Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Sufyan} Telah menceritakan kepadaku {Sulaiman} yaitu Al A’masy dari {Yahya bin Umarah} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} dia berkata; Abu Thalib menderita sakit, lalu orang-orang Quraisy menjenguknya. Demikian juga Rasulullah saw. Dan didekat kepalanya ada satu tempat duduk, lalu duduklah Abu Jahal disitu. Kemudian mereka berkata; Sesungguhnya anak saudaramu mencela tuhan-tuhan kami. Abu Thalib berkata; Kenapa kaummu mengadukanmu? Rasulullah menjawab: “Wahai pamanku, aku menginginkan mereka berada pada satu kalimat yang orang-orang arab nanti berpegang padanya. Dan orang-orang non arab nanti akan membayar jizyah kepada mereka. Abu Thalib bertanya: Kalimat apakah itu? Rasulullah saw. menjawab: ‘LAA ILAAHA ILLALLAH’ (Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah). Maka orang-orang Quraisy pun berdiri seraya berkata; ‘Apakah engkau hendak menjadikan tuhan-tuhan yang banyak itu jadi satu saja? ‘ Ibnu Abbas berkata: maka turunlah ayat: “Shaad, WAl-Qurani Dzidz Dzikr”. lalu beliaupun membacakannya hingga sampai pada ayat; “Inna Hadza lasyai’un Ujaab” (QS. Shaad: 1-5). Dan Telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} Telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} Telah menceritakan kepada kami {Abbad} -lalu ia menyebutkan redaksi yang serupa.- Dan Bapakku berkata; {Al Asyja’i} berkata {Yahya bin Abbad}.
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Uyainah bin Abdurrahman} Telah menceritakan kepadaku {Bapakku} dia berkata; Seseorang mendatangi {Ibnu Abbas} dan berkata; “Sesungguhnya aku adalah seseorang dari penduduk Khurasan, dan sesungguhnya negeri kami adalah negeri yang dingin. Lalu ia menceritakan tentang minuman yang ia buat. Maka Ibnu Abbas berkata; Jauhilah segala sesuatu yang memabukkan baik itu berasal dari anggur, kurma atau yang lainnya. Orang tersebut bertanya; Lalu bagaimana dengan Nabidzul Jarr (minuman manis, yang sebagian besar berupa sari kurma biasa disimpan didalam bejana yang terbuat dari tanah liat)? Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw. melarang Nabidzul Jarr.
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ubaidullah bin Al Akhnas} dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku {Ibnu Abu Mulaikah} bahwa {Ibnu Abbas} memberitakan kepadanya dari Nabi saw., beliau bersabda: Seakan-akan aku melihatnya hitam dan terpisah-pisah, ia merusaknya batu demi batu. Maksudnya adalah Ka’bah.
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ibnu Abu Dzi’ib} Telah menceritakan kepadaku {Qarizh} dari {Abu Ghathafan}, ia berkata; Aku melihat {Ibnu Abbas} berwudhu dan berkata; Nabi saw. bersabda: “Beristintsarlah (membersihkan hidung dengan air dalam wudhu) dua kali secara sempurna atau tiga kali.”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} Telah menceritakan kepada kami {Hisyam} Telah menceritakan kepada kami {Qatadah} dari {Abu Al ‘Aliyah} dari {Ibnu Abbas} bahwasannya Rasulullah saw. pernah mengatakan jika dalam kesusahan (musibah); “LAA ILAAHA ILLALLAHUL ADHIMUL HALIM LAA ILAAHA ILLALLAH RABBUL ‘ARSYIL ‘ADHIM LAA ILAAHA ILLALLAHU RABBUS SAMAAWAATI WAL ARDLI RABBUL ‘ARSYIL KARIIM” (Tiada ilah (sesembahan) yang Haq selain Allah yang Maha Besar lagi Maha Bijaksana, tiada ilah yang haq selain Allah Rabb pemilik ‘Arsy yang Agung, tiada ilah yang haq kecuali Allah Rabb langit dan bumi Rabb pemilik Arsy yang mulia).
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Syu’bah} Telah menceritakan kepadaku {Al Hakam} dari {Mujahid} dari {Ibnu Abbas} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Aku ditolong oleh As shaba’ (angin yang bertiup dari timur), sedangkan kaum ‘Aad dihancurkan oleh Ad Dubur (angin yang bertiup dari barat).”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ibnu Juraij} Telah mengabarkan kepadaku {Amru bin Dinar} bahwa {Abu Asya’tsaa} mengabarkan kepadanya dari {Ibnu Abbas} ia mengabarkan, sesungguhnya Nabi saw. menikah dalam keadaan berihram.
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ibnu Juraij} Telah mengabarkan kepadaku {Amru bin Dinar} bahwa {Abu As Sya’tsaa`i} mengabarkan kepadanya, dari {Ibnu Abbas} bahwa ia mendengar Rasulullah saw. berkhuthbah seraya bersabda: “Barang siapa yang tidak medapatkan kain dan ia hanya mendapatkan celana, maka hendaklah ia memakainya. Barang siapa yang tidak mendapatkan sandal dan ia hanya mendapatkan khuf, maka hendaklah ia memakainya.” Aku bertanya; apakah beliau tidak menyebutkan untuk dipotong saja khufnya, Ibnu Abbas menjawab; ‘Tidak.’
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ibnu Juraij} dia berkata Telah menceritakan kepadaku {Sa’id bin Al Huwairits} dari {Ibnu Abbas} bahwa Rasulullah saw. pernah setelah buang hajat (dan berwudhu) beliau makan, (setelah itu) tidak menyentuh air lagi (berwudhu).
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Hisyam} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas}, bahwa wahyu diturunkan kepada Nabi saw. ketika beliau berumur empat puluh tiga tahun. Beliau tinggal di Makkah selama sepuluh tahun, dan di Madinah selama sepuluh tahun. Beliau wafat ketika berumur enam puluh tiga tahun.