Musnad Ahmad

×

مسند أحمد

Musnad Ahmad

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1924

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ حَدَّثَنِي سَلَمَةُ بْنُ كُهَيْلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا الْحَكَمِ قَالَسَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ فَقَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ وَالدُّبَّاءِو قَالَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحَرِّمَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ فَلْيُحَرِّمْ النَّبِيذَ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Syu’bah} telah menceritakan kepadaku {Salamah bin Kuhail} berkata, aku telah mendengar {Abu Al Hakam} berkata, aku bertanya kepada {Ibnu ‘Abbas} tentang perasan kurma (yang mengalami fermentasi). Maka ia berkata bahwa Rasulullah saw. melarang minuman keras dari nabidz (perasan anggur) dan labu. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang senang mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan RasulNya maka hendaklah mengharamkan Nabidz.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1925

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ فِطْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو الطُّفَيْلِ قَالَقُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّ قَوْمَكَ يَزْعُمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ رَمَلَ بِالْبَيْتِ وَأَنَّهَا سُنَّةٌ قَالَ صَدَقُوا وَكَذَبُوا قُلْتُ كَيْفَ صَدَقُوا وَكَذَبُوا قَالَ قَدْ رَمَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَيْتِ وَلَيْسَ بِسُنَّةٍ قَدْ رَمَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ وَالْمُشْرِكُونَ عَلَى جَبَلِ قُعَيْقِعَانَ فَبَلَغَهُ أَنَّهُمْ يَتَحَدَّثُونَ أَنَّ بِهِمْ هَزْلًا فَأَمَرَ بِهِمْ أَنْ يَرْمُلُوا لِيُرِيَهُمْ أَنَّ بِهِمْ قُوَّةً

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Fithr} telah menceritakan kepada kami {Abu Thufail} berkata, aku berkata kepada {Ibnu ‘Abbas} sesungguhnya kaummu mengira bahwa Rasulullah saw. berjalan cepat (ketika manasik haji) di Ka’bah dan itu merupakah sunnah.” Ibnu Abbas menjawab; “Mereka benar dan mereka juga berdusta.” Aku berkata; “Bagaimana bisa mereka benar dan mereka berdusta? Ibnu Abbas menjawab; “Rasulullah saw. memang berjalan cepat ketika di Ka’bah namun hal itu tidak merupakah sunnah, Rasulullah saw. berjalan cepat, begitu juga para sahabatnya, Ketika orang-orang Musyrik berada diatas gunung Qu’aiqi’an, dan sampai kepada beliau bahwa mereka tengah memperbincangkan bila mereka (kaum muslimin) lemah, maka beliau menyuruh para sahabat berjalan cepat untuk memperlihatkan kekuatan kepada mereka.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1926

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَوَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُحَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ يُحَدِّثُ بَعْدَمَا كَبِرَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَلَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَائِرَاتِ الْقُبُورِ وَالْمُتَّخِذِينَ عَلَيْهَا الْمَسَاجِدَ وَالسُّرُجَ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Syu’bah} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Juhadah} dari {Abu Shalih} dari {Ibnu ‘Abbas}. dan {Waki’} berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Muhammad bin Juhadah} berkata, aku mendengar {Abu Shalih} berbicara setelah ia besar, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; “Rasulullah saw. melaknat para wanita peziarah kubur dan mereka yang menjadikan kuburan sebagai masjid serta menyalakan lampu didalamnya.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1927

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْمُبَارَكِ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ مُعَتِّبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا حَسَنٍ مَوْلَى أَبِي نَوْفَلٍ أَخْبَرَهُأَنَّهُ اسْتَفْتَى ابْنَ عَبَّاسٍ فِي مَمْلُوكٍ تَحْتَهُ مَمْلُوكَةٌ فَطَلَّقَهَا تَطْلِيقَتَيْنِ ثُمَّ عَتَقَا هَلْ يَصْلُحُ لَهُ أَنْ يَخْطُبَهَا قَالَ نَعَمْ قَضَى بِذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Ali bin Al Mubarak} berkata telah menceritakan kepadaku {Yahya bin Abu Katsir} bahwa {Umar bin Mu’annib} telah mengabarkan kepadanya bahwa {Abu Hasan} budak Abu Naufal, telah mengabarkan, bahwa ia telah meminta fatwa kepada {Ibnu ‘Abbas} tentang seorang budak laki-laki yang beristeri budak perempuan, lalu ia mentalaknya dua kali. Kemudian mereka berdua dibebaskan. Apakah masih boleh bagi bekas budak laki-laki itu melamar budak perempuan tersebut? Ia menjawab: “Ya. Rasulullah saw. pernah menghukumi seperti itu.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1928

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنِ الْحَكَمِ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الَّذِي يَأْتِي امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ أَوْ بِنِصْفِ دِينَارٍوَلَمْ يَرْفَعْهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَلَا بَهْزٌ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Syu’bah}. Dan {Muhammad bin Ja’far} berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Al Hakam} dari {Abdul Hamid bin Abdurrahman} dari {Miqsam} dari {Ibnu ‘Abbas} dari Nabi saw. tentang orang yang mendatangi istrinya saat haidh, maka ia mensedekahkan satu dinar atau setengah dinar. {Abdurrahman} dan {Bahz} tidak memarfu’kannya kepada Rasulullah saw.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1929

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ مُجَالِدٍ عَنِ الشَّعْبِيِّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَكَلَّمَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَهُوَ كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا وَالَّذِي يَقُولُ لَهُ أَنْصِتْ لَيْسَ لَهُ جُمُعَةٌ

Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} dari {Mujalid} dari {Sya’bi} dari {Ibnu ‘Abbas}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang berbicara pada hari jum’at saat khatib sedang khutbah, maka ia seperti seekor keledai yang membawa kitab. Dan orang yang berkata kepadanya “Diamlah”, maka ia telah kehilangan (shalat) jum’atnya.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1930

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنِي ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَلَوْ أَنَّ النَّاسَ غَضُّوا مِنْ الثُّلُثِ إِلَى الرُّبُعِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الثُّلُثُ كَثِيرٌ

Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dari {ayahnya} dari {Ibnu ‘Abbas}, ia berkata; “Andai orang-orang mengurangi (jatah wasiat) dari sepertiga menjadi seperempat, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Sepertiga itu banyak.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1931

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا الْعَلَاءُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا الْمِنْهَالُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍأَنَّ رَجُلًا أَتَى ابْنَ عَبَّاسٍ فَقَالَ أُنْزِلَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرًا بِمَكَّةَ وَعَشْرًا بِالْمَدِينَةِ فَقَالَ مَنْ يَقُولُ ذَلِكَ لَقَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ بِمَكَّةَ عَشْرًا وَخَمْسًا وَسِتِّينَ وَأَكْثَرَ

Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Al ‘Ala` bin Shalih} telah menceritakan kepada kami {Minhal bin Amru} dari {Sa’id bin Jubair}, sesungguhnya seorang laki-laki datang kepada {Ibnu ‘Abbas} dan berkata; diturunkan kepada Nabi saw. sepuluh di Makkah dan sepuluh di Madinah. Maka ia berkata; “Siapa yang berkata demikian, sungguh telah diturunkan kepada beliau di Makkah sepuluh, enam puluh lima bahkan lebih banyak dari itu.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1932

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا فُضَيْلٌ يَعْنِي ابْنَ غَزْوَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَيُّ يَوْمٍ هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ حَرَامٌ قَالَ أَيُّ بَلَدٍ هَذَا قَالُوا بَلَدٌ حَرَامٌ قَالَ فَأَيُّ شَهْرٍ هَذَا قَالُوا شَهْرٌ حَرَامٌ قَالَ إِنَّ أَمْوَالَكُمْ وَدِمَاءَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا ثُمَّ أَعَادَهَا مِرَارًا ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ مِرَارًا قَالَ يَقُولُ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاللَّهِ إِنَّهَا لَوَصِيَّةٌ إِلَى رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ قَالَ أَلَا فَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ

Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Fudhail} yakni Ibnu Ghazwan, dari {Ikrimah} dari {Ibnu ‘Abbas}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda saat haji Wada’: “Wahai manusia, hari apakah ini?” Orang-orang menjawab; “Ini adalah hari yang mulia (sakral).” Beliau bertanya: “Negeri apakah ini?” Mereka menjawab; “Ini adalah negeri Al Haram (yang mulia/sakral).” Nabi bertanya lagi: “Dan bulan apakah ini?” Mereka menjawab; “Bulan yang mulia (sakral).” Nabi berkata: “Sesungguhnya harta, darah dan kehormatan kalian adalah haram bagi kalian (tidak boleh sembarangan diambil/dirampas) sebagaimana haramnya hari kalian ini di negeri kalian ini pada bulan kalian ini.” Kemudian Nabi mengulanginya dan terus mengulanginya, kemudian ia mengangkat kepalanya ke atas dan berkata: “Ya Allah, telah aku sampaikan, ” berulang kali. Ia berkata; Ibnu ‘Abbas berkata; “Demi Allah, sesungguhnya itu adalah wasiat untuk kembali kepada Rabbnya ‘azza wajalla.” Kemudian beliau bersabda: “Maka hendaklah yang hadir memberitahu yang tidak hadir, dan janganlah kalian kembali kepada kekufuran setelahku dimana kalian saling membunuh.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 1933

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ مُسْلِمٍ الطَّحَّانُ الصَّغِيرُ قَالَ سَمِعْتُ عِكْرِمَةَ يَرْفَعُ الْحَدِيثَ فِيمَا أُرَى إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَرَكَ الْحَيَّاتِ مَخَافَةَ طَلَبِهِنَّ فَلَيْسَ مِنَّا مَا سَالَمْنَاهُنَّ مُنْذُ حَارَبْنَاهُنَّ

Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Musa bin Muslim Ath Thahhan Ash Shaghir} berkata, aku mendengar {Ikrimah} memarfu’kan hadits yang aku perkirakan kepada {Ibnu ‘Abbas}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang meninggalkan ular karena takut diserangnya maka bukan dari golongan kami, kami tidak akan berdamai dengan mereka sejak kami memeranginya.”