Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Malik} dari {Abdullah bin Abdurrahman bin Ma’mar Al Anshari} dari {Abu Yunus, pembantu Aisyah}, dari {Aisyah} bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Rasulullah saw. sementara beliau sedang beridiri di pintu; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku pernah junub di pagi hari dan aku ingin berpuasa?” Rasulullah saw. bersabda: “Di pagi hari saya pernah junub sedangkan saya ingin berpuasa. Kemudian aku mandi dan berpuasa.” Lelaki tersebut berkata; “Sesungguhnya engkau tidak seperti kami, sesungguhnya dosa-dosamu yang telah lalu dan akan datang telah diampuni.” Lalu Rasulullah saw. marah seraya bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian dan aku paling tahu terhadap ketakwaanku.”
Telah menceritakan kepada kami {Hujain bin Al Mutsanna} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Israil} dari {Abi Ishaq} dari {Al Bahi} dari {Ibnu Umar} dari {Aisyah} dari Nabi saw., bahsanya beliau berkata kepadanya; “Tolong ambilkan kain dari masjid.” Aisyah menjawab: “Sesungguhnya aku sedang haidh.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya haidh kamu bukan di tanganmu.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Shalih bin Rustum} dari {Ibnu Abi Mulaikah} dia berkata; {Aisyah} berkata; “Nabi saw. pernah menemuiku ketika saya sedang berada di Sarif dan sedang menangis. Beliau bersabda: “Apa yang membuatmu menangis wahai Aisyah?” ia berkata; saya menjawab; “Orang-orang telah kembali dengan dua peribadatan (haji dan umrah) sedangkan saya pulang dengan satu ibadah haji saja.” Beliau bersabda: “Apa yang menyebabkan hal itu?” ia berkata; saya menjawab; “Sesungguhnya aku sedang haidh.” Beliau bersabda: “Itu adalah perkara yang telah Allah tetapkan kepada para anak perempuan keturunan Adam, perbuatlah apa yang diperbuat oleh orang-orang yang berhaji.” Ia berkata; saya menjawab; “Lalu kami datang ke Makkah, kemudian kami pergi ke Mina, dan ke Arofah. Lalu kami berhenti dengan orang-orang dan saya berhenti di Jam’i. Saya melempar jamrah pada hari kurban, saya melempar jamrah bersama orang-orang pada hari itu. Kemudian kami melanjutkan perjalanan hingga kami singgah di Hashbah. Aisyah berkata; “Demi Allah, tidakah beliau singgah padanya kecuali karena aku.” Atau menurut riwayat Ibnu Mulaikah; “Kecuali karenanya.” Kemudian beliau mengutus Abdurrahman seraya menuturkan: “Bawalah dia di belakangmu hingga dia keluar dari Haram.” Demi Allah, belaiu bersabda: “Lalu hendaknya engkau membawanya pergi ke Ji’irranah dan tidak ke Tan’im. Kemudian berniatlah untuk berumrah.” Aisyah berkata; “Lalu kami pergi, dan tempat yang paling dekat dengan Haram adalah Attan’im, kemudian dari tempat tersebut saya berniat umrah. Lalu saya menghadap dan mendatangi Ka’bah. Saya berthawaf padanya dan saya berthawaf di antara shafa dan marwah. Lalu saya mendatanginya dan ia pun pergi.” Ibnu Abi Mulaikah berkata; “Aisyah melakukan hal itu setelahnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abi Dzi’bi} dari {Ibnu Syihab} dari {Urwah} dari {Aisyah} berkata; “Kami pernah pergi bersama Rasulullah dalam haji wada’. Lalu kami singgah di sebuah pohon dan beliau bersabda: “Barang siapa yang mau maka berniatlah untuk berumrah, dan barang siapa yang mau maka berniatlah untuk berhaji.” Aisyah berkata; “Lalu di antara mereka ada yang berniat untuk berumrah, dan ada pula yang berniat untuk berhaji.” Aisyah berkata; “Aku termasuk di antara orang yang berniat untuk berumrah. Tapi, tatkala pada hari Arafah saya haidh.” Maka Rasulullah saw. bersabda kepadaku; “Tundukkanlah kepalamu dan sisirilah, tinggalkanlah umrahmu, dan berniatlah untuk berhaji.” Ketika malam di Hashbah, beliau memerintahkanku lalu saya melaksanakan umrah yang pernah aku tinggalkan.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Kahmas} dari {Abdullah bin Syaqiq} dia berkata; saya bertanya kepada {Aisyah}; “Apakah Rasulullah saw. pernah berpuasa sebulan penuh?” Aisyah menjawab; “Saya tidak pernah mengetahui beliau bepuasa sebulan penuh melainkan beliau berbuka kecuali di bulan Ramadhan, dan beliau tidak pernah berbuka sebulan penuh hingga beliau pernah berpuasa beberapa hari di bulan tersebut, hingga beliau wafat.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Abu Hassan Al A’raj} bahwa ada dua orang lelaki masuk menemuinya, keduanya berkata; Sesungguhnya Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi saw. pernah bersabda: “Sesungguhnya bagian dari thiyarah (kesialan) ada pada wanita, kuda, dan rumah.” Dia berkata; “Sebagiannya terbang ke langit dan sebagiannya di bumi.” {Aisyah} berkata; “Demi Yang menurunkan Al-Quran kepada Abi Al Qasim, tidak seperti ini yang dikatakan beliau. Akan tetapi, Nabi Allah saw. bersabda: “Orang-orang jahiliyah mengatakan; ‘Athiyarah adalah pada wanita, rumah, dan kuda.” Kemudian Aisyah membacakan: Tidaklah suatu musibah yang menimpa bumi dan diri kalian kecuali telah ditetapkan –sampai pada akhir ayat–
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Abu Abdullah} dari {Budail} dari {Abdullah bin Ubaid bin Umair Al Laitsi} dari seorang wanita di antara mereka, ia biasa di panggil {Ummu Kultsum} dari {Aisyah} bahwa Rasulullah saw. pernah makan dengan enam orang sahabatnya. Kemudian datang seorang Arab yang kelaparan berkata; “Lalu dia makan dengan dua suap.” Nabi saw. bersabda: “Hal itu, kalau dia menyebut nama Allah maka itu sudah cukup bagi kalian. Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka sebutlah nama Allah. Dan jika lupa, hendaknya ia menyebut nama Allah pada awalnya. Maka bacalah; “BISMILLAHI FII AWWALIHI WA AKHIRI (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya).”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Malik bin Anas} dari {Nafi’} dari {Al Qasim bin Muhammad} dari {Aisyah} bahwasanya dia telah mengabarkan kepadanya bahwa dia telah membeli bantal yang terdapat gambar. Tatkala Rasulullah saw. melihatnya, beliau berdiri di pintu dan beliau tidak mau masuk. Saya tahu di wajahnya ada tanda tidak suka. Maka saya bertanya; “Wahai Rasulullah saw.! saya bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya, dosa apa yang telah aku lakukan?” Rasulullah saw. bersabda: “Untuk apa bantal ini?” saya berkata; “Saya membelinya untuk tempat duduk dan bantal.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya karenanya, pemilik gambar ini akan disiksa dan akan dikatakan kepada mereka; ‘Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan! ‘” dan beliau bersabda: “Sesungguhnya rumah yang di dalamnya ada gambar maka para malaikat tidak akan memasukinya.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Ishaq} berkata; saya telah mendengar {Abu Abdullah}, yaitu Al Jadali berkata; “Saya bertanya kepada Ummul Mukminin, {Aisyah} mengenai akhlaknya Rasulullah saw.?” Aisyah menjawab; “Beliau tidak pernah berbuat keji, berkata-kata kotor, dan tidak berteriak-teriak di pasar. Akan tetapi, beliau adalah pemaaf lagi pemurah.”
Telah menceritakan kepada kami {Adh Dhahak bin Makhlad} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Ayahku} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Azzubair bin Ubaid} dari {Nafi’} berkata; yakni {Abu Ashim} berkata; “Ayahku yang aku tidak tahu siapa dia, yakni Nafi’ berkata; “Dulu aku berdagang ke Syam atau ke Mesir. Ia berkata lalu aku bersiap menuju Irak, aku menemui ‘Aisyah Ummil mukminin radliallahu ‘anha aku berkata wahai Ummil Mukminin sesungguhnya aku telah mempersiapkan diriku untuk pergi ke Irak, ia berkata ada apa denganmu dan perdaganganmu, aku mendengar Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika diantara kalian memiliki rizki sesuatu maka janganlah ia meninggalkannya hingga ia merubahnya atau ia akan dirubahnya, ” lalu aku datang ke Irak, kemudian aku menemuinya dan aku berkata ya Ummil mukminin demi Allah aku tidak bisa mengembalikan modalku, lalu ia mengulangi hadits itu atau ia berkata sebagaimana yang telah aku riwayatkan kepadamu.”