Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Laits bin Sa’d} dari {‘Ayyash bin Abbas} dari {Bukair bin Abdullah} dari {Busr bin Sa’id} bahwa {Sa’d bin Abu Waqqash} berkata ketika ‘Utsman bin ‘Affan terbunuh; Aku bersaksi bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Akan terjadi suatu fitnah dimana orang yang duduk ketika itu lebih baik dari orang yang berdiri, dan orang yang berdiri ketika itu lebih baik dari orang yang berjalan, dan orang yang berjalan ketika itu lebih baik dari orang yang berlari.” Sa’d bertanya; “Bagaimana pendapat anda jika ada yang masuk ke rumahku dan mengulurkan tangannya untuk membunuhku?” beliau bersabda: “Jadilah kamu seperti putera Adam!”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1524
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Abdullah} telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Thalhah At Taimi} penduduk Madinah, telah menceritakan kepadaku {Abu Suhail, Nafi’ bin Malik} dari {Sa’id bin Musayyab} dari {Sa’d bin Abu Waqqash} berkata; Rasulullah saw. berkata kepada Al ‘Abbas: “Inilah Al Abbas bin Abdulmuththalib orang Quraisy yang paling dermawan dan paling menjaga hubungan.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1525
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Numair} dan {Ya’la} berkata; telah menceritakan kepada kami {Musa} yaitu Al Juhani, dari {Mush’ab bin Sa’d} dari {Bapaknya} berkata; Ada seorang arab Badui menemui Nabi saw. dan berkata; “Wahai Nabiyullah, ajarilah aku sebuah kalimat yang dapat aku ucapkan (setiap saat)!” Beliau bersabda: “Bacalah: LA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LA SYARIKA LAHU, ALLAHU AKBAR KABIRA, WALHAMDU LILLAHI KATSIRA WA SUBHANALLAHI RABBIL ‘ALAMIN, LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAAHIL ‘AZIZIL HAKIIM (Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah yang Esa, tidak ada sekutu bagiNya, Allah Maha Besar dan Agung. Segala puji yang banyak hanya bagi Allah, dan Maha Suci Allah Rabb semesta alam. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) lima kali.” Orang badui tadi berkata; “Itu semua untuk Rabbku Azza Wa Jalla, mana untukku?” Beliau menjawab; “Bacalah: ALLAHUMMAGHFIRLI WARHAMNI WAHDINI WARZUQNI (Ya Allah! Ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah aku hidayah dan berilah aku rizqi.) ” Ibnu Numair berkata; Musa berkata; lafazh “WA’AFINI (berilah aku kesehatan).” saya masih ragu dan saya tidak tahu pasti.
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1526
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Numair} telah menceritakan kepada kami {Musa} dari {Mush’ab bin Sa’d} telah menceritakan kepadaku {bapakku} berkata; kami sedang duduk bersama Rasulullah saw., kemudian beliau bersabda: “Apakah kalian tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?” Sa’d berkata; ada salah seorang teman duduknya bertanya; “Wahai Nabiyullah, bagaimana mampu salah seorang dari kami mendapatkan seribu kebaikan?” beliau menjawab; “Bertasbih seratus kali (membaca SUBHANALLAAH-Maha Suci Allah) akan ditulis baginya seribu kebaikan atau dihapuskan darinya seribu kesalahan.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1527
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Ya’la bin ‘Ubaid} telah menceritakan kepada kami {Musa} dari {Mush’ab bin Sa’d} dari {bapaknya} berkata; kami sedang duduk bersama Rasulullah saw., kemudian beliau bersabda: “Apakah kalian tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?” kemudian ada seorang teman duduknya bertanya; “Bagaimana mampu salah seorang dari kami, Wahai Rasulullah untuk mendapatkan seribu kebaikan setiap hari?” beliau menjawab; “Bertasbih seratus kali (membaca SUBHANALLAAH-Maha Suci Allah) akan ditulis baginya seribu kebaikan atau dihapuskan darinya seribu kesalahan.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1528
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Simak} dari {Mush’ab bin Sa’d} dari {Bapaknya} berkata; “Telah turun kepadaku empat ayat. Pada Perang Badar saya mendapatkan pedang, lalu saya membawanya kepada Nabi saw. dan saya berkata; “Wahai Rasulullah, berikan kepadaku pedang ini?” beliau bersabda: “Taruhlah!” kemudian dia bangun dan berkata; “Wahai Rasulullah, berikan kepadaku pedang ini!” beliau bersabda: “Letakkan!” kemudian dia bangkit dan berkata; “Wahai Rasulullah, berikan kepadaku, saya pantas dianggap sebagai orang yang membutuhkan pedang itu.” Nabi saw. tetap berkata; “Letakkan di tempat kamu mengambilnya!” maka turunlah ayat: (Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah bahwa rampasan Perang itu untuk Allah dan RasulNya.) Sa’d melanjutkan; “Ada seorang sahabat Anshar yang membuat makanan, dan dia mengundang kami, kemudian kami meminum khamer hingga kami mabuk. (Dalam kondisi seperti itu) orang Anshari dan Quraisy saling membanggakan diri. Orang Anshar berkata; “Kami lebih utama daripada kalian.” Orang Quraisy berkata; “Kami lebih utama daripada kalian.” Tiba-tiba seorang laki-laki Anshar mengambil tulang unta dan memukulkannya ke hidung Sa’d hingga pecah, maka hidung Sa’d menjadi pecah, pada saat itu turunlah ayat: (Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.) ” Sa’d melanjutkan; Ibuku berkata; “Bukankah Allah telah menyuruh mereka untuk berbakti, Demi Allah, saya tidak akan memakan makanan dan meminum minuman sampai mati atau kamu mengingkari Muhammad.” Maka jika mereka hendak memberi ibuku makan, mereka membuka paksa mulutnya dengan tongkat, dengan demikian mereka bisa menyuapinya makanan ke mulutnya. Maka turunlah ayat: (Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya,). Nabi saw. menemui Sa’d untuk menjenguknya karena sakit, kemudian Sa’d berkata; “Wahai Rasulullah, apakah aku boleh mewasiatkan semua hartaku?” Beliau menjawab: “Jangan.” Sa’d bertanya; “Bagaimana kalau duapertiga?” Beliau menjawab; “Jangan” dia bertanya lagi; “Bagaimana jika sepertiga?” beliau diam.
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1529
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Suwaid bin ‘Amru Al Kalbi} telah menceritakan kepada kami {Aban} telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Al Hadhrami bin Lahiq} dari {Sa’id bin Musayyab} dari {Sa’d bin Malik} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Jika penyakit lepra sedang mewabah di suatu negeri maka janganlah kalian memasukinya, dan jika ada di suatu tempat sementara kalian ada di dalamnya maka janganlah kalian kabur dari tempat itu.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1530
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahab Ats Tsaqafi} dari {Khalid} dari {‘Ikrimah} dari {Sa’d bin Malik} bahwa Rasulullah saw. bersabda pada Perang Uhud: “Panahlah, tebusanmu adalah bapakku dan ibuku”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1531
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun} telah memberitakan kepada kami {Al Hajjaj bin ‘Arthah} dari {Yahya bin ‘Ubaid Al Bahrani} dari {Muhammad bin Sa’d}, Al Bahrani menuturkan; bahwa Muhammad bin Sa’d sering berwudhu di pojokan, pada suatu hari dia buang air besar kemudian berwudhu dan mengusap kedua khufnya, maka kami merasa heran dan bertanya; “Apa-apaan ini?” dia menjawab; “Telah menceritakan kepadaku {bapakku} bahwa dia melihat Rasulullah saw. melakukan sebagaimana yang aku lakukan.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 1532
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun} telah memberitakan kepada kami {Isma’il} dari {Qais} berkata; saya mendengar {Sa’id bin Malik} berkata; “Demi Allah, saya adalah orang Arab pertama yang melempar panah di jalan Allah. Kami berperang bersama Rasulullah saw. dan tidak ada makanan sama sekali yang bisa kami makan kecuali daun Hublah dan daun pohon samur, sampai-sampai salah seorang kami mengeluarkan kotoran seperti kotoran kambing karena tidak adanya campuran (makanan yang bisa kami makan). Kemudian Bani Asad merendahkanku dan menghinaku karena agamaku. Kalau begitu sungguh aku telah rugi dan telah sesat jalanku.”