْعِيُّ قَالَ لَنَا أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ هَذَا أَخْطَأَ فِيهِ شُعْبَةُ إِنَّمَا هُوَ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ خَيْرٍ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Syu’bah} telah menceritakan kepadaku {Malik bin ‘Urfithah} saya mendengar {Abdu Khair} berkata; “Saya berada di sisi {Ali}, lalu dibawakan kepadanya kursi dan bejana kecil dari batu.” Abdu Khair berkata; “Lantas dia membasuh ke dua tangannya tiga kali, wajahnya tiga kali, kedua lengannnya tiga kali dan mengusap kepalanya.” -Yahya mempraktekkan dengan memulai dari depannya ke belakangnya dan berkata; “Saya tidak tahu, apakah dia mengulangi tangannya atau tidak.”- kemudian dia membasuh kedua kakinya dan berkata; “Barangsiapa hendak melihat tatacara wudhu Rasulullah saw. maka beginilah wudhu beliau.” Abu Bakar Al Quthai’i berkata; Abu Abdurrahman berkata kepada kami; “di dalam hadits ini Syu’bah salah, yang benar adalah dari Khalid bin ‘Alqamah dari Abdu Khair.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 943

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي أَبُو إِسْحَاقَ التِّرْمِذِيُّ حَدَّثَنَا الْأَشْجَعِيُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ عَنْ عَبِيدَةَ السَّلْمَانِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَكُنَّا نُرَاهَا الْفَجْرَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ صَلَاةُ الْعَصْرِ يَعْنِي صَلَاةَ الْوُسْطَى

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku {Abu Ishaq At Tirmidzi} telah menceritakan kepada kami {Al Asyja’i} dari {Sufyan} dari {‘Ashim} dari {Zirr bin Hubaisy} dari {‘Abidah As Sulami} dari {Ali Radhiallah ‘anhu}, dia berkata; kami mengiranya itu adalah shalat fajar, kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Itu adalah shalat ashar.” berkaitan dengan shalat wustha.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 944

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ بْنِ أَبِي حَزْمٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي حَسَّانَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُونَ تَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ يَسْعَى بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ أَلَا لَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ وَلَا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku {‘Ubaidullah bin Umar Al Qawariri} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdul Wahid bin Abu Hazm} telah menceritakan kepada kami {Umar bin ‘Amir} dari {Qatadah} dari {Abu Hassan} dari {Ali Radhiallah ‘anhu} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Orang-orang mukmin adalah sama darah mereka. Mereka adalah tangan atas yang lainnya, akan dijaga perlindungan mereka walau dari kalangan rendah mereka. Ketahuilah, tidak boleh dibunuh seorang mukmin karena membunuh orang kafir atau orang yang dalam perjanjian.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 945

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ جَدَّتِهِأَنَّ رَجُلًا مَرَّ بِهِمْ عَلَى بَعِيرٍ يُوضِعُهُ بِمِنًى فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ فَسَأَلْتُ عَنْهُ فَقَالُوا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Yahya bin Sa’id} dari {Yusuf bin Mas’ud} dari {neneknya} bahwa seorang laki-laki lewat di hadapan mereka di atas untanya yang mengantarkannya ke Mina pada hari tasyrik; “bahwa hari-hari ini adalah hari-hari makan dan minum.” Saya bertanya siapa dia? Mereka menjawab; “Itu adalah {Ali bin Abu Thalib} Radlia Allahu ‘anhu.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 946

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ قَيْسِ بْنِ عُبَادٍ قَالَانْطَلَقْتُ أَنَا وَالْأَشْتَرُ إِلَى عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقُلْنَا هَلْ عَهِدَ إِلَيْكَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا لَمْ يَعْهَدْهُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً قَالَ لَا إِلَّا مَا فِي كِتَابِي هَذَا قَالَ وَكِتَابٌ فِي قِرَابِ سَيْفِهِ فَإِذَا فِيهِ الْمُؤْمِنُونَ تَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ وَيَسْعَى بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ أَلَا لَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ وَلَا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ مَنْ أَحْدَثَ حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Abu ‘Arubah} dari {Qatadah} dari {Al Hasan} dari {Qais bin ‘Ubad} berkata; saya dan Al Asytar berangkat menuju {Ali} Radhiallah ‘anhu. Kami bertanya; “Apakah Nabiyullah saw. berwasiat kepada kalian dengan sesuatu yang tidak beliau wasiatkan kepada manusia secara umum?” dia menjawab; “Tidak, kecuali apa yang ada pada kitabku ini.” Dia menerangkan; pada tulisan yang tergantung pada sarung pedangnya, yang berbunyi; “Orang-orang mukmin adalah sama darah mereka. Mereka adalah tangan atas yang lainnya, akan dijaga perlindungan mereka walau dari kalangan rendah mereka. Ketahuilah, tidak akan dibunuh seorang mukmin karena membunuh orang kafir atau orang yang dalam perjanjian. Barangsiapa berbuat maksiat atau melindungi orang yang berdosa maka dia akan mendapatkan laknat Allah, para Malaikat dan manusia semuanya.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 947

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ شَغَلُونَا عَنْ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى حَتَّى غَرَبَتْ الشَّمْسُ أَوْ كَادَتْ الشَّمْسُ أَنْ تَغْرُبَ مَلَأَ اللَّهُ أَجْوَافَهُمْ أَوْ قُبُورَهُمْ نَارًا

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Hisyam} dari {Muhammad} dari {‘Abidah} dari {Ali Radhiallah ‘anhu} bahwa Nabi saw. bersabda pada Perang Khandak: “Mereka telah menyibukan kita dari shalat wustha sampai matahari terbenam atau matahari hampir tenggelam, semoga Allah memenuhi perut-pertu atau kuburan-kuburan mereka dengan api.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 948

Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Bab : Musnad Ali bin Abu Thalib ra.

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى حَدَّثَنِي أَخِي عَنْ أَبِي عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَلْيُقَلْ لَهُ يَرْحَمُكُمْ اللَّهُ وَلْيَقُلْ هُوَ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْفَقُلْتُ لَهُ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ibnu Abu Laila} telah menceritakan kepadaku {saudaraku} dari {bapakku} dari {Ali Radhiallah ‘anhu} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian bersin maka ucapkanlah; ‘ALHAMDU LILLAHI ‘ALA KULLI HAL’ (Segala puji bagi Allah Rabb pada setiap keadaan) dan dibalas untuknya; ‘YARHAMUKUMULLAH’ (Semoga Allah memberi rahmat kepada kalian) kemudian dia membalas; ‘YAHDIKUMULLAAH WAYUSHLIH BALAKUM’ (Semoga Allah memberikan hidayah kepada kalian dan memperbaiki keadaan kalian).”